Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

R DENGAN DBD
DIRUANG PERAWATAN ANAK
LANTAI 4
RS SARI ASIH CIPUTAT

Disusun Oleh :
Sulaiman
( 211030230124 )
Pengertian

• Demam dengue atau DF dan demam berdarah dengue atau


DBD (dengue hemorrhagic fever disingkat DHF) adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang
disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia
dan ditesis hemoragik. Pada DHF terjadi perembesan plasma
yang ditandai dengan hemokosentrasi (peningkatan
hematokrit) atau penumpukan cairan dirongga tubuh. Sindrom
renjatan dengue yang ditandai oleh renjatan atau syok (Nurarif
& Kusuma 2015).
Etiologi

• Virus dengue, termasuk genus Flavivirus, keluarga flaviridae.


Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-
4. Keempatnya ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 serotipe
terbanyak. Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan
antibody terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan
antibody yang terbentuk terhadap serotype lain sangat
kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang
memadai terhadap serotipe lain tersebut. Seseorang yang
tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi oleh 3 atau
4 serotipe selama hidupnya. Keempat serotipe virus dengue
dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia (Nurarif &
Kusuma 2015).
patofisiologi
 
• Virus dengue yang telah masuk ketubuh penderita akan menimbulkan viremia. Hal
tersebut akan menimbulkan reaksi oleh pusat pengatur suhu di hipotalamus sehingga
menyebabkan (pelepasan zat bradikinin, serotinin, trombin, histamin) terjadinya:
peningkatan suhu. Selain itu viremia menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh
darah yang menyebabkan perpindahan cairan dan plasma dari intravascular ke
intersisiel yang menyebabkan hipovolemia. Trombositopenia dapat terjadi akibat dari
penurunan produksi trombosit sebagai reaksi dari antibodi melawan virus (Murwani
2018).
• Pada pasien dengan trombositopenia terdapat adanya perdarahan baik kulit seperti
petekia atau perdarahan mukosa di mulut. Hal ini mengakibatkan adanya kehilangan
kemampuan tubuh untuk melakukan mekanisme hemostatis secara normal. Hal
tersebut dapat menimbulkan perdarahan dan jika tidak tertangani maka akan
menimbulkan syok. Masa virus dengue inkubasi 3-15 hari, rata-rata 5-8 hari. Virus akan
masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pertama tama yang
terjadi adalah viremia yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala,
mual, nyeri otot pegal pegal di seluruh tubuh, ruam atau bintik bintik merah pada kulit,
hiperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi pembesaran kelenjar getah
bening, pembesaran hati atau hepatomegali (Murwani 2018).
Penatalaksanaan
• Tatalaksana untuk anak yang dirawat di rumah sakit meliputi:
• Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air sirup,
susu untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran
plasma, demam, muntah, dan diare.
• Berikan parasetamol bila demam, jangan berikan asetosal atau
ibuprofen karena dapat merangsang terjadinya perdarahan.
• Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
• Berikan hanya larutan isotonik seperti ringer laktat atau asetat.
• Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa
laboratorium (hematokrit, trombosit, leukosit dan hemoglobin)
tiap 6 jam.
• Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik,
turunkan jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan stabil.
Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24-48 jam
sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian
cairan.
• Apabila terjadi perburukan klinis maka berikan tatalaksana sesuai
dengan tatalaksana syok terkompensasi.
Pengkajian
• Identitas pasien
• Keluhan utama
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat penyakit yang pernah diderita
• Riwayat Imunisasi
• Riwayat Gizi
• Kondisi Lingkungan
• Pola Kebiasaan
• Pemeriksaan fisik, meliputi inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi dari ujung rambut sampai ujung kaki
• Sistem Integumen
• Pemeriksaan laboratorium
Diagnosa Keperawatan

• Pola napas tidak efektif berhubungan dengan


hambatan upaya napas
• Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
ditandai dengan suhu tubuh diatas nilai normal
• Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis ditandai dengan pasien mengeluh nyeri
• Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor
psikologis (keengganan untuk makan)
• Hipovolemia berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas kapiler ditandai dengan kebocoran
plasma darah
Nama : An. R

