GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR
PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR
NOMOR 21 TAHUN 2022
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
Menimbang :
Mengingat
SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,
a. bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara
Timur Nomor 22 Tahun 2019 telah ditetapkan
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara
Timur;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyederhanaan
Struktur Organisasi pada Instansi Pemerintah Untuk
Penyederhanaan Birokrasi, terhadap Peraturan Gubernur
Nusa Tenggara Timur Nomor 22 Tahun 2019 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara
Timur sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu
diubah dan disesuaikan;
c. bahwa _berdasarkan _pertimbangan _sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Gubernur tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur;
1, Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat 1 Bali, Nusa
‘Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1649);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);Menetapkan :
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
157);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2021 tentang
Penyetaraan Jabatan Administrasi Ke Dalam Jabatan
Fungsional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 525);
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyederhanaan Struktur Organisasi_ pada Instansi
Pemerintah Untuk Penyederhanaan Birokrasi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 546);
7. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 9
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun
2016 Nomor 009, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Timur Nomor 0082) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 2 Tahun 2021
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 9 Tahun 2006
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur (Lembaran Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Timur Tahun 2021 Nomor 002, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor
0117);
MEMUTUSKAN :
PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN,
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA
TATA KERJA DINAS PETERNAKAN PROVINSI NUSA
‘TENGGARA TIMUR.BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Gubernur adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Gubernur dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
6. Dinas Peternakan yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas
Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
8. Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan.
9. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
10. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan
Fungsional pada Instansi Pemerintah.
11. Penyetaraan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional adalah
pengangkatan Pejabat Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional
melalui penyesuaian/inpassing pada Jabatan Fungsional yang setara.
12. Tata Kerja adalah rangkaian pekerjaan yang tersusun secara sistematis,
tahap demi tahap sebagai pedoman pelaksanaan kerja yang harus
ditempuh dalam rangka penyelesaian setiap pekerjaan.
13. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah
Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
BAB IL
KEDUDUKAN
Pasal 2
(1) Dinas merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang
pertanian sub urusan peternakan yang menjadi kewenangan Daerah.
(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 3
(1) Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), terdiri atas :
a. Sekretariat terdiri atas 1 (satu) Sub Bagian :
1. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.
b. Bidang sebanyak 4 (empat) Bidang terdiri dari :
Bidang Prasarana, Sarana dan Pengembangan Sumber Daya
Peternakan;
2. Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak;
3. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner;
dan
4. Bidang Agribisnis dan Kelembagaan Peternakan.c. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
d. UPTD.
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dipimpin oleh
Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas.
(3) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dipimpin oleh
Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
(4) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1,
dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Pasal 4
(1) Bagan Struktur Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
(2) Ketentuan mengenai uraian tugas masing-masing jabatan pada Dinas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) adalah sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II dan Lampiran Ill dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.
BAB IV
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 5
(1) Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), mempunyai tugas
membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang
pertanian sub urusan peternakan yang menjadi kewenangan Daerah
dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang peternakan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang peternakan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peternakan;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang peternakan; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan.
tugas dan fungsinya.
BAB V
JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 6
Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Dinas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas sesuai keahlian dan kebutuhan.
Pasal 7
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,
terdiri atas sejumlah tenaga dalam jabatan fungsional yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dipimpin oleh seorang tenaga senior yang ditunjuk oleh Gubernur
atas usul Kepala Dinas.
(3) Jumlah dan jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja yang diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.BAB VIL
TATA KERJA
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi baik dalam lingkungan
sendiri maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugasnya masing-
masing
Pasal 11
(1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), dalam
melaksanakan tugasnya harus berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan
(2) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berkewajiban
memberikan petunjuk, membina, membimbing dan mengawasi
pekerjaan dari unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada
dalam lingkungan kerjanya.
Pasal 12
Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas wajib
mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar
mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
JABATAN DAN KEPEGAWAIAN
Pasal 13
(1) Kepala Dinas merupakan jabatan pimpinan tinggi pratama atau jabatan
struktural eselon Ia.
(2) Sekretaris dan kepala bidang pada Dinas merupakan jabatan
administrator atau jabatan struktural eselon Illa.
(3) Kepala sub bagian pada Dinas merupakan jabatan pengawas atau
jabatan struktural eselon IV.a.
BAB IX
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 14
(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian pada Dinas diangkat dan
diberhentikan oleh Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 15
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, pejabat yang ada tetap
melaksanakan tugasnya sampai dengan ditetapkan pejabat yang baru
berdasarkan Peraturan Gubernur ini.BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka :
a. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 22 Tahun 2019
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (Berita Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019 Nomor 22);
b. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 65 Tahun 2019
tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Perangkat Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur (Berita Daerah Provinsi Nusa Tenggara
‘Timur Tahun 2019 Nomor 66);
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 17
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Nusa
‘Tenggara Timur.
Disegiany
Sahel 3 tar 2022
pee ¥ |A\TENGGARA TIMU!
TILU LAISKODAT
Diundangkan di Kupang
pac 3 Sanvavi 2022
‘ARIS DAERAH
pce TIMUR,
S POLO MAING
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2022 NOMOR 021LAMPIRAN I: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
NOMOR —: 24 TAHUN 2022 INAS PETERNAKAN
TANGGAL : $ Januvavi 1022 PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
KEPALA
/}——__——_ SEKRETARIAT
‘SUB BAGIAN KELOMPOK JABATAN |
KEPEGAWAIAN DAN 'FUNGSIONAL
‘UMUM
BIDANG BIDANG BIDANG 'BIDANG
PRASARANA, SARANA DAN PERBIBITAN KESEHATAN HEWAN DAN ‘AORIBISNIS DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAN PRODUKSI KESEHATAN MASYARAKAT KELEMBAGAAN
'DAYA PETERNAKAN TTERNAK, ‘VETERINER PETERNAKAN
KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNOSIONAL FUNGSIONAL
os
upTDLAMPIRAN II : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR
pee ia ee)
NOMOR =: 2% TAHUN 2022
TANGGAL : 3 Jawavi 2022
URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL
PADA DINAS PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
URAIAN TUGAS JABATAN
NAMA JABATAN =: KEPALA DINAS PETERNAKAN PROVINSI NTT
KODE JABATAN :
ESELON : ILA
UNIT KERJA : DINAS PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA
RUMUSAN TUGAS
TIMUR
MERUMUSKAN PROGRAM KERJA DINAS PETERNAKAN MELIPUTI
KESEKRETARIATAN, PRASARANA, SARANA DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA PETERNAKAN, PERBIBITAN DAN PRODUKSI TERNAK, KESEHATAN
HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER, AGRIBISNIS DAN
KELEMBAGAAN PETERNAKAN SERTA UPTD BERDASARKAN KETENTUAN
DAN PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN
PETERNAKAN YANG TANGGUH BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL.
URAIAN TUGAS
ule
6.2.
6.3.
6.4
6.5.
Merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Peternakan
berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi dan Kebijakan Gubernur serta masukan dari
Komponen masyarakat untuk menjadi pedoman penyusunan kinerja
tahunan;
Merumuskan Program Kerja Tahunan Dinas berdasarkan Rencana
strategis (RENSTRA) Dinas dan kegiatan tahunan sebelumnya serta
sumber data yang ada untuk digunakan sebagai bahan pedoman
pelaksanaan tugas;
Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Sekretaris, Kepala Bidang dan
Kepala UPTD Dinas agar terjalin sinkronisasi, sinergitas dan
keterpaduan serta kerjasama yang baik dan saling menunjang;
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sekretaris, Kepala Bidang dan
Kepala UPTD berdasarkan rencana kerja guna mengetahui
permasalahannya yang ada guna menetapkan solusinya;
Membina dan memotivasi Kepala Bidang, Kepala UPTD dan bawahan
lainnya melalui pendekatan kemanusiaan, menasehati dan pelatihan
teknis untuk meningkatkan produktivitas kerja, pengembangan karier
serta menjadi teladan dan motivator bagi masyarakat;
Membina dan membimbing urusan kesekretariatan agar lebih efisien
dan efektif;
Merumuskan rencana kebijakan bidang peternakan _meliputi
kesekretariatan, prasarana, sarana dan pengembangan sumber daya
16.8.
6.9.
6.10.
611
6.12.
6.13.
6.14.
6.15.
6.16.
67=
6.18.
6.19.
6.20.
6.21.
peternakan, perbibitan dan produksi ternak, kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner, agribisnis dan kelembagaan
peternakan dan UPTD berdasarkan ketentuan yang berlaku agar
terwujudnya pembangunan peternakan yang tangguh berbasis sumber
daya lokal;
Mengkoordinasikan kerjasama bidang peternakan dan kesehatan
hewan dengan instansi atau lembaga dan pihak terkait lainnya baik
pusat maupun daerah dalam rangka sinkronisasi program;
Mengarahkan proses rekomendasi usaha bidang _peternakan,
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner di provinsi dan
lintas kabupaten/kota untuk pengamanan usaha peternakan;
Membina pengembangan _peternakan, —kesehatan —_hewan,
pemberdayaan peternakan dan kesehatan masyarakat veteriner di
provinsi dan lintas kabupaten/kota untuk pengamanan ternak dan
produk pangan asal hewan;
Mengarahkan penetapan standar teknis, pedoman, pengawasan mutu
bibit dan produk hewani di provinsi dan lintas kabupaten/kota untuk
menjamin kelestarian mutu produk hewan dan produk asal hewan;
Mengarahkan penetapan dan pengawasan kawasan peternakan dan
padang pengembalaan ternak wilayah provinsi dan _lintas
kabupaten/kota untuk pengembangan peternakan;
Mengevaluasi penerimaan dan pendapatan daerah bidang peternakan
dan kesehatan hewan berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD);
Mengarahkan penerapan teknologi, rekayasa, penggunaan dan
pemanfaatan alat dan mesin peternakan serta kelembagaan peternak
untuk terciptanya sistem dan usaha peternakan yang mandiri;
Mengarahkan penetapan dan penyelenggaraan informasi, komunikasi
dan edukasi di bidang peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi
masyarakat;
Merumuskan dan menetapkan laporan pelaksanaan Budaya Kerja,
Pengawasan melekat, Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan, LKPJ,
LPPD, Laporan Kinerja Keuangan dan aset dan Laporan Kinerja Dinas
sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk digunakan sebagai
bahan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja;
Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas Dinas Peternakan berdasarkan
rencana kerja untuk mengetahui keberhasilan dan permasalahan serta
menetapkan alternatif pemecahan masalah;
Mengkoordinasikan program dan atau kegiatan Dinas Peternakan
dengan instansi atau pihak-pihak terkait agar terciptanya sinkronisasi
dalam pelaksanaan program dan atau kegiatan;
Membina bawahan terkait disiplin sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku agar terciptanya PNS yang handal, profesional
dan bermoral;
Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan program
kerja dinas serta tugas kedinasan lainnya;
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik
secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.
2gaone
6.
URAIAN TUGAS JABATAN
NAMA JABATAN =: SEKRETARIS
KODE JABATAN :
ESELON : OLA
UNIT KERJA : DINAS PETERNAKAN PROVINSI NTT
RUMUSAN TUGAS) :
MERENCANAKAN OPERASIONAL, MENGENDALIKAN DAN
MENGEVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM DATA DAN
EVALUASI, KEUANGAN, KEPEGAWAIAN DAN UMUM BERDASARKAN
KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG BERLAKU AGAR TERWUJUDNYA
PELAYANAN ADMINISTRATIF YANG CEPAT, TEPAT DAN LANCAR.
URAIAN TUGAS :
6.1. Merencanakan operasional Sekretariat berdasarkan rencana kerja
dinas dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta data yang ada
untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
6.2. Mendistribusikan tugas kesekretariatan meliputi program data dan
evaluasi, keuangan dan barang milik daerah, kepegawaian dan
umum agar pelaksanaan tugas berjalan dengan baik dan lancar;
6.3. Memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja bawahan agar
tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
6.4. Menyelia penyusunan laporan kinerja, laporan keuangan dan
laporan kepegawaian sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
untuk digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan
kinerja;
6.5. Menyelia penyusunan rencana__program/kegiatan Dinas
berdasarkan masukan data dari masing-masing unit kerja di
lingkungan Dinas agar tersedia program kerja yang partisipatif;
6.6. Menyelia pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Dinas.
berdasarkan rencana kerja Pokja Area Perubahan Reformasi
Birokrasi Perangkat Daerah dalam rangka mewujudkan reformasi
birokrasi pemerintahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik;
6.7. Mengevaluasi pelaksanaan tugas kesekretariatan melalui rapat,
diskusi dan sesuai hasil yang dilaksanakan untuk mengetahui
permasalahan dan mencari solusinya;
6.8. Melaporkan hasil pelaksanaan _kegiatan _kesekretariatan
berdasarkan rencana kerja sebagai bahan pertanggungjawaban dan
masukan bagi atasan;
6.9. Melakukan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait dalam
pelaksanaan program dan/atau kegiatan agar terjalin kerjasama
yang baik;
6.10. Memberi petunjuk kepada bawahan dalam meningkatkan disiplin
sesuai ketentuan yang berlaku agar terciptanya PNS yang handal,
professional, beretika dan bermoral;
6.11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
baik secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya
‘ untuk kelancaran pelaksanaan tugas.ie
2.
3.
4
5.
URAIAN TUGAS JABATAN
NAMA JABATAN =: KEPALA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN
UMUM
KODE JABATAN
ESELON v-A
UNIT KERJA SEKRETARIAT
RUMUSAN TUGAS
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN KEPEGAWAIAN DAN
UMUM MELIPUTI PENYIAPAN BAHAN URUSAN KEPEGAWAIAN,
KETATAUSAHAAN, PERLENGKAPAN SERTA URUSAN RUMAH TANGGA
DAN PERJALANAN DINAS BERDASARKAN KETENTUAN DAN PROSEDUR
YANG BERLAKU AGAR TERCIPTANYA PENATAAN PERSONALIA YANG
KOMPETEN DAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI YANG TEPAT DAN
AKURAT.
URAIAN TUGAS :
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
65.
66.
67s
6.8.
69.
6.10.
6.11.
