Anda di halaman 1dari 22

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

ASUHAN KEPERAWATAN TUBERCULOSIS PARU

OLEH:
RASNITA (R014221014)

Preseptor Klinik Preseptor Institusi

( Fatmah, S.Kep.,Ns. ) ( Dr. Rosyidah Arafat, Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB. )


NIP. 198507082010122004 NIP. 198503042010122003

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
A. PENGKAJIAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

Nama/RM : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 61 tahun
Ruangan : Perawatan Sawit, Kamar 5 Bed 1

Data Pengkajian
Tanggal : 29-08-2022 Jam : 12.00 S : 36,7°C P : 20 x/menit N : 93 x/menit SaO2 : 96%
Cara dengan : TD : 116/86
⃝ Jalan kaki ⃝ Kursi roda Cara Ukur : ⃝ Berdiri ⃝ Berbaring ⃝ Duduk
⃝ Brankard ⃝ Lainnya :
Datang melalui : TB : 156 cm BB : 45 IMT : 18,4
⃝ UGD ⃝ Poliklinik LILA : -
⃝ OK ⃝ Lainnya :
Diagnosa Masuk : Tuberculosis Paru + Hidropneumothorax
Diagnosis Medis : Tuberkulosis Paru
Diagnosis Sekunder : Diabetes Mellitus Tipe 2 Non Obese
Keluhan utama :
Masuk rumah sakit dengan kondisi sesak napas dan batuk
Riwayat Alergi : Ada/ Tidak
⃝ Makanan laut : ⃝ Udara dingin ⃝ Lainnya :
⃝ Obat : ⃝ Debu
Penggunaan alat bantu : Ya/ Tidak
⃝ Kacamata/lensa kontak ⃝ Alat bantu dengar ⃝ Lainnya : tidak ada
⃝ Gigi palsu ⃝ Kruk/walker/kursiroda
Riwayat Pasien
Riwayat penyakit : Ya/tidak
⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝ Kanker:

⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis : ⃝ Stroke:

⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya :

Riwayat operasi : Ya/tidak


Merokok : Ya/ tidak
Konsumsi alkohol : Ya/tidak

Riwayat Penyakit Keluarga


⃝ Hipertensi : ⃝ PPOK : ⃝ Diabetes : ⃝Kanker:

⃝ Penyakit jantung : ⃝ Asma : ⃝ Hepatitis :


⃝ Stroke:
⃝ TB : ⃝ Gangguan mental : ⃝ Lainnya : tidak ada

Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : ⃝ belum menikah ⃝ Menikah ⃝ Janda/duda
Keluarga : ⃝ tinggal bersama ⃝ tinggal sendiri
Tempat tinggal : ⃝ Rumah ⃝ Panti ⃝ Lainnya :
Pekerjaan : ⃝ PNS ⃝ Wiraswasta ⃝ Pensiunan ⃝ Lainnya : ibu rumah tangga

Status emosi : ⃝ Kooperatif ⃝ Tidak kooperatif


Pengalaman hospitalisasi : Ya/ tidak
Keterangan :

Sumber informasi : ⃝ Pasien ⃝ Keluarga ⃝ Lainnya :


Pemeriksaan Fisik (Ceklist pada bagian yang tidak normal)
⃝Gangguan Penglihatan : tidak ada
⃝Gangguan pendengaran : tidak ada
⃝ Gangguan penciuman : tidak ada
⃝Kemerahan : ⃝Bengkak: ⃝Drainase:
⃝Nyeri : ⃝Lesi:
Catatan: Tidak ada masalah pada mata, telinga, dan hidung

⃝ Asimetri: ⃝ Takipnea : ⃝ Crackles :


⃝Kanan atas/bawah ⃝Kiri atas/bawah
⃝ Bentuk dada : simetris ⃝ Bradipnea : - ⃝ Sputum-warna :
⃝ Batuk ⃝ Dispnea
⃝ Wheezing: ⃝Kanan atas/bawah
⃝ Kiri atas/bawah ⃝ Modulasi O2 : …lpm via…
Catatan :
Masih batuk, tidak sesak napas, terpasang WSD, tidak menggunakan bantuan oksigen.

