0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan3 halaman
Tiga adaptasi fisiologis utama ibu nifas adalah involusi organ reproduksi, perubahan sistem kardiovaskular dan endokrin, serta eliminasi lochia dan urin. Perawatan post partum bertujuan menjaga kesehatan ibu dan bayi dengan melakukan skrining masalah, memberikan edukasi, serta mendeteksi komplikasi seperti infeksi, gangguan ASI, atau ketidakstabilan psikologis.
Tiga adaptasi fisiologis utama ibu nifas adalah involusi organ reproduksi, perubahan sistem kardiovaskular dan endokrin, serta eliminasi lochia dan urin. Perawatan post partum bertujuan menjaga kesehatan ibu dan bayi dengan melakukan skrining masalah, memberikan edukasi, serta mendeteksi komplikasi seperti infeksi, gangguan ASI, atau ketidakstabilan psikologis.
Tiga adaptasi fisiologis utama ibu nifas adalah involusi organ reproduksi, perubahan sistem kardiovaskular dan endokrin, serta eliminasi lochia dan urin. Perawatan post partum bertujuan menjaga kesehatan ibu dan bayi dengan melakukan skrining masalah, memberikan edukasi, serta mendeteksi komplikasi seperti infeksi, gangguan ASI, atau ketidakstabilan psikologis.
6. Sistem Kardiovaskular • Volume darah sementara meningkat, menurun CARE sampai pemulihan kembali organ- organ reproduksi seperti sebelum setelah hari ke 3 dan kembali normal minggu ke 4 • CO meningkat saat melahirkan, menurun setelah hamil 48 jam dan normal di minggu ketiga
Adaptasi Fisiologis Ibu Nifas
1. Reproduksi 7. Komponen Darah • Uterus : Involusi 1 cm/hari atau 1 jari, 5. Sistem Endokrin • Hormon progesteron dan estrogen HCT meningkat, normal pada kontraksi uterus akibat konstriksi pembuluh minggu keempat-kelima, leukosit darah, 9 – 10 hari tidak teraba menurun setelah melahirkan • Prolaktin meningkat, khususnya ibu yg meningkat (15.000-30.000) • Serviks : Mulut serviks tertutup sekitar 1 cm dalam semingg, Kelenjar endoserviks menyusui dan Estrogen mulai meningkat pada 3 – 4 minggu setelah melahirkan 8. Integumen mengalami regresi selama hari ke-4 • Kembalinya menstruasi Kloasmagravidarum menghilang, • Vagina : Rugae muncul kembali dalam 3 hiperpigmentasi areola mammae minggu kadar estrogen normal dan lubrikasi dan linea nigra belum vagina kembali terjadi dalam waktu 6 – 10 4. Sistem Gastrointestinal menghilang secara sempurna minggu • Konstipasi dan kesulitan eliminasi terjadi • Ovulasi : Dipengaruhi oleh laktasi, rata-rata selama 2-3 hari ovulasi pertama 10-12 minggu untuk wanita • Tonus usus kembali normal 2 minggu 9. Sistem Muskuloskeletal yang tidak menyusui 12-36 minggu untuk ibu setelah melahirkan • Sendi- sendi menjadi yang menyusui bayinya relaks • Fatigue dan intoleransi 3. Eliminasi Urine aktivitas 2. Payudara • Haluaran urine 3000 ml selama 4-5 hari • Peregangan dinding • Mengeluarkan kolostrum dimulai sejak trimester 3 • Fungsi ginjal kembali ke kondisi sebelum abdomen selama hamil sampai dimulainya laktasi melahirkan dalam waktu 6 minggu menyebabkan • Air susu dihasilkan dalam waktu 3-4 hari dapat • Glikosuria, laktosuria, proteinuria, pemisahan dinding otot mengalami pembengkakan sementara asetonuria adalah normal pada masa abdomen (Diastasis postpartum Rektus abdominis) Pengkajian Post Partum Tujuan Perawatan Post Partum (BUBBLE HE) Adaptasi Psikologis Post Partum Menjaga kesehatan ibu dan bayi 1. Taking in ( 1-2 hari ) : Fokus pada diri Melaksanakan screening komprehensif & sendiri, sulit mengambil keputusan, mendeteksi masalah B ( Brearts ) : Ada tidaknya ASI, bergantung dengan bantuan, pasif Memberikan pendidikan kesehatan (nutrisi, KB, dst) keadaan umum payudara, areola 2. Taking hold ( 2-4 hari ) : Perpindahan dari inverted atau normal, pigmentasi dependen ke independen, peningkatan U ( Uterus ) : Ada tidaknya atonia uteri, fokus pada bayi, involusi uteri terjadi secara normal atau 3. Letting go ( Minggu 5-6 ) : Menerima tidak tanggung jawab dan perannya, percaya Adaptasi Sibling B ( Bowel ) : Apakah terjadi konstipasi diri akan peran barunya, menyesuarikan Memperkenalkan bayi pada hingga hari ke 2 atau tidak, menilai diri dengan ketergantungan bayi kakaknya, orang tua harus mampu peristaltik usus, anjuran diet tinggi serat membagi kasih sayang perhatian dan protein pada semua anak R ( Redness ) : (Kemerahan) Kaji adanya B ( Bladder ) : Kaji frekuensi berkemih kemerahan pada perineum post episiotomy 1. Nyeri akut L ( Lochia ) : Lochia rubra (hari 1-4 2. Masalah Defisit Keperawatan perawatan diri warna merah segar), serosa (hari 4-8 E ( Edema ) : Kaji adanya 3. Gangguan pola tidur warna merah muda) alba (hari 8-14 warna pembengkakan pada perineum post 4. Hambatan mobilitas fisik bening) 5. Gangguan eliminasi urin E ( Episiotomy ) : Kaji tanda REEDA E ( Echimosis ) : Kaji adanya lebam 6. Konstipasi untuk melihat indikasi infeksi atau kebiruan pada perineum post 7. Risiko infeksi 8. Ketidakefektifan pemberian ASI H ( Homan sign & Hemoroid ) : Kaji D ( Discharge ) : Kaji adanya rembesan 9. Kesiapan meningkatkan peran menjadi homan sign positif atau negatif, potensi darah, nanah atau purulent pada perineum orang tua terjadinya DVT, ada tidaknya hemoroid A (Approximation ) : Kaji apakah jahitan post episiotomy dan derajarnya pada perineum post episiotomy mengalami perlekatan sempurna atau tidak E ( Emotions ) : Kaji adaptasi fisiologis & psikologis patologis ibu postpartum