Anda di halaman 1dari 10

Naskah Publikasi

PROYEK TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN ADMINITRASI


DATA PENDUDUK UNTUK PENERIMAAN BANTUAN MENGGUNAKAN
METODE CLUSTERING DATA MINING BERBASIS WEBSITE
(Studi kasus Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman)

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknologi Informasi dan Elektro

Disusun oleh :
NOVA HERI PRASETYO
5130411100

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ELEKTRO
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2019
PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN ADMINITRASI
DATA PENDUDUK UNTUK PENERIMAAN BANTUAN MENGGUNAKAN
METODE CLUSTERING DATA MINING BERBASIS WEBSITE
(Studi kasus Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman)

Nova Heri Prasetyo, Tri Widodo


Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi dan Elektro
Universitas Teknologi Yogykarta
Jl. Ringroad Utara Jombor Sleman Yogyakarta
E-mail : novageol125@gmail.com

ABSTRAK
Desa Wonokertos, saat pengolahan tingkat kesejahtraan penduduk, seorang warga disebut sebagai keluarga miskin
berdasarkan beberapa aspek seperti aspek bangunan, lantai, dinding, wc, listrik, air bersih, bahan bakar masak,
makanan1, pakaian, makanan2, kesehatan, penghasilan, pendidikan,. Sebagai petugas yang bertugas menghimpun
data kemiskinan di desa wonokerto merasa kesulitan dalam pendistribusian berbagai macam bantuan. Pada kondisi
saat ini, penentuan pemberian bantuan di desa wonokerto dilakukan berdasarkan status kemiskinan dari sector data
yang masuk dari dusun, data yang diperoleh dari hasil pendataan penduduk miskin. Pada kondisi saat ini, penentuan
pemberian bantuan di Desa Wonokerto dilakukan berdasarkan status kemiskinan dari total skor data yang diperoleh
dari hasil pendataan penduduk miskin. yang dijalankan oleh berbagai elemen Pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Kajian terhadap efektivitas pemberian bantuan kepada masyarakat miskin perlu dilakuan, agar dapat menentukan
proses administrasi program bantuan pemerintah untuk masyarakat desa sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
atau belum. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efekttifitas pemberian bantuan
pemerintah pada masyarakat di Desa Wonokerto Berdasarkan kondisi tersebut perlu dibangun sistem klastering untuk
membantu dalam pengelompokan keluarga miskin sehingga bantuan dapat tersalurkan dengan tepat. Penelitian ini
menggunakan K-Means dalam klastering penduduk miskin. Parameter perhitungan yang akan diuji dalam proses
clustering penduduk miskin adalah jumlah cluster. Parameter nilai pembobot/pangkat, Sistem yang dibuat dapat
menentukan tingkat kesejahtraan antara mampu dan kurang mampu.

