Oleh :
Telaah jurnal Keperawatan Medikal Bedah yang berjudul “pengaruh kompres hangat terhadap
penurunan skala nyeri pada pasien dengan anemia + melena + colic abdomen di ruang gardena rsd dr.
soebandi jember “ Telah dilaksanakan pada tanggal 02– 07 Januari 2023.
Dilaksanakan oleh:
Nama : Iva Ristia, S.Kep
Nim 2201031024
Mahasiswa,
Ns. Sujarwanto, S. Kep., M.Si Ns. Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep., Sp.Kep.MB
NIP. 197102211996031003 NPK. 19790701 1 0112289
Ns. Sujarwanto, S. Kep., M.Si Ns. Ginanjar Sasmito Adi, M.Kep., Sp.Kep.MB
NIP. 197102211996031003 NPK. 1990021011509368
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Telaah Jurnal yang berjudul “PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP
PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN DENGAN ANEMIA + MELENA + COLIC
ABDOMEN DI RUANG GARDENA RSD dr. SOEBANDI JEMBER” ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah. Terselesaikannya tugas ini karena dukungan dari
berbagai pihak, maka dari itu kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ns. Ginanjar Sasmito Adi., M.Kep., Sp.Kep,MB Selaku PJMK dan selaku dosen
Pembimbing akademik Keperawatan Medikal Bedah
2. Ns. Sujarwanto, S. Kep., M.Si Selaku Pembimbing Klinik dan perawat di Ruang Gardena
RSD dr. Soebandi Jember
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih mempunyai banyak kekurangan oleh karena itu penulis
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan katakata yang disusun dalam tugas ini.
Penulis berharap semoga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
DAFTAR ISI
TELAAH JURNAL
A. Skenario
Tn. B di Diagnosa medis Anemia Gravis + Melena + Colic Abdomen pasien datang dari
dari rumah menuju Igd pada tanggal 04-01-2023 dengan keluhan Lemas, dan Nyeri
abdomen, mual keluarga pasien mengatakan BAB berwarna hitam sejak 4 hari yang lalu.
Pasien dipindah di Ruang Gardena 04-05-2023 pukul 03.50, setelah itu pasien diberikan
penanganan yaitu observasi awal TTV. TD: 80/50 mmHg N: 93 RR: 20x/mnt S: 36.7 SpO2:
97%, GDA : 67. Pasien mendapatkan infus pz 14 tpm, omzn2x40 antrain 3x1, Ondan 3x8,
Ceftri 2x1, Panto 2x40, Metoclor 3x10, Vit K 3x1, Kalnex 3x1, Sucralfat 3x1,
thyrozol2x10, jam 06.50 pasien diberikan NE
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Pengaruh kompres hangat terhadap pasien dengan Anemia+ melena+ Colic Abdomen.?
1. Problem
Berdasarkan kasus Tn. B mengeluh Nyeri Abdomen, Serta Letih/Lesu keluhan
tersebut mengganggu aktivitasnya dan juga menyebabkan pasien mengalami sering
terbangun ketika tertidur. Hal ini terjadi juga karena pasien mengeluh adanya rasa nyeri
pada Abdomen atas akibat penyakit Melena, sehingga setelah dilakukan observasi skala
nyeri, skala nyeri yang dirasakan pasien sudah turun dari angka 6 ke angka 4 dimana
artinya skala nyeri yang dirasakan pasien masuk dalam kategori sedang.
2. Intervention
Kompres Hangat merupakan suatu tindakan dimana untuk mengurangi rasa nyeri
terhadap pasien, untuk menurunkan skala nyeri abdomen dari tempat tidur. Khandelwal
(2016) Kompres hangat dapat menyebabkan vasodilatasi pada pembuluh darah yang
nantinya akan meningkatkan aliran darah ke jaringan penyaluran zat asam dan makanan
ke sel-sel di perbesar dan pembuangan dari zat – zat di perbaiki yang dapat mengurangi
rasa nyeri kolik abdomen (Natalie, 2016).
punggung lurus dan elevasi kepala yang bertujuan umtuk keamanan pasien dalam
kelancaran pemenuhan kebutuhan oksigen. Sedangkan menurut Miliner (2016)
berpendapat posisi head up atau head elevation disebut juga posisi semi fowler
yaitu mengelevasikan atau mengatur sedemikian rupa pada bagian bed kepala
pasien ke posisi sekitar 30°. Adapun dapat disimpulkan pengaturan posisi bed
dielevasikan pada bagian kepala sesuai standar prosedur operasional dan bertujuan
untuk mempermudah drainase darah, kelancaran pemenuhan oksigenasi, mencegah
fleksi leher dan rotasi kepala.