Tidak ada masalah pada kardiovaskular

Diet DM 1.700 kkal/hari


Skoring Gizi 3 (risiko tinggi kekurangan gizi)

Tidak ada masalah pada genitourinari/ginekologi

Tidak ada masalah pada neurologi

Luka post operasi pelepasan chest tube di ICS VIII-IX posterior


12 (ketergantungan ringan)

55 (risiko tinggi jatuh)

2
bekas area pemasangan chest tube
saat bergerak

tumpul

Tidak terlalu mengganggu


Obat Dosis/Rute Tujuan Cara Kerja Obat
4 FDC 3 tablet/24 jam/oral Mengobati Ada 4 kandungan obat:
Tuberkulosis - Rifampicin: menghalangi transkripsi
Jadwal: 17.00 RNA melalui penghambatan inisiasi
pembentukan rantai formasi sehingga
bakteri tidak dapat membelah diri dan
mengalami kematian.
- Isoniazid (INH): menghambat asam
mycoloic pada bakteri Mycobacterium
tuberculosis dan membuat kadar asam
hilang yang penting dalam proses
replikasi dan mengganggu
pembentukan dinding sel sehingga
menyebabkan kematian bakteri.
- Pyrazinamide: memasuki sel bakteri
dan melepaskan enzim pirazinamidase
untuk merubah pirasinamid inaktif
menjadi asam pirazinoid dimana asam
tersebut akan mengganggu sintesis FSA
1 yang dibutuhkan bakteri untuk
membelah diri. Keadaan ini akan
membuat bakteri tidak berkembang
dan akhirnya mati.
- Ethambutol: menghambat satu atau
lebih metabolit sel bakteri yang rentan
sehingga menghambat multiplikasi,
terjadi gangguan metabolisme sel, dan
kematian sel.
Cefixime 200 mg/8 jam/oral Antibiotik untuk Mengganggu proses pembentukan dinding
membunuh bakteri sel bakteri
Jadwal:
07.00, 15.00, 23.00
Metamizole 1 g/8 jam/IV Meredakan nyeri Menghambat kerja hormon prostaglandin,
yaitu senyawa yang menyebabkan nyeri dan
Jadwal: peradangan
07.00, 15.00, 23.00
Natrium 50 mg/12 jam/oral Mengurangi nyeri dan Menghambat kerja enzim siklooksigenase
Diklofenak proses inflamasi (COX) yang membantu pembentukan
Jadwal: 07.00, 19.00 prostaglandin saat terjadinya luka,
menyebabkan rasa sakit, dan peradangan
Vipalbumin 2 kapsul/8 jam/oral Mengatasi Suplemen makanan untuk memenuhi
hipoelbuminemia, kebutuhan albumin tubuh, meningkatkan
Jadwal: meningkatkan hemoglobin darah, dan sebagai tambahan
07.00, 15.00, 23.00 antibodi, protein dan nutrisi penting lainnya
mempercepat proses
penyembuhan luka
Curcuma 400 mg/8 jam/IV Meningkatkan nafsu Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
makan
Jadwal:
07.00, 15.00, 23.00
Novorapid 8-8-6 IU/SC Menurunkan glukosa Mengandung insulin aspart yang bersifat
darah setelah makan fast acting atau disebut insulin kerja cepat
Jadwal: yang berfungsi untuk menurunkan gula
06.00, 12.00, 18.00 darah setelah makan. Oleh karena itu,
penggunaan obat ini dilakukan beberapa
saat sebelum makan. Efek kerja dari obat ini
akan muncul 10-20 menit setelah obat
disuntikkan dan akan bertahan selama 3-5
jam saja.
Levemir 0-0-14 IU/SC Menjaga kestabilan Mengandung insulin detemir yang bersifat
glukosa darah long acting dan bekerja selama 24 jam,
Jadwal: 22.00 sehingga kadar glukosa dalam darah dapat
menjadi lebih stabil untuk tetap berada
dalam batas normal.
Laboratorium
- WBC: 7,6 103/ µL
- HGB: 10,5 gr/dl
- Albumin: 2.5 gr/dl
- SGOT: 32 µ/L
- SGPT: 67 µ/L
- GDS : 254 mg/dL
- Ureum 10 mg/dL
- Kreatinin 0,4 mg/dL