No RM : 314480
PENILAIAN AWAL MEDIS &
KEPERAWATAN RAWAT INAP ANAK Tanggal Lahir : 06-08-2008
(Untuk usia ≥ 29 hari sampai dengan 18
tahun)

 Laki –laki    Perempuan

Tanggal : 26 – 10 - 2021 Jam : 12.00



Kelua
Sumber data : ▄ Pasien rga  Lainnya : ................................
Rujukan :  Tidak  Ya  RS  Puskesmas
Diagnosa Rujukan :
Dokter : Dr. Hermansyah Sp.A
1. IDENTITAS (Orang Tua / Keluarga )
a. Nama : Tn M  
a. Pendidikan : SMP  
a. Pekerjaan : Wiraswasta  
a. Agama : Islam  
a. Suku : Betawi  
a. Gol darah :    
a. Alamat : Jl. Kyai maja panungangan pinang tangerang
1. KELUHAN UTAMA : Demam sudah 7 hari, Mual,Muntah,nafsu makan menurun
Sakit/nyeri kepala, badan terasa pegal-pegal

1. DIAGNOSA MEDIS : DBD

1. PEMERIKSAAN FISIK
BB: 54 kg PB / TB : 150 cm LK cm

1. RIWAYAT KESEHATAN

a. Riwayat Penyakit lalu: ▄Tidak  Ya, Penyakit ..............................................

 Pernah dirawat ▄ Tidak  Ya Diagnosa :......................... Kapan :.................

 Pernah di Operasi ▄ Tidak  Ya Jenis Operasi : ................... Kapan :.................

 Masih dalam Pengobatan ▄ Tidak  Ya, Obat : ..............................................

b. Riwayat penyakit keluarga


▄ Tidak  Ya  Hipertensi,  Jantung,  Paru,  Ginjal,

b. Ketergantungan terhadap
▄ Tidak  Ya  Obat–obatan  Rokok  Alkohol  Lainnya....…

b. Riwayat alergi :
▄ Tidak  Ya  Obat …………….  makanan  Lainnya…...........
Reaksi : ............................................ Lainnya : ..........................
1. KEBUTUHAN KOMUNIKASI DAN EDUKASI
a. Edukasi diberikan kepada : ▄Pasien ▄ Keluarga (hubungan dengan Pasien :orant tua)

a. Bicara : ▄ Normal  Gejala awal gangguan bicara , Kapan : .....................................


a. Bahasa sehari-hari : ▄ Bahasa Indonesia : aktif / pasif Jelaskan :................................

 Bahasa Inggris : aktif / pasif Jelaskan : ..............................


 Bahasa Daerah : aktif / pasif Jelaskan: ................................
 Lain-lain : .....................................................
a. Perlu penterjemah : ▄ Tidak  Ya , Bahasa :..........................................................
 Bahasa Isyarat :  Tidak  Ya
Hambatan Edukasi (untuk usia > 6 tahun) Cara Edukasi yang disukai (untuk usia > 6 tahun

▄ Tidak ada hambatan  Menulis


 Mendengar
 Ada Hambatan  Audio – visual / Gambar
 Membaca
 Bahasa  Cemas  Diskusi
 Demonstrasi
 Pendengaran  Emosi
 Hilang memori  Kesulitan Bicara
 Motivasi Buruk  Kognitif
 Masalah Penglihatan  Secara fisiologi tidak mampu untuk belajar
Kebutuhan Edukasi : ▄ Proses Penyakit ▄ Pengobatan / Tindakan ▄ Terapi/ Obat

▄ Nutrisi  Lainnya , Jelaskan promosi kesehatan kebersihan rumah


1. STATUS GIZI ANAK
Berat Badan : 50 kg  
Tinggi Badan / Panjang Badan : 150 cm  
BB Ideal Anak : 34    

Diet saat ini : Diet lunak  

Porsi Makanan yang dihabiskan : ½ porsi  


 
Alergi Makanan : Tidak ada
 
1. KEBUTUHAN CAIRAN PADA ANAK
INTAKE :
3000 cc/ 24 jam hari pertam
OUTPUT :
2000cc/24 jam
 
 
BALANCE CAIRAN:
intke –output- IWL = 3000-2000-750 = 250cc/24 jam
 
 
 