Merencanakan kegiatan Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
berdasarkan langkah-langkah operasional kesekretariatan dan hasil
evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk
menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
Membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil kerja
bawahan agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
Menghimpun dan mengolah data pelaksanaan reformasi birokrasi di
Dinas berdasarkan rencana kerja Pokja Area Perubahan Reformasi
Birokrasi Perangkat Daerah dalam rangka mewujudkan reformasi
birokrasi pemerintahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik;
Mengontrol pengumpulan dan pelaporan data dalam rangka
penyusunan DUK, pengusulan Karpeg, Karis/Karsu, Askes, Taspen
dan Bapertarum agar tersedia data usulan yang valid;
Menyusun dan/atau mengoreksi bahan usul kenaikan pangkat dan
kenaikan gaji berkala pegawai sesuai periode yang telah ditetapkan
agar tepat waktu;
Mempersiapkan administrasi pelaksanaan sumpah dan pelantikan
jabatan struktural, usul pengangkatan dalam jabatan struktural,
pensiun, cuti dan model C pegawai serta penetapan angka kredit
pejabat fungsional dan SKP agar tercipta tertib administrasi
kepegawaian;
Mengontrol dan merekapitulasi daftar hadir pegawai sesuai data
absensi harian agar tersedia data bagi pembinaan disiplin pegawai;
Melakukan penyusunan dan pengusulan kebutuhan diklat pegawai
baik diklat struktural, teknis maupun fungsional agar pengusulan
tepat waktu dan dijadikan sebagai data masukan kebutuhan diklat
lebih lanjut;
Melaksanakan kegiatan pengelolaan naskah dinas yang masuk dan
keluar agar terarah dan terkendali;
Melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip dinamis meliputi
pengelolaan arsip aktif, pengelolaan arsip vital dan pengelolaan
arsip inaktif sepuluh tahun ke bawah agar terselenggaranya
pengelolaan kearsipan yang baik di lingkungan pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Timur;
Melaksanakan pengelolaan dan layanan perpustakaan sesuai
ketentuan untuk pemenuhan kebutuhan PNS dan pihak terkait
46.12.
6.13.
6.14,
6.15.
6.16.
6.17.
6.18.
6.19.
terhadap bahan pustaka dinas;
Melaksanakan kegiatan urusan rumah tangga dalam menata
maupun membersihkan ruangan agar terasa nyaman dan sehat
dalam melaksanakan tugas;
Merencanakan dan melaksanakan pengelolaan perlengkapan kantor
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
Mengontrol dan melaksanakan kegiatan pengamanan kantor pada
jam dinas maupun diluar jam dinas agar terjamin keamanan sarana
dan prasarana gedung/kantor;
Memberikan layanan humas kepada instansi/pihak terkait secara
transparan dan akurat untuk mendukung pelaksanaan tugas;
Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepegawaian dan umum
berdasarkan rencana kerja sebagai bahan pertanggungjawaban dan
masukan bagi atasan;
Melakukan konsultasi pelaksanaan kegiatan dengan unit/instansi
atau lembaga terkait untuk mendapatkan masukan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas;
Membimbing bawahan dalam menegakkan disiplin sesuai ketentuan
yang berlaku agar terciptanya PNS yang handal, professional,
beretika dan bermoral;
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik
secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.URAIAN TUGAS JABATAN
NAMA JABATAN : KEPALA BIDANG PRASARANA, SARANA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PETERNAKAN
KODE JABATAN :
ESELON : OLA
UNIT KERJA : DINAS PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
RUMUSAN TUGAS
MERENCANAKAN OPERASIONAL, MENGENDALIKAN DAN
MENGEVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PRASARANA, SARANA DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PETERNAKAN — MELIPUTI
PENGEMBANGAN KAWASAN PETERNAKAN, PENERAPAN TEKNOLOGI
DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PETERNAKAN
BERDASARKAN KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKSI PETERNAKAN.
URAIAN TUGAS :
6.1, Merencanakan langkah-langkah operasional Bidang Prasarana,
Sarana dan Pengembangan Sumber Daya Peternakan berdasarkan
rencana kerja dinas dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta
sumber data dan informasi yang ada agar tersedia perencanaan yang
partisipatif dan akomodatif,
6.2. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan baik secara
lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugasnya masing-masing agar tercapai efektivitas pelaksanaan tugas;
6.3. Menyelia hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja untuk
penyempurnaan lebih lanjut;
6.4. Menilai prestasi kerja bawahan berdasakan hasil yang dicapai untuk
dipergunakan sebagai bahan dalam peningkatan karier;
6.5. Melaksanakan bimbingan teknis penyiapan wilayah dan
pengembangan sumber daya peternakan melalui pemetaan wilayah
produksi ternak untuk perluasan areal produksi ternak wilayah
provinsi dan lintas kabupaten/kota;
6.6. Menyiapkan prasarana sarana teknologi untuk menunjang produksi
dan produktivitas peternakan;
6.7. Melaksanakan bimbingan teknis dan sosialisasi teknologi peternakan
melalui penyebaran juklak, juknis, leaflet, brosur dan poster untuk
meningkatkan pemanfaatan teknologi peternakan;
6.8. Melaksanakan bimbingan pendayagunaan rekayasa peralatan dan
mesin peternakan melalui bimbingan teknis, magang dan studi
banding untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
penggunaan alat dan mesin peternakan;
6.9. Melakukan pemantauan sumber daya peternakan meliputi air, lahan
dan pakan untuk tersedianya sumber daya peternakan yang
" berkualitas;6.10.
6.11.
6.12.
6.13.
6.14,
6.15.
Melaksanakan penguatan sumber daya manusia peternakan dan
kelembagaan petani peternak melalui bimbingan dan pelatihan teknis
untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia peternakan;
Mengevaluasi pelaksanaan tugas Bidang Prasarana, Sarana dan
Pengembangan Sumber Daya Peternakan melalui rapat, diskusi dan
sesuai hasil yang dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan dan
mencari solusinya;
Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Bidang Prasarana, Sarana
dan Pengembangan Sumber Daya Peternakan berdasarkan rencana
kerja sebagai bahan pertanggungjawaban dan masukan bagi atasan;
Melakukan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait dalam
pelaksanaan program dan atau kegiatan agar terjalin kerjasama yang
baik;
Memberi petunjuk kepada bawahan dalam meningkatkan disiplin
sesuai ketentuan yang berlaku agar terciptanya PNS yang handal,
profesional, beretika dan bermoral;
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik
secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.iD
URAIAN TUGAS JABATAN
NAMA JABATAN : KEPALA BIDANG PERBIBITAN DAN PRODUKSI
TERNAK
KODE JABATAN :
ESELON : TA
UNIT KERJA :DINAS PETERNAKAN PROVINSI NUSA
TENGGARA TIMUR
RUMUSAN TUGAS):
MERENCANAKAN OPERASIONAL, MENGENDALIKAN DAN
MENGEVALUASI KEGIATAN PERBIBITAN DAN PRODUKSI TERNAK
RUMINANSIA, NON RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK SERTA
PAKAN TERNAK SESUAI DENGAN KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG
URAIAN TUGAS :
6.1, Merencanakan langkah-langkah Operasional Bidang Perbibitan dan
Produksi Ternak berdasarkan rencana kerja dinas dan hasil evaluasi
tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk menjadi
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
6.2. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan
melalui bimbingan dan arahan baik secara lisan maupun tertulis
sesuai dengan permasalahan dan bidang tugasnya masing-masing
agar tercapai efektivitas pelaksanaan tugas;
6.3. Menyelia hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja guna
penyempurnaan lebih lanjut;
6.4. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan rencana kerja
agar tercapai hasil yang efektif dan efisien;
6.5. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan kebijakan
peningkatan produksi ternak terutama dalam penetapan standar
mutu bibit ternak dan pakan ternak;
6.6. Melaksanakan pengawasan peredaran lalu lintas bibit ternak dan
pakan ternak;
6.7. Melaksanakan pembinaan padang penggembalaan ternak;
Melaksanakan koordinasi dengan unit/instansi dan atau pihak
terkait lainnya;
6.9. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman pelaksanaan
dan petunjuk teknis perbibitan dan produksi ternak dan pakan
ternak;
6.10. Melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya genetik
dan standarisasi mutu ternak dan pakan ternak melalui pemetaan
kawasan sumber bibit, untuk konservasi sumber bibit ternak dan
pakan ternak;
6.11. Melaksanakan pengawasan peredaran bibit dan produksi ternak dan
pakan ternak dan pendaftaran pakan melalui pengawasan pada
pusat perbibitan dan produksi ternak dan pusat pengolahan pakan
_ ternak, menerbitkan Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB);6.12.