Foto Thorax PA/AP + Lateral


Kesan:
- Terpasang chest tube dengan tip setinggi ICS VIII-IX posterior
- Efusi pleura dextra
B. ANALISA DATA DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Ny. N
No. RM : 988523
No. Data Fokus Diagnosa Keperawatan
1 DS: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Pasien mengatakan batuk berlendir
- Pasien mengatakan tidak sesak napas
DO:
- Keadaan umum lemah
- Tekanan darah: 116/86 mmHg
- Frekuensi nadi: 93 x/menit
- Frekuensi pernapasan: 20 x/menit
- Suhu : 36,7°C
- SaO2 : 96%
2 DS: Nyeri Akut
- Pasien mengatakan nyeri pada bekas area yang terpasang
chest tube
DO:
- Keadaan umum lemah
- Pasien tampak meringis
- Tekanan darah: 116/86 mmHg
- Frekuensi nadi: 93 x/menit
- Frekuensi pernapasan: 20 x/menit
- Suhu : 36,7°C
- SaO2 : 96%
- Skala nyeri 2
3 DS: Defisit Nutrisi
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan berat badan
menurun selama sakit
DO:
- Keadaan umum lemah
- Hb: 10,5 gr/dl
- Albumin: 2.5 gr/dl
- Berat badan menurun 10% saat sakit
- Berat badan: 45 kg
- Tinggi badan: 156 cm
- Indeks Massa Tubuh (IMT): 18,4 (berat badan kurang)
- Skoring Gizi 3 (risiko tinggi kekurangan gizi)
4 DS: Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
- Pasien mengatakan lelah atau lesu
- Pasien mengatakan kadang-kadang pusing dan mengantuk
DO:
- Keadaan umum lemah
- GDS: 254 mg/dL
5 Faktor risiko: Risiko Jatuh
- Kondisi pasca operasi
- Skala Morse: 55 (risiko tinggi jatuh)
- Memiliki diagnosis sekunder
- Gaya berjalan lemah
- Terpasang infus
6 Faktor risiko: Risiko Gangguan Integritas Kulit
- Penurunan mobilitas
- Penekanan pada tonjolan tulang
- Norton Scale: 9 (berisiko rendah terjadi dekubitus)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Ny. N
No. RM : 988523
No. Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
1 Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan Latihan Batuk Efektif (I.01006)
(Kode: D.0001, Kategori: Fisiologis, bersihan jalan napas tidak efektif dapat terkontrol Observasi
Subkategori: Respirasi) dengan kriteria hasil: - Identifikasi kemampuan batuk
Bersihan Jalan Napas (L.01001) - Minitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
DS: - Batuk efektif meningkat Terapeutik
- Pasien mengatakan batuk berlendir - Produksi sputum menurun - Atur posisi semifowler
- Pasien mengatakan tidak sesak napas - Frekuensi napas membaik - Pasang tisu da tempat sputum di pangkuan pasien
DO: - Pola napas membaik - Buang sekret pada tempat sputum
- Keadaan umum lemah Edukasi
- Tekanan darah: 116/86 mmHg - Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- Frekuensi nadi: 93 x/menit - Anjurkan pasien tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik,
- Frekuensi pernapasan: 20 x/menit ditahan selama 2 detik, kemudian dihembuskan dari mulut dengan
- Suhu : 36,7°C bibir dibulatkan selama 8 detik
- SaO2 : 96% - Anjurkan mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam
yang ke-3

Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan (I.12361)


Observasi
- Identifikasi kepatuhan menjalani program pengobatan
Terapeutik
- Buat komitmen menjalani program pengobatan dengan baik
- Buat jadwal pendampingan keluarga untuk bergantian menemani
pasien selama menjalani program pengobatan
- Dokumentasikan aktivitas selama menjalani proses pengobatan
- Diskusikan hal-hal yang dapat mendukung atau menghambat
berjalannya program pengobatan
- Libatkan keluarga untuk mendukung program pengobatan yang
dijalani
Edukasi
- Informasikan program pengobatan yang harus dijalani
- Informasikan manfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani
program pengobatan
- Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan merawat pasien selama
menjalani program pengobatan
- Anjurkan pasien dan keluarga melakukan konsultasi ke pelayanan
kesehatan terdekat
2 Nyeri Akut Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan Terapi Relaksasi (I.09326)
(Kode: D.0077, Kategori: Psikologis, nyeri akut dapat terkontrol dengan kriteria hasil: Observasi
Subkategori: Nyeri dan Kenyamanan) Tingkat Nyeri (L.08066) - Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik
- Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat sebelumnya
DS: - Keluhan nyeri menurun - Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
- Pasien mengatakan nyeri pada bekas - Meringis menurun - Monitor respon pasien terhadap terapi relaksasi
area yang terpasang chest tube - Pola napas membaik Terapeutik
DO: - Tekanan darah membaik - Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan
- Keadaan umum lemah - Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
- Pasien tampak meringis - Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau
- Tekanan darah: 116/86 mmHg tindakan medis lainnya
- Frekuensi nadi: 93 x/menit Edukasi
- Frekuensi pernapasan: 20 x/menit - Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang
- Suhu : 36,7°C digunakan
- SaO2 : 96% - Anjurkan pasien mengambil posisi nyaman
- Skala nyeri 2 - Anjurkan pasien untuk rileks dan merasakan sensari relaksasi
- Anjurkan pasien untuk sering mengulangi atau melatih teknik
relaksasi
- demonstrasikan dan latih teknik relaksasi

Pemberian Analgesik (I.08243)


