OLEH
OLEH
OLEH:
Ns. Nurromsyah Nasution, S. Kep., M.K.M. Ns. Nurromsyah Nasution, S. Kep., M.K.M.
NIDN. 138029601 NIDN. 138029601
Mengetahui
Koordinator States Keperawatan Anak
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Umar Aceh Jaya Tahun 2022” Laporan asuhan keperawatan ini merupakan salah
Penulis menyadari penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu,
1. Bapak Drs. H. T. Syamsul Bahri, selaku ketua Yayasan Payung Negeri Aceh
Darussalam.
2. Ibu Siti Damayanti, SST., M. Keb selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan
3. Ibu Ns. Fitri Apriani, M. Kep selaku wakil ketua 1 STIKes Medika Seramoe
Barat
4. Ibu Nadia Rizka, S.ST., M.Keb selaku Wakil Ketua II STIKes Medika
Seramoe Barat
5. Ibu Nurromsyah Nasution, S.Kep., M.K.M selaku Wakil Ketua III STIKes
Medika
6. Bapak Ns. Alfi Syahri, S.Kep., CH., M.K.M, Selaku Ketua Jurusan Ners
4
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
1.2.1 Tujuan Umum........................................................................... 4
1.2.2 Tujuan Khusus.......................................................................... 4
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 35
5.2 Saran ...... ............................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB 1
PENDAHULUAN
secara pasif. Pada keadaan sakit dapat terjadi beberapa kelainan pola
bayi dan anak dapat disebabkan oleh berbagai kelainan organic, trauma,
alargi, insfeksi dan lain-lain. Gangguan dapat terjadi sejak bayi baru lahir
1
2
pada bayi prematur adalah RDS. Sekitar 5 -10% didapatkan pada bayi
kurang bulan, 50% pada bayi dengan berat 501-1500 gram. Angka
kejadian berhubungan dengan umur gestasi dan berat badan dan menurun
sejak digunakan surfaktan eksogen. Saat ini RDS didapatkan kurang dari
sistem perawatan neonatal yang ada yaitu ketrsediaan tenaga ahli, fasilitas
3
Peningkatan status kesehatan dan gizi ibu dan anak adalah satu dari
terhadap kesakitan dan kematian. Status kesehatan ibu dan anak yang
dinyatakan dalam angka kematian ibu (AKI) dan angka 4 kematian bayi
(AKB) di Indonesa saat ini tinggi dan termasuk tinggi bila dibandingkan
syndrome.
distress syndrome
2013).
ibu meliputi hipoksia pada ibu, usia ibu kurang dari 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun, gravida empat atau lebih, sosial ekonomi rendah,
6
7
tempatnya.
pusat melilit leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan
2.1.3. Patofisiologi
berat bagi bayi berupa kerusakan otak atau bahkan kematian. Akibat
darah ke otak maka akan terjadi kerusakan otak dan organ lain karena
stadium apneu primer. Pada keadaan ini bayi tampak sianosis, tetapi
sirkulasi darah relative masih baik. Curah jantung yang meningkat dan
2.1.4. Manifestasi
2013)
2.1.5. Komplikasi
defisiensi vitamin A.
c. Perdarahan pulmonal
e. Apnea
f. Hipotensi sistemik
g. Anemia
orangtuaperilaku orangtua
adalah dengan:
c. Tanda paru sentral dan batas jantung sukar dilihat karena tertutupi
paru
juga terkena (bayi memiliki faktor resiko dilahirkan oleh ibu yang
metabolik
penurunan HCO3.
mengikuti arah gravitasi dan biasanya penemuan ini tidak dapat dilihat
2.1.7. Penatalaksanaan
a. Terapi Oksigen.
b. Resusitasi Neonatal
bulan tanpa ada bukti meconium atau infeksi pada pada cairan
amnion; (b) bernafas atau menangis; dan (c) memiliki tonus otot
c. Terapi Tambahan
gagal napas akut hebat pada kondisi yang sama seperti yang
15
pneumonia berat.
BAB 3
KONSEP DASAR TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 pengkajian
(Surasmi dkk,2013).
b. Kaji riwayat neonatus (lahir afiksia akibat hipoksia akut, terpajan pada
keadaan hipotermia)
d. Kaji nilai apgar rendah (bila rendah di lakukkan tindakan resustasi pada
bayi).
e. Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan tanda dan gejala RDS. Seperti:
3.2 Diagnosa
16
17
2009) . Diagnosa keperawatan dari RDS yang sering muncul (SDKI, 2019).
alveolar-kapiler
patogen
3.3 Intervensi
NO SDKI SLKI SIKI
Tindakan :
Observasi
Monitor kecepatan aliran
oksigen
Monitor posisi alat terpai
oksigen
Monitor aliranoksigen
secara periodik dan
pastikan fraksi yang
diberikan cukup
Monitor efektifitas terapi
oksigen (misal: oksimetri,
analisa gas darah) jika
perlu
Monitor tanda dan gejala
toksikasi oksigen da
atelectasis
Monitor integritas
mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
Terapeutik
Bersihkan sekret pada
mulut, hidung dan
trachea jika perlu
Pertahankan kepatenan
jalan nafas
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas
dan/tidur
2 Resiko Setelah dilakukan Observasi
asuhan keperawatan Monitor tanda dan gejala
infeksi selama 1x24 jam, infeksi lokal dan sistemik
diharapkan tingkat Terapeutik
infeksi (l.4137) Berikan perawatan kulit
pada area edema
menurun, dengan
Cuci tangan
kriteria hasil:
Demam menurun Pertahankan teknik
aseptik
Letargi menurun
Jelaskan tanda dan
Kadar sel darah
gejala infeksi
19
Regulasi temperatur
(I.14578)
Tindakan :
Observasi
Monitor suhu bayi
sampai stabil (36,50C-
37,50C)
Monitor suhu tubuh tiap
20
3.4 Implementasi
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
dan anggota tim kesehatan lain untuk membantu masalah kesehatan pasien
yang sesuai dengan perencanaan dan kriteria hasil yang telah ditentukan
3.5 Evaluasi
4.1. Pengkajian
Nama : By. H
PENGKAJIAN Jenis Kelamin
ANAK : Perempuan
Tgl Lahir/ Umur : 04 Oktober 2022
22
23
Nama : By. H
PENGKAJIAN Jenis Kelamin
ANAK : Perempuan
Tgl Lahir/ Umur : 04 Oktober 2022
kakek
nenek nenek
kakek
Bp.E Ny. F
An. T By. H
Asfiksia: Tidak
Nama : By. H
PENGKAJIAN Jenis Kelamin
ANAK : Perempuan
Tgl Lahir/ Umur : 04 Oktober 2022
Arteri single pada umbilical: tidak
H. Status Nutrisi
Denver II
Sector personal social : tidak masalah
25
Nama : By. H
PENGKAJIAN Jenis Kelamin
ANAK : Perempuan
Tgl Lahir/ Umur : 04 Oktober 2022
Sektor motoric halus: tidak masalah
Sector Bahasa : tidak masalah
Sector motoric kasar: tidak masalah
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. pengukuran antropometri B. Tanda-tanda vital
PB/TB: 53 cm Nadi :175x/i
BB: 3520 gram Respirasi: 70 x/i
Lingkar Kepala: 32 cm Suhu: 37,8 0C
Lingkar Dada: 34 cm
C. keadaan umum: sesak, retraksi (+), apnea (+), kulit pucat tampak kuning, batuk berdahak (+), menangis
jika dirangsang, Gerakan lemah, demam (+)
B. pemeriksaan Fisik
1. penampilan umum
lesu: iya
GCS: E1V1M2
Kesadaran Sopor
2. system integument
lidah : kotor
Bibir: berak putih
Mulut: simetris
Hidung: simetris
Ada Sekret : ada, berwarna utih kekuningsn
