Analisis Vertikal
Analisis vertikal sering disebut juga analisis umum. Analisis vertikal adalah teknik yang
mengungkapkan setiap item laporan keuangan sebagai persentase dari jumalh dasar. Pada
laporan posisi keuangan, kita dapat mengatakan bahwa aset lancar adalah perhitungan berapa
persen dari total aset. Sedangkan pada laporan laba rugi, beban penjualan adalah perhitungan
berapa persen dari penjualan bersih, dimana penjualan bersih menjadi dasarnya.
Pada laporan posisi keuangan, dasar item aset adalah total aktiva, dasar untuk pos ekuitas
adalah total ekuitas dan liabilitas, menunjukkan persentase perubahan dalam aset, liabilitas dan
ekuitas.
Berikut adalah laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi PT.Bank Rakyat Indonesia dengan
menggunakan metode analisis vertikal.
» Ilustrasi analisis vertikal atas laporan posisis keuangan diatas menunjukkan bahwa total
aset lancar mengalami penurunan 0,5% (dari 96,06% menjadi 95,52%) dibandingkan tahun
sebelumnya. Turunnya total aset lancar ini disebabkan karena adanya penurunan piutang
lain-lain, persediaan, pajak dibayar di muka, dan biaya dibayar di muka.
» Total liabilitas mengalami kenaikan sebesar 1,04% (dari 83,51% naik menjadi 84,55%).
Naiknya liabilitas disebabkan karena beberapa utang seperti utang usaha, utang pajak dan
utang lain-lain yang mengalami kenaikan sehingga total liabilitas yang harus dibayarkan
oleh perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia semakin bertambah atau naik
4. Kewajiban kepada Bank Indonesia Kewajiban kepada 935.221 825.293 935.221 825.293
Modal disetor
c. Saham treasuri -/- Tambahan modal disetor a. (3.959.062) (3.959.062) (9.959.062) (3.959.062)
agio - - - -
d. Yang lain - - - -
- - - -
Pendapatan komprehensif lainnya a.
- - (162.391) (162.391)
Keuntungan
18. 12.455.457 12.027.690 13.023.485 12.596.869
b. Kerugian -/-
15.480.062 16.407.815 16.042.726 16.966.716
Cadangan
(3.024.605) (4.380.125) (3.019.241) (4.369.847)
sebuah. Cadangan umum
19. 2.512.565 2.241.254 2.512.565 2.241.254
b. Cadangan yang ditentukan Keuntungan/kerugian 2.512.565 2.241.254 2.512.565 2.241.254
INDIVIDU KONSOLIDASI
Tidak. AKUN diaudit diaudit diaudit diaudit
31 Desember 2021 31 Desember 2020 31 Desember 2021 31 Desember 2020
Berdasarkan Laporan Laba Rugi diatas, analisis vertikalnya adalah sebagai berikut :
» Laba neto atau laba tahun berjalan ditahun 2020 sebesar Rp18.660.393 turun 1,36%
dibanding tahun 2019 sebesar Rp34.413.825
Mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan untuk membayar utang-utang yang mendekati
jatuh tempo serta memenuhi kebutuhan kas yang tidak terduga.
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 =
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
2020 2021
222.770.812 253.688.943
¿ ¿
4 9.758 .243 50.780 .237
¿ 4,47706 ¿ 4,99582
¿ 4,8 :1 ¿ 5 :1
Berdasarkan dari hasil data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2019 ke
tahun 2020 tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan rasio lancar (current ratio)
pada PT Bank Rakyat Indonesia TBK. Hal ini menandakan bahwa, kemampuan PT Bank
Rakyat Indonesia TBK untuk membayar utang jangka pendek dengan aset lancar mereka
pada tahun 2020 tidak mengalami kenaikan / pertambahan maupun penurunan
dibandingkan tahun 2019. Hal ini terjadi karena dampak dari pandemi virus Corona.
59.344.478
=
7.549.312
= 7.8609 : 1
= 7,9 : 1 (dibulatkan)
2020
32.161.564 + 0 + 40.872.348
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐶𝑒𝑝𝑎𝑡 =
11.845.910
73.033.912
=
11.845.910
= 6,1653
= 6,2 ∶ 1 (dibulatkan)
Berdasarkan dari hasil data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2019 ke
tahun 2020 terjadi penurunan rasio cepat (quick ratio) pada PT Bank Rakyat Indonesia
TBK. sebesar 1,7. Hal ini menunjukkan bahwa, kemampuan PT Bank Rakyat Indonesia
TBK untuk melunasi kewajiban jangka pendek (kas, investasi jangka pendek, dan piutang
neto) pada tahun 2020 menurun dari tahun sebelumnya.