Kata Kunci: penerimaan bantuan,Clustering data mining, K-means, Kemiskinan

1. PENDAHULUAN Berdasarkan kondisi yang ada di Desa


Desa Wonokerto merupakan bagian dari Wonokerto diatas maka penulis mempunyai inisiatif
Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman yang dalam untuk mengambil judul penelitian tugas akhir dengan
pelayanan administrasi kependudukan, terutama judul “Pengembangan Sistem Pengolahan
dalam Masalah kemiskinan merupakan hal yang Administrasi Data Kependudukan Untuk Penerimaan
sangat komplek. Di wilayah desa wonokerto, seorang Bantuan Menggunakan Metode Clustering Data
warga disebut sebagai keluarga miskin berdasarkan Mining”. Metode pengnalisisan data yang sering
beberapa aspek seperti aspek bangunan, lantai, masuk dalam salah satu data, yang tujuanya adalah
dinding, wc, listrik, air bersih, bahan bakar masak, untuk menentukan kemiskinan.
makanan1, pakaian, makanan2, kesehatan,
penghasilan, pendidikan,. Sebagai petugas yang 2. LANDASAN TEORI
bertugas menghimpun data statistik kemiskinan di 2.1. Pengertian Kependudukan
desa wonokerto merasa kesulitan dalam Rohman, D. F. (2013) Kependudukan adalah
pendistribusian berbagai macam bantuan. Pada kondisi hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan,
saat ini, penentuan pemberian bantuan di desa persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi
wonokerto dilakukan berdasarkan status kemiskinan kesejahteraan, yang menyangkut politik, ekonomi,
dari sector data yang masuk dari dusun, data yang sosial, budaya, agama, serta lingkungan (UU no 24
diperoleh dari hasil pendataan penduduk miskin.. tahun 2013).
𝑚𝑖 = nilai centroid ke-i
2.2. Data Mining 𝑥𝑘 = data ke-k
Pengelompokan Data Miningdibagi menjadi Menghitung BCV(Between Cluster Variation)
beberapa kelompok, menurut Defiyanti, S (2015), BCV= d(𝑚𝑖,𝑗 )
yaitu: Keterangan :
a. Deskripsi Deskripsi merupakan cara untuk BCV = jaarak antar cluster
menggambarkan pola dan kecenderungan d(𝑚𝑖,𝑗 ) = jarak antara cluster ke cluster
yang terdapat dalam data yang dimiliki. menghitung rasio
b. Estimasi Estimasi hampir sama dengan 𝑊𝐶𝑉
r = 𝐵𝐶𝑉
klasifikasi, kecuali variable target estimasi
lebih ke arah numerik daripada ke arah keterangan
kategori. Model yang dibangun r = rasio
menggunakan record lengkap yang WCV = jarak antara anggota dalam cluster
menyediakan nilai variable target sebagai BCV = jarak antar cluster
nilai prediksi.
c. Prediksi Prediksi menerka sebuah nilai yang
belum diketahui dan juga memperkirakan 2.5. Database
nilai untuk masa mendatang Dalam buku basis data yang ditulis oleh
Indrajani (2015), yang berjudul Data Base Design,
2.3. Clustering basis data adalah sebuah kumpulan data yang saling
Siyamto, Y. (2017), menjelaskan clustering berhubungan secara logis, dan merupakan sebuah
adalah membagi data ke dalam grup-grup yang penjelasan dari data tersebut, yang didesain untuk
mempunyai objek yang karakteristiknya sama. menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah
Clustering memegang peranan penting dalam aplikasi organisasi.
data mining, misalnya eksplorasi data ilmu
pengetahuan, pengaksesan informasi dan text mining, 2.6. Entity Relationship Diagram (ERD)
aplikasi basis data spesial dan analisis web Menurut Indrajani (2015), ERD adalah
sebuah pendekatan top-bottom dalam perancangan
2.4. Algoritma K-Means basis data yang dimulai dengan mengidentifikasikan
Agusta, Y. (2007). K-means merupakan salah data-data terpenting yang disebut dengan entitas dan
hubungan antara entitas-entitas tersebut yang
satu metode clustering non hirarki yang berusaha digambarkan dalam model.
mempartisi data yang ada ke dalam bentuk satu atau
2.7. Data Flow Diagram (DFD)
lebih cluster. Metode ini mempartisi data ke dalam
Yakub (2012), Data Flow Diagram (DFD)