6.13.
6.14.
6.15.
6.16.
6.17.
6.18.
6.19.
6.20.
6.21.
Memberi rekomendasi pengeluaran dan pemasukan ternak bibit dan
benih/bibit pakan ternak untuk keabsahan peredaran bibit ternak
dan pakan ternak;
Melaksanakan pembinaan teknis peningkatan perbibitan dan
produksi ternak, pembinaan peningkatan dan penyiapan sarana
prasarana perbibitan dan produksi ternak dan pakan ternak untuk
peningkatan penyediaan benih, bibit serta produksi ternak dan
pakan ternak melalui pembinaan teknis peningkatan perbibitan dan
produksi ternak intensifikasi kawin alam (InKA), inseminasi buatan
(1B), seleksi dan penyingkiran untuk meningkatkan kualitas bibit dan
produksi ternak, serta pengolahan pakan ternak;
Melaksanakan penghitungan ketersediaan ternak ruminansia bibit
dan produksi dalam supplay demand ternak bibit dan supplay
demand ternak potong;
Melaksanakan bimbingan dan pelatihan_teknis, _ praktek
kerja/magang/apresiasi, serta temu koordinasi untuk memperbaiki
dan meningkatkan pola beternak/perbibitan dan produksi ternak
dan pakan ternak mulai dari tatalaksana sampai dengan pasca
panen menuju praktek pembibitan ternak yang baik dan praktek
budidaya pakan yang baik bagi pengelola ternak dan pakan ternak;
Melaksanakan peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan,
pakan olahan, mutu pakan dan pendaftaran pakan, melaksanakan
peningkatan budidaya pakan hijauan dan pengembangan padang
penggembalaan sebagai sumber pakan ternak ruminansia;
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bidang Perbibitan dan Produksi
Ternak melalui rapat, diskusi dan sesuai hasil yang dilaksanakan
untuk mengetahui permasalahan dan mencari solusinya;
Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Bidang Perbibitan dan
Produksi Ternak berdasarkan rencana kerja sebagai bahan
pertanggungjawaban dan masukan bagi atasan;
Melakukan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait dalam
pelaksanaan program dan atau kegiatan agar terjalin kerjasama yang
baik;
Memberi petunjuk kepada bawahan dalam meningkatkan disiplin
sesuai ketentuan yang berlaku agar terciptanya PNS yang handal,
profesional, beretika dan bermoral;
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik
secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.URAIAN TUGAS JABATAN
1, NAMAJABATAN : KEPALA BIDANG KESEHATAN HEWAN DAN
KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER
2. KODE JABATAN
3. ESELON : I-A
4. UNIT KERJA : DINAS PETERNAKAN PROVINSI NUSA
TENGGARA TIMUR
5. RUMUSAN TUGAS :
6.
MERENCANAKAN OPERASIONAL, MENGENDALIKAN DAN MENGEVALUASI
KEGIATAN KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
VETERINER MELIPUTI PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DAN OBAT
HEWAN, PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN SERTA.
KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER BERDASARKAN KETENTUAN DAN
PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK PENGAMANAN TERNAK, PRODUKSI
TERNAK DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER.
URAIAN TUGAS :
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
6.5.
6.6.
68.
6.9.
Merencanakan langkah-langkah operasional Bidang Kesehatan
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner berdasarkan rencana
kerja dinas dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data
yang ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan
melalui bimbingan dan arahan secara tertulis maupun lisan sesuai
dengan permasalahan dan bidang tugasnya masing-masing agar
tercapai efektivitas pelaksanaan tugas;
Menyelia hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja guna
penyempurnaan lebih lanjut;
Menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan rencana kerja
agar tercapai hasil yang efektif dan efisien;
Melaksanakan pelayanan kesehatan hewan meliputi pencegahan,
pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan, pengamatan
penyakit hewan, peredaran obat hewan serta kesehatan masyarakat
veteriner untuk pengamanan lingkungan, budidaya ternak dan
kesehatan masyarakat veteriner;
Melaksanakan kebijakan pembinaan dan pengawasan peredaran obat
hewan, pemakaian obat hewan serta peralatan medis veteriner untuk
keamanan ternak dan legalitas penggunaan obat hewan serta
peralatan;
Melaksanakan pengamatan, pencegahan, pengendalian dan
pemberantasan penyakit hewan untuk deteksi dini dan pemetaan
penyakit hewan serta menurunkan angka morbilitas dan mortalitas;
Memantau pelaksanaan lalu lintas dan kesejahteraan hewan dari/ke
wilayah provinsi dan lintas kabupaten/kota untuk pengendalian
penyebaran penyakit hewan dan keamanan hewan;
Menerbitkan surat keterangan Kesehatan hewan dan surat
keterangan kesehatan produk asal hewan dalam rangka pengawasan
lalu lintas hewan dan produk hewan;
106.10.
6.11.
6.12.
6.13.
6.14,
6.15.
6.16.
Memberikan informasi tentang status kesehatan hewan berdasarkan
kejadian/kasus/wabah penyakit hewan menular di wilayah Provinsi
untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengendalian penyakit
hewan menular;
Menyiapkan proses penerbitan nomor kontrol veteriner (NKV) untuk
keamanan pangan asal hewan;
Mengevaluasi pelaksanaan tugas bidang Kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner melalui rapat, diskusi dan sesuai
hasil yang dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan dan
mencari solusinya;
Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Bidang Kesehatan Hewan
dan Kesehatan Masyarakat Veteriner berdasarkan rencana kerja
sebagai bahan pertanggungjawaban dan masukan bagi atasan;
Melakukan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait dalam
pelaksanaan program dan atau kegiatan agar terjalin kerjasama yang
baik;
Memberi petunjuk kepada bawahan dalam meningkatkan disiplin
sesuai ketentuan yang berlaku agar terciptanya PNS yang handal,
profesional, beretika dan bermoral;
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik
secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.
12 PPP
URAIAN TUGAS JABATAN
NAMA JABATAN : KEPALA BIDANG AGRIBISNIS DAN
KELEMBAGAAN PETERNAKAN
KODE JABATAN
ESELON : I-A
UNIT KERJA : DINAS PETERNAKAN PROVINSI NUSA
TENGGARA TIMUR
RUMUSAN TUGAS :
MERENCANAKAN OPERASIONAL, MENGENDALIKAN DAN
MENGEVALUASI KEGIATAN AGRIBISNIS DAN KELEMBAGAAN
PETERNAKAN MELIPUTI INVESTASI DAN KELEMBAGAAN USAHA
PETERNAKAN, PELAYANAN USAHA PETERNAKAN DAN KEMITRAAN,
SERTA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN
BERDASARKAN KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK
MENINGKATKAN SISTEM DAN USAHA AGRIBISNIS PETERNAKAN.