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengukur laba atau keberhasilan operasi perusahaan dalam periode
waktu tertentu.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑁𝑒𝑡𝑜
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑁𝑒𝑡𝑜
2019
34.413.825
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑥 100%
121.756.276
= 0,2826%
= 0,3 % (dibulatkan)
2020
18.660.393
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑥 100%
116.932.512
= 0,1595%
= 0,2% (dibulatkan)
2020 2021
27.417 .109 31.440.159
Rasio Pembayaran= x 100 % Rasio Pembayaran= x 100 %
26.279.151 31.412.770
¿ 1 , 0431% ¿ 1 , 0008 %
2019
39.498.597.000.000 − 0
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
4.760.000.000
39.498.597.000.000
=
4.760.000.000
= 8.298 (dibulatkan)
2020
21.757.779.000.000 − 0
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
4.760.000.000
= 4.571(dibulatkan)
Berdasarkan dari hasil perhitungan data tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa pada
tahun 2019 ke tahun 2020 mengalami penurunan laba per lembar saham (earning per
share-EPS) pada PT Bank Rakyat Indonesia TBK sebesar 3.727. Hal ini menunjukkan
bahwa, pada tahun 2020 terjadi penurunan pada profitabilitas perusahaan dibandingkan
dengan tahun 2019.
2020
9.147
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
220
= 41,57
kali
(dibulatkan
2021
10.034
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
225
= 44,59 kali (dibulatkan)
2020 2021
10.034
9.147
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 = 220 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
225
= 44,59 kali
= 41,57 kali (dibulatkan)
Berdasarkan dari hasil perhitungan data tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa pada
tahun 2019 ke tahun 2020 mengalami kenaikan laba per lembar saham (price-earnings
ratio-EPR) pada PT Bank Rakyat Indonesia sebesar 0,2 kali. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya peningkatan dimana satu lembar saham PT Indofood pada tahun 2020 terjual 0,8
kali lipat jumlah pendapatan yang diraih setiap lembar saham dibadingkan tahun
sebelumnya yang sebesar 0,6 kali lipat.
¿ 17,05 ¿ 20 , 38
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
2019
16.175.565.000.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 =
39.498.597.000.000
= 0,41% (dibulatkan)
2020
19.981.772.000.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛 =
21.757.779.000.000
= 0,92% (dibulatkan)
Berdasarkan dari hasil perhitungan data tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa pada
tahun 2019 ke tahun 2020 mengalami peningkatan rasio pembayaran (payout ratio) pada
PT Bank Rakyat Indonesia TBK sebesar 0,51%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen meningkat sebesar 0,51% dari
tahun sebelumnya.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
2019
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
1.183.155.670
= 𝑥 100%
1.416.758.840
= 0,835% (dibulatkan)
2020
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
1.278.346.276
= 𝑥 100%
1.511.804.628
= 0,84%
(dibulatkan)
Berdasarkan dari hasil perhitungan data tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa pada
2020 2021
¿ 2,170 % ¿ 2,934 %
tahun 2019 ke tahun 2020 terjadi peningkatan utang terhadap total asset (debt to total
assets ratio) pada PT Bank Rakyat Indonesia TBK sebesar 0,005%. Hal ini menunjukkan
bahwa, kemampuan perusahaan untuk bertahan dari kerugian tanpa mengganggu
pembayaran bunga kepada kreditur meningkat 0,005%. Peningkatan 0,005% ini
menandakan bahwa kemampuan perusahaan mampu membayar utangnya turun sebesar
0,005%.
Berdasarkan dari hasil perhitungan data tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa pada
tahun 2018 ke tahun 2019 terjadi peningkatan atau kenaikan rasio kelipatan bunga
(times interest earned) pada PT Champion Pacific Indonesia sebesar 17,56259 kali atau
sekitar 17,6 kali. Hal ini menandakan bahwa, kemampuan perusahaan untuk membayar
bunga saat jatuh tempo meningkat 17,6 kali dari tahun sebelumnya. Kenaikan laba
sebelum pajak pada tahun 2019 yang signifikan inilah yang menjadi faktor meningkatnya
rasio kelipatan bunga pada tahun 2019.