Observasi
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Identifikasi riwayat alergi obat
- Identifikasi kesesuaian jenis analgesik dengan tingkat keparahan
nyeri
- Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik
- Monitor efektivitas analgesik
Terapeutik
- Pertimbangkan penggunaan infus kontinu atau bolus opioid untuk
mempertahankan kadar dalam serum
- Tetapkan target efektivitas analgesik untuk mengoptimalkan respon
pasien
- Dokumentasikan respon terhadap efek analgesik
Edukasi
- Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian jenis analgesik dan dosis
sesuai indikasi
3 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan Manajemen Nutrisi (I.03119)
(Kode: D.0019, Kategori: Fisiologis, defisit nutrisi dapat terkontrol dengan kriteria hasil: Observasi
Subkategori: Nutrisi dan Cairan) Status Nutrisi (L.03030) - Identifikasi status nutrisi
- Porsi makanan yang dihabiskan meningkat - Identifikasi alergi dan toleransi makanan
DS: - Berat badan membaik - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan - Indeks Massa Tubuh (IMT) membaik - Monitor asupan makanan
dan berat badan menurun selama sakit - Frekuensi makan membaik - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
DO: Terapeutik
- Keadaan umum lemah - Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Hb: 10,5 gr/dl - Berikan makanan sesuai diet nutrisi pasien diabetes
- Albumin: 2.5 gr/dl - Berikan suplemen makanan
- Berat badan menurun 10% saat sakit Edukasi
- Berat badan: 45 kg - Ajarkan keluarga pasien melakukan pemberian makan melalui oral
- Tinggi badan: 156 cm Kolaborasi
- Indeks Massa Tubuh (IMT): 18,4 - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
(berat badan kurang) jenis nutrien yang dibutuhkan
- Skoring Gizi 3 (risiko tinggi - Kolaborasi dengan doketr untuk pemberian medikasi sebelum dan
kekurangan gizi) setelah makan
4 Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan Latihan Rentang Gerak (I.05177)
(Kode: D.0027, Kategori: Fisiologis, ketidakstabilan glukosa darah dapat terkontrol dengan Observasi
Subkategori: Nutrisi dan Cairan) kriteria hasil: - Monitor kadar glukosa darah
Kestabilan Kadar Glukosa Darah (L.03022) - Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
DS: - Mengantuk menurun - Monitor intake dan output cairan
- Pasien mengatakan lelah atau lesu - Pusing menurun - Monitor tanda-tanda vitasl
- Pasien mengatakan kadang-kadang - Lelah atau lesu menurun Terapeutik
pusing dan mengantuk - Kadar glukosa dalam darah membaik - Berikan asupan cairan oral
DO: - Berikan obat insulin sesuai dosis dan jadwal pemberian
- Keadaan umum lemah Edukasi
- GDS: 254 mg/dL - Anjurkan kepatuhan terhadap diet nutrisi
- Ajarkan cara pengelolaan diabetes, misalnya penggunaan insulin
atau obat oral, monitor kadar glukosa darah, monitor asupan cairan,
penggantian karbohidrat, dan bantuan profesional kesehatan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan
- Kolaborasi dengan doketr untuk pemberian cairan IV dan insulin
5 Risiko Jatuh Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan Pencegahan Jatuh (I.14540)
(Kode: D.0143, Kategori: Lingkungan, risiko jatuh dapat terkontrol dengan kriteria hasil: Observasi
Subkategori: Keamanan dan Proteksi) Tingkat Jatuh (L.14138) - Identifikasi faktor risiko jatuh
Faktor risiko: - Jatuh dari tempat tidur menurun - Identifikasi risiko jatuh setiap shift
- Kondisi pasca operasi - Jatuh saat berdiri menurun - Hntung risiko jatuh dengan skala Morse
- Skala Morse: 55 (risiko tinggi jatuh) - Jatuh saat berjalan menurun - Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda dan
- Memiliki diagnosis sekunder - Jatuh saat dipindahkan menurun sebaliknya
- Gaya berjalan lemah Terapeutik
- Terpasang infus - Pastikan roda tempat tidur atau kursi roda dalam kondisi terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Atur tempat tidur mekanis dalam posisi rendah