Penanganan kegawatan pada pasien dengan cedera kepala salah satunya
adalah melakukan pengontrolan peningkatan TIK yaitu dengan pemberian posisi
kepala. Pemberian posisi kepala 15 dan 30 derajat yaitu tindakan keperawatan yang
rutin dilakukan pada pasien cedera kepala. Teori yang mendasari adalah peninggian
anggota tubuh diatas jantung dengan vertical axis, yang akan menyebabkan cairan
serebro spinal (CSS) terdistribusi dari kranial ke ruang subarahnoid dan
memfasilitasi venus return serebral (Sunardi,2011). Pemberian posisi 15 dan 30
derajat juga dapat digunakan untuk penurunan TIK dan manajemen perfusi serebral
dengan mengatur posisi 15 dan 30 derajat untuk meningkatkan venous drainage
aliran darah balik yang berasal dari intrakranial sehingga dapat mengurangi tekanan
intrakranial (Hickey,1986) dalam (Japardi,2006). Kompres hangat memiliki
beberapa pengaruh meliputi melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki
peredaran daerah di dalam jaringan tersebut, pada otot panas memiliki efek
menurunkan ketegangan, meningkatkan sel darah putih secara total dan fenomena
reaksi peradangan serta adanya dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan
peningkatan sirkulasi darah serta peningkatan tekanan kapiler. Tekanan oksigen
dan karbondioksida didalam darah akan meningkat sedangkan derajat keasaman
darah akan mengalami penurunan (Anugraheni, 2016).
3. Compasion
Intervensi pembanding dilakukan untuk mengetahui Manajemen Nyeri pada pasien
dengan kasus Anemia+ melena+colic abdomen. Prosedur kerja kompres hangat adalah
sebagai berikut:
a. Meletakkan posisi pasien dalam keadaan terlentang
b. Kaki dalam keadaan lurus dan tidak fleksi
c. Memberikan Handuk hangat
d. Berikan diatas abdomen yang nyeri
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kompres hangat adalah kehangatan handuk
mengakibatkan terjadinya vasodilatasi yang bisa membuka aliran darah membuat sirkulasi
darah lancar kembali sehingga terjadi relaksasi pada otot mengakibatkan kontraksi otot
menurun (Anugraheni, 2016).
4. Outcom
Outcome yang diharapkan dengan melakukan kompres hangat pada pasien dengan
Anemia+melena+colic abdomen yaitu kompres hangat merupakan salah satu bentuk intervensi
keperawatan yang tidak asing dalam penerapan perawatan pasien. Tindakan kompres hangat
merupakan bagian dari mobilisasi progresif level I pada pasien colic abdomen yang bisa menjadi
teknik nonfarmakologis untuk menjaga penurunan kapasitas nyeri. Kompres hangat memiliki
beberapa pengaruh meliputi melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki peredaran daerah di
dalam jaringan tersebut, pada otot panas memiliki efek menurunkan ketegangan, meningkatkan
sel darah putih secara total dan fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi pembuluh darah
yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah serta peningkatan tekanan kapiler. Tekanan
oksigen dan karbondioksida didalam darah akan meningkat sedangkan derajat keasaman darah
akan mengalami penurunan (Anugraheni, 2017).
Metode penelusuran jurnal nasioanl dan internasional yang digunakan oleh penulis yaitu
menggunakan google scholar dengan kata kunci “Warm Compress” dan pada jurnal nasional
menggunakan kata kunci “ pengaruh kompres hangat pada pasien colic abdomen ”
E. Hasil Penelusuran Bukti
Dari hasil pencarian jurnal didapatkan 2 jurnal nasional dan 1 jurnal internasional, yaitu:
1. PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI
PADA PASIEN DENGAN KOLIK ABDOMEN
Jenis penelitian ini penelitian ini adalah quasy experiment with one group pre-post test. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 13 orang dengan menggunakan accidental sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menanyakan skala nyeri yang dirasakan pasien
gastritis menggunakan metode Numerical Rating Scale (NRSs). Selanjutnya data yang
terkumpul diolah menggunakan program SPSS versi 16.0 dengan uji Paired T-Test. pada
penelitian ini didapatkan rata-rata skala nyeri sebelum diberikan kompres hangat adalah 5.77
dan skala nyeri sesudah kompres hangat yaitu 4.08 atau nyeri sedang dan nilai p- value 0,000
dimana p-value.
2. Importance
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA
PASIEN DENGAN KOLIK ABDOMEN
Hasil penelitian menunjukkan hasil penelitian pemberian kompres hangat terhadap pasien
dengan kolik abdomen di ruang rawat inap RS Lawang Medika yang dilakukan sebelum adanya
perlakuan diketahui bahwa dari 30 pasien yang mengalami nyeri kolik abdomen sebagian besar
responden mengalami nyeri kolik abdomen yaitu pada skala 4-6 (nyeri sedang) yaitu sebnayak
26 responden (86,7%), sisanya skala 1-3 (nyeri ringan) sebanyak 4 responden (13,3%). Sesudah
adanya perlakuan diketahui bahwa dari 30 responden sebagian besar responden mengalami
penurunan nyeri kolik abdomen yaitu tidak nyeri (skala 0) sebanyak 5 responden (16,7%), skala
ringan (1-3) sebanyak 24 responden (80%), yang tetap pada skala awal seperti sebelum
dikompres hangat sebanyak 1 responden yaitu pada (skala 6) nyeri sedang (3,3%).
Hasil penelitian menunjukkan hasil penelitian penelitian yang telah dilakukan sebelum diberikan
kompres hangat didapati bahwa sebagian besar responden mengalami skala nyeri sedang dan
berat saat merasakan nyeri gastritis. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai hal seperti kurangnya
kesadaran dalam mencari informasi untuk membantu meredakan nyeri secara mudah dan
sederhana mengingat masyarakat sangat bergantung mengkonsumsi obat penghilang nyeri yang
mudah didapatkan. Sehingga dalam hal ini pemberian kompres hangat sebagai alternatif non-
farmakologis untuk membantu meredakan nyeri sangat penting untuk dilaksanakan. penelitian
yang telah dilakukan di IGD Rumah Sakit Bhayangkara TK. III Manado berdasarkan jenis
kelamin menunjukkan bahwa intensitas nyeri pada laki-laki lebih rendah (30,8%) dari pada
perempuan (69,2%). Perbedaan jenis kelamin yang menunjukkan bahwa wanita lebih merasakan
nyeri dibandingkan lakilaki bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, dimana laki-laki memiliki
sensitifitas yang lebih rendah dibandingkan perempuan dan laki-laki memiliki tingkat toleransi
nyeri yang lebih tinggi daripada perempuan saat mengalami nyeri (Wijaya et all, 2018).
Karakteristik responden yang didapati pada penelitian ini berdasarkan umur menunjukkan
bahwa umur 26-35 tahun memiliki intensitas nyeri yang cukup tinggi yaitu sebesar (38,5%),
dimana umur merupakan salah satu faktor yang erat kaitannya dengan cara seseorang mengatasi
nyeri berdasarkan suatu pengalaman dan gaya hidup. Pengalaman dan gaya hidup yang dijalani
dapat berkolerasi dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap suatu penyakit atau kejadian
sehingga akan membentuk persepsi dan sikap untuk mengatasi nyeri yang dirasakan(Kesehatan
et al., 2017).
3. Aplicability
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA
PASIEN DENGAN KOLIK ABDOMEN
Hasil penelitian menunjukkan Pemberian kompres hangat pada pasien dengan nyeri kolik
abdomen dapat membantu merelaksasi otot – otot sekitar daerah nyeri, sejalan dengan teori
Price, Sylvia & Wilson (2013) kompres hangat dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan
merelaksasikan otot-otot yang tegang Kompres hangat dilakukan dengan mempergunakan buli-
buli panas atau kantong air panas secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari buli-
buli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan akan terjadi
penurunan ketegangan otot sehingga nyeri yang dirasakan akan berkurang atau hilang
Hasil penelitian menunjukkan Pemberian metode kompres hangat pada bagian tubuh adalah
salah satu upaya seseorang untuk mengurangi gejala nyeri akut maupun gejala nyeri kronis.
Kompres hangat menjadi salah satu tindakan mandiri sekaligus efektif untuk meredakan segala
jenis nyeri termasuk nyeri ulu hati yang dirasakan pasien gastritis. Kompres hangat dilakukan
dengan cara memakai kain yang sudah terlebih dahulu dibasahi dengan air yang hangat dan
diletakkan ke area tubuh yang dirasa nyeri
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari tiga jurnal yang telah ditelaah “Pengaruh Kompres Hangat pada pasien colic abdomen ”,
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh elevasi Kompres Hangat terhadap tingkat Nyeri pasien
Pemberian kompres hangat bermanfaat atau berpengaruh secara signifikan dalam mengurangi
atau mengatasi nyeri pada pasien kolik abdomen di buktikan dengan nilai 0,00< 0,05.
Penggunaan kompres hangat yang diletakkan dibagian tubuh dapat meningkatkan relaksasi pada
otot, memberikan rasa hangat dan mengurangi rasa nyeri akibat kekakuan. Umumnya panas
merupakan suatu hal yang berguna dalam proses pengobatan. Panas dapat meredakan iskemia
dengan mengurangi kontraksi dan meningkatkan sirkulasi. Metode kompres hangat ini dapat
menyebabkan pelepasan endofrin sehingga tubuh memblokir transmisi penyebab nyeri (Utami &
Kartika, 2018)
Daftar Pustaka
Darsini. (2019). Pengaruh Kompres Hangat terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien dengan
Kolik Abdomen. Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan, 59–62.
Health, P. W., Wati, D. R., Aminati, F. R., & Hemoglobin, K. (2022). PASIEN DENGAN KOLIK
ABDOMEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT. III, 82–93.
Kesehatan, J., Prodi Ilmu Keperawatan STIKES MUHAMMADIYAH MANADO, A., Program
Studi, M. S., Program Studi, D. S., & Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, K. (2017).
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN
GASTRITIS DI IGD RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III KOTA MANADO *Noviaty
Labagow, * * I Made Rantiasa, Faradilla M. Suranata.