1. PEMERIKSAAN FISIK
 

a. Tanda –Tanda Vital

Keadaan Umum

GCS : 15 E :4 M 6 V :5

Tekanan darah : 100/70 mmhg Suhu : 38.7 o C

Nadi : 100 x / mnt Isi : Teratur :  Tidak  Ya

Respirasi : 20x / mnt Tipe : spontan

Saturasi Oksigen : 99 % Pada : ▄ Udara Ruangan  Sungkup  Nasal Prong

 Lainnya : ..........................
Abdomen :  Distensi  Nyeri tekan, Lokasi : tidak
 Meteorismus  Peristaltik  Turgor  Ascites
Hepar : Normal Lien : Normal
Ginjal :Normal Massa : Normal

Ekstremitas : ▄ Hangat  Dingin  Oedema : tidak  CRT : 4 detik


 Refleks Fisiologis  Reflek Patologis  Lainnya : .........................................................
Kulit : normal sesuai warna dasar, status hidrasi menurun
Genetalia Eksterna : Normal

Status Pubertas :  Perempuan:  Mammae  Pubis

▄ Laki-laki:  Gonad ▄ Pubis


 
1. TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK SAAT INI

Motorik Halus : komuniksi verbal jelas

Motorik Kasar : tidak ada keterbatasan

Personal Sosial : berinteraksi dengan keluarga

Bahasa : Normal
 
Bila usia diatas 7 tahun menggunakan Numeric Scale (liaht panduan Pengkajian Nyeri)
Nyeri :  Tidak ▄ Ya
1-3 : Nyeri ringan , analgetik oral

Nyeri Menggangu
Nyeri Berat
Tidak Nyeri Nyeri sedang, perlu analgetik
4-7 :
injeksi

Tidak Nyeri Nyeri Menggangu Nyeri Berat Nyeri Berat perlu konsultasi
8- 10 :
dengan spesialis anastesi

 Nyeri Kronis , Lokasi : ……………………………. Frekuensi : ……………. Durasi : ………………..

 Nyeri Akut , Lokasi : kepala Frekuensi : 2 Durasi : 3-5


 Skore Nyeri : ( 0-10) : 2
▄ Nyeri hilang : Minum Obat ▄ Istirahat  Mendengar musik
 Berubah posisi tidur  Lain – lain , Sebutkan …………………………

 
PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN NILAI LABORATORIUM
 
26/10/2021
HB :13,6 Lekosit :3000 Trombosit : 9900 Eritrosit : 40 GDS: 127
Swab antigen : Negatif
Hasil ronsen : kesan : tidak tampak kelaina radiologi
 
27 /10/2021
HB :13,6 Lekosit :3100 Trombosit : 8900 Eritrosit : 39
 
28/10/2021
HB :12,4 Lekosit :4500 Trombosit : 12900 Eritrosit : 38
 
7. TERAPI DANOBAT-OBATAN
- Sanmol Drip 3x1
- Inj Ranitidine 2x1
- Inj Meptirizine 10 mg 2x1
- Inj Ceftriaxone 1x1 gr
- Obat Oral : Sanmol tab 2x1, Ranitidine 2x1, Narfoz 3x1, Ondansentron 3x1
- Rl 2000/24 jam
 

 
7. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN PRIORITAS

a. Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi (D.0130)

b. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan mengabsorbsi


Makanan (D.0019)

c. Ganguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit (D.0074)


 
No Data Problem Etiologi
1 Ds : Orant tua dan Pasien mengatakan demam sudah 7 Hipertermi Dehidrasi
  hari,Keluar keringat dingin D.0130  
  Do : Pasien terlihat lemah,turgor kulit tidak elastis,mukosa bibir    
  tampak kering. TTV: Td : 100/70mmHg S : 38,5 RR 24x/mnt N:    
  118    
       