- Gunakan alat bantu berjalan
- Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien
Edukasi
- Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk
berpindah
- Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
- Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
- Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan berdiri
- Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil untuk memanggil perawat
- Anjurkan keluarga pasien selalu berada dekat dari pasien
6 Risiko Gangguan Integritas Kulit Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan Pengaturan Posisi (I.01019)
(Kode: D.0139, Kategori: Lingkungan, risiko gangguan integritas kulit dapat terkontrol Observasi
Subkategori: Keamanan dan Proteksi) dengan kriteria hasil: - Mengkaji kemampuan pasien untuk melakukan pengaturan posisi
Status Menelan (L.14125) Terapeutik
Faktor risiko: - Elastisitas meningkat - Atur posisi pasien miring kanan, terlentang, miring kiri, dan
- Penurunan mobilitas - Perfusi jaringan meningkat terlentang kembali
- Penekanan pada tonjolan tulang - Kerusakan lapisan kulit tidak ada - Ubah posisi masing-masing setiap 3 jam
- Norton Scale: 9 (berisiko rendah terjadi - Nyeri tidak ada - Atur posisi tempat tidur agar lebih nyaman
dekubitus) - Kemerahan tidak ada - Posisikan kesejajaran tubuh dengan tepat
- Pigmentasi abnormal tidak ada - Imobilisasi dan topang tubuh yang tepat
- Suhu kulit membaik - Tinggikan tempat tidur bagian kepala
- Sensasi membaik - Berikan bantal yang tepat pada leher
- Tekstur membaik - Motivasi pasien agar terlibat dalam perubahan posisi sesuai
kebutuhan
- Hindari menempatkan pada posisi yang dapat meningkatkan nyeri
- Minimalkan gesekan dan tarikan saat mengubah posisi
- Ubah posisi dengan teknik log roll
- Jadwalkan secara tertulis untuk perubahan posisi
Edukasi
- Informasikan saat akan melakukan perubahan posisi
- Ajarkan pasien dan keluarga untuk menggunakan postur yang baik
dan mekanika tubuh yang baik selama melakukan perubahan posisi
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Ny. N
Diagnosa Medis : Tuberculosis Paru
Ruang Rawat : Perawatan Infeksius Center, Kamar 7 Isolasi
Diagnosa Keperawatan 1: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 29-08-2022 Selasa, 30-08-2022 Rabu, 31-08-2022
Pukul 12.00 WITA Pukul 12.00 WITA Pukul 17.00 WITA
1. Salam terapeutik 1. Salam terapeutik 1. Salam terapeutik
2. Melakukan pengkajian 2. Melakukan pengkajian 2. Melakukan pengkajian
3. Monitor tanda-tanda vital 3. Monitor tanda-tanda vital 3. Monitor tanda-tanda vital
4. Pengaturan posisi semifowler 4. Pengaturan posisi yang nyaman 4. Pengaturan posisi yang nyaman
5. Mengidentifikasi kemampuan pasien untuk latihan batuk efektif 5. Mengevaluasi pengetahuan pasien tentang cara 5. Mengevaluasi pengetahuan pasien tentang cara
6. Latihan batuk efektif batuk efektif batuk efektif
7. Mengajarkan pasien dan keluarga pasien cara latihan batuk efektif 6. Menganjurkan pasien untuk mengulangi latihan 6. Pemberian obat 4 FDC 3 tablet/24 jam/oral
8. Mengedukasi pasien dan keluarga pasien tentang penyakit TB batuk efektif secara mandiri bila masih batuk 7. Mengedukasi pasien dan keluarga pasien tentang
berlendir program pengobatan TB
8. Mengedukasi keluarga pasien sebagai pengawas
menelan obat (PMO) untuk mendampingi pasien
secara teratur selama masa perawatan di rumah
hingga tuntas
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 29-08-2022 Selasa, 30-08-2022 Rabu, 31-08-2022
Pukul 12.00 WITA Pukul 12.00 WITA Pukul 17.00 WITA
S: S: S:
- Pasien mengatakan batuk berlendir - Pasien mengatakan masih batuk dan sedikit - Pasien mengatakan masih batuk dan lendir mulai
O: berlendir berkurang
- Keadaan umum lemah O: O:
- GCS: E4V5M6 - Keadaan umum masih lemah - Keadaan umum masih lemah
- Tekanan darah: 166/100 mmHg - GCS: E4V5M6 - GCS: E4V5M6