cluster sehingga data yang memiliki karakteristik yang merupakan alat untuk membuat diagram yang
serbaguna. Data flow diagram terdiri dari notasi
sama dikelompokkan ke dalam satu cluster yang sama
penyimpanan (data store), proses (process), aliran data
dan data yang mempunyai karateristik yang berbeda di (flow data), dan sumber masukan (entity).
kelompokan ke dalam cluster yang lain.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penelitian ini mengabil obyek penelitian di
Desa Wonokerto yang terletak di Kecamatan Turi
Kabupaten Sleman. Secara geografis terhadap pusat –
pusat kota dan jarak Daerah Kota Provinsi : 25,5 Km,
menghitung WCV(Within Cluster Variation) jarak Daerah Kota Kabupaten Sleman 10 Km, dan
WCV adalah jumlah kuadrat jarak pusat tiap cluster jarak Kecamatan : 2,5 Km. Melalui proses penelitian
yang paling minimum dan konsultasi dengan kepala desa, kepala dusun
WCV=∑𝑘𝑖=1 ∑ 𝑎𝑖𝑘 𝑑(𝑥𝑘 , 𝑚𝑖 )2
Keterangan : 3.2. Metode Penelitian
WCV = jarak antara anggota dalam cluster Metode pengumpulan data ini terdapat beberapa hal
𝑘 = jumlah data yang harus dilakukan dalam membangun sebuah
𝑖 = jumlah cluster sistem, diantaranya sebagai berikut :
𝑎𝑖𝑘 = keanggotaan data ke-k ke cluster ke-i 1. Wawancara
Melakukan tanya jawab langsung dengan untuk distribusi meubel.Adapun perangkat lunak
warga Dusun Gondoarum RT 04/RW 04 Desa (software) yang digunakan adalah:
Wonokerto yang berhubungan dengan aspek- 1. Sublime Text 3
aspek kebutuhan seperti sandang, pangan, 2. phpMyAdmin
papan untuk menentukan tingkat kesejahtraan 3. XAMPP
penduduk sehingga dapat digunakan sabagai 4. Google Chrome
acuan analisis kebutuhan dalam pembuatan 5. Microsoft Office 2007
sistem adminitrasi penduduk untuk 6. Microsoft Visio 2013
menentukan kriteria mampu dan tidak mampu
2. Studi Pustaka 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
metode pengumpulan data dengan cara 4.1 Analisa Sistem yang Berjalan
mempelajari literatur baik dari buku dan Di wilayah Desa Wonokerto, seorang warga
internet yang berkaitan dengan perancangan disebut sebagai keluarga miskin berdasarkan beberapa
dan pembuatan sistem data administrasi aspek seperti aspek pangan, sandang, papan,
kependudukan. Buku yang dipakai sebagai penghasilan, kesehatan, pendidikan, kekayaan, air
referensi diantaranya Basis Data Edisi Revisi, bersih, listrik maupun jumlah jiwa. Selain itu
Database Design, Belajar Pemrograman penumpukan data menjadi masalah yang sering terjadi
Dreamweaver, Analisis Sistem Informasi, dalam pengelolaan dokumen sebagai badan yang
SQL Server 2012. bertugas menghimpun data statistik kemiskinan di
Desa Wonokerto merasa kesulitan dalam
3.2.2 Implementasi Sistem pendistribusian berbagai macam bantuan. Pada kondisi
Pada tahap implementasi sistem nantinya saat ini, penentuan pemberian bantuan di Desa
akan dilakan penerapannya dengan menggunakan Wonokerto dilakukan berdasarkan status kemiskinan
aplikasi pemrograman Sublime Text 3, aplikasi dari total skor data yang diperoleh dari hasil pendataan
PhpMyadmin dan database MySQL sebagai media penduduk miskin.
penyimpanan data, Setelah itu penulis melakukan
pengujian atau testing pada sistem menggunakan 4.2 Analisa Kebutuhan
metode pengujian internal (black box) dengan cara Analisa kebutuhan system dimulai dengan
melihat dari alur kinerja dan output sistem menentukan mengumpulkan kebutuhan dari menganalisis dan
apakah layak dipakai atau masih terdapat bug. mengidentifikasi kebuthan yang di perlukan.
Kebutuhan system di dapat dari hasil wawancara
3.3 Perangkat Pendukung Penelitian dengan kepala Desa Wonokerto dan beberapa
Perangkat pendukung penelitian terdiri atas masyarakat yang merupakan calon penguna dari
perangkat keras dan perangkat lunak. system yang akan di ajukan. Berikut hasil wawancara

