Anda di halaman 1dari 3

Panduan Template Zahir: Saldo Awal Persediaan

1. KODE BARANG :
a) Isilah dengan kode barang, bisa gabungan alphabet dan numerik
b) Hindari pemakaian tanda baca koma, petik atas, dan titik koma
c) Maksimum 100 karakter
d) Tidak boleh ada kode barang yang sama

2. NAMA BARANG :
a) Isilah dengan deksripsi barang
b) Maksimum 100 karakter
c) Diperbolehkan nama barang sama

3. KODE UNIT :
a) Isilah dengan satuan dasar produk
b) Tidak bisa diisi satuan konversi (diisi di sistem Zahir), misalkan diisi lusin yang berarti 12 Pcs, kecuali lusin menjadi satuan
dasarnya
4. HARGA JUAL
a) Isilah dengan harga jual satuan barang
b) Format cell di setting sebagai number tanpa pemisah ribuan

5. KODE KURS
a) Diisi dengan ‘IDR’ (wajib)

6. KODE DEPT
a) Diisi dengan default zahir ‘Head Quarter’
b) Jika barang-barang ada yg diklasifikasikan kedalam departemen tertentu bisa diisi dengan nama departemen

7. KODE KLASIFIKASI
a) Isilah dengan kelompok atau kategori barang yang sesuai dengan yang ada di Chart of Account
b) Maksimal 50 Karakter

8. KODE GUDANG
a) Diisi dengan nama gudang dimana stok berada
b) Jika hanya ada 1 gudang saja maka diisi default Zahir ‘Head Quarter’
9. METODE
a. Isilah dengan metode perhitungan HPP barang, opsinya hanya 3: FIFO, LIFO, Average
b. Dalam 1 database tidak diperbolehkan menggunakan metode HPP yang berbeda
10,11,12. DISIMPAN, DIBELI, DIJUAL:
a) Isilah dengan huruf ‘T’ yang artinya True atau ‘F’ yang artinya False
b) Misalnya sebuah produk dicentang ketiganya dengan ‘T’ maka produk itu akan bisa dibeli, simpan sebagai stok, dan dijual,
dalam database Zahir
c) Contoh lain, misal dalam perusahaan manufaktur ada klasifikasi barang sebagai Bahan Baku, maka yang diisi ‘T’ hanya disimpan,
dan dibeli, untuk dijualnya diisi ‘F’. Karena lazimnya bahan baku tidak untuk dijual.

13,14,15, 16, KODE GROUP:


a) Diisi dengan nama group dimana sebuah produk ingin diidentikasikan.
b) Sebagai contoh produk pakaian, bisa dibuat kategori berdasarkan warna, ukuran, dan jenis bahan
c) Zahir hanya menyediakan 4 grouping
d) Grouping hanya berfungsi sebagai filter di laporan barang
e) Maksimum nama group 30 karakter

17. QTY
a) Diisi dengan jumlah produk
b) Bisa diisi dengan angka nol jika secara fisik produk tidak ada (barang akan tetap masuk kedalam master data barang)
c) Format cell di setting sebagai number tanpa pemisah ribuan

18. PRICE
a) Isilah dengan harga modal barang/harga beli
b) Format cell di setting sebagai number tanpa pemisah ribuan
c) Jika ada jumlah dikolom QTY maka wajib ada PRICE tidak bisa nol, minimal angka ‘1’.

19. ISSERIAL
a) Diisi dengan dengan ‘T’ jika produk memiliki Serial Number
b) Serial Number adalah kode uniqe dalam jenis produk tertentu, misalkan Elektronik (diperlukan untuk otentifikasi garansi)
c) Jika tidak memiliki serial number, bisa dikosongkan saja.

20. NOMORSERIAL
a. Diisi dengan nomor Serial terkait point 19
b. Karena kode uniqe, tidak boleh ada serial yang sama
c. Jika tidak memiliki serial number, bisa dikosongkan saja.
d. Bisa diisi alfaphabet dan numerik
e. Maksimum 50 karakter

21. ISLOT

a) Diisi dengan dengan ‘T’ jika produk memiliki LOT Number


b) Lot Number adalah kode batch atau kode produksi untuk jenis barang tertentu misalkan obat-obatan dan makanan.
c) Biasanya terkait dengan tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa

22. QTYLOT
a) Diisi dengan jumlah LOT terkait point 21
b) Format cell di setting sebagai number tanpa pemisah ribuan

23. NOMORLOT
a) Disi dengan nomor lot sejumlah dengan point 2
b) Bisa diisi alfaphabet dan numerik
c) Maksimum 50 Karakter

24,25,26,27.NOTE1, NOTE2, NOTE3, NOTE4.


a) Terkait dengan LOT number point sebelumnya
b) Bisa diisi dengan Memo produksi
c) Bisa alphabet dan numerik

25. TGLPRODUKSI
a) Terkait dengan LOT number point sebelumnya
b) Diisi dengan tanggal produksi barang

26. TGLKADALUARSA
a) Terkait dengan LOT number point sebelumnya
b) Diisi dengan tanggal kadaluarsa barang

27. KODESUPPLIER
a) Isilah dengan nama Supplier utama produk
b) Lebih berfungsi sebagai filter produk
c) Tidak berkaitan dengan modul Pembelian, misal di data produk diisi oleh nama supplier ‘A’, saat pembelian tidak selalu harus
beli ke supplier ‘A’

28. ISKONSINYASI
a) Isilah dengan ‘T’ jika produk masuk dalam kategori barang konsinyasi (titipan)
b) Isilah dengan ‘F’ jika produk tidak masuk dalam kategori barang konsinyasi
c) Konsinyasi yang dimaksud adalah konsinyasi masuk, bukan konsinyasi keluar

POINT TAMBAHAN
a) Point yang wajib diisi: 1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,12,17,18, dan 31
b) Point lain tidak wajib
c) Point yang datanya harus tersedia di Zahir sebelum diimport: 5,6,7,8, dan 30

Anda mungkin juga menyukai