6. URAIAN TUGAS :
6.1. Merencanakan langkah-langkah operasional Bidang Agribisnis dan
Kelembagaan Peternakan berdasarkan rencana kerja dinas dan hasil
evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk
menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
6.2. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan
melalui bimbingan dan arahan secara tertulis maupun lisan sesuai
dengan permasalahan dan bidang tugasnya masing-masing agar
tercapai efektivitas pelaksanaan tugas;
6.3. Menyelia hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja guna
penyempurnaan lebih lanjut;
6.4. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan rencana kerja
agar tercapai hasil yang efektif dan efisien;
6.5. Melaksanakan promosi komoditas peternakan melalui expo, pameran
dan sosialisasi untuk perluasan pemasaran ternak dan produk
ternak;
6.6. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan perdagangan dan lalu
lintas teak dan produk hewan antar pulau/daerah untuk menjaga
keamanan dan kelestarian sumber daya ternak di daerah;
6.7. Melakukan penerapan dan pengawasan pelaksanaan pedoman
kemitraan usaha peternakan melalui kesepakatan kerja sama untuk
meningkatkan produksi hasil usaha ternak;
6.8. Melaksanakan pembinaan investasi dan kelembagaan peternakan
untuk penguatan modal usaha dan manajemen usaha peternakan;
6.9. Melaksanakan pembinaan pelayanan usaha dan kemitraan untuk
kelayakan usaha peternakan;
6.10. Melaksanakan pembinaan pengolahan dan pemasaran_hasil
peternakan untuk penguatan usaha peternakan;
6.11. Mengevaluasi pelaksanaan tugas Agribisnis dan Kelembagaan
Peternakan melalui rapat, diskusi dan sesuai hasil yang
dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan dan mencari
solusinya;
26.12.
6.13.
6.14.
Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Agribisnis dan Kelembagaan
Peternakan berdasarkan rencana kerja sebagai bahan
pertanggungjawaban dan masukan bagi atasan;
Melakukan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait dalam
pelaksanaan program dan atau kegiatan agar terjalin kerjasama yang
baik;
Memberi petunjuk kepada bawahan dalam meningkatkan disiplin
sesuai ketentuan yang berlaku agar terciptanya PNS yang handal,
profesional, beretika dan bermoral;
. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik
secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.
SEs
ious nigh enccana munf
LAISKODAT
13LAMPIRAN III : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR
NOMOR : @{ TAHUN 2021
TANGGAL : 3 JSqwari 2022
URAIAN TUGAS JABATAN
SUB KOORDINATOR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
PADA DINAS PETERNAKAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
URAIAN TUGAS JABATAN
1. NAMA JABATAN =: SUB KOORDINATOR SUBSTANSI PROGRAM,
DATA DAN EVALUASI
2. RUMUSANTUGAS :
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGUMPULAN
DATA, MENGOLAH DAN MENGANALISA DATA SERTA MENYUSUN
PELAPORAN KINERJA INSTANSI BERDASARKAN KETENTUAN DAN
PROSEDUR YANG BERLAKU AGAR TERSEDIA PROGRAM, DATA DAN
HASIL EVALUASI YANG AKURAT.
3. URAIAN TUGAS :
3.1, Memeriksa dan melaksanakan hasil penyusunan dan penjabaran
program berdasarkan ketentuan yang berlaku agar tersusunnya
program dan kegiatan yang akomodatif,
3.2. Menghimpun dan mengolah serta menganalisis datadari masing-
masing unit kerja di lingkungan Dinas agar tersedia data base
dan statistik dinas sesuai kebutuhan;
3.3. Menyusun laporan kinerja dan laporan dinas lainnya sesuai
target kinerja atau hasil kerja sebagai bahan masukan bagi
atasan;
3.4. Mengevaluasi program dan kegiatan sesuai target kinerja
sehingga dapat menjadi bahan masukan program dan kegiatan
tahun berikutnya.te
2.
URAIAN TUGAS JABATAN
NAMA JABATAN : SUB KOORDINATOR SUBSTANSI KEUANGAN
RUMUSAN TUGAS
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN URUSAN KEUANGAN
BERDASARKAN KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG BERLAKU AGAR
TERWUJUD PENGELOLAAN KEUANGAN YANG TRANSPARAN DAN
AKUNTABEL.
URAIAN TUGAS :
3.1, Memeriksa hasil penyusunan rencana anggaran pendapatan dan
belanja dinas termasuk gaji PNS dan tunjangan lainnya agar
terwujud pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel;
3.2. Meneliti dan mengkaji anggaran penerimaan dan pendapatan
sesuai rencana agar terwujudnya pencapaian penerimaan sesuai
target;
3.3. Melakukan verifikasi dan rekonsiliasi anggaran penerimaan dan
pengeluaran dinas sesuai dengan data keuangan yang ada agar
terwujud pengelolaan keuangan yang akuntabel melalui
rekonsiliasi dan koordinasi dengan instansi dan pihak terkait;
3.4. Melakukan pencatatan aset sesuai pembelanjaan dinas untuk
penyusunan laporan neraca dinas;
3.5. Menyusun laporan keuangan setiap bulan dan tahunan agar
tersedia data pertanggungjawaban keuangan yang akurat;
3.6. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan keuangan berdasarkan
rencana kerja sebagai bahan pertanggungjawaban dan masukan
bagi atasan.URAIAN TUGAS JABATAN
1, NAMA JABATAN : SUB KOORDINATOR SUBSTANSI
PENGEMBANGAN KAWASAN PETERNAKAN
2. RUMUSAN TUGAS
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
KAWASAN PETERNAKAN MELALUI BIMBINGAN PENYIAPAN, PENATAAN
DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PETERNAKAN BERDASARKAN
KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK MEMPERLUAS
AREAL PRODUKSI PETERNAKAN.
3. URAIAN TUGAS :
Sit
2s
a9)
3.4.
3.5.
3.6.
37;
3.8.
3.9.
Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan serta
bahan lainnya yang berhubungan dengan pengembangan kawasan
peternakan dan perlindungan lahan berkelanjutan melalui pedum,
juklak dan juknis untuk bahan penyusunan rencana pengembangan
kawasan peternakan;
Menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan, prosedur dan
memberikan bimbingan teknis dan evaluasi dalam perluasan dan
pengelolaan lahan dan air kawasan peternakan;
Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi yang berhubungan
dengan tugas pengembangan kawasan peternakan melalui
identifikasi potensi kawasan peternakan untuk penetapan lokasi
komoditas unggulan peternakan;
Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan pengembangan kawasan
peternakan melalui penyusunan juklak dan juknis pelaksanaan
bimbingan teknis dan sosialisasi di kabupaten/kota;
Melaksanakan identifikasi wilayah/lokasi pengembangan kawasan
peternakan melalui survey, analisa dan desain potensi wilayah untuk
penetapan kawasan pengembangan peternakan;
Melaksanakan bimbingan dan pengembangan kawasan peternakan
serta menyusun pedoman penetapan padang pengembalaan melalui
penyebaran juklak dan juknis untuk meningkatkan pemanfaatan
lahan, air dan areal pengembangan kawasan peternakan;
Melaksanakan penyiapan wilayah dan petani peternak di lokasi
pengembangan kawasan peternakan melalui bimbingan teknis dan
magang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani
peternak;
Melaksanakan sosialisasi kepastian fungsi dan pemanfaatan lahan
peternakan;
Melaksanakan pemetaan potensi wilayah peternakan untuk
penetapan kawasan pengembangan peternakan.URAIAN TUGAS JABATAN
1. NAMA JABATAN : SUB KOORDINATOR SUBSTANSI PENERAPAN
TEKNOLOGI PETERNAKAN
2. RUMUSAN TUGAS :
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENERAPAN
TEKNOLOGI PETERNAKAN MELIPUTI PENYIAPAN BAHAN DAN
PERALATAN SERTA PENYALURAN MATERI TEKNOLOGI PETERNAKAN,
BIMBINGAN REKAYASA PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN PERALATAN
DAN MESIN PETERNAKAN BERDASARKAN KETENTUAN DAN PROSEDUR
YANG BERLAKU UNTUK MENINGKATKAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI
PETERNAKAN
3. URAIAN TUGAS :
3.1, Menghimpun dan mempelajari peraturan-peraturan dan perundang
undangan serta bahan lain yang berhubungan dengan penerapan
teknologi peternakan melalui pedum, juklak dan juknis untuk bahan
penyusunan rencana pengembangan teknologi peternakan;
3.2. Mengumpulkan, mensistimatiskan, mengolah data dan informasi
penerapan teknologi peternakan melalui identifikasi teknologi
meliputi pengolahan dan penyimpanan pakan ternak untuk
peningkatan produktivitas ternak;
3.3. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan penerapan_ teknologi
peternakan dalam rangka sosialisasi teknologi peternakan melalui
penyusunan juklak dan juknis untuk pelaksanaan bimbingan teknis
pemanfaatan teknologi Peternakan di Kabupaten / Kota;
3.4, Menyiapkan dan memberikan bimbingan teknis serta evaluasi
terhadap penyediaan prasarana, sarana teknologi peternakan berupa
alat dan mesin peternakan serta pupuk;
3.5. Menyiapkan prasarana, sarana teknologi untuk menunjang produksi
dan produktivitas peternakan;
3.6. Melakukan pengawasan pemanfaatan sarana produksi di bidang
peternakan;
3.7. Melaksanakan sosialisasi teknologi peternakan melalui penyebaran
juklak, juknis, brosur, leaflet untuk meningkatkan minat
pemanfaatan teknologi, alat dan mesin peternakan di masyarakat;
3.8. Melaksanakan kerjasama teknologi bidang peternakan melalui
pemanfaatan alat dan mesin peternakan untuk meningkatkan
produksi peternakan;
3.9. Melaksanakan penyebaran informasi teknologi peternakan untuk
meningkatkan pemanfaatan teknologi, alat dan mesin peternakan;
3.10. Melaksanakan penerapan teknologi peternakan melalui pelatihan,
workshop dan magang untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan peternak;
3.11. Melaksanakan rekayasa penggunaan dan pemanfaatan peralatan dan
mesin peternakan melalui identifikasi alat dan mesin peternakan
y untuk diterapkan sesuai kondisi lokal.as
2.
3.
URAIAN TUGAS JABATAN
NAMA JABATAN : SUB KOORDINATOR SUBSTANSI
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PETERNAKAN
RUMUSAN TUGAS”:
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PETERNAKAN MELALUI PENYIAPAN,
PENATAAN DAN BIMBINGAN SUMBER DAYA MANUSIA PETERNAKAN
BERDASARKAN KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA PETERNAKAN.
URAIAN TUGAS :
3.1.
3.2.
sia!
3.4.
3.5.
3.6.
Bigs
3.8.
3.9.
Memeriksa dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis serta bahan lainnya yang berhubungan dengan
pengembangan sumber daya manusia peternakan melalui pedum,
juklak dan juknis untuk bahan penyusunan rencana penyuluhan
dan pengembangan sumber daya manusia peternakan;
Mengumpulkan, mensistematiskan, mengolah data dan informasi
pengembangan sumber daya manusia peternakan melalui identifikasi
sumber daya manusia peternakan untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan sumber daya manusia peternakan;
Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan yang berkaitan dengan
pengembangan sumber daya manusia peternakan melalui
penyusunan juklak dan juknis untuk pelaksanaan bimbingan teknis
peningkatan kualitas sumber daya manusia peternakan di
kabupaten/kota;
Melaksanakan dan mengikuti bimbingan teknis pengembangan
sumber daya manusia peternakan melalui pendidikan dan pelatihan,
pembinaan teknis, magang dan workshop untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia peternakan;
Melaksanakan pengembangan metode pemberdayaan sumber daya
manusia peternakan melalui pendampingan untuk meningkatkan
keterampilan sumber daya manusia peternak;
Menumbuhkan dan mengembangkan kelembagaan petani peternak;
Menyiapkan dan melaksanakan pengukuhan dan penilaian petani
peternak dan aparatur di bidang peternakan;
Menyiapkan dan melaksanakan kontes ternak dalam rangka
meningkatkan partisipasi peternak untuk meningkatkan produksi
ternak;
Menyiapkan dan mengikuti kegiatan pekan daerah dan pekan
nasional kontes tani peternak.URAIAN TUGAS JABATAN
1, NAMA JABATAN : SUB KOORDINATOR SUBSTANSI TERNAK
2.
3.
RUMINANSIA
RUMUSAN TUGAS
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PERBIBITAN DAN
PRODUKSI TERNAK RUMINANSIA BERDASARKAN KETENTUAN DAN
PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN
PRODUKTIVITAS TERNAK RUMINANSIA.
URAIAN TUGAS :
oa.
B2:
Sa:
3.4.
S53
3.6.
B:7.
3.8.
Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan serta
bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas perbibitan dan
produksi ternak ruminansia;
Mengumpulkan, mensinkronisasikan dan mengolah data dan
informasi perbibitan dan produksi ternak ruminansia secara berkala
bulanan, semester, tahunan;
Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman pelaksanaan
dan petunjuk teknis perbibitan dan produksi ternak ruminansia;
Melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya genetik
dan standarisasi mutu ternak melalui pemetaan kawasan sumber
bibit, untuk konservasi sumber bibit ternak ruminansia;
Melaksanakan pengawasan peredaran bibit dan produksi ternak
melalui pengawasan pada lokasi sumber bibit dan produksi ternak,
untuk proses penerbitan Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) ternak
ruminansia;
Melaksanakan pembinaan teknis perbibitan dan produksi ternak
ruminansia, penyiapan sarana prasarana perbibitan dan produksi
ternak untuk penyediaan benih, bibit serta peningkatan produksi
ternak ruminansia;
Melaksanakan analisis ketersediaan dan kebutuhan ternak
ruminansia bibit dan potong;
Melaksanakan bimbingan dan pelatihan teknis untuk memperbaiki
dan meningkatkan pola beternak/perbibitan dan produksi ternak
ruminansia.1
3.
URAIAN TUGAS JABATAN
NAMA JABATAN : SUB KOORDINATOR SUBSTANSI TERNAK NON
RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK
RUMUSAN TUGAS
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PERBIBITAN DAN
PRODUKSI TERNAK NON RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK
BERDASARKAN KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TERNAK NON
RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK.
URAIAN TUGAS :
Sit;
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
oi
Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan serta
bahan lainnya yang berhubungan dengan perbibitan dan produksi
ternak non ruminansia, unggas dan aneka ternak;
Mengumpulkan, mensinkronisasikan dan mengolah data dan
informasi perbibitan dan produksi ternak non ruminansia, unggas
dan aneka ternak secara berkala bulanan, semester dan tahunan;
Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman pelaksanaan
dan petunjuk teknis perbibitan dan produksi ternak non ruminansia,
unggas dan aneka ternak;
Melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya genetik
dan standarisasi mutu ternak melalui pemetaan kawasan sumber
bibit, untuk konservasi sumber bibit ternak non ruminansia, unggas
dan aneka ternak;
Melaksanakan pengawasan peredaran bibit dan produksi ternak
melalui pengawasan pada lokasi sumber bibit dan produksi ternak,
untuk proses penerbitan surat keterangan layak bibit (SKLB) ternak
non ruminansia, unggas dan aneka ternak;
Melaksanakan pembinaan teknis perbibitan dan produksi ternak non
ruminansia, unggas dan aneka ternak;
Menyiapkan sarana prasarana perbibitan dan produksi ternak untuk
penyediaan benih, bibit serta peningkatan produksi ternak non
ruminansia, unggas dan aneka ternak.URAIAN TUGAS JABATAN
1, NAMA JABATAN : SUB KOORDINATOR SUBSTANSI PAKAN
TERNAK
2. RUMUSAN TUGAS
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENINGKATAN
PRODUKSI PAKAN TERNAK BERDASARKAN KETENTUAN DAN
PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN
PRODUKTIVITAS PAKAN TERNAK RUMINANSIA, TERNAK NON
RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK.
3. URAIAN TUGAS :
3.1. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan serta
bahan lainnya yang berhubungan dengan perbibitan dan produksi
pakan ternak;
3.2. Mengumpulkan, mensinkronisasikan dan mengolah data dan
informasi perbibitan dan produksi pakan ternak secara berkala
bulanan, semester dan tahunan;
3.3. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman pelaksanaan
dan petunjuk teknis perbibitan dan produksi pakan ternak;
3.4. Melaksanakan peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan,
pakan olahan, mutu pakan dan pendaftaran pakan;
Melaksanakan pengawasan peredaran benih/bibit tanaman pakan
ternak, bahan pakan, dan pakan olahan melalui pengawasan pada
pusat pembenihan, pabrik pakan, distributor pakan dan pedagang
atau pengecer pakan olahan;
3.6. Melaksanakan pengembangan hijauan pakan ternak melalui
budidaya pakan hijauan dan pengembangan serta pemeliharaan
padang penggembalaan sebagai sumber pakan ternak ruminansia,
ternak non ruminansia, unggas dan aneka ternak;
3.7. Melaksanakan pembinaan teknis pakan dan produksi pakan,
penyiapan sarana prasarana pakan dan produksi pakan untuk
penyediaan pakan serta peningkatan produksi pakan.URAIAN TUGAS JABATAN
1, NAMAJABATAN =: SUB KOORDINATOR SUBSTANSI PELAYANAN
KESEHATAN HEWAN DAN OBAT HEWAN
2. RUMUSAN TUGAS
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN
KESEHATAN HEWAN DAN OBAT HEWAN MELALUI BIMBINGAN
PELAYANAN KESEHATAN HEWAN, MENGAWASI PEREDARAN DAN
PENGGUNAAN VAKSIN DAN BAHAN ANTIGEN BIOLOGIK SERTA
OBAT-OBATAN HEWAN BERDASARKAN KETENTUAN DAN PROSEDUR
YANG BERLAKU UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
HEWAN.
3. URAIANTUGAS :
3.1, Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan serta
bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas pelayanan kesehatan
hewan dan obat hewan;
3.2. Mengumpulkan, mensistematiskan, mengolah data dan informasi
pelayanan kesehatan hewan dan obat hewan melalui tabulasi dan
analisa data untuk penyusunan program dan kebijakan pelayanan
Kesehatan hewan, pendistribusian dan alokasi obat hewan serta
sarana dan prasarana medis veteriner di provinsi_ dan
kabupaten/kota;
3.3. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis
pelayanan kesehatan hewan dan obat hewan melalui proses
penerbitan dokumen perijinan dan rekomendasi peredaran obat
hewan dan peralatan medis veteriner serta pelayanan kesehatan
hewan;
3.4. Menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan_ kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta
pelaksanaan analisis, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
kelembagaan dan sumber daya kesehatan hewan;
3.5. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan _ pendistribusian
pemakaian obat hewan dan peralatan kesehatan hewan melalui
monitoring, pelaporan dan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan
pencegahan, identifikasi dan pengobatan hewan sakit, serta sarana
logistik kesehatan hewan dalam persiapan penanggulangan wabah di
Provinsi dan Kabupaten/Kota;
3.6. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan peredaran dan
pemakaian obat hewan, peralatan medis veteriner, depo obat hewan
serta praktek dokter hewan melalui pertemuan teknis, workshop,
sosialisasi dan advokasi untuk keamanan dan keabsahan pemakaian
obat dan pelayanan medis veteriner di provinsi dan lintas
kabupaten/kota.URAIAN TUGAS JABATAN
1. NAMA JABATAN : SUB KOORDINATOR SUBSTANSI PENCEGAHAN
DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN
2. RUMUSAN TUGAS :
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN MELALUI VAKSINASI, ELIMINASI,
PENYINGKIRAN, PENGAWASAN LALU LINTAS TERNAK DAN PENGOBATAN
BERDASARKAN KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK
MENGHASILKAN HEWAN YANG SEHAT DAN BERKUALITAS.
3. URAIAN TUGAS :
al
3.2.
3.3.
3.4.
aos
3.6.
Sue
Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan serta
bahan lainnya yang berhubungan dengan pencegahan dan
pemberantasan penyakit hewan melalui pertemuan __teknis,
lokakarya, sosialisasi dan advokasi untuk penyusunan program dan
kebijaksanaan teknis pengamatan, pencegahan, pengendalian dan
pemberantasan penyakit hewan wilayah provinsi dan lintas
kabupaten kota;
Mengumpulkan, mensistematiskan, mengolah data dan informasi
pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan melalui surveilans,
monitoring analisa resiko untuk pemetaan dan pengamatan dini
penyakit hewan di wilayah provinsi dan lintas kabupaten/kota;
Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan melalui
petunjuk teknis, petunjuk operasional tentang vaksinasi, eliminasi,
penyingkiran, pengawasan lalu lintas ternak dan pengobatan untuk
pedoman bagi petugas lapangan di tingkat provinsi dan
kabupaten/kota;
Melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengamatan dan
penyidikan penyakit hewan;
Melaksanakan bimbingan, pengamatan, pencegahan, pengendalian
dan pemberantasan penyakit_ hewan menular melalui
workshop/lokakarya, supervisi dan pelaporan untuk meningkatkan
pelayanan dan cakupan vaksinasi serta antisipasi terjadinya wabah;
Menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan_ kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta
pelaksanaan analisis, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
analisa resiko penyakit eksotik dan kesiagaan darurat penyakit
hewan;
Menyiapkan laporan penyakit hewan melalui tabulasi data situasi
umum penyakit hewan menular provinsi dan lintas kabupaten/kota
untuk ramalan kejadian penyakit, frekuensi dan distribusinya serta
rencana distribusi pengendalian penyakit.
10URAIAN TUGAS JABATAN
NAMA JABATAN : SUB KOORDINATOR SUBSTANSI KESEHATAN
MASYARAKAT VETERINER
RUMUSAN TUGAS :
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN KESEHATAN
MASYARAKAT VETERINER MELALUI BIMBINGAN PENGAWASAN
HIGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN USAHA PETERNAKAN DAN
USAHA PENJUALAN HASIL TERNAK, MENYELENGGARAKAN BIMBINGAN
PELAYANAN RUMAH POTONG HEWAN BERDASARKAN KETENTUAN DAN
PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK PENGAMANAN LINGKUNGAN,
BUDIDAYA TERNAK DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER.