3.3.1 Perangkat Keras (Hardware) 1. Masyarakat banyak mengeluh soal pemberian


Perangkat keras (Hardware) merupakan bantuan yang tidak tepat sasaran.
sistem computer yang digunakan dalam 2. Untuk menentukan bantuan apa yang
pengembangan sistem informasi management rantai diberikan sesuai dengan kebutuhan keluarga
pasok (ESCM) untuk distribusi meubel . Syarat miskin berdasarkan beberapa aspek seperti
perangkat keras yang digunakan meliputi: aspek pangan, sandang, papan, penghasilan,
1. Memiliki kemampuan processing yang kesehatan, pendidikan, air bersih maupun
memadai dalam menjalankan program aplikasi listrik.
yang digunakan dalam pengembangan sistem. Dari hasil wawancara diatas dapat di simpulkan
2. Sistem computer yang digunakan pada tahap kebutuhan system sebagai berikut
pengembangan adalah: 1. Membuat aplikasi untuk memudahkan
a. Laptop Lenovo G400s proses menentukan warga miskin
b. Processor Intel(R) Core(TM) i3-3110M 2. Membuat aplikasi menentukan keluarga
CPU @ 2.40GHz (4 CPUs), ~2.4GHz miskin berdasarkan. beberapa aspek seperti
c. RAM 2048MB aspek pangan, sandang, papan, penghasilan,
kesehatan, pendidikan, kekayaan, air bersih,
3.3.2 Perangkat Lunak (Software) listrik,
Perangkat lunak (Software) adalah aplikasi 3. Membuat aplikasi untuk melihat
computer yang digunakan dalam pengembangan perkembangan tingkat kesehjahtraan
sistem informasi management rantai pasok (ESCM) penduduk berdasarkan per semester atau
enam bulan.
C2 penghasilan = √02 + 202 = √400 = 20
4.3 Analisa Pengembangan Sistem C3 penghasilan = √122 + 5442 = √400 =
Tahapan rancangan sistem yang dibangun 23,32380758
sesuai dengan teori metode pembangunan sistem yang Jarak minimal dari C1,C2,C3 = 20
digunakan. Rancangan meliputi perancangan basis Minimal jarak kuadrat = 202 = 400
data, rancangan proses dan rancangan sistem (input, Menentukan jarak minimal, diambil hasil terkecil dari
output). C1,C2,C3 penghasilan
Jarak minimal dari C1,C2,C3 = 20
4.3.1 Perhitungan Metode Clustering Hasil dari jarak minimal selanjutnya pangkat 2 untuk
Data P Kriteria warga miskin menentukan jarak minimal kuadrat.
warg u Untuk menentukan WCV hasil dari jarak kuadrat
a s bangunan, kekayaan, penghasilan dijumlah.
a
WCV jarak minimal dari (436,000000+400+400) =
t
cl 1236
u Hasil = (C1 penghasilan + C1 kekayaan + C1
s bangunan)
t = (20,61552813+20+22,360679774998) =
e 62, 9762079
r
n n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1
= (C2 penghasilan + C2 kekayaan + C2
o a 0 1 2 3 4 bangunan)
m =(20+21,54065923+20,88061302)=
a 62,4212722
1 s 2 1 6 8 7 8 3 0 5 0 0 0 2 5 5 = 62,9762079 - 62,4212722 = 0,5549357
u 0 0 0
t = 0,55493572 = √0,30795363 =
a 0,554935699
r Hasil = (C1 penghasilan + C1 kekayaan + C1
n bangunan)
o = (20,61552813+20+22,360679774998) =