       
2 Ds : pasien mengatakan mual ,muntah dan kurang nafsu makan    
  Do : Pasien makan ½ porsi dan tidak ada makanan tambahan, Defisit nutrisi (D.0019) Ketidak mampuan mengabsorbsi
  pasien tampak lemah   makanan
       
3 Ds : Pasien mengatkan kepala sakit/nyeri bila bangun dari tempat    
tidur Ganguan rasa nyaman Gejala penyakit
Do : pasien tampak lemah,sering berbaring ditempat tidur dan (D.0074)
sering memengang kepala,skala nyeri 2 (sedang)  
P : terasa lebin nyeri bila banyak gerak  
Q : Sakit seperti tertusuk  
R : Didaerah kepala  
S : Dengan mengunakan skala nyeri 1-10,dengan nilai dari nyeri  
sampai tidak nyeri sekali, pasien mengatakan diangka 2
T: nyeri dirasakan terutama pada siang dan malam hari
• C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
•  
• 1. Hipertermia berhubungan dengan dehifrasi (D.0130)
• 2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan
mengabsorbsi Makanan (D.0019)
• 3. Ganguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala
penyakit (D.0074)
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : An R Nama mahasiswa : Sulaiman
Ruangan : Rpa Lt 4 NPM : 211030230124
No MR : 314480
No Tanggal Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
dan jam

1 26/10/2 Hipertermia L. 03028 I.03099


021 berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Demam
12.00 dehifrasi keperawatan 3x 24 jam dengan Observasi :
kriteria hasil - Monitor TTV(S.N.RR.TD)
1. Turgor kulit membaik - Monitor intake dan output
2. Output urine meningkat - Monitor komplikasi penyebab demam
3. perasaan lemah menurun Terapeutik :
4. keluhan haus menurun - Tutupi badan dengan selimut/pakaian dengan
5. membran mukosa membaik tepat(selimut/pakaian tebal pada saat sedang
6.suhu tubuh membaik dinggin pakaian tipis pada saat merasa panas
  Edukasi :
- Anjurkan perbanyak minum
Kolaborasi :
- Pemberian cairan dan elektrolit intravena
- Kolaborasi pemberian antipiretik
- Kolaborasi pemberian antibiotik
26/10/2 Defisit L.03024 I.03119
021 nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi
12.10 berhubunga keperawatan 3x 24 jam dengan Observasi :
n dengan kriteria hasil - Identifikasi ststus nutrisi
ketidak 1. Keinginan makan meningkat - Identifikasi makanan yang disukai
mampuan 2.Asupan makan meningkat - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
mengabsorb 3. Asupan cairan meningkat - Monitor asupan makanan
si 4. Kemampuan merasakan Terapeutik :
Makanan makan meningkat - Lakukan oral higine sebelum makan
  5. Asupan nutrisi meningkat - Sajikan makan secara menarik dan suhu yang sesuai
  - Berikan makanan yang tinggi serat mencegah konstipasi
- Berikan makan tinggi kalori dan tinggi protein
Edukasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kaloridan jenis nutrien yang dibutuhkan
26/10 Ganguan rasa nyaman L.08066 I.08242
/2021 berhubungan dengan gejala Setelah dilakukan tindakan Pemantauan nyeri
penyakit keperawatan 3x 24 jam dengan Observasi:
kriteria hasil : - Identifikasi faktor
1. Kemampuan aktifitas pencetus dan pereda
meningkat nyeri
2. Keluhan nyeri menurun - Monitor kualitas nyeri
3. ketegangan otot menurun - Monitor lokasi dan
4. Mual menurun penyebaran nyeri
5. Nafsu makan membaik - Monitor inrensitas nyeri
6. Pola tidur membaik dengan mengunakan
  skala
- Monitor durasi dan
frekuensi nyeri
CATATAN PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN
Nama Pasien : An R
Nama mahasiswa : Sulaiman
Ruangan : Rpa Lt 4 NPM
: 211030230124
No MR : 314480
Tgl /jam No DX Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf

26/10/ Hipertermia S : Orant tua dan Pasien mengatakan demam  


- Memonitor TTV
2021 berhubungan sudah 7 hari,Keluar keringat dingin
Hasil : S: 38.5.N:118.RR: 24.TD 100/70)
14.00 dengan O : Pasien terlihat lemah,turgor kulit tidak
- Memonitor komplikasi penyebab demam
  dehifrasi elastis,mukosa bibir tampak kering.kulit teraba
Hasil : hasil trombosit 99 rb
14.10 hangat TTV: Td : 100/70mmHg S : 38,5 RR
24x/mnt N: 118
14.15 - Menganjurkan pasien meutupi badan  
  dengan selimut/pakaian dengan A : Masalah hipertermi belum teratasi
  tepat(selimut/pakaian tebal pada saat P : Intervensi dilanjutkan
sedang dinggin pakaian tipis pada saat
  Observasi :
merasa panas
  - Monitor TTV(S.N.RR.TD)
Hasil : pasien mengikuti
  - Monitor intake dan output
14.20 - Anjurkan perbanyak minum
  - menganjurkan perbanyak minum  
  Hasil : pasien minum 2 l/hari  
   
- Kolaborasi pemberian antipiretik
14.25
Hasil : Pasien mendapatkan sanmol tab
 
17.00 2. Defisit - Mengidentifikasi ststus nutrisi S : pasien mengatakan mual dan kurang
  nutrisi Hasil : pasien mengatakan nafsu makan
  berhubungan masih tidak nafsu makan. O : Pasien makan ½ porsi, pasien tampak
17.10 dengan - Mengidentifikasi makanan yang lemah
  ketidak disukai A : Masalah defisit nutrisi belum teratasi
  mampuan Hasil : pasien suka makan sayur P :Intervensi dilanjutkan
mengabsorbsi dalam keadaan hangat Observasi :
17.20 Makanan - Memonitor asupan makanan - Identifikasi ststus nutrisi
    Hasil : makan masih belum - Identifikasi makanan yang disukai
  habis masih ½ porsi yang - Monitor asupan makanan
dihabiskan
  - Memberikan makanan yang tinggi
17.30 serat mencegah konstipasi
  Hasil : pasien makan buah yg
  disajian rs
 
 
 
15.00 Ganguan rasa - Mengidengidentifikasi faktor pencetus S : Pasien mengatkan kepala sakit/nyeri bila
  nyaman dan pereda nyeri bangun dari tempat tidur
  berhubungan Hasil :pasien mengatakan dari O : pasien tampak lemah,sering berbaring
  dengan gejala demam yg membuat nyeri /sakit ditempat tidur dan sering memengang
penyakit kepala kepala,skala nyeri 2 (sedang)
15.10 - Memoonitor kualitas nyeri  
  Hasil : Skala nyeri 2 A : Ganguan Rasa nyaman belum teratasi
15.20 - Memonitor lokasi dan penyebaran nyeri P : Intervensi dilanjutkan
  Hasil : Lokasi nyeri didaerah kepala Observasi:
  - Memonitor intensitas nyeri dengan - Monitor kualitas nyeri
15.30 mengunakan skala - Monitor lokasi dan penyebaran nyeri
  Hasil : skala nyeri 2 - Monitor durasi dan frekuensi nyeri
   
   
27/10/ Hipertermia - Memonitor TTV
2021 berhubungan Hasil : S: 39..N:100.RR: 22.)
11.00 dengan dehifrasi - Mengambil sempel darah
  Hasil : hasil trombosit 89 rb
14.00 - Menganjurkan pasien meutupi badan dengan
  selimut/pakaian dengan tepat(selimut/pakaian tebal
  pada saat sedang dinggin pakaian tipis pada saat
  merasa panas
  Hasil : pasien mengikuti
14.10 - menganjurkan perbanyak minum
  Hasil : pasien minum 2 l/hari
14.20 - Memberikan kompres dengan handuk dikepala
  Hasil : pasien lebih nyaman
  - Kolaborasi pemberian antipiretik
14.30 Hasil : Pasien mendapatkan sanmol tab
 
