Anda di halaman 1dari 3

1. Alasan UDCA diberikan Bersama makan?

Pada administrasi oral, sebagian besar UDCA diserap di intestinum tenue melalui transpor aktif

dan sebagian kecil di intestinum crassum melalui mekanisme difusi pasif non-ionik. Penyerapan

UDCA oral ditingkatkan dengan pelarutan asam empedu sehingga disarankan dikonsumsi

saat makan (Lazaridis, 2001).

2. Untuk apa diberikan UDCA ?

Indikasi UDCA

Untuk terapi medikamentosa pada batu CBD, ursodeoxycholic acid (UDCA) dianggap sebagai

salah satu preparat yang paling efektif, di mana UDCA digunakan untuk melarutkan batu

kolesterol. UDCA mengurangi kandungan kolesterol dalam empedu dengan cara menurunkan

sekresi kolesterol hepatik. Setelah diakui oleh FDA pada tahun 1988, UDCA digunakan untuk

melarutkan batu kolesterol yang kecil pada pasien dengan penyakit batu empedu simtomatik

yang menolak dilakukan tindakan kolesistektomi dengan dosis 8-13 mg/kg/hari (Widiastuti,

2019).

3. - Sebagai antidotum parasetamol pada dosis berapa?

Regimen dosis asetilsistein oral yang disetujui FDA AS dengan loading dose 140 mg / kg

diikuti dengan 17 dosis 70 mg / kg dengan interval 4 jam (total durasi pengobatan, 72

jam) (Temple, 2005).

- Kenapa perlu diberikan asetil sistein?


Berdasarkan dosis dalam resep yaitu 600 mg/ hari, diberikan tiap 8 jam, NAC digunakan
untuk mengencerkan dahak atau lendir di saluran penafasan dan mencegah eksaserbasi
akibat bronchitis kronik tanpa obstruksi saluran nafas (Cazzola, 2015).

- Apakah terjadi toksisitas parasetamol?


Berdasarkan dosis yang diterima pasien yaitu 3x sehari 1 tablet (500 mg) atau 1,5 gram/hari

sehingga belum terjadi toksisitas paracetamol

- Pada dosis berapa dapat terjadi toksisitas parasetamol?

Akut overdosis acetaminophen didefinisikan sebagai konsumsi dari sejumlah toksik

asetaminofen yang terjadi di dalamnya jangka waktu 8 jam atau kurang. Pada orang

dewasa dan remaja, hepatotoksisitas dapat terjadi setelah konsumsi lebih banyak dari 7,5

hingga 10 gram (24 tablet reguler atau 15 tablet berkekuatan ekstra) selama 8 jam atau

kurang. Toksisitas kronis dapat berkembang pada dosis lebih dari 75 mg / kg / hari pada

anak-anak dan lebih dari 4-6 g / hari pada orang dewasa, terutama bila diminum beberapa

hari secara berurutan (Temple, 2005)

4. Kenapa lanso diminum saat perut kosong? Bagaimana mekanisme kerjanya?

5. Apakah ada interaksi obat dalam resep tersebut? (belum cek, keknya gak ada sih
Cazzola, M., Calzetta, L., Page, C., Jardim, J., Chuchalin, A. G., Rogliani, P., & Matera, M. G. (2015).

Influence of N-acetylcysteine on chronic bronchitis or COPD exacerbations: a meta-analysis. European

Respiratory Review, 24(137), 451-461.

Lazaridis, K. N., Gores, G. J., & Lindor, K. D. (2001). Ursodeoxycholic acid ‘mechanisms of action and

clinical use in hepatobiliary disorders’. Journal of hepatology, 35(1), 134-146.

Widiastuti, W. (2019). Terapi Ursodeoxycholic Acid (UDCA) dan Tindakan Kolesistektomi Laparaskopik

pada Remaja dengan Cholelithiasis: Sebuah Laporan Kasus. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 2(4),

34-39.

Temple, A., & Baggish, J. (2005). Guidelines for the management of acetaminophen overdose. McNeil

consumer and speciality pharmaceuticals.

Anda mungkin juga menyukai