Anda di halaman 1dari 43
BAB IIL PERENCANAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) A. Proses Penyusunan Rencana Strategis BLUD pada Waktu Pembentukan BLUD UPTD yang akan menerapkan BLUD, menyusun Rencana Strategis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bagian dari Renstra SKPD (Pasal 42 Permendagri 79/2017). Rencana Strategis BLUD disusun pertama kali pada saat pengajuan dokumen administratif sebagai salah satu syarat penilaian UPTD agar dapat menjadi BLUD. Rencana Strategis tersebut memuat sekurangnya 1. Rencana pengembangan layanan; 2. Strategi dan arah kebijakan; 3. Rencana program dan kegiatan; dan 4, Rencana keuangan Dokumen Rencana Strategis BLUD tersebut disusun bersama 5 (lima) dokumen lain yaitu: 1. Surat pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja Pola tata kelola; Standar pelayanan minimal; Laporan keuangan atau prognosis/proyeksi keuangan; dan Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah. yawn Penyusunan dokumen strategis BLUD beserta lima dokumen lainnya dijelaskan dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 445/9873/S} dan Nomor 445/9873/S) tentang Modul Penyusunan Dokumen Administratif Penerapan Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas. Walaupun modul tersebut digunakan untuk Puskesmas, penjelasan tentang penyusunan renstra BLUD selain Puskesmas masih dapat mempedomani modul tersebut. Dengan demikian terkadang proses penyusunan Dokumen Rencana Strategis BLUD tersebut memakan waktu yang cukup lama karena disusun bersamaan dengan 5 (lima) dokumen lain tersebut. Proses Penyusunan Rencana Strategis BLUD Setelah Menjadi BLUD Penyusunan Rencana Strategis BLUD berikutnya dapat disusun sesuai periode rencana strategis 5 (lima) tahun sekali atau ada kemungkinan dilakukan perubahan Rencana Strategis BLUD jika ditengah periode bersamaan dengan dilakukannya penyusunan atau perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah (selanjutnya disebut Renstra PD) yang menaungi BLUD tersebut. Penyusunan renstra BLUD dapat dibuat terpisah dari renstra SKPD dengan tetap menjadi bagian dari renstra SKPD. Jika perlu dilakukan perubahan Rencana Strategis BLUD karena sebab tersebut, maka tahapannya perlu memperhatikan tahapan penyusunan Renstra PD berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (selanjutnya disebut Permendagri 86/2017). Berdasarkan pasal 108 sampai dengan pasal 124 Permendagr 86/2017, tahapan penyusunan Renstra PD adalah sebagai berikut: 1 Persiapan Persiapan penyusunan Renstra PD meliputi: a. Penyusunan rancangan keputusan Kepala Daerah tentang pembentukan tim penyusun Renstra PD. Anggota personel dari manajemen BLUD dapat dimasukan dalam tim penyusun Renstra PD agar strategi BLUD dapat terhubung dengan strategi SKPD. b. Orientasi mengenai Renstra PD. Anggota personel dari manajemen BLUD yang masu, dalam tim penyusun Renstra PD turut serta bersama anggota tim lain dalam melaksanakan orientasi Renstra PD. c. Penyusunan agenda Kerja tim penyusun Renstra PD. Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD turut serta bersama anggota tim lain dalam menyusun agenda kerja tim penyusun Renstra PD; dan 4. Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan Daerah berdasarkan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD menyiapkan data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan Rencana Strategis BLUD sekaligus juga untuk penyusunan Renstra PD. Penyusunan Rancangan Awal Renstra PD Penyusunan rancangan awal Renstra PD ini dilakukan bersamaan dengan penyusunan rancangan awal RPJMD yang mencakup: a. Analisis Gambaran Pelayanan ‘Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PO menyiapkan Bab Il dari Rencana Strategis BLUD yaitu gambaran pelayanan kemudian melakukan analisis terhadap gambaran pelayanan tersebut; b. Analisis Permasalahan Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD menyiapkan Bab Ill dari Rencana Strategis BLUD yaitu Bab Permasalahan dan Isu Strategis khususnya pada Subbab Identifikasi Permasalahan. Hasil analisis terhadap gambaran pelayanan pada tahap atau bab sebelumnya dapat digunakan untuk menyusun subbab Identifikasi Permasalahan ini, Analisis ini dapat berupa kumpulan dari permasalahan dan hambatan yang dihadapi BLUD dalam memberikan pelayanan. ¢. Penelaahan Dokumen Perencanaan Lainnya Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PO melakukan penelaahan atas dokumen perencanaan rencana strategi instansi diatasnya seperti RPJMD Kabupaten/Kota, Renstra PD sektoral Provinsi, RPJMD Provinsi, Renstre sektoral Kementerian/Lembaga, dan RPJMN. Selain dokumen rencana strategi instans! diatasnya tersebut dapat juga melihat dan menelaah dokumen perencanaan lain seperti dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dokumen Health Account mulai dari National Health Account (NHA), Provincial Health Account (PHA), Distric Health Account (DHA) dan sebagainy2 Penelaahan dilakukan dengan cara mempelajari dan mengidentifikasi arahan-arahan da" indikator kinerja dari semua dokumen tersebut kemudian digunakan sebagai masukan atau evaluasi atas pelayanan yang sudah dilakukan dan mempertajam analisa terhada? permasalahan yang dihadapi. d. Analisis isu Strategis Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD melakukan analisa isu-isu strategis pada hasil analisa permasalahan pelayanan yang dilakukan BLUD. Hasil dari analisis isu strategis digunakan untuk penyusunan Bab Ill dari Rencana Strategis BLUD yaitu Bab Permasalahan dan Isu Strategis khususnya pada Subbab Isu Strategis. Pada subbab ini dijelaskan isu-isu yang dihadapi BLUD dan dapat digunakan untuk menentukan factor sukses penting (critical success factor) tujuan strategi organisasi baik untuk Rencana Strategis BLUD sendiri maupun untuk Renstra PD. Untuk keperluan penyusunan Rencana Strategis BLUD perlu disusun subbab Rencana Pengembangan Layanan yang menjelaskan kelanjutan dari analisa isu strategis yang mengkerucut kepada rencana-rencana pengembangan layanan barang dan/atau jasa berdasarkan: keanekaragaman (related diversification) produk pengembangan pasar (market development) pengembangan produk (product development) integrase vertical (vertical integration) pengembangan jenis pelayanan peningkatan sarana prasarana pelayanan & peningkatan mutu sumber daya manusia pelayanan Rencana Pengembangan Layanan BLUD ini dapat digabungkan dalam Rancangan Awal Renstra PD untuk lebih melengkapi Bab Analisis Isu Strategis ini e. Perumusan Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah Berdasarkan Sasaran dan Indikator serta Target Kinerja dalam Rancangan Awal RPJMD; ‘Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD menyusun Tujuan dan Sasaran BLUD berdasarkan Visi dan Misi BLUD dengan ‘memperhatikan Sasaran dan Indikator serta Target Kinerja dalam rancangan awal RPJMO. Perangkat Daerah sendiri tidak menyusun Visi dan Misi karena langsung mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Daerahnya. Tentunya untuk menyusun Tujuan dan Sasaran BLUD, harus menyusun Visi dan Misi BLUD. terlebih dulu untuk kemudian menjadi isi dari Bab IV dari Rencana Strategis BLUD yaitu Bab tentang Visi, Misi, Tujuan dan Arah Kebijakan BLUD khususnya pada subbab Visi BLUD dan subbab Misi BLUD. Tujuan dan Sasaran BLUD ini dapat digabungkan dalam Rancangan ‘Awal Renstra PD untuk lebih melengkapi Bab Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah ini f. Perumusan Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah untuk mencapai Tujuan dan Sasaran serta Target Kinerja Perangkat Daerah Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD ‘menyusun Strategi dan Arah Kebijakan BLUD untuk mencapai tujuan dan sasaran BLUD. Hasil dari Strategi dan Arah Kebijakan BLUD juga digunakan untuk isi dari Bab IV Rencana Strategis BLUD yaitu Bab tentang Visi, Misi, Tujuan dan Arah Kebijakan BLUD khususnya Pada subbab Strategi dan Arah BLUD. Strategi dan Arah Kebijakan BLUD ini dapat digabungkan dalam Rancangan Awal Renstra PD untuk lebih melengkapi Bab Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah ini 8. Perumusan Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif, Lokasi Kegiatan dan Kelompok Sasaran berdasarkan Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah serta Program dan Pagu Indikatif dalam rancangan awal RPJMD. Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD ‘menyusun Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif, Lokasi Kegiatan dan Kelompok Sasaran BLUD berdasarkan Strategi dan Kebijakan BLUD. Isi dari rencana ini menjadi Bab V Rencana Strategis BLUD Khususnya Bab tentang Program dan Kegiatan serta Kerangka Pendanaan BLUD. Isi dari rencana ini dapat digabungkan dalam Rancangan Awal Renstra pp untuk lebih melengkapi Bab Perumusan Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kineria, Pagy Indikatif, Lokasi Kegiatan dan Kelompok Sasaran Perangkat Daerah ini. Penyusunan Rancangan Renstra PD Penyusunan rancangan Renstra PO ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut 3. Rancangan Renstra PD disusun dengan menyempurnakan rancangan awal Renstra pp berdasarkan Surat Edaran Kepala Daerah tentang penyusunan rancangan Renstra PO, b. Rancangan Renstra PO dibahas dalam forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah Hasil kesepakatan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah dirumuskan dalam Berita Acara, Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD sebaiknya ikut hadir dalam forum ini. < Rancangan Renstra PO disempurnakan berdasarkan Berita Acara tersebut. Rancangan Renstra PD disajikan sesuai dengan sistematika rancangan awal Renstra PD. Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD ikut serta menyempurnakan Rencana Strategi BLUD berdasarkan Berita Acara dan ikut menyempurnakan Renstra PD. d. Rancangan Renstra PD disampaikan oleh kepala Perangkat Daerah kepada kepala BAPPEDA untuk diverifikasi dan dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyempurnaan rancangan awal RPJMD. Penyampaian Rancangan Renstra PD paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah. ©. BAPPEDA melakukan verifikasi terhadap rancangan Renstra PD. Verifikasi bertujuan untuk memastikan rancangan Renstra PO telah selaras dengan rancangan awal RPJMD dan mengakomodir hasil Berita Acara 4, Dalam hal hasil verifikasi ditemukan ketidaksesuaian, BAPPEDA menyampaikan saran dan rekomendasi untuk penyempurnaan rancangan Renstra PD kepada Perangkat Daerah. Berdasarkan saran dan rekomendasi, kepala Perangkat Daerah menyempurnakan Rancangan Renstra PD. Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD ikut serta menyempurnakan Rencana Strategi BLUD berdasarkan saran dan rekomendasi BAPPEDA dan ikut menyempurnakan Renstra PD. & Rancangan Renstra PD yang telah disempurnakan disampaikan kembali oleh kepala Perangkat Daerah kepada kepala BAPPEDA, Verifikasi rancangan Renstra PD, disampaikan paling lambat 2 (dua) minggu setelah penyampaian rancangan Renstra PD. Pelaksanaan Forum Petangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah Pelaksanaan Forum ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: # Forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah dilaksanakan oleh kepala Perangkat Darrah berkoordinasi dengan BAPPEDA. Forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah dihadiri oleh pemangku kepentingan yang terkait dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah. Forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah bertujuan untuk mempetoleh masukan dalam rangka penajaman target kinerja sasaran, program dan Kegiatan, lokasi dan kelompok sasaran yang telah disusun dalam rancangan Renstra PD. Forum Perangkat