- Frekuensi nadi: 93 x/menit - Tekanan darah: 158/102 mmHg - Tekanan darah: 116/86 mmHg
- Frekuensi napas: 20 x/menit - Frekuensi nadi: 100 x/menit - Frekuensi nadi: 94 x/menit
- Suhu: 36,7 °C - Frekuensi napas: 22 x/menit - Frekuensi napas: 20 x/menit
- SpO2: 98% - Suhu: 36,3 °C - Suhu: 36,3 °C
A: - SpO2: 96% - SpO2: 96%
- Bersihan jalan napas tidak efektif A: A:
P: - Bersihan jalan napas tidak efektif - Bersihan jalan napas tidak efektif
- Bersihan jalan napas efektif P: P:
- Lanjutkan pemberian terapi pulmo - Bersihan jalan napas efektif - Bersihan jalan napas efektif
- Lanjutkan pemberian terapi pulmo - Lanjutkan pemberian terapi pulmo
- Disharge planning
Diagnosa Keperawatan 2: Nyeri Akut
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 29-08-2022 Selasa, 30-08-2022 Rabu, 31-08-2022
Pukul 07.00 WITA Pukul 07.00 WITA Pukul 15.00 WITA
1. Salam terapeutik 1. Salam terapeutik 1. Salam terapeutik
2. Mengkaji tingkat nyeri 2. Mengakji tingkat nyeri 2. Mengkaji tingkat nyeri
3. Mengajarkan pasien teknik relaksasi 3. Mengevaluasi pengetahuan pasien tentang teknik 3. Menganjurkan pasien mengulangi atau latihan
4. Pemberian terapi analgesik dan antibiotik: relaksasi teknik relaksasi secara mandiri bila mengalami
- Metamizole 1 g/8 jam/IV 4. Menganjurkan pasien untuk mengulangi atau nyeri
- Natrium Diklofenak 50 mg/12 jam/oral latihan teknik relaksasi secara mandiri bila nyeri 4. Pemberian terapi analgesik dan antibiotik:
- Cefixime 200 mg/8 jam/oral masih muncul - Metamizole 1 g/8 jam/IV
5. Pemberian terapi analgesik dan antibiotik: - Cefixime 200 mg/8 jam/oral
Pukul 12.00 WITA - Metamizole 1 g/8 jam/IV
1. Monitor tanda vital - Natrium Diklofenak 50 mg/12 jam/oral Pukul 17.00 WITA
2. Mengkaji tingkat nyeri - Cefixime 200 mg/8 jam/oral 1. Monitor tanda vital
3. Monitor efek samping dan efektivitas obat 2. Mengkaji nyeri
Pukul 12.00 WITA 3. Monitor efek samping dan efektivitas obat
1. Monitor tanda vital
2. Mengkaji nyeri
3. Monitor efek samping dan efektivitas obat
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari
Senin, 29-08-2022 Selasa, 30-08-2022 Rabu, 31-08-2022
Pukul 07.00 WITA Pukul 07.00 WITA Pukul 15.00 WITA
S: S: S:
- Pasien mengatakan nyeri pada area bekas pemasangan chest tube - Pasien mengatakan masih nyeri pada area bekas - Pasien mengatakan masih nyeri pada area bekas
O: pemasangan chest tube pemasangan chest tube
- Keadaan umum lemah O: O:
- GCS: E4V5M6 - Keadaan umum masih lemah - Keadaan umum masih lemah
- Tekanan darah: 166/100 mmHg - GCS: E4V5M6 - GCS: E4V5M6
- Frekuensi nadi: 93 x/menit - Tekanan darah: 158/102 mmHg - Tekanan darah: 116/86 mmHg
- Frekuensi napas: 20 x/menit - Frekuensi nadi: 100 x/menit - Frekuensi nadi: 94 x/menit
- Suhu: 36,7 °C - Frekuensi napas: 22 x/menit - Frekuensi napas: 20 x/menit
- SpO2: 98% - Suhu: 36,3 °C - Suhu: 36,3 °C
- Skala nyeri 2 - SpO2: 96% - SpO2: 96%
A: - Skala nyeri 1 - Skala nyeri 0
- Nyeri akut A: A:
P: - Nyeri akut - Nyeri akut
- Nyeri berkurang P: P:
- Lanjutkan pemberian terapi analgesik - Nyeri berkurang - Tidak timbul nyeri
- Evaluasi pengetahuan pasien tentang cara relaksasi napas dalam - Lanjutkan pemberian terapi analgesik - Lanjutkan pemberian terapi analgesik
- Anjurkan pasien untuk mengulang teknik - Discharge planning
relaksasi bila nyeri masih timbul
Diagnosa Keperawatan 3: Defisit Nutrisi
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 29-08-2022 Selasa, 30-08-2022 Rabu, 31-08-2022
Pukul 07.00 WITA Pukul 07.00 WITA Pukul 15.00 WITA
1. Salam terapeutik 1. Salam terapeutik 1. Salam terapeutik
2. Monitor asupan makan 2. Monitor asupan makan 2. Monitor asupan makan
3. Mengkaji hasil pemeriksaan laboratorium 3. Mengkaji hasil pemeriksaan laboratorium 3. Mengkaji hasil pemeriksaan laboratorium
4. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari terapi nutrisi 4. Pemberian terapi nutrisi: 4. Pemberian terapi nutrisi:
