Anda di halaman 1dari 5

LOBI DAN NEGOSIASI

“Analisis kasus corporate terkait kebijakan yang dikeluarkan


Pemerintah mengenai arturan protokol Kesehatan karena pandemi covid
19 dengan strategi mempertahankan bisnis perusahaan ”

TUGAS PERTEMUAN VII

DIBUAT OLEH

DINA RACHMA (41190182)

41.4A.02
JURUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
2022
a. LATAR BELAKANG

Meningkatnya usaha pada sektor pengangkutan barang menunjukkan tingginya persaingan bisnis

yang terjadi pada industri ekspedisi. Hal tersebut menuntut setiap perusahaan yang bergerak dalam

bidang ekspedisi memiliki keunggulan bersaing agar dapat menjaga eksistensinya pada persaingan

industri pengangkutan yang semakin kompetitif.

Perkembangan teknologi juga menjadi tolak ukur berkembangnya perusahaan-perusahaan

ekspedisi, tak sedikit perusahaan ekspedisi baru bermunculan karena melihat tingginya kebutuhan

masyarakat. Hal ini mendorong perusahaan ekspedisi yang telah ada sebelumnya berusaha

mempertahankan eksistensinya, sehingga dapat terus berkontribusi pada jasa pengiriman barang.

Perkembangan teknologi pun menjadi pendukung penting dalam kemajuan usaha ini, dimana

dari berbagai bidang usaha hingga ke tingkat usaha kecil mereka melakukan pemasaran dengan sistem

online sehingga pemasarannya lebih cepat dan efektif.

Seiring perkembangan teknologi tersebut pula JNE mengalami pengurangan tingkat pengguna

jasa kiriman dari pelanggan yang disebabkan oleh bermunculannya perusahaan baru sejenis yang

banyak menawarkan ongkos kirim yang lebih murah atau kecepatan waktu pengiriman. Tidak tinggal

diam, JNE pun bangkit dengan mengembangkan inovasinya melalui lobi dan komunikasi yang

dilakukan kepada masyarakat.

JNE melakukan serangkaian upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan dengan

membangun karakter (character building) sebagai pondasi peningkatan pelayanan dan kinerja yang

baik, JNE juga telah terhubung dengan system komunikasi online di kawal oleh system dan akses

situs informasi yang efektif serta efisien bagi konsumen dalam upaya mengetahui ststus terkini

pengiriman paket atau dokumen. JNE mengedepankan sumber daya manusia sekaligus teknologi

sebagai bagian dari pengembanga dari mesin X-Ray, GPS, hingga alat komunikasi satelit.

Ditengah naiknya usaha yang di bangun JNE, terdapat wabah yang bermunculan di bumi

termasuk Indonesia, yakni COVID-19. Semua sector usaha mengalami penurunan dan nyaris sulit
karena pemerintah memberlakukan system pembatasan social berskala besar (PSBB), hal tersebut

Kembali menjadi tantangan besar bagi JNE demi mempertahankan eksistensinya di bidang ekspedisi.

JNE tidak kehabisan ide kreatif untuk mengemukakan inovasinya dengan membuat produk

layanan (product services) diantaranya : produk Express YES (Yakin Esok Sampai) atau biasa dikenal

oleh ekspedisi lainnya ONS (One Night Services). Pemilihan kata YES karena memiliki arti yang

mudah di ingat oleh pelanggan. Selain YES JNE juga memiliki produk lainnya yaitu OKE ( Ongkos

Kirim Ekonomis).

b. PROFIL UMUM DAN TUJUAN PERUSAHAAN

PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Didirikan pada tanggal 26 November tahun 1990, PT Tiki

Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan

kegiatan kepabeanan/impor kiriman barang/dokumen serta pengantarannya dari luar negeri ke

Indonesia. Dengan visi “Menjadi perusahaan logistic terdepan di Negeri sendiri yang berdaya saing

global” dan misi “Untuk memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan secara konsisten”.

Tujuan utama dari JNE sendiri yaitu untuk menjadi perusahaan rantai pasok global terdepan di

dunia dalam memberikan jasa yang dapat diandalkan masyarakat di dalam kategori ekspedisi.

c. LANGKAH DAN STRATEGI LOBI YANG DILAKUKAN

Perusahaan logistik PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menyusun beberapa upaya guna

mengantisipasi perubahan perilaku konsumen selama masa pandemi Covid-19. Vice President of

Marketing JNE Eri Palgunadi memberikan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

membuat bisnis JNE menjadi lebih menantang. Hal ini mengingat sejumlah titik akses mobilisasi

masyarakat terutama bandara mengalami penutupan atau pembatasan operasional. Di sisi lain, JNE

harus terus memenuhi kebutuhan pengiriman paket barang pelanggan di tengah kondisi tersebut.

Untuk mengatasi tantangan seperti itu, JNE melakukan upaya seperti optimalisasi jaringan

distribusi melalui semua jalur yang masih bisa diakses, baik darat, udara, maupun laut. Selain itu, JNE
juga menerapkan prosedur protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat bagi para

karyawannya.

Banyaknya masyarakat yang lebih sering menghabiskan waktunya di rumah menjadi berkah

tersendiri bagi JNE di masa pandemi. Karena kebutuhan masyarakat lebih sering terpenuhi melalui

platform e-commerce oleh karena itu, JNE berusaha memaksimalkan produk layanan atau fasilitas

yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan saat ini, misalnya digital payment, friendly logistic, dan

sebagainya.

Untuk mendorong pemanfaatan fasilitas tersebut, JNE melakukan lobi dan komunikasi kepada

masyarakat dengan menyelenggarakan program-program seperti cashback, diskon ongkos kirim, dll

yang diharapkan aktivitas jual-beli online semakin nyaman sehingga bisnis e-commerce tetap tumbuh.

JNE juga mendukung pelaku UMKM agar terus bertahan dan berkembang di tengah masa

pandemi Covid-19 melalui program CSR seperti pelatihan gratis berupa webinar hingga donasi. Hal

tersebut dilakukan guna meningkatkan citra komunikasi perusahaan dengan masyarakat.


d. HAMBATAN PADA STRATEGI LOBI YANG DILAKUKAN

Terlepas dari kelebihan tentunya JNE juga memiliki hambatan pada strategi dan lobi yang di

jalankan di tengan pandemic salah satunya yakni pelanggan kerap masih mengeluhkan keterlambatan

pengiriman yang disebabkan oleh diluar dugaan yang terjadi pada saat pengiriman atau juga hari libur,

karena pada saat itu konsumen dan sejumlah ecommerce tengah mengandalkan ekspedisi pengiriman

untuk mengirim berbagai jenis keperluan.

Selain itu terkadang pelanggan juga sering lupa dengan produk layanan yang mereka gunakan,

misalnya pengiriman menggunakan produk layanan yang kiriman sampai ke tujuan itu memakan

waktu satu minggu namun dua minggu namun dua atau tiga hari sudah ditanyakan, begitupun

pengiriman yang dua tiga hari sampai namun baru satu hari sudah ditanyakan.

Karena kecepatan pengiriman adalah modal JNE terkadang pelanggan menyalah artikan waktu

pengiriman JNE sebagai tolak ukur kualitas perusahaan. Padahal, JNE sudah menyiapkan dua layanan

yang dapat digunakan sebagai media pengiriman yang instan, cepat dan juga ekonimis selain produk

layanan REGULER yakni produk layanan YES ( Yakin Esok Sampai) dan OKE ( Ongkos Kirim

Ekonomis).

Sumber :

Profile umum : https://www.jne.co.id/id/perusahaan/profil-perusahaan

Anda mungkin juga menyukai