KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
bayi. ASI mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang
bayi dan sesuai dengan kebutuhannya. Meski demikian, tidak semua ibu mau
menyusui bayinya karena berbagai alasan,biasanya ASI tidak mau keluar atau
produksinya kurang lancar. (Dewi Vivian Nanny Lia Dewi, 2011 ; 23)
oksitosin yang kerjanya dipengaruhi oleh proses isapan bayi. Semakin sering
puting susu diisap oleh bayi, maka semakin banyak pula pengeluaran ASI.
(Dewi Vivian Nanny Lia Dewi, 2011 ; 23). Salah satu pakar menegaskan
pijat ASI. Pijat ASI yang sering dilakukan dalam rangka meningkatkan
2016).
penelitian ini adalah dengan melalui pendekatan sistem yang terdiri dari
input, proses dan output. Dimana input nya yaitu pengukuran frekwensi
menyusu dan berat badan bayi sebelum diberikan pijat oksitosin pada ibu
33
menyusui, proses nya yaitu intervensi dengan memberikan pijat oksitosin,
serta outputnya yaitu pengukuran frekwensi menyusu dan berat badan bayi
setelah diberikan pijat oksitosin pada ibu menyusui . Untuk lebih jelasnya
Frekwensi
Ibu yang Menyusu
memberikan
Pijat Oksitosin
ASI eksklusif
pada bayinya
yang berusia 1 Penambahan
minggu Barat Badan
pertama Bayi
B. Definisi Operasional
Definisi Skala
No Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1 frekwensi Keseringan ibu Wawancara Kuesioner Ordinal Normal,
menyusu menyusui bayinya bila
sebelum dalam sehari frekwensi
diberikan pijat menyusu ≥
oksitosin 8 kali/hari
dalam
rentang
waktu
seitar 2- 3
jam
34
Tidak
Normal,
bila
frekwensi
menyusu <
8 kali/hari
dalam
rentang
waktu
seitar 2- 3
jam
Tidak
Normal,
bila
frekwensi
menyusu <
8 kali/hari
dalam
rentang
35
waktu
seitar 2- 3
jam
Tidak
Normal,
tidak sesuai
dengan
umur
36
umur
Tidak
Normal,
tidak sesuai
dengan
umur
C. Hipotesa
BAB IV
METODE PENELITIAN
37
A. Desain Penelitian
sebelum pijat oksitosin (O1), kemudian diberikan pijat oksitosin (X) dan
O1 X
O2
Keterangan:
O1 : Pengamatan sebelum intervensi
X : Intervensi
O2 : Pengamatan setelah intervensi
bulan April-Mei 2017, dimana nagari yang dijadikan tempat penelitian adalah
Nagari Salayo.
a. Populasi
38
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh ibu yang
memberikan ASI eksklusif pada bayi yang berusia 1 minggu pertama yang
b. Sampel
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat
adalah ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayi yang berusia 1
hampir sama
i) Responden memiliki berat badan hampir sama dan tidak terlalu jauh
jaraknya
39
Data dikumpulkan oleh peneliti dan diukur sebanyak dua kali.
menyusu dan berat badan bayi sebelum dilakukan pijat oksitosin yang
timbangan yang sama untuk mengetahui berat badan bayi setelah diberikan
pijat oksitosin.
E. Prosedur Intervensi
sampel.
40
4. Setelah jumlah responden didapatkan, peneliti pergi kerumah masing-
oksitosin. Pijat oksitosin ini dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari
selama 2-3 menit yaitu pada pagi hari dan sore hari pada setiap masing-
pijat oksitosin
3. Duduk dengan kaki menapak pada lantai, (jika kaki tidak bisa menapak
4. Lipat kedua tangan di sebuah meja atau sandaran (dengan jarak tertentu
41
6. Kepalkan jari-jari tangan kecuali ibu jari (dilakukan oleh
perawat/keluarga).
Gambar 1
Pijat oksitosin
8. Mulai dari leher kedua sisi tulang belakang kanan dan kiri bersamaan
Gambar 2
42
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
menghasilkan informasi yang benar, paling tidak ada empat tahapan dalam
a. Editing
Kegiatan ini untuk melihat setiap hasil pengukuran yang di isi oleh
responden terdiri dari nama ibu, umur ibu, nama bayi, umur bayi,
pendidikan ibu, pekerjaan ibu, BB ibu, ketebalan otot ibu, berat badan
bayi saat lahir, dan pengukuran frekuensi menyusui, sehingga data yang
yang ditentukan.
b. Coding
43
bayi sebelum dipijat diberi kode 1= normal bila ≥ 2500 gram, 2= tidak
c. Entry
tabel yang telah dibuat tabel dan kolom. Dalam penelitian ini proses
d. Cleaning
atau tidak.
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
dan berat badan bayi ibu menyusui sebelum dan setelah dilakukan pijat
frekuensi menyusui besar sama dengan 8 dan tidak normal bila frekuensi
44
menyusui kurang dari 8, sedangkan berat badan bayi dikategorikan normal
bila BB bayi sesuai umur dan tidak normal bila BB bayi tidak sesuai
umur.
b. Analisa Bivariat
adalah uji statistik parametrik yaitu uji T dependen yang seringkali disebut
dependen dan mempunyai subyek yang sama atau tidak ada kelompok
pembanding.
antara frekwensi menyusu dan penambahan berat badan bayi sebelum dan
45
G. Pertimbangan Etik
paksaan, juga dijelaskan pada responden bahwa data yang terkumpul akan
dijaga kerahasiaannya.
46