Pertama menentukan pusat claster untuk dijadikan 62,9762079
pembending, mengelompokan setiap kriteria, masing- = (C3 penghasilan + C3 kekayaan + C3
masing memiliki pembanding. bangunan)
Hitung jarak dari setiap data ke pusat cluster = (23,32380758+21,1896201+21,54065923)
C1 bangunan = √102 + 202 = √500 = = 66,0540869
22,360679774998 = 62,9762079 – 66,0540869 = -3,077879
C2 bangunan = √62 + 202 = √436 = 20,88061302 = −3,0778792 = √9,47333913 =
C3 bangunan = √82 + 202 = √464 = 21,54065923 3,07787899
Menentukan jarak minimal, diambil hasil terkecil dari Hasil = (C2 penghasilan + C2 kekayaan + C2
C1,C2,C3 bangunan bangunan)
Jarak minimal dari C1,C2,C3 = 20 = (20+21,54065923+20,88061302) =
Hasil dari jarak minimal selanjutnya dipangkat 2 untuk 62,4212722
menentukan jarak minimal kuadrat = (C3 penghasilan + C3 kekayaan + C3
Minimal jarak kuadrat = 202 = 400 bangunan)
C1 kekayaan = √02 + 202 = √400 = 20 = (23,32380758+21,1896201+21,54065923)
= 66,0540869
C2 kekayaan = √82 + 202 = √464 = 21,54065923
= 62,4212722– 66,0540869 = -3,6328147
C3 kekayaan = √72 + 202 = √449 = 21,1896201
= −3,63281472 = √13,1973426 =
Menentukan jarak minimal, diambil hasil terkecil dari
3,63281469
C1,C2,C3 kekayaan
Hasil semua = 0,554935699 + 3,07787899 +
Jarak minimal dari C1,C2,C3 = 20
3,63281469 = 7,26562937 BCV
Hasil dari jarak minimal selanjutnya pangkat 2 untuk
Hasil akhir = BCV : WCV
menentukan jarak minimal kuadrat
= 7,26562937 : 1236
Jarak minimal dari C1,C2,C3 = 20
Rasio = 0,00587834
Minimal jarak kuadrat = 202 = 400 Jika rasio >0 dikatakan tidak mampu
C1 penghasilan = √52 + 202 = √400 =
20,61552813
4.4 Rancangan Sistem
Berdasarkan analisis system yang sedang 4.4.1.3 Data Flow Diagram (Level 1)
berjalan, analisis prosedur yang diusulkan DFD Level 1 merupakan gambaran urutan
perancangan system sebagai berikut . proses dari system yang meliputi proses login, proses
input data, proses perhitungan, proses pertama admin
4.4.1 Rancangan Data Flow Diagram (DFD) bisa login dengan mamasukan username, password
DFD (data flow diagram) digunakan untk untuk melakukan proses memasukan data penduduk
menggambarkandari mana asal dari kemana tujuan dan melakukan perhitungan untuk menentukan tingkat
data yang keluar dari system, dimana data disimpan, kesehjahtraan warga kurang mampu dan kurang
proses apa yang menghasilkan data tersebut dan mampu, memberikan layanan membuat surat
interasi antara data yang disimpan dan proses yang keterangan tidak mampu kepada yang membutuhkan
terjadi sedangkan kepala desa login sekedar untuk melihat
laporan data penduduk yang tidak mampu dan melihat
4.4.1.1 Diagram Jenjang statistic perkembangan kesejahtraan penduduk
Diagram jenjang merupakan alat perancangan Gambar 4.3. Adalah Data Flow Level 1.
system yang dapat menampilkan seluruh proses yang Username,password