Daerab/lintas Perangkat Daerah dilaksanakan paling lambat 2 (dua) ‘nunggu setelah surat edaran Kepala Daerah diterima, Anggota personel dari manajemen LUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD sebaiknya ikut hadir dalam forum ini, b. Hasil pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah dirumuskan dalam berita acara kesepakatan dan ditandatangani oleh unsur yang mewakili pemangku kepentingan yang menghadiri Forum Perangkat Daerah/ lintas Perangkat Daerah 5, Perumusan Rancangan Akhir Renstra PD Pelaksanaan Perumusan Rancangan Akhir Renstra PD ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Perumusan rancangan akhir Renstra PD, merupakan proses penyempurnaan rancangan Renstra PD menjadi rancangan akhir Renstra PD berdasarkan Peraturan Daerah tentang RPJMD. Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD menyempurnakan rancangan Renstra BLUD menjadi rancangan akhir Renstra BLUD dan ikut menyempurnakan rancangan Renstra PD menjadi rancangan akhir Renstra PD. b. Perumusan rancangan akhir Renstra PD, dilakukan untuk mempertajam strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan Perangkat Daerah berdasarkan strategi, arah kebijakan, program pembangunan Daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMO. Rancangan akhir Renstra PD disajikan dengan sistematika rancangan awal Renstra PD. 6. Penetapan Renstra PD Pelaksanaan Perumusan Rancangan Akhir Renstra PD ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Rancangan akhir Renstra PD, disampaikan kepala Perangkat Daerah kepada kepala BAPPEDA untuk diverifikasi. b. Rancangan akhir Renstra PD, disampaikan paling lambat 1 (satu) minggu setelah Peraturan Daerah tentang RPJMO ditetapkan. cc. Verifikasi, harus dapat menjamin tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, program, dan kegiatan Perangkat Daerah dalam Renstra PD selaras dengan Peraturan Daerah tentang RPJMD. Apabila hasil verifikasi, ditemukan ketidaksesuaian, BAPPEDA menyampaikan saran dan rekomendasi untuk penyempurnaan rancangan akhir Renstra PD kepada Perangkat Daerah. d. Berdasarkan saran dan rekomendasi BAPPEDA, kepala Perangkat Daerah menyempurnakan rancangan akhir Renstra PD. Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam tim penyusun Renstra PD menyempurnakan rancangan akhir Renstra BLUD dan ikut menyempurnakan rancangan akhir Renstra PD. fe. Rancangan akhir Renstra PD yang telah disempurnakan disampaikan kembali oleh kepala Perangkat Daerah kepada kepala BAPPEDA untuk dilakukan proses penetapan Renstra PO. f, Verifikasi rancangan akhir Renstra PO, paling lambat 2 (dua) minggu setelah penyampaian rancangan akhir Renstra PD. &. BAPPEDA menyampaikan rancangan akhir Renstra PD yang telah diverifikasi kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah untuk ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Penetapan Renstra PD dengan Perkada, paling lambat 1 (satu) bulan setelah Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan. h. Renstra PD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah menjadi pedoman kepala Perangkat Daerah dalam menyusun Renja PD dan digunakan sebagai bahan penyusunan rancangan RKPD. Renstra PD ini juga menjadi pedoman Pemimpin BLUD dalam menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (yang selanjutnya disebut RBA), dimana RBA adalah dokumen rencana anggaran tahunan BLUD, yang disusun dan disajikan {al bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran SKPD. Berikut adalah gambar alur untuk menjelaskan proses Penyusunan Renstra BLUD Gambar 1. Tahapan Renstra BLUD dalam tahapan Renstra SKPD Perubahan Renstra PD Secara normal seharusnya Renstra BLUD menjadi bagian dari Renstra PD yang menaungi UPTO yang menjadi BLUD. Namun dapat saja terjadi pada waktu pembentukan BLUD baru atau pada waktu pemerintah daerah meningkatkan BLUD dengan status bertahap menjadi berstatus penuh ternyata