OLEH:
WILDANA
R014221015
A. Deskripsi Kejadian
Pada tanggal 02 Februari 2023 pasien yang datang sendiri dengan keluhan
penyakit maagnya kambuh. Pasien tersebut mengalami nyeri dengan skala 8/10 yaitu
nyeri berat. Pasien tampak sesak napas karena nyeri yang dirasakan. Pasien tampak
tidak dapat merubah posisinya dan sulit bergerak karena merasa sangat nyeri. Tindakan
pertama yang kami melakukan mengukur TTV pasien, kemudian melaporkan keluhan
dan hasil TTV pasien kepada perawat ruangan, dan perawat mengatakan akan
dilaporkan ke dokter residen yang sedang bertugas. Karena merasa lama tidak diberikan
perawat dan dokter karena sudah sangat kesakitan tetapi belum diberikan terapi apapun.
Pasien juga tampak gelisah, pasien turun dari tempat tidur dan duduk dilantai kemudian
pindah lagi ke tempat tidur karena merasa nyeri. Selanjutnya baru diketahui bahwa
Perasaan saya menghadapi kasus tersebut yaitu cemas, karena pasien yang merasa nyeri
berat tetapi begitu lama dilakukan tindakan atau terapi. Akhirnya, pasien berteriak dan
sangat nyeri. Selain itu, pasien tampak berpindah pindah posisi karena nyeri yang dapat
menyebabkan risiko jatuh pada pasien. Saat itu tindakan pertama yang saya lakukan
hanya mengukur TTV karena belum ada instruksi dari dokter maupun perawat bertugas.
Kejadian Positif:
Pada kasus tersebut dapat kita pelajari bahwa sebagai petugas kesehatan diharapkan
untuk lebih memprioritaskan pasien sesuai keluhannya, apalagi saat itu sedang tidak ada
pasien baru atau tidak ada pasien gawat darurat. Selain itu, setelah diberikan tindakan
infus pasien diinjeksikan obat pereda nyeri yaitu metamizole. Perawat juga menjelaskan
terkait jenis obat nyeri yang diberikan pada pasien yang datang dengan nyeri berat.
Negatifnya:
Dari kasus tersebut tidak terlaksananya prinsip etik Non Maleficience dimana pasien
dengan nyeri berat yang dapat mengalami risiko jatuh, tidak segera diberikan tindakan
D. Analisis
Dalam kasus ini menarik karena sebagai perawat dan petugas kesehatan hal
utama yang harus ada dalam dirinya adalah prinsip caring, petugas sebaiknya care
dengan keluhan yang dialami pasien saat ini, karena pasien datang sendiri tanpa
keluarga dengan tujuan diberikan pengobatan dan pelayanan yang terbaik, kemudian hal
yang menarik juga dari kasus ini saya dapat mengetahui obat apa saja yang dapat
diberikan pada pasien yang datang dengan nyeri berat. Hal yang dapat dipelajari yaitu
diperlukan kerjasama antara perawat dan dokter, perawat lebih care kepada pasien
sehingga dapat langsung mengambil tindakan untuk mengurangi nyeri berat yang
dirasakan pasien
E. Kesimpulan
harus memperhatikan etik keperawatan terutama berkaitan dengan kasus diatas yaitu