id
Search
SWA - My Article
Oleh: Dr. Kautsar Riza Salman, SE., MSA., Ak., Pengurus IAI Jatim Bidang Akuntansi
Syariah dan Penulis Buku
Ruang lingkup akuntansi syariah tidak saja mendalami laporan keuangan bagi entitas
syariah saja dan akuntansi atas akad atau transaksi syariah. Akuntansi syariah sejatinya
juga tidak hanya bicara akuntansi keuangan dan audit syariah saja, juga akuntansi biaya
masuk dalam ranah nya akuntansi syariah. Pada tulisan ini, pembaca akan bawa pada
narasi akuntansi biaya dalam perspektif syariah, khususnya mengenai biaya produksi dan
harga jual dalam perspektif syariah.
Sebagai dalil penguat lain, datang dari hadits Nabi, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Yang halal adalah apa yang dihalalkan Allah subhanahu wa ta’ala dalam
kitab-Nya, dan yang haram adalah apa yang Allah subhanahu wa ta’ala haramkan dalam
kitab-Nya, dan apa yang Ia diam darinya, maka itu termasuk yang dimaafkan.” (HR. at-
https://swa.co.id/swa/my-article/production-cost-dan-selling-price-dalam-perspektif-akuntansi-syariah[31/01/2021 03:31:04]
Production Cost dan Selling Price dalam Perspektif Akuntansi Syariah | SWA.co.id
Tirmidzi no. 1726, al-Baihaqi 10/12, al-Hakim 4/129, dari Salman radhiallahu ‘anhu. Hadits
ini dinyatakan hasan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’)
Pembaca khususnya para pengusaha, harus secara detail memahami perilaku biaya ini
karena urgen dalam rangka pengendalian dan efisiensi biaya.
Business Update
Selling Price dalam perspektif akuntansi syariah
Elnusa Trans Samudera Tetap
Dalam perspektif akuntansi syariah, sepanjang harga jual telah di-share penjual kepada Tumbuh Cepat dan Optimistis...
pembeli secara terang dan tidak ada paksaan dalam jual beli tersebut maka transaksi by Business Update 1 month ago
tersebut adalah sah. Dari kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
syariah (KDPPKS), disebutkan bahwa salah satu karakteristik transaksi syariah adalah
prinsip saling paham dan saling ridha. Dalam prinsip ini, harga telah disepakati antara
penjual dan pembeli serta tidak adanya paksaan dalam jual beli. Dalam sebuah hadits
riwayat at-Tirmidzi, disebutkan bahwa “sesungguhnya jual beli hanya dengan sukarela
(tidak boleh paksaan).”
Lebih lanjut disebutkan bahwa tidak ada standar baku tentang keuntungan yang
disyariatkan. Hanya saja, sebagian pendapat mengemukakan bahwa dibolehkan batasan
harga di pasaran pada barang-barang tertentu, misalnya jika harga pasar sudah ada, maka
lebih baik (afdhol) jika menggunakan harga pasar yang berlaku. Disini bicara ke-afdhol-an
saja, bukan bicara halal haram.
Namun, timbul pertanyaan, “Bagaimana jika belum ada harga pasar?” Maka jawabannya,
diserahkan sepenuhnya ke penjual dan atas keridloan pembeli, bisa harga jual dengan
keuntungan 30%, 50% atau lebih, sesuai dengan kesepakatan keduanya.
Merujuk pada kaidah muamalah yaitu “hukum asal muamalah adalah boleh, sampai ada
dalil yang melarang”, maka harga jual dapat ditentukan dengan beberapa cara yaitu (a)
harga jual dihitung dari biaya produksi ditambahkan dengan margin yang wajar; (b) harga
jual menggunakan dasar biaya variabel saja, biasa dikenal dengan variable costing; dan (c)
harga jual menggunakan harga pasar yang berlaku di tengah masayarakat. Dasar mana
yang dipilih, tergantung dari pilihan pihak penjual, dan ada kebebasan dalam menentukan
https://swa.co.id/swa/my-article/production-cost-dan-selling-price-dalam-perspektif-akuntansi-syariah[31/01/2021 03:31:04]
Production Cost dan Selling Price dalam Perspektif Akuntansi Syariah | SWA.co.id
Tags:
#akuntansi
#Dr. Kautsar Riza Salman
#Ekonomi
#keuangansyariah
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Business Update
Business Update
https://swa.co.id/swa/my-article/production-cost-dan-selling-price-dalam-perspektif-akuntansi-syariah[31/01/2021 03:31:04]
Production Cost dan Selling Price dalam Perspektif Akuntansi Syariah | SWA.co.id
Back to top
https://swa.co.id/swa/my-article/production-cost-dan-selling-price-dalam-perspektif-akuntansi-syariah[31/01/2021 03:31:04]