Renstra PD-nya belum mengakomodir rencana pembentukan BLUD baru atau peningkatan BLUD dengan status bertahap menjadi berstatus penuh tersebut. Oleh sebab itu pemerintah daerah ingin merubah Renstra PO agar pada proses selanjutnya rencana pembentukan BLUD ditampung terus dalam dokumen-dokumen perencanaan seterusnya. Pasal 359 Permendagri 86/2017 menjelaskan tahapan penyusunan Renstra PD sebagaimana jaksud dalam Pasal 108 sampai dengan Pasal 124 Permendagri 86/2017 berlaku mutatis mutandis terhadap tahapan penyusunan perubahan Renstra PD. Struktur Renstra PD berdasarkan Pasal 111 Permendagri 86/2017, disajikan dengan sistematika paling sedikit memuat: Pendahuluan; Gambaran pelayanan Perangkat Daerah; Permasalahan dan isu strategis Perangkat Daerah; Tujuan dan sasaran; Strategi dan arah kebijakan; Rencana program dan kegiatan serta pendanaan; Kinerja penyelenggaraan bidang urusan; dan . Penutup. Dalam hal perubahan renstra PD disusun salah satunya untuk mengakomodir rencana pembentukan BLUD baru atau peningkatan BLUD dengan status bertahap menjadi berstatus penuh, perubahan dapat dilakukan minimal pada Bab 6 rencana program dan kegiatan serta pendanaan. PNOVEwNE ‘Struktur Rencana Strategis BLUD Menurut Permendagri 79/2018, rencana strategis merupakan perencanaan S (lima) tahun yang disusun untuk menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis. Pedoman yang pernah diterbitkan Kementerian Dalam Negeri Rl terkait penyusunan rencana strategis BLUD adalah pada Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 445/9873/S) dan Nomor 445/9874/S) tanggal 26 September 2019 tentang Modul Penyusunan Dokumen Administratif Penerapan Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas. Walaupun pedoman tersebut diberlakukan untuk Puskesmas yang akan menjadi BLUD, paling tidak sudah memberikan gambaran susunan rencana strategis untuk BLUD. Rencana strategis BLUD sesuai pedoman tersebut yang dimodifikasi untuk semua jenis BLUD terdiri dari 5 bab sebagai berikut: 1. Bab! Pendahuluan © Latar Belakang Subbab ini menjelaskan setidaknya mengenai latar belakang instansi BLUD, tugas dan fungsi utama instansi BLUD, latar belakang penyusunan rencana strategis, dan acuan utama penyusunan rencana strategis BLUD. Berikut adalah contoh dari latar belakang: Lotar Belakang = “. SUD merupakon unit peloksana teknis Dinas Kesehatan yang menyelenggarakan seb, tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan ujung tombak pembangunan kesehatan, Be Kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan ke ppasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit. 290m der rd sarkoy Pelayanan eDentingay | SUD dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana yang jelas sesuai de pembangunan kesehatan di daerah. Arah dan rencana tersebut dituangkan dalam indikat dan target yang akan dicopai dalam periode waktu tertentu. fengon vis) tor kinera Setioptohun rencana tersebut akan dibwat target kinerja dan dilakukon monitoring dan evalusidan sike perlu dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan kebljakan, Penyusunan rencana strategis RSUD dalam rangka penerapan BLUD, dilaksanakan oleh tin pperencanaan tingkat RSUD yang ditunjuk oleh kepala RSUD melalui Sk Kepala RSUD. | Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis RSUD mengacu kepada Rencano Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan sumber daya, lingkungan, kebutuhon ‘masyarakat don peran masyarakat di wilayah kerja RSUD. dst. Pengertian Rencana Strategis Subbab ini menjelaskan setidaknya tentang definisi rencana strategis instansi BLUD dan rujukan regulasinya serta muatan utama rencana strategis yang diatur rujukan regulasi tersebut. Berikut ini adalah contoh pengertian rencana strategis: Berdasorkan Posal 41 Peraturan Menteri Dalam Negeri Rl Nomor 79 tahun 2018, Rencana Strategis pada Badan Layanan Umum Daerah adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk ‘menjelaskon strategi pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kkinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis. Rencona Strategis RSUD memuat ontara lain: + Rencana pengembangan layanan Strategi dan arch kebijakan + Rencona program dan kegiatan Rencona kevangan Ost. ‘Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Subbab ini menjelaskan tentang tujuan adanya rencana strategis misalnya: sebagai peta jalan dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya BLUD dalam mencapai visi dan misi organisasi; sebagai pedoman pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran; menyatukan langkah dan gerak serta komintmen seluruh personel BLUD, ‘meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan. Berikut ini adalah contoh tujuan rencana strategis: 1. Sebagai Road Map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumberdaya RSUD untuk pencapaian Visi Organisasi. 2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran, 3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh staf Puskesmas, ‘meningkatkan kinerja sesual standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan. 4._ st. Dasar Hukum Rencana Strategis Subbab ini menjelaskan daftar ketentuan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penyusunan rencana strategis BLUD. Berikut ini adalah contoh dasar hukum rencana strategis: ‘Adapun dasar hukum disusunnya Renstra BLUD RSUD tahun 20XX-20XS adalah sebagai berikut: Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahopan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 6_Dst. SAeNe Perubahan Rencana Strategis Subbab ini menjelaskan asumsi dilakukannya revisi rencana strategis seperti karena terjadi perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan, penyesuaian tugas, fungsi, ‘tanggungjawab, dan kewenangan BLUD serta perubahan lingkungan. Berikut ini adalah contoh perubahan rencana strategi ‘Adopun perubahan Renstra BLUD RSUD tahun 20XX-20XS dilakukan karena alasan sebagai berikut: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Kevongan Badan Layanon Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 4._Dst. Pola Tata Kelola BLUD ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan lingkungan. Sistematika Penulisan Subbab ini memaparkan outline penulisan dokumen rencana strategis BLUD secara keseluruhan Berikut ini adalah contoh sistematika penulisan: Pengantar BAB 1: PENDAHULUAN BAB 2: GAMBARAN PELAYANAN RSUD A. Gambaran Umum RSUD 8. Gambaran Organisasi RSUD C__Kinerja Pelayanan RSUD. ‘Bab 3. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS RSUD —~ A. Identfikasi Masolah Kesehatan Masyarakat 8. isu Strotegis ._ Rencana Pengembangan Layanan | 8064: VIS) MIS), TUIUAN DAN ARAM KEBUAKAN | ‘A. VISIRSUD | B. Misi RSUD | C_TUSUAN (Rencanan Pengembangen Layanan) | ._ SASARAN (Sasaran Pengembangan Layanan) E.STRATEG! DAN ARAH KEBLAKAN | Bob s: ENCANA STRATEGIS | a2b6: Penurur 2. Bab ll Gambaran Pelayanan Gambaran Umum BLUD Subbab ini menjelaskan sekurangnya legalitas pendirian instansi BLUD, data dan informasi LUD, wilayah kerja BLUD, dan jenis-jenis pelayanan yang diberikan. Berikut ini adalah contoh gambar pelayanan: [1 Wiloyah Kerja = | RSUD... merupakan rumah sokitkelas... milk Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan yang berada diwiloyoh... don merypakan pusat ryjukan pelayanan Kesehatan spesiaistk | berdasor Surat Keputusan Gubernur/Walikota/Bupati ... Nomor ... tahun ... tentang penetopon SUD menjadi RSUD pusot ryjukan pelayanon kesehatan spesialistik dengan jin operasional -RSUD Nomor ..RSUD.. SUD menyelengarakon pelayonan kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihon, peningkaton, pencegohan, pelayanan rujukan, menyelenggarakan pendidikan & pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. RSUD ... dituntut untuk ‘memberikan pelayanan terbaik dