Anda di halaman 1dari 4

TUGAS UTS

ILMU KESEHATAN ANAK

DISUSUN OLEH

DARLIANI

NIM. 2115302209

UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUITTINGGI

PRODI KEBIDANAN

2022/2023
1. Permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak
Imunisasi dalam sistem kesehatan nasional adalah salah satu bentuk intervensi
kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi
danbalita. Dasar utama pelayanan kesehatan, bidang preventif merupakan prioritas
utama, dengan melakukan imunisasi terhadap seorang anak atau balita, tidak hanya
memberikan perlindungan pada anak lainnya, karena terjadi tingkat imunitas umum
yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi (Ranuh dkk, 2011).
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi untuk mencapai
kadar kekebalan di atas ambang perlindungan (Depkes RI, 2012). Jenis- jenis
imunisasi dasar, yaitu: BCG, yaitu imunisasi dasar yang diberikan untuk mencegah
penyakit TBC. Kemudian imunisasi dasar Hepatitis B, yang diberikan untuk mencegah
penyakit hepatitis B. Selanjutnya DPT, yaitu imunisasi dasar yang diberikan untuk
mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Kemudian imunisasi dasar Campak,
yang diberikan untuk mencegah penyakit campak dan yang terakhir imunisasi dasar
Polio, yang diberikan untuk mencegah penyakit polio (IDAI, 2014).
Imunisasi polio adalah suatu vaksin yang melindungi anak terhadap penyakit
Poliomyelitis. Poliomyelitis adalah suatu penyakit demam akut yang disebabkan oleh2
virus polio. Virus polio yang masuk melalui makanan akan berkembang biak di
kelenjar getah bening saluran cerna, kemudian menyebar melalui darah ke
sistemnsyaraf, dan mengakibatkan kelumpuhan serta cacat seumur hidup (Hadinegoro,
2011).
Imunisasi dasar polio diberikan 4 kali (Polio I, II, III, dan IV) dengan interval
tidak kurang dari 4 minggu. Vaksin ini diberikan sebanyak 2 tetes (0,1 ml) langsung
ke mulut anak atau dengan menggunakan penetesan (dropper) yang baru (Proverawati
dkk, 2010). Pemberian jangka pendek vaksin masih bersifat aman, namun dalam
jangka panjang bisa berbahaya juga untuk tubuh, sehingga diberikan vaksin kedua,
ketiga dan seterusnya dengan maksud untuk memperpanjang khasiat vaksin yang
diberikan sebelumnya dan berguna untuk menghilangkan efek samping dari vaksin
sebelumnya (Ranuh dkk, 2011)
2. Faktor Predisposisi Kejadian Imunisasi Polio

Beberapa faktor risiko menderita polio adalah:

a. Seseorang yang tidak pernah mendapatkan vaksin polio


b. Imunisasi polio yang tidak lengkap
c. Seseorang dengan gangguan kekebalan tubuh
d. Seseorang yang tinggal di lingkungan yang kurang bersih, dengan higiene dan
sanitasi yang buruk
e. Seseorang yang rentan dengan virus polio, misalnya tinggal atau berkunjung ke
daerah yang terdapat sirkulasi virus polio
3. Penatalaksanaan di puskesmas

Sampai saat ini obat untuk menyembuhkan polio belum ditemukan. Maka jika
seseorang mengidap penyakit polio, dokter akan merawat dan memberi terapi suportif,
selain itu pengidap polio juga perlu diisolasi. Terapi suportif yang diberikan dapat
berupa:

 Tirah baring.
 Obat anti nyeri.
 Obat antispasmodic untuk membuat otot menjadi relaks.
 Antibiotik untuk mengobati infeksi saluran kemih.
 Ventilator portabel untuk membantu pernapasan.
 Fisioterapi.

4. Kebijakan UU tentang Imunisasi Polio

Menurut Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang penyeleggaraan Imunisasi

Imunisasi Polio
1) Polio adalah penyakit lumpuh layu yang disebabkan oleh virus Polio liar yang dapat
menimbulkan kecacatan atau kematian- 45 -
2) Pencegahan dapat dilakukan dengan Imunisasi untuk orang-orang yang kontak
dengan penderita polio dan carrier.
3) Imunisasi Polio diberikan kepada orang yang belum mendapat Imunisasi dasar
lengkap pada bayi atau tidak bisa menunjukkan catatan Imunisasi/buku KIA, yang
akan melakukan perjalanan ke negara endemis atau terjangkit polio. Imunisasi
diberikan minimal 14 (empat belas) hari sebelum keberangkatan, dan dicatatkan dalam
sertifikat vaksin (International Certificate of Vaccination).
4) Bagi yang datang dari negara endemis atau terjangkit polio atau transit lebih dari 4
minggu di negara endemis polio harus bisa menunjukkan sertifikat vaksin
(International Certificate of Vaccination) yang masih berlaku sebagai bukti bahwa
mereka telah mendapat Imunisasi polio

Anda mungkin juga menyukai