TINGKAT / SEMESTER : II / IV
1
LAPORAN PRAKTIK
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BY.NY. A
USIA 0 HARI DENGAN KEADAAN NORMAL
DI RSUD KOTA LANGSA
DI BUAT OLEH
ANISA TRI SETIANING BUDI
NIM: P00324220002
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik kebidanan ini. Tak lupa pula shalawat dan
salam peneliti sanjung sajikan ke pangkuan Nabi Besar Muhammad S.A.W yang telah membawa
kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan. Makalah ini berjudul “Asuhan
Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada By.Ny.A Usia 0 Hari Dengan Keadaan Normal di RSUD Kota
Langsa”.
Selesainya Laporan kebidanan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada
kesempatan ini kami dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril
maupun materil secara langsung maupun tidak langsung kepada kami dalam penyusunan
proposal ini hingga selesai, terutama kepada yang saya hormati:
1. Ibu Magfirah, MPH selaku dosen Pembimbing pada kegiatan praktik
2. Ibu Ika Tussianica,Amd.keb selaku pembimbing lahan/CI pada kegiatan praktik
3. Terimakasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan
ini
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
penulis berharap semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan
bagi dunia pendidikan.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................3
DAFTAR ISI................................................................................................................................1
BAB I.............................................................................................................................................2
PENDAHULUAN........................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN........................................................................................3
D. METODE PENGUMPULAN DATA.....................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................4
TINJAUAN TEORITIS..............................................................................................................4
A. BAYI BARU LAHIR..............................................................................................................4
1. Pengertian Bayi Baru Lahir........................................................................................................4
2. Ciri-ciri bayi baru lahir normal..................................................................................................4
3. Asuhan bayi baru lahir normal...................................................................................................5
4. Masalah pada bayi baru lahir........................................................................................................5
5. Adaptasi Fisiologis Bayi Baru Lahir..............................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................10
FORMAT PENGKAJIAN PADA BAYI BARU LAHIR ( BBL ).........................................10
BAB IV........................................................................................................................................13
PENDOKUMENTASIAN SOAP.............................................................................................13
BAB IV........................................................................................................................................17
PENUTUP...................................................................................................................................17
A. KESIMPULAN......................................................................................................................17
B. SARAN..................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jumlah kematian neonatus menurut perkiraan World Health Organization (WHO) per
tahunnya yaitu sebanyak 5 juta kematian dan 98% kematian tersebut berasal dari negara
berkembang. Laporan WHO yang dikutip dalam State of the world’s mother 2007 dari data
tahun 2000-2003 dikemukakan bahwa 36% dari kematian neonatus disebabkan oleh penyakit
infeksi, 23% kasus disebabkan oleh asfiksia, 7% kasus disebabkan oleh kelainan bawaan,
27% kasus disebabkan oleh bayi kurang bulan dan berat badan lahir rendah, serta 7% kasus
oleh sebab lain. (Fajarwati et al., 2016)
Angka kematian neonatus di Asia Tenggara adalah 39 per 1000 kelahiran hidup.
Berdasarkan data kematian perinatal yang ada di Indonesia, 29,9% dilaporkan terjadi pada
hari pertama, dan 75,6% pada satu minggu setelah lahir. Angka kematian bayi (AKB) di
Kalimantan Selatan tahun 2005 menempati urutan ke 5 tertinggi di Indonesia yaitu 41 per
1000 kelahiran hidup. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia yang dilakukan di
Kalimantan Selatan, angka kematian bayi baru lahir pada tahun 2007 mencapai 39 per 1000
kelahiran hidup yang menunjukkan angka masih di atas rata-rata nasional, sedangkan pada
tahun 2012 berdasarkan Sensus Penduduk yang dilaksanakan, mencapai 44 per 1000
kelahiran hidup. Sasaran yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 23 per 1000 kelahiran
hidup untuk AKB. Penyebab kematian perinatal kelompok 0-7 hari tertinggi adalah prematur
dan BBLR sebesar 35 %, kemudian asfiksia lahir sebesar 33,6%. Penyakit penyebab kematian
kelompok umur 8-28 hari tertinggi adalah infeksi sebesar 57,1% (Fajarwati et al., 2016)
Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernapas secara
spontan dan teratur segera setelah lahir sehingga dapat menurunkan O2 dan mungkin
meningkatkan CO2, Adanya ganggguan pertukaran gas atau pengangkutan O2 dari ibu ke
janin ini menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. (Lumatauw et al., 2014)
