Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa : Istiradiah

Nim : 21131152
Ruangan Praktek : Irna Non Bedah Interne Pria

PICO 1

A. Pertanyaan Klinis
Apakah intervensi menguyah permen karet dapat menurunkan rasa haus pada
pasien yang menjalani hemodialisa?
Tabel Analisa PICO
Unsur PICO Analisis Kata Kunci
P (Problem) Rasa haus pada pasien hemodialisa Thirs in patient
hemodialysis
I (Intervention) Mengunyah permen karet Chew gum
C (Comparison) - -
O (Outcome) Penurunan rasa haus Decreased thirst

A. TEMUAN PENULUSURAN EBN


Judul Artikel :
Pengaruh Mengunyah Permen Karet terhadap Rasa Haus Pada Pasien
Hemodialisa

Referensi :
Rantepadang Andreas, Gracela Gwendolim Taebenu.(2019).Pengaruh
Mengunyah Permen Karet terhadap Rasa Haus Pada Pasien Hemodialisa. Nutrix
Journal. Vol.3,No 1. Fakultas Keperawatan Universitas Klabat

Analisis Singkat Artikel :


Peniliti Andreas Rantepadang danGracela Gwendolim Taebenu
Metode Penilitian Metode Penitilian ini adalah quasi-eksperimental dengan
menggunakan pendekatan pre and posttest non equivalent
control group design. Cara pembagian kelompok intervensi dan
kelompok control yaitu dengan mengurutkan nama-nam pasien
yang termasuk dalam kriteria inklusi, kemudia menentukan yang
nomor urut genap dijadikan kelompok intervensi dan nomor urut
ganjil dijadikan kelompok control. Populasi dalam penelitian ini
adalah 55 responden yang menderita gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa. Sampel yang diambil oleh peneliti
adalah 30 responden menggunakan teknik purposive sampling.
Intervensi Intervensi yang diberikan adalah melakukan pengukuran rasa
haus pre-test dengan kuesioner Thirst distress scale yang terdiri
dari 6 pernyataan, system skoring skala likert yaitu : sangat tidak
setuju 1, tidak setuju 2, netral 3, setuju 4, dan sangat setuju 5.
Rentang skor 6-30 kemudian dikelompokkan menjadi tiga
kategori (1) haus ringan 6-13, (2) haus sedang 14-21, (3) haus
berat 22-30. Setelah hasil pengukuran rasa haus. Setelah hasil
pengukuran rasa haus terkumpul, peneliti memberikan dua butir
permen karet xylitol pada kelompok intervensi untuk dikunyah
selama + 10 menit, 3x/hari selama 2 minggu dan tidak boleh
ditelan, peneliti membawah pulang ke rumah permen karet untuk
dikonsumsi. Setelah dua minggu peneliti melakukan pengukuran
pengukuran rasa haus post- test baik pada intervensi maupun
kontrol.
Hasil Hasil Penilitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan
mengunyah permen karet terhadap rasa haus pada pasien chronic
kidney disease dengan terapi hemodialisa dengan nilai signifikan
p value 0,000<0,05.
Kekuatan dan Kekuatan :
Kelemahan Pengambilan sampel sudah sesuai dengan kriteria inklusi peneliti
Kelemahan :
Peneliti tidak menjelaskan berapa butir permen karet yang
dikonsumsi selama dirumah
B. Prosedur Pelaksanaan EBN
Intervensi Terapi mengunyah permen karet untuk menurunkan rasa haus
pada pasien hemodialisa
Pengertian Terapi mengunyah permen karet adalah terapi yang bermanfaat
dalam menimbulkan rangsangan mekanis dan kimiawi yang
dapat menggerakkan reflek saliva dengan menstimulasi reseptor
yang dipantau oleh nervus trigeminal (V) dan nervus fasial (VII)
sebagai pengecap. Stimulasi saraf simpatis akan mempercepat
sekresi pada semua kelenjar saliva dalam jumlah banyak yang
dapat menurunkan sensasi rasa haus yang muncul.
Prosedur 1. Pengukuran rasa haus pre-test dengan kuesioner Thirst distres
Tindakan scale yang terdiri dari 6 penyataan, system skoring skala likert
yaitu: sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, netral 3, setuju 4,
dan sangat setuju 5. Rentang skor 6-30 kemudian
dikelompokkan menjadi tiga kategori (1) haus ringan 6-13, (2)
haus sedang 14-21, (3) haus berat 22-30.
2. Setelah hasil pengukuran rasa haus terkumpul, peneliti
memberikan dua butir permen karet xylitol pada kelompok
intervensi untuk dikunyah selama + 10 menit, 3x/hari selama
2 minggu dan tidak boleh ditelan, peneliti membawah pulang
ke rumah permen karet untuk dikonsumsi.
3. Setelah dua minggu peneliti melakukan pengukuran
pengukuran rasa haus post- test baik pada intervensi maupun
control.

Anda mungkin juga menyukai