1
multiuser
terdapat pada suatu aplikasi mempunyai 4 proses yaitu login
Info login admin

Data login admin

login, master data, pengolahan, dan laporan. Diagram Status login

jenjang (level 0) menerangkan atau menguraikan admin Input data warga


Input data kriteria

beberapa kegiatan yang berada di proses konteks 2


Input data
info data_warga

diagram seperti terlihat pada gambar gambar 4.1. Melihat data


data kriteria
Data_warga Data_warga

Data_kriteria Info data kriteria

Sistem pengelolaan adminitrasi


kependudukan untuk penerimaan
bantuan

data_warga
data_kriteria 3
Proses
perhitungan
Info data_kriteria Info data_warga

perhitungan

Info_data_kriteria
3 Info_perhitungan perhitungan
1 2 4
proses
login Input data hasil
perhitungan

4
Surat_keterangan_tidak_mampu hasil
Info_data_warga
Data_warga mampu tidak_mampu

2.1 2.2 4.1


Warga mampu
4.2
Warga tidak
4.3
Surat
keterangan
Gambar 4.3. DFD level 1
Kriteria Data warga mampu
tidak mampu

3.1
warga
3.2
kriteria
3.3
perhitungan
4.4.1.4 Data Flow Diagram (Level 2 Proses 2)
DFD Level 2 Proses 2 merupakan gambaran
Gambar 4.1. Diagram Jenjang urutan proses dari system yang meliputi proses
memasukan data warga untuk menentukan warga
mampu dan tidak mampu, proses pertama admin
4.4.1.2 Diagram Kontek
memasukan data warga dengan menambahkan
Diagram konteks merupakan satuan diagram
memasukan beberapa kriteria orang yang tidak mampu
yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan
dan masuk dalam proses perhitungan. oleh admin dan
ruang lingkup suatu system ini digunakan administrasi
juga kepala desa Gambar 4.4 Adalah Data Flow Level
kependudukan terdapat 2 user yaitu admin. Dimana
2 Proses 2
hak akses admin mempunyai hak penuh Gambar 4.2. Data warga

Adalah Diagram Konteks admin


Data warga
2.1 Info data warga Data warga
Data warga
Info data warga
Input data warga
Input data kriteria
Data kriteria

Data kriteria

2.2
Data kriteria
Data Kriteria
Info data kriteria Info data kriteria

Adminitrasi data
admin penduduk untuk
penerimaan bantuan Gambar 4.4. DFD level 2 Proses 2

Info data warga


Infor data kriteria 4.4.1.5 Data Flow Diagram (Level 2 Proses 3)
Info surat keterangan tidak mampu
DFD Level 2 Proses 3 merupakan gambaran
Gambar 4.2. Diagram Konteks urutan proses dari system yang meliputi proses
perhitungan Gambar 4.5. Adalah Data Flow Level 2 data_kriteria
multiuser data_warga
Proses 3 id_multiuser Id_warga
id_kriteria
id_warga
Info perhitungan
usename Nomor_kk bangunan
password Nama_kpl_keluarga lantai
Data perhitungan
perhitungan tipe Alamat dinding
wc
listrik
air bersih
bahan bakar masal
perhitungan makanan 1
Input kriteria 3 Info data warga
Admin Proses Data warga pakaian
perhitungan
id_perhitungan
Info Data warga makanan 2
id_warga
kesehatan
id_kriteria
penghasilan
hasil
pendidikan
kekayaan
Data kriteria Data Kriteria

Gambar 4.8. Relasi Antar Diagram


Info data kriteria

Gambar 4.5. DFD level 2 Proses 3 5. IMPLEMENTASI


5.1 Implementasi Bagian Login
Halaman Login merupakan halaman login
dari Website. Halaman ini berfungsi sebagai tempat
untuk login admin dan juga login kepala desa
4.4.1.6 Data Flow Diagram (Level 2 Proses 4) menampilkan informasi-informasi tentang Web ini
DFD Level 2 Proses 5 merupakan gambaran dapat dilihat pada gambar 5.1.
urutan proses dari system yang meliputi hasil dari
perhitungan Gambar 4.6. Adalah Data Flow Level 2
Proses 4
Info data kriteria

Admin
Hasil warga mampu dan tidak mampu
4
Hasil Data kriteria
perhitungan

Data kriteria

Gambar 4.6. DFD level 2 Proses 4


Gambar 5.1. Tampilan Login
4.4.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan 5.2 Implementasi Bagian Admin
untuk menentukan entitas yang akan dibuat menjadi Halaman Admin merupakan halaman admin
sebuaah table serta memudahkan dalam membaca dari Website. Halaman ini berfungsi sebagai tempat
hubungan antar entitas. Relasi antar entitas system untuk menampilkan dan mengubah memasukkan data
pengolahan data kependudukan untuk penerimaan melakukan perhitungan tentang Web ini dapat dilihat
bantuan berbasis website Gambar 4.7. Adalah Entity pada gambar 5.2.
Relationship Diagram (ERD)
1 M M 1
Admin memasukan Data warga dilihat kades
1