B. RUMUSAN MASALAH
2
7. Apa etiologi asfiksia ?
8. Apakah patofisiologi dari asfiksia?
9. Apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan asfiksia ?
10. Apakah klasifikasi asfiksia?
11. Apa saja tanda dan gejala asfiksia?
12. Bagaimana pemeriksaan diagnostik asfiksia?
13. Bagaimana asuhan pada bayi baru lahir dengan asfiksia?
Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data melalui browsing dari internet dan
dari pemeriksaan kepada pasien.
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
4
3. Asuhan bayi baru lahir normal
5
Bayi yang mengalami sianosis (biru) atau sukar bernafas (frekuensi kurang dari 30
atau lebih dari 60x/ menit, tarikan dinding dada ke dalam atau merintih). Maka tindakan
yang perlu dilakukan adalah :
Hisap mulut dan hidung untuk memastikan jalan nafas bersih.
Berikan oksigen 0,5 liter/menit .
Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayan yang dituju menjaga bayi tetap hangat, bungkus
bayi dengan kain kering, selimuti dan pakai topi untuk mencegah kehilangan panas.
3. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah ( BBLSR) atau premature kecil.
Bayi yang sangat kecil ( kurang dari 1500 gr atau kurang dari 32 minggu) sering
terjadi yang masalah berat misalnya sukar bernafas. Kesukaran pemberian minum, ikterus
berat, infeksi. Bayi rentan hipotermi jika tidak dalam inkubator. 4.
4. Letargi
Bayi yang mengalami letargi atau tonus otot rendah (tidak ada gerakan), sangat
mungkin bayi sakit berat dan harus segera dirujuk ke tempat pelayanan yang sesuai.
5. Kejang
Kejang dalam satu jam pertama kehidupan jarang. Kejang dapat disebabkan oleh
meningiti, enchepalopati, atau hipoglikemia berat.
Masalah pada bayi baru lahir bisa menimbulkan beberapa hal diantaranya :
1. Diare
Bayi dikatakan mengalami diare jika terjadi pengeluaran feces yang tidak normal,
baik dalam jumlah maupun bentuk (frekuensi lebih dari normal dan bentuknya cair). Bayi
dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan neonatus dikatakan
diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar.
2. Infeksi
Infeksi perinatal adalah infeksi pada neonatus yang terjadi pada masa antenatal,
intranatal, dan postnatal. (Meo, 2020)
2. Adaptasi Neurologis
a. Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum berkembang sempurna.
b. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan tidak terkoordinasi, pengaturan suhu yang
labil, kontrol otot yang buruk, mudah terkejut, dan tremor pada ekstremitas.
c. Perkembangan neonatus terjadi cepat. Saat bayi tumbuh, perilaku yang lebih kompleks
(misalnya: kontrol kepala, tersenyum, dan meraih tangan dengan tujuan) akan
berkembang.
3. Adaptasi Ginjal
a. Laju filtrasi glomerulus relatif rendah pada saat lahir disebabkan oleh tidak adekuatnya
area permukaan kapiler glomerulus.
b. Meskipun keterbatasan ini tidak mengancam bayi baru lahir yang normal, tetapi
menghambat kapasitas bayi untuk berespons terhadap stresor.
c. Sebagian besar bayi baru lahir berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir dan 2-6 kali
sehari pada 1-2 hari pertama; setelah itu, mereka berkemih 5-20 kali dalam 24 jam.
4. Adaptasi Hati
a. Selama kehidupan janin dan sampai tingkat tertentu setelah lahir, hati terus membantu
pembentukan darah.
b. Selama periode neonatus, hati memproduksi zat yang esensial untuk pembekuan darah.