URAIAN TUGAS :
6.1, Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan serta
bahan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat
veteriner melalui pertemuan, lokakarya, advokasi dan sosialisasi
untuk meningkatkan pemahaman petugas, pengguna jasa pelayanan,
peternak dan konsumen;
6.2. Mengumpulkan, mensistematiskan, mengolah data dan informasi
Kesehatan masyarakat veteriner melalui tabulasi, analisa dan
pelaporan untuk penyusunan program dan kebijakan operasional,
pembinaan dan pengawasan;
6.3. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis
Kesehatan masyarakat veteriner melalui petunjuk teknis, petunjuk
operasional untuk pedoman bagi petugas lapangan di tingkat provinsi
dan kabupaten/kota;
6.4, Melaksanakan pembinaan dan pengawasan hygiene dan sanitasi
lingkungan usaha_—peternakan —melalui_sosialisasi,
workshop/lokakarya, supervisi dan monitoring dan surveilance
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan
menyiapkan produk pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan
halal serta produk non pangan asal hewan yang bebas media
pembawa penyakit hewan;
6.5. Melaksanakan bimbingan pelayanan rumah potong hewan dan
pengolahan hasil ternak melalui workshop, supervisi dan monitoring
untuk peningkatan kesejahteraan hewan, pengolahan hasil ternak
yang memenuhi standar NKV (Nomor Kontrol Veteriner) dan
pengendalian penyakit Zoonosa;
6.6. Melaksanakan bimbingan dan pelayanan lalu lintas hewan antar
provinsi dan lintas kabupaten/kota melalui penyiapan dokumen
Kesehatan hewan untuk penerbitan surat keterangan kesehatan
hewan antar pulau dan surat rekomendasi/ijin keluar dan masuk
ternak/hewan;
6.7. Melakukan tindakan pencegahan penularan penyakit zoonosis lewat
tindakan surveilans secara berkesinambungan dan penerapan
4 analisa resiko pada setiap jenjang.
1URAIAN TUGAS JABATAN
1, NAMAJABATAN : SUB KOORDINATOR SUBSTANSI INVESTASI DAN
KELEMBAGAAN USAHA PETERNAKAN
2. RUMUSAN TUGAS
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN INVESTASI DAN
KELEMBAGAAN PETERNAKAN MELALUI BIMBINGAN INVESTASI DAN
PERMODALAN USAHA PETERNAKAN, BIMBINGAN MANAJEMEN USAHA
PETERNAKAN DAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETERNAKAN
BERDASARKAN KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK
MENINGKATKAN PENGUATAN MODAL USAHA PETERNAK.
3. URAIAN TUGAS :
3.1. _Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan serta
bahan lainnya yang berhubungan dengan tugas investasi dan
kelembagaan peternakan melalui penyusunan dan pendataan
investasi dan kelembagaan untuk materi/bahan pelaksanaan
tugas/kegiatan.
3.2. Mengumpulkan, mensistematiskan, mengolah data dan informasi
investasi dan kelembagaan peternakan melalui identifikasi survey
untuk bahan/materi pelaksanaan tugas/kegiatan;
3.3. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis
investasi dan kelembagaan peternakan melalui penyusunan dan
pendataan jinvestasi dan kelembagaan peternakan untuk
materi/bahan pelaksanaan tugas/kegiatan;
3.4, Menyiapkan bahan Expo, pameran, seminar, temu bisnis, investasi
dan produk unggulan daerah yang berskala lokal, nasional dan
internasional;
3.5. Melaksanakan pameran, kontes komoditas peternakan tingkat
provinsi dan nasional untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,
menarik investasi dan perluasan pasar komoditas peternakan;
3.6. Melaksanakan bimbingan teknis permodalan sumber daya
peternakan melalui bimbingan teknis, workshop, brosur untuk
peningkatan sumber daya manusia di bidang usaha peternakan;
3.7. Melaksanakan bimbingan investasi dan perkreditan/pembiayaan
usaha peternakan melalui bimbingan teknis, workshop, brosur
untuk peningkatan sumber daya manusia di bidang usaha
peternakan;
3.8. Melaksanakan bimbingan manajemen usaha peternakan, bimbingan
teknis workshop, brosur untuk peningkatan sumber daya manusia di
bidang peternakan.
2URAIAN TUGAS JABATAN
1, NAMAJABATAN =: SUB KOORDINATOR SUBSTANSI PELAYANAN
baa
USAHA PETERNAKAN DAN KEMITRAAN
RUMUSAN TUGAS
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN USAHA
PETERNAKAN DAN KEMITRAAN USAHA PETERNAKAN, PENGAWASAN
PERDAGANGAN DAN LALU LINTAS TERNAK SERTA PELAYANAN DAN
KEMITRAAN USAHA LAINNYA BERDASARKAN KETENTUAN DAN
PROSEDUR YANG BERLAKU UNTUK MENINGKATKAN KELAYAKAN
PELAYANAN DAN KEMITRAAN USAHA PETERNAKAN.
URAIAN TUGAS :
Sle
3.2.
3)
3.4.
3.5.
Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan serta
bahan lainnya yang berhubungan dengan pelayanan usaha
peternakan dan kemitraan melalui penyusunan dan pendataan
informasi untuk materi/bahan pelaksanaan tugas/kegiatan;
Mengumpulkan, mensistematiskan, mengolah data dan informasi
pelayanan usaha peternakan dan kemitraan serta mengeluarkan
surat rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan;
Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis
pelayanan usaha peternakan dan kemitraan melalui penyusunan dan
pendataan informasi untuk = materi/bahan _pelaksanaan
tugas/kegiatan;
Menyiapkan rekomendasi lalulintas ternak, hasil ternak dan produk
hewan lainnya antar provinsi untuk pengendalian dan pengawasan
perdagangan;
Melaksanakan bimbingan pelayanan usaha peternakan dan
kemitraan usaha peternakan lainnya melalui pertemuan/koordinasi,
bimbingan teknis, pelatihan dan lainnya untuk meningkatkan
kapasitas sumber daya _—serta_—menghasilkan —suatu
kesepakatan/kesepahaman kerjasama usaha dan kemitraan di
bidang peternakan;
2B1
a:
URAIAN TUGAS JABATAN
NAMA JABATAN : SUB KOORDINATOR SUBSTANSI PENGOLAHAN
DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN
RUMUSAN TUGAS :
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGOLAHAN DAN
PEMASARAN HASIL PETERNAKAN MELALUI BIMBINGAN PENGOLAHAN
HASIL TERNAK, PENANGANAN PASCA PANEN DAN PEMASARAN HASIL.
PETERNAKAN BERDASARKAN KETENTUAN DAN PROSEDUR YANG
BERLAKU UNTUK MENINGKATKAN MUTU HASIL PETERNAKAN.
URAIAN TUGAS :
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan serta
bahan lainnya yang berhubungan dengan pengolahan dan
pemasaran hasil peternakan melalui penyusunan dan pendataan
untuk materi /bahan pelaksanaan tugas/kegiatan;
Mengumpulkan, mensistematiskan, mengolah data dan informasi
pengolahan dan pemasaran hasil peternakan melalui identifikasi,
survey untuk penyebaran dan informasi kemasyarakatan;
Melaksanakan pengembangan informasi pasar dan jaringan
Ppemasaran untuk meningkatkan akses dan kapasitas pasar
komoditas peternakan;
Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis
pengolahan dan pemasaran hasil peternakan melalui penyusunan
dan pendataan untuk menjadi bahan pelaksanaan tugas/kegiatan;
Melaksanakan bimbingan dan pengawasan pengolahan hasil ternak
dan penanganan pasca panen melalui monitoring dan evaluasi untuk
pencapaian hasil kegiatan;
Melakukan standarisasi mutu pengolahan hasil ternak melalui
sertifikasi untuk perbaikan/peningkatan kualitas pengolahan hasil
ternak;
Melaksanakan pemantauan terhadap pengolahan hasil ternak yang
dilakukan masyarakat/pengusaha melalui monitoring dan evaluasi
untuk pencapaian hasil kegiatan.