YAN/SPO/…../2021 00 1/1 RSUD dr. Soedono Madiun Jl. dr. Soetomo No. 59 Madiun Ditetapkan STANDAR PROSEDUR Direktur RSUD dr. Soedono Madiun OPERASIONAL Tanggal Terbit ………………….. BIDANG/BAGIAN BIDANG Dr. M. HAFIDIN ILHAM, Sp, An. KEPERAWATAN NIP 19620506 198901 1 002 Suatu tindakan perekaman aktifitas listrik jantung dengan PENGERTIAN mengunakan alat elektrokardiograf 1. Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah tindakan perekaman EKG. 2. Menentukan kelainan irama jantung. TUJUAN 3. Menentukan kelainan miokard. 4. Menetukan pembesaran otot jantung. 5. Melihat efek gangguan keleimbangan elektrolit. 6. Menilai fungsi pacu jantung. Keputusan direktur RSUD dr Soedono Madiun nomor KEBIJAKAN 445/16.134/303/1018 tentang kebijakan pelayanan dan asuhan pasien RSUD dr Soedono Madiun. PROSEDUR Persiapan Alat 1. Mesin EKG. 2. Kertas EKG. 3. Gel elektrokonduktif. 4. Tissue. 5. Waslap apabila diperlukan. Persiapan Pasien 1. Berikan salam kepada pasien dan keluarga serta memperkenalkan diri. 2. Identifikasi pasien dengan benar dan validasi kondisi pasien. 3. Jelaskan kepada psien dan keluarga bahwa pemeriksaan ini bertujuan untuk merekam kelistrikan jantung dan tekankan bahwa tidak ada arus listrik dari mesin yang akan melalui tubuh pasien. Jelaskan kepada pasien bahawa prosedur ini mungkin memerlukan waktu 5-10 menit. Pelaksanan 1. Pastikan instruksi perekaman EKG pada rekam medis pasien. 2. Dekatkan mesin EKG pada tempat tidur pasien, menyambungkan kabel mesin EKG dengan sumber arus listrik dan menyalakan mesin EKG. 3. Cuci tangan. 4. Lakukan identifikasi pasien. 5. Tutup tirai disekitar tempat tidur pasien. 6. Pastikan standarisasi mesin dengan baik (kecepatan kertas 25 mm/detik, amplitudo gelombang 1 mV). 7. Atur tinggi tempat tidur untuk mengatur kenyamanan petugas. 8. Atur posisi pasien berbaring terlentang (posisi supine), dengan kedua tangan pada sisi tubuh. Bagian kepala sedikit ditinggikan untuk kenyamanan pasien.menyampaikan kepada pasien untuk berbaring dengan tenang, tangan dan kaki tidak tegang, memastikan bahwa ujung kaki tidak menyentuh bagian pengaman tempat tidur. 9. Pastikan bagian tangan dan kaki terbuka, pilih daerah yang rata dimana elektroda akan ditempatkan, hindari daerah tulang. Jika dibutuhkan bersihkan daerah kulit dari kelebihan minyak atau substansi lain. Pada pasien dengan amputasi pada ekstrimnitas maka pilih daerah ujung bagian yang diamputasi. 10. Pemasangan sadapan ekstrimnitas: Sadapan RA ditempatkan pada lengan kanan, sadapan RL ditempatkan pada kaki kanan, sadapan LA pada lengan kiri, dan sadapan LL pada kaki kiri. Pastikan bahwa bagian logam dari masing- masing elektrode bersih dan kontak langsung dengan kulit pasien. 11. Pemasangan sadapan bagian dada: Buka pakaian pasien pada daerah dada. Oleskan jell elektrokonduktif pada lokasi penempelan sadapan dan posisikan semua elektroda dengan benar. a. V1 : Sisi kanan sternum (parasternal kanan), ruang interkosta ke empat. b. V2 : Sisi kiri sternum (para sternal kiri), ruang interkosta ke empat. c. V3 : Diantara V2 dan V4. d. V4 : garis mid klavikiula kiri, ruang interkosta ke lima. e. V5 : garis aksiliaris anterior kiri, sejajar V4. f. V6 : Garis mid-aksiliaris kiri sejajar V4. Posisi elektroda untuk sadapan dada sisi kanan: g. V1 R : Sisi kiri sternum (parasternal kiri), ruang interkosta ke empat. h. V2 R : Sisi kanan sternum (para sternal kanna), ruang interkosta ke empat. i. V3 R : Diantara V2R dan V4R. j. V4 R : garis mid klavikiula kanan, ruang interkosta ke lima. k. V5 R : garis aksiliaris anterior kanan, sejajar V4R. l. V6 R : Garis mid-aksiliaris kanan sejajar V4R. Posisi elektroda untuk sadapan posterior: a. V7 : garis aksiliaris posterior kiri, sejajar dengan V4 (ruang interkosta kelima) b. V8 : garis mid skapula kiri, pada ruang interkosta kelima posterior. c. V9 : garis para vertebra/antara V8 dan kolumna vertebratalis, pada ruang injterkosta kelima (posterior). 12. Berithukan kepada pasien bahwa prosedur perekaman jantung akan dimulai dan menginstruksikan kepada pasien untuk berbaring dengan tenang, bernafas dengan normal tidak bergerak atau berbicara sampai proses perekaman selesai. 13. Lakukan perekaman EKG Sebelum melakukan perekaman memastikan kembali bahwa sadapan ekstrimnitas dan dada sudah pada posisi yang benar/tidak ada yang tertukar. a. Perekaman manual 1) Pastikan mesin dalam mode “manual”. 2) Rekam sadapan ekstrimnitas dengan urutan : sadapan I, II, III, aVR, aVL, kemudaian aVF. 3) Rekam sadapan dada dengan urutan V1, V2, V3, V4, V5, V6. 4) Rekam sadapan II panjang (minimal selama 6 detik/30 kotak besar). b. Perekaman otomatis 1) Pastikan mesin berada pada mode “auto”. 2) Tekan tombol perekaman otomatis. Pada beberapa mesin, terdapat display screen sehingga sebelum merekam petugas dapat menilai bagus tidaknya bentuk gelombang EKG (ada tidaknya artefak), atau perlunya mengatur kembali stasndart amplitudo gelombang jika terdapat gelombang yang terlalu tinggi atau terlalu kecil (kalibrasi 5 mV, atau kalibrasi 20 mV). 14. Setelah mesin mengeluarkan rekaman 12 sadapan pada kertas EKG, lepaskan semua elektroda dari pasien, bersihkan sisa jel yang menempel pada pasien dengan tissue. Bantu pasien untuk merapikan pakaian kembali. 15. Beri identitas pada hasil rekaman EKG pada sisi kiri atas, dengan menulis nama pasien, tanggal lahir dan nomor rekam medis, tanggal dan jam perekaman EKG, nama dan paraf petugas yang melakukan perekaman. Jika melakukan perekaman sisi kanan dan posterior jangan lupa untuk menuliskan keterangan pada hasil EKG tersebut. 16. Rapikan alat, bersihkan elektroda dari sisa sisa gel yang menempel. 17. Cuci tangan. 18. Dokumentasikan tindakan pada rekam medis pasien. 1. Ruang rawat jalan. UNIT TERKAIT 2. Ruang rawat inap. 3. Ruang ICCU. 1. Kebijakan yang terkait dengan prosedur. 2. Pedoman/Panduan yang terkait dengan prosedur. DOKUMEN TERKAIT 3. Referensi penyusunan prosedur. 4. Formulir yang terkait dengan pelaksanaan prosedur.