17.00 2. Defisit - Mengidentifikasi status nutrisi S : pasien mengatakan mual sudah
  nutrisi Hasil : pasien mengatakan berkurang mulai nafsu makan
  berhubung mulai nafsu makan. O : Pasien makan ½ porsi, pasien
17.10 an dengan - Menganjurkan makan sedikit tampak lemah
  ketidak tapi sering A : Masalah defisit nutrisi teratasi
  mampuan Hasil : pasien mencoba sebagian
17.25 mengabsor untuk makanan exstra P :Intervensi dilanjutkan
  bsi (roti) - Monitor asupan makanan
  Makanan - Memonitor asupan makanan Berikan makanan yang tinggi serat
17.30   Hasil : makan habis ½ mencegah konstipasi
porsi yang dihabiskan  
- Memberikan makanan yang
tinggi serat mencegah
konstipasi
Hasil : pasien makan buah
yg disajian rs
18.00 Ganguan rasa - Memonitor kualitas S : Pasien mengatkan kepalamasih
  nyaman nyeri sakit/nyeri bila bangun dari tempat
Hasil : pasien
  berhubungan tidur
mengatkan nyeri
18.30 dengan O : pasien tampak lemah,sering
sudah mulai
gejala berkurang
berbaring ditempat tidur
penyakit - Menganjurkan pasien A : Ganguan Rasa nyaman belum
untuk duduk atau teratasi
aktifitas untuk P : Intervensi dilanjutkan
menurangi nyeri Observasi:
Hasil : pasien Monitor kualitas nyeri
-
mengatakan
- Monitor lokasi dan penyebaran
masih lemas
nyeri
 
 
28/10/ Hipertermi - Memonitor TTV S : Orant tua dan Pasien mengatakan
2021 a Hasil : S: 37.5.N:90.RR: 18. demam mulai berkurang dan sudah tidak
Mengambil sempel darah
  berhubung - Keluar keringat dingin
Hasil : hasil trombosit
  an dengan O : Pasien sudah tidakt lemah, TTV: S : 37,5
129 rb
14.00 dehifrasi Menganjurkan perbanyak
RR 20x/mnt N: 90
-
  minum A : Masalah hipertermi teratasi sebagian
14.30 Hasil : pasien minum 2 P : Intervensi dilanjutkan
l/hari Observasi :
- Kolaborasi pemberian - Monitor TTV(S.N.RR.TD)
antipiretik
- Monitor intake dan output
Hasil : Pasien
- Anjurkan perbanyak minum
mendapatkan sanmol tab
 
 
17.00 2. Defisit - Mengidentifikasi ststus nutrisi S : pasien mengatakan sudah tidak
  nutrisi Hasil : pasien mengatakan mual dan mulai nafsu makan
  berhubung sudah nafsu makan. O : Pasien makan 1 porsi, pasien
17.10 an dengan - Memonitor asupan makanan tampak segar
  ketidak Hasil : makan habis habis A : Masalah defisit nutrisi teratasi
17.30 mampuan 1 porsi P :Intervensi dihentikan
17.35 mengabsor - Menganjurkan untuk makan
bsi tinggi serat
Makanan - Menganjurkan makan tinggi
  kalori dan tinggi protein
Hasil : Pasien mengikuti
intruksi yang diberikan
18.10 Ganguan - Memoonitor kualitas nyeri  
  rasa Hasil : Pasien mengatakan S : Pasien mengatkan sudah
  nyaman nyeri sudah berkurang tidak sakit kepala
18.30 berhubun - Menganjurkan pasien untuk O : pasien tampak tenang
gan beraktifitas duduk atau A : Ganguan Rasa nyaman
dengan berjalan agar lebih rilek teratasi
gejala Hasil : pasien lebih P : Intervensi dihentikan
penyakit nyaman  

Anda mungkin juga menyukai