0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan2 halaman
Komite Farmasi dan Terapi bertugas mengembangkan kebijakan penggunaan obat di rumah sakit dan standar terapi serta mengkoordinir penanganan masalah obat. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi bertanggung jawab menyusun kebijakan dan program pencegahan infeksi serta menginvestigasi kasus infeksi di rumah sakit. Komite Etik dan Hukum bertugas menyusun pedoman etika dan hukum pelayanan kesehatan di rumah s
Komite Farmasi dan Terapi bertugas mengembangkan kebijakan penggunaan obat di rumah sakit dan standar terapi serta mengkoordinir penanganan masalah obat. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi bertanggung jawab menyusun kebijakan dan program pencegahan infeksi serta menginvestigasi kasus infeksi di rumah sakit. Komite Etik dan Hukum bertugas menyusun pedoman etika dan hukum pelayanan kesehatan di rumah s
Komite Farmasi dan Terapi bertugas mengembangkan kebijakan penggunaan obat di rumah sakit dan standar terapi serta mengkoordinir penanganan masalah obat. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi bertanggung jawab menyusun kebijakan dan program pencegahan infeksi serta menginvestigasi kasus infeksi di rumah sakit. Komite Etik dan Hukum bertugas menyusun pedoman etika dan hukum pelayanan kesehatan di rumah s
Tugas komite Farmasi dan Terapi yaitu : - Mengembangkan kebijakan tentang penggunaan obat di rumah sakit. - Melakukan seleksi dan evaluasi obat yang akan masuk dalam formularium Rumah sakit. - Mengembangkan standar terapi. - Mengidentifikasi permasalahan dalam penggunaan obat. - Melakukan intervensidalam meningkatkan penggunaan obat yang rasional. - Mengkoordinir penatalaksanaan reaksi obat yang tidak dikehendaki. - Mengkoordinir penatalaksanaan medication error. - Menyebarluaskan informasi terkait kebijakan penggunaan obat di Rumah Sakit.
d. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Tugas Komite PPI : - Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI - Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan. - Membuat SPO PPI. - Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut. - Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs ( Healthcare Associated Infections ). - Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan pengendalian infeksi. - Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI. - Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi yang menggunakan. - Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan krmampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI. - Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan. - Berkoordinasi dengan unit terkait lain dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit, antara lain : a. Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba (TPRA) dalam penggunaan antibiotik yang bijak di rumah sakit berdasarkan pola kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resitensi antibiotika. b. Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk menyusun kebijakan. c. Tim Keselamatan Pasien dalam menyusun kebijakan clinical governance and patient safety. - Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit. - Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI. - Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi. - Melakukan pengawasan terhadap tindakann-tindakan yang menyimpang dari standar prosedur/ monitoring surveilans proses. - Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada KLB di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
E. Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit
Komite Etik dan Hukum bertugas meningkatkan dan menjaga kepatuhan penerapan etika dan hukum di Rumah Sakit dengan cara : - Menyusun Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct). - Menyusun Pedoman Etika Pelayanan. - Membina penerapan Etika Pelayanan, Etika Penyelenggaraan, dan hukum perumahsakitan. - Mengawasi pelaksanaan penerapan etika pelayanan dan Etika Penyelenggaraan. - Memberikan analisis dan pertimbangan etik dan hukum pada pembahasan internal kasus pengaduan hukum. - Mendukung bagian hukum dalam melakukan pilihan penyelesaian sengketa (alternative dispute resolution) dan/atau advokasi hukum kasus pengaduan hukum; dan - Menyelesaikan kasus pelanggaran etika pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh komite etika preofesi terkait atau kasus etika antar profesi di Rumah Sakit.