5. Pemberian terapi nutrisi: - Vipalbumin 2 kapsul/8 jam/oral - Vipalbumin 2 kapsul/8 jam/oral
- Vipalbumin 2 kapsul/8 jam/oral - Curcuma 2 kapsul/8 jam/oral - Curcuma 2 kapsul/8 jam/oral
- Curcuma 2 kapsul/8 jam/oral 5. Mengkaji tingkat nafsu makan 5. Mengkaji tingkat nafsu makan
6. Mengkaji tingkat nafsu makan
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 29-08-2022 Selasa, 30-08-2022 Rabu, 31-08-2022
Pukul 07.00 WITA Pukul 07.00 WITA Pukul 15.00 WITA
S: S: S:
- Pasien mengatakan tidak nafsu makan selama sakit - Pasien mengatakan tidak nafsu makan selama - Pasien mengatakan nafsu makan mulai bagus
O: sakit O:
- Keadaan umum lemah O: - Keadaan umum masih lemah
- GCS: E4V5M6 - Keadaan umum masih lemah - GCS: E4V5M6
- Hb: 10,5 gr/dl - GCS: E4V5M6 - Hb: 10,5 gr/dl
- Albumin: 2.5 gr/dl - Hb: 10,5 gr/dl - Albumin: 2.5 gr/dl
- Berat badan: 45 kg - Albumin: 2.5 gr/dl - Berat badan: 45 kg
- Tinggi badan: 156 cm - Berat badan: 45 kg - Tinggi badan: 156 cm
- Indeks Massa Tubuh (IMT): 18,4 - Tinggi badan: 156 cm - Indeks Massa Tubuh (IMT): 18,4
- Makanan tersisa sayur - Indeks Massa Tubuh (IMT): 18,4 - Makanan habis 1 porsi
A: - Makanan habis 1 porsi A:
- Defisit nutrisi A: - Defisit nutrisi
P: - Defisit nutrisi P:
- Berat badan dan indeks massa tubuh meningkat P: - Berat badan dan indeks massa tubuh meningkat
- Lanjutkan pemberian terapi nutrisi - Berat badan dan indeks massa tubuh meningkat - Lanjutkan pemberian terapi nutrisi
- Lanjutkan pemberian terapi nutrisi
Diagnosa Keperawatan 4: Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 29-08-2022 Selasa, 30-08-2022 Rabu, 31-08-2022
Pukul 12.00 WITA Pukul 07.00 WITA Pukul 15.00 WITA
1. Salam terapeutik 1. Salam terapeutik 1. Salam terapeutik
2. Pemeriksaan tanda vital 2. Pemeriksaan tanda vital 2. Pemeriksaan tanda vital
3. Pemeriksaan glukosa darah 3. Pemeriksaan glukosa darah 3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
4. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia 4. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia 4. Menganjurkan pasien untuk patuh terhadap
5. Menganjurkan pasien untuk patuh terhadap program diet nutrisi 5. Menganjurkan pasien untuk patuh terhadap program diet nutrisi
6. Mengajarkan pasien cara pengelolaan diabetes, misalnya penggunaan program diet nutrisi
insulin atau obat oral, monitor kadar glukosa darah, monitor asupan 6. Mengevaluasi pengetahuan pasien tentang cara Pukul 18.00 WITA
cairan, penggantian karbohidrat, dan bantuan profesional kesehatan pengelolaan diabetes 1. Pemeriksaan glukosa darah
2. Pemberian terapi endokrin Novorapid 6 IU/6
7. Pemberian terapi endokrin Novorapid 8 IU/SC 7. Pemberian terapi endokrin Novorapid 8 IU/6
jam/SC
jam/SC
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 29-08-2022 Selasa, 30-08-2022 Rabu, 31-08-2022
Pukul 12.00 WITA Pukul 07.00 WITA Pukul 18.00 WITA
S: S: S:
- Pasien mengatakan lemas - Pasien mengatakan lemas - Pasien mengatakan lemas
O: O: O:
- Keadaan umum lemah - Keadaan umum masih lemah - Keadaan umum masih lemah
- GCS: E4V5M6 - GCS: E4V5M6 - GCS: E4V5M6
- Tekanan darah: 158/102 mmHg - Tekanan darah: 158/102 mmHg - Tekanan darah: 158/102 mmHg
- Frekuensi nadi: 100 x/menit - Frekuensi nadi: 100 x/menit - Frekuensi nadi: 100 x/menit
- Frekuensi napas: 22 x/menit - Frekuensi napas: 22 x/menit - Frekuensi napas: 22 x/menit
- Suhu: 36,3 °C - Suhu: 36,3 °C - Suhu: 36,3 °C
- SpO2: 96% - SpO2: 96% - SpO2: 96%
- GDS: 145 mg/dL - GDS: 163 mg/dL - GDS: 254 mg/dL
A: A: A:
- Ketidakstabilan kadar glukosa darah - Ketidakstabilan kadar glukosa darah - Ketidakstabilan kadar glukosa darah
P: P: P:
- Lanjutkan pemberian terapi endokrin - Lanjutkan pemberian terapi endokrin - Lanjutkan pemberian terapi endokrin
Diagnosa Keperawatan 5: Risiko Jatuh
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 29-08-2022 Selasa, 30-08-2022 Rabu, 31-08-2022
Pukul 12.00 WITA Pukul 12.00 WITA Pukul 12.00 WITA