3. kepala dan leher
4. mata : normal
5. telinga:
struktur simetris: ya
dungsi pendengaran: normal
6. muka, hidung dan mulut : Normal
lidah: putih
Bibir: kering
Mulut: berak putih
26
Nama : By. H
PENGKAJIAN Jenis Kelamin
ANAK : Perempuan
Tgl Lahir/ Umur : 04 Oktober 2022
Hidung: simetris
Ada secret: ya
7. Thorax:
Nafas: Cepat
Suara nafas: rhonchi
Bentuk dada: simteris
Retraksi interkosta: 1
8. Kardiovaskuler
Akral: hangat
Nadi: cepat, tidak teratur: lemah
Palpasi nadi presordil: lemah
Mottling: tidak ada
9. Abdomen
Edema: tidak
Bentuk perut: datar
10. Alat kelamin
Genetalia: normal
11. System musculoskeletal: normal
12. System saraf
Perkembangan : Normal
Tingkat kesadaran: sadar penuh
13. System endokrin
Kulit: kering
Muka: simetris
27
Nama: By. H
FORM PENGKAJIAN ANAK Jenis Kelamin: Perempuan
Tgl Lahir/ Umur: 04 Oktober 2022
B. Pengkajian Fisik
memangis kuat, gerakan aktif, kulit kunng pucat, apnea(+), retraksi (+) batuk (+), RR 70 x/I, HR 175 x/I, SP02
93%, T: 37,80C
derajat 4
Nama: By. H
FORM PENGKAJIAN ANAK Jenis Kelamin: Perempuan
Tgl Lahir/ Umur: 04 Oktober 2022
XI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. laboratorium
Leukosit: 13.95
Hematokrit : 34.1
2. terapi medik
IVFD 4:1 15cc/jam
IV meropenem 150 mg/8 jam
IV Dexamethason 0,5 mg/8 jam
IV Ranitidin 4 mg/12 jam
Nebule lasalcom 1 cc + 3 cc NaCl 0,9%/16 jam
O2 CPAP fisher Paykel FiO2 40% peep 7
KEBUTUHAN PENKES
1. keluarga mengetahui tentang penyakit anaknya sesak, demam dan batu. Cuma tidak memahami lebih
detail terkait penyakita RDS, meliputi penyebab, manifestasi dan penanganannya
2. keluarga ingin mengetahui tentang perawatan bayi dirumah nantinya untuk mencegah penyakit yang samma
3. selain orang tua bayi, nenek dan kakek uga ikut terlibat dalam perawatan bayi dirumah
29
4.3. Intervensi
jika perlu
Memberikan oksigen
T: 37,60C
- Terpakai CPAP
fisher fiO2 40%
peep 7
1 Senin/ 16 Memonitor jalan nafas S: -
November 2022/
Bersihan jalan nafas (frekuensi, kedalaman, O:
tidak efektif usaha nafas)
- Batuk berdahak masih
Memonitor bunyi nafas
ada
tambahan
- Bunyi nafas rhonchi
Melakukan penghisapan
(+)
lendir kurang dari 15
- RR 52x/I, HR 127x/I,
detik
SP02 97%, T: 37,30C
Membersihkan sekret
pada mulut, hidung dan A: Bersihan jalan nafas
trachea jika perlu tidak efektif
- P: setelah dilakukan
askep 1x24 jam,
diharapkan bersihan
jalan nafas efektif
dibawa dari IGD dengan keluhan sesak, retraksi (+), apnea (+), kulit
adalah bersihan jalan nafas tidak efektif dan pola nafas tidak efektif.
35
36
5.2. Saran
5.2.1. Rumah Sakit
dengan RDS
5.2.3. Penulis
RDS
54
DAFTAR PUSTAKA
Cecily & Sowden (2019). Buku Saku Keperawatan Pedriatik. Edisi 5. Jakarta:
EGC
Dinkes Provinsi NTT. (2015). Profil Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Sudarti & Fauziah. 2013. Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan.
Suriadi dan Yuliani, R. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak, edisi 1. Jakarta:
CV Agung Seto
Rahardjo dan Marmi. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Prasekolah.