1 1

1 dilihat
mempunyai

1 M

1 1 Mampu dan
Kriteria Perhitungan menentukan
tidak mampu

Gambar 4.7. Entity Relationship Diagram


(ERD)
Gambar 5.2. Tampilan Admin
4.4.3 Relasi Tabel
Diagram relasi antar table dihasilkan dengan 5.3 Implementasi Bagian Tambah Data
menhubungkan kunci primary key pada masing- Halaman Tambah data merupakan halaman
masing table dengan nama field yang sama. Diagram untuk proses menambah data warga. Halaman ini
relasi system pengolahan adminitrasi kependudukan berfungsi sebagai tempat untuk menampilkan
untuk penerimaan bantuan yang akan dipaparkan informasi-informasi tentang data warga dapat dilihat
dibawah ini. Seperti gambar 4.8. pada gambar 5.3.
15 Sarmin Mampu Mampu Benar
16 Warindi Tidak Mampu Salah
Mampu
17 Purwantoro Mampu Mampu Benar
18 Darwata Mampu Mampu Benar
19 Warsilah Mampu Tidak Salah
Mampu
20 Ariyanto Mampu Mampu Benar
21 Henricus Mampu Mampu Benar
Gambar 5.3. Tampilan Tambah Data 22 Subarjo Tidak Tidak Benar
Mampu Mampu
5.4 Implementasi Bagian Input Kriteria 23 Suprapto Mampu Mampu Benar
Halaman Input kriteria merupakan halaman 24 Mikael Mampu Mampu Benar
untuk proses input. Halaman ini berfungsi sebagai 25 Paijan Mampu Mampu Benar
tempat untuk menampilkan beberapa kriteria untuk 26 Ngatono Tidak Tidak Benar
dipilih sesuai kemampuan warga untuk melakukan Mampu Mampu
27 Parjiono Mampu Mampu Benar
proses menentukan mampu tidaknya warga tersebut
28 Jari Mampu Mampu Benar
dan untuk melakukan perhitungan dapat dilihat pada
29 Ignatius Mampu Mampu Benar
gambar 5.4. 30 Sukadi Mampu Mampu Benar
31 Sukimin Mampu Mampu Benar
32 Wiyono Tidak Tidak Benar
Mampu Mampu
33 Daryana Mampu Mampu Benar
34 Miswanto Mampu Mampu Benar
35 Slamet Mampu Mampu Benar
36 Mujiono Mampu Mampu Benar
37 Slamet Mampu Mampu Benar
38 Warsita Mampu Mampu Benar
Gambar 5.4. Tampilan Input Kriteria 39 Suyanto Mampu Mampu Benar
40 Marjan Mampu Mampu Benar
41 Mardiyono Tidak Tidak Benar
Mampu Mampu
5.5 Pengujian Alagoritma K-Means 42 Sadimin Mampu Mampu Benar
pengujian Algoritma K-Means di gunakan 43 Salip Mampu Mampu Benar
untuk menunjukan seberapa besar akurasinya dalam 44 Sukarman Mampu Mampu Benar
menglompokan penerimaan bantuan. pengujian 45 Slamet Mampu Mampu Benar
menggunakan 50 data uji yang didapat dari Desa 46 Mulyo Tidak Tidak Benar
Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. data Mampu Mampu
uji tersebut seperti terlihat pada tabel 5.1 47 Heru Mampu Mampu Benar
Tabel 5.1. Data Pengujian 48 Slamet Mampu Mampu Benar
no nama Hasil Hasil Akurasi 49 Darijo Mampu Mampu Benar
Aplikasi Desa 50 Warji Mampu Mampu Benar
1 Sukijo Mampu Mampu Benar berdasakan tabel 5.1 perbandingan hasil dari aplikasi
2 Suryadi Mampu Mampu Benar dan hasil dari instansi menunjukan bahwa :
3 Harno Mampu Mampu Benar 48
Nilai Kebenaran 50 = 0,96 x 100 = 96%
4 Warisman Mampu Mampu Benar 2
5 Sutarno Tidak Tidak Benar Nilai Kesalahan 50 = 0,04 x 100 = 4%
Mampu Mampu
6 Bardi Mampu Mampu Benar sehingga dengan demikian metode Algoritma
7 Antoro Mampu Mampu Benar K-Means bisa digunakan untuk mengelompokkan
8 Supajar Mampu Mampu Benar penerimaan bantuan. terbukti menghasilkan nilai
9 Giyata Mampu Mampu Benar kebenaran sebesar 96% dan nilai kesalahan sebesar
10 Satrio Mampu Mampu Benar
4%.
11 Hendro Mampu Mampu Benar
12 Suwarno Mampu Mampu Benar
13 Suyudono Tidak Tidak Benar
Mampu Mampu
14 Tukijan Mampu Mampu Benar
6. PENUTUP Perbankan. Jurnal Akuntansi dan
6.1. Kesimpulan Investasi, 16(2), 155-174.
Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang [6] Mulyani, S. (2015). PENERAPAN DATA
dilakukan oleh penulis pada instansi Desa Wonokerto, MINING DENGAN METODE
penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu : CLUSTERING UNTUK
1. Telah dibangun Aplikasi E-Government Berbasis PENGELOMPOKAN DATA
Web Model Government To Citzen di Desa PENGIRIMAN BURUNG. Prosiding
Wonokerto, Kabupaten Sleman. Sistem ini dapat Senatkom, 1. Sutarman, (2009), Pengantar
melakukan pelayanan menentukan tingkat Teknologi Informasi, Jakarta: Bumi Aksara.
kesejahtraan penduduk antara warga mampu dan [7] Siyamto, Y. (2017). PEMANFAATAN DATA
kurang mampu berdasarkan beberapa kriteria MINING DENGAN METODE CLUSTERING
yang ada UNTUK EVALUASI BIAYA DOKUMEN
2. selain itu hasil keluaran dari aplikasi web ini EKSPOR DI PT WINSTAR BATAM. MEDIA
dapat menghasilkan laporan berupa laporan INFORMATIKA BUDIDARMA, 1(2).
warga mampu dan warga miskin dan surat [8] Yakub, 2012, Pengantar Sistem Informasi,
keterangan tidak mampu bagi yang di nyatakan Graha Ilmu, Yogyakarta.
sebagai warga tidak mampu proses akurasi
metode k-means dalam mengelompokan setatus
banuan menghasilkan nilai kebenaran 96%
dengan data sebanyak 50 data
6.2. Saran
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan
untuk pengembangan tahap selanjutnya adalah sebagai
berikut:
1. Aplikasi web yang dibuat belum dapat
melakukan semua proses transaksi pelayanan
yang ada di pemerintah desa
2. Sistem masih dapat dikembangkan dengan
menggunakan metode SMS Gateway, sehingga
untuk pemberitahuan kepada warga dapat
melalui ponsel.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Defiyanti, S., (2015). Integrasi Metode


Klasifikasi Dan Clustering dalam Data
Mining. Konferensi Nasional Informatika
(KNIF), 10(15), 39-44.
[2] Astuti, F. D. (2017). Penerapan Data Mining
Untuk Clustering Data Penduduk Miskin
Menggunakan Algoritma Hard C-
Means. Data Manajemen dan Teknologi
Informasi (DASI), 18(1), 64-69.
[3] Hariyanto, S. (2016). SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN. Jurnal PUBLICIANA, 9(1),
80-85.
[4] Rohman, D. F. (2013). Implementasi
Kebijakan Pelayanan Administrasi
Kependudukan Terpadu. Jurnal Administrasi
Publik Mahasiswa Universitas
Brawijaya, 1(5), 962-971.
[5] Kurniawan, P. S. (2015). Perancangan Data
Mining Untuk Analisis Kriteria Nasabah
Kredit yang Potensial dan Manfaatnya Untuk
Customer Relationship Management

Anda mungkin juga menyukai