1. Mengkaji risiko jatuh 1. Mengkaji risiko jatuh 1. Mengkaji risiko jatuh


2. Mendekatkan barang-barang yang sering digunakan pasien berada di 2. Mendekatkan barang-barang yang sering 2. Memasang handrail
dekat pasien digunakan pasien berada di dekat pasien 3. Menganjurkan keluarga pasien selalu berada
3. Memasang handrail 3. Memasang handrail dekat dari pasien
4. Mengajarkan keluarga pasien cara memasang handrail untuk 4. Menganjurkan keluarga pasien selalu berada 4. Menganjurkan memanggil perawat bila
mencegah risiko jatuh pada pasien dekat dari pasien memerlukan bantuan
5. Menganjurkan keluarga pasien selalu berada dekat dari pasien 5. Menganjurkan memanggil perawat bila
memerlukan bantuan
Catatan Perkembangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 29-08-2022 Selasa, 30-08-2022 Rabu, 31-08-2022
Pukul 12.00 WITA Pukul 12.00 WITA Pukul 18.00 WITA
S: S: S:
- Pasien mengatakan sebagian aktivitas dibantu oleh keluarga - Pasien mengatakan sebagian aktivitas dibantu - Pasien mengatakan sebagian aktivitas dibantu
- O: oleh keluarga oleh keluarga
- Keadaan umum lemah O: O:
- GCS: E4V5M6 - Keadaan umum lemah - Keadaan umum lemah
- Skala Morse 55 - GCS: E4V5M6 - GCS: E4V5M6
A: - Skala Morse 55 - Skala Morse 55
- Risiko jatuh A: A:
P: - Risiko jatuh - Risiko jatuh
- Risiko jatuh berkurang P: P:
- Risiko jatuh berkurang - Risiko jatuh berkurang
Diagnosa Keperawatan 6: Risiko Gangguan Integritas Kulit
Catatan Implementasi
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Senin, 29-08-2022 Selasa, 30-08-2022 Rabu, 31-08-2022
Pukul 12.00 WITA Pukul 12.00 WITA Pukul 18.00 WITA
1. Salam terapeutik 1. Salam terapeutik 1. Salam terapeutik
2. Menjelaskan tujuan pengaturan posisi 2. Memantau perubahan warna atau sensasi pada 2. Memantau perubahan warna atau sensasi pada
kulit kulit
3. Mengkaji kemampuan pasien untuk melakukan pengaturan posisi
3. Menganjurkan keluarga pasien untuk selalu
4. Atur posisi pasien miring kanan, terlentang, miring kiri, dan terlentang membantu mengubah posisi pasien
kembali
5. Atur posisi tempat tidur agar lebih nyaman
6. Posisikan kesejajaran tubuh dengan tepat
7. Tinggikan tempat tidur bagian kepala dan berikan bantal yang tepat
pada leher
8. Ubah posisi dengan teknik log roll
9. Ajarkan keluarga pasien untuk mengubah posisi pasien setiap 3 jam
Catatan Perkembangan
Senin, 29-08-2022 Selasa, 30-08-2022 Rabu, 31-08-2022
Pukul 12.00 WITA Pukul 12.00 WITA Pukul 18.00 WITA
S: S: S:
- Pasien mengatakan sebagian aktivitas dibantu oleh keluarga - Pasien mengatakan sebagian aktivitas dibantu - Pasien mengatakan sebagian aktivitas dibantu
O: oleh keluarga oleh keluarga
- Keadaan umum lemah O: O:
- GCS: E4V5M6 - Keadaan umum lemah - Keadaan umum lemah
- Skala Norton 9 - GCS: E4V5M6 - GCS: E4V5M6
A: - Skala Norton 9 - Skala Norton 9
- Risiko gangguan integritas kulit A: A:
P: - Risiko gangguan integritas kulit - Risiko gangguan integritas kulit
- Ajarkan keluarga pasien untuk mobilisasi P: P:
- Ajarkan keluarga pasien untuk mobilisasi - Ajarkan keluarga pasien untuk mobilisasi
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G., Butcher, H., Dochterman, J., & Wagner, C. (2016). Nursing Interventions
Classification (NIC) (6 ed.). Singapore: Elsevier.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing Outcomes
Classification (NOC) (5 ed.). Singapore: Elsevier.
PPNI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.s
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai