Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN REFLEKSI KASUS

DI RUANG IGD BEDAH RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

OLEH:
WILDANA
R014221015

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

( ) (Syahrul Ningrat, S.Kep., M.Kep., Ns., Sp.KMB)

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
LAPORAN REFLEKSI KASUS

A. Deskripsi Kejadian

Pada tanggal 23 Januari 2023 saat saya melaksanakan praktek dinas pagi, pada

hari itu saya menerima pasien datang karena kecelakaan. Terdapat luka robek pada dahi

dan luka lecet pada tangan dan tindakan yang pertama kali diberikan ialah lukanya

dibersihkan kemudian langsung dilakukan penjahitan. Penjahitan dilakukan sebanyak 2

kali di bagian dalam dan luar. Saya baru melihat hal ini secara langsung, karena selama

praktik belum pernah mendapat kasus dengan luka yang langsung dilakukan penjahitan

ditempat.

B. Perasaan saya menghadapi kasus tersebut

Perasaan saya menghadapi kasus tersebut yaitu senang, karena saya baru menemukan

pembelajaran baru terkait jenis-jenis benang dan jarum untuk melakukan hecting, dan

mana saja yang digunakan untuk hecting dalam dan hecting luar. dan ketika melihat

hecting secara langsung itu menjadi salah satu pengalaman dan pembelajaran baru.

C. Evaluasi sisi negative dan positif dari kejadian Positif:

Pada kasus tersebut perawat ruangan mengajarkan kami mahasiswa jenis-jenis benang

dan jarum hecting yang digunakan untuk hecting dalam dan hecting luar, sehingga ilmu

yang kami miliki bertambah terkait teknik hecting dan alat yang digunakan.

Negatifnya:

Hal yang sedikit kurang yaitu pada saat melakukan hecting, jarum dan benang yang

telah terkena darah disimpan sembarang diatas troli, selain itu pada dahi pasien tidak

diberikan underpath atau perlak sehingga darah saat dilakukan hecting mengenai mata

pasien.
D. Analisis

Dalam kasus ini seharusnya dokter memisahkan antara jarum dan benang yang

sudah dipakai dan terkena darah ke wadah lain atau tempat sampah kemudian

memberikan alas atau perlak dibagian wajah pasien agar saat dilakukan hecting darah

dari pasien tidak akan mengenai mata atau bagian wajah lain. Tetapi kakak perawat

yang berada di ruangan saat itu langsung menutup mata pasien menggunakan kasa steril

sehingga lingkungan pasien dapat lebih nyaman. Hal yang dapat dipelajari yaitu

diperlukan kerjasama antara perawat dan dokter, perawat lebih care kepada pasien

sehingga dapat langsung mengambil tindakan untuk menutup dengan kasa saat hecting

dilakukan.

E. Kesimpulan

Dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan perawat harus professional dan

harus memperhatikan etik keperawatan terutama berkaitan dengan kasus diatas yaitu

berbuat baik (beneficience) dan tidak merugikan (non -maleficience).

Anda mungkin juga menyukai