7
c. Penyimpanan zat besi ibu cukup memadai bagi bayi sampai 5 bulan kehidupan
ekstrauterin; pada saat ini bayi baru lahir menjadi rentan terhadap defisiensi zat besi.
d. Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak terkonjugasi yang bersirkulasi, pigmen bersal
dari hemoglobin dan dilepaskan bersamaan dengan pemecahan sel-sel darah merah.
Bilirubin tak terkonjugasi dapat meninggalkan sistem vaskular dan menembus jaringan
ekstravaskular lainnya (misalnya: kulit, sklera, dan membran mukosa oral)
mengakibatkan warna kuning yang disebut ikterus.
5. Adaptasi Imun
a. Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang di pintu masuk. Imaturitas
jumlah sistem pelindung secara signifikan meningkatkan risiko infeksi pada periode bayi
baru lahir:
Respons inflamasi berkurang, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Fagositosis lambat.
Keasaman lambung dan produksi pepsin dan dan tripsin belum berkembang sempurna
sampai usia 3-4 minggu.
b. Infeksi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas selama periode neonatus.
8
2) Konduksi, Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dan benda atau permukaan yang temperaturenya lebih rendah. Meja, tempat tidur
atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas
tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-benda
tersebut.
3) Konveksi, Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat tubuh bayi terpapar udara
atau lingkungan sekitar yang bertemperature dingin. Kehilangan panas badan bayi bisa
melalui aliran udara sekitar bayi yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan
di dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas
juga terjadi jika terdapat hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin ruangan.
4) Radiasi, Radiasi adalah pelepasan panas akibat adanya benda yang lebih dingin di dekat
tubuh bayi. Kehilangan panas badan bayi melalui pancaran atau radiasi dari tubuh bayi ke
lingkungan sekitar bayi yang lebih dingin.(Ningtiyas, 2011)
9
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN PADA BAYI BARU LAHIR ( BBL )
A. IDENTITAS / BIODATA
Nama bayi :
Umur bayi :
Tgl/jam/lahir :
Jenis kelamin :
No. status register :
Berat badan : gr
Nama :
Umur :
Suku / kebangsaan :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat rumah :
Telp :
Alamat kantor :
Nama suami :
Umur :
Suku / kebangsaan :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat Rumah :
Tel :
10
Sidik telapak kaki kiri bayi Sidik telapak kaki kanan bayi
Sidik jempol tangan kiri bayi Sidik jempol tangan kanan bayi
RESUSITASI
Penghisapan lender : Rangsangannya :
Ambu : Lamanya : Menit
Massage jantung : Lamanya : Menit
Intubasi endutrheal : Nomor :
Oksigen : Lamanya : x/m
Terapi :
Keterangan :
12
BAB IV
PENDOKUMENTASIAN SOAP
13
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi
yang baru mengalami proses kelahiran, berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuain
fisiologi berupa maturasi, adaptasi (menyusuaikan diri dari kehidupan intrauteri ke kehidupan
ekstraurine) dan tolerasi BBL untuk dapat hidup dengan baik.Bayi baru lahir disebut juga
dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami
trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke
kehidupan ekstrauterin.
B. SARAN
Semoga makalah dalam pelayanan kebidanan ini dapat meningkatkan pengetahuan pada
mahasiswa, dan kami juga membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, dan
semoga apapun usaha yang kita wujudkan akan tercapai, dan sukses untuk kedepannya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Fajarwati, N., Andayani, P., & Rosida, L. (2016). Hubungan antara Berat Badan Lahir dan
Kejadian Asfiksia Neonatorum. Berkala Kedokteran, 12(1), 33.
https://doi.org/10.20527/jbk.v12i1.354
Fatmawati, L. (2020). Keperawatan Maternitas Bayi Baru Lahir. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Gresik, 25.
Izzaty, R. E., Astuti, B., & Cholimah, N. (2018). Asfiksia. Angewandte Chemie International
Edition, 6(11), 951–952., 5–24.
Kurniawan, A. (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.
Lumatauw, S., Kumaat, L., & Karundeng, M. (2014). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Perawat Dengan Penanganan Asfiksia Berat Pada Bayi Baru Lahir Di Ruang Nicu RSUP
Prof Dr R.D Kandou Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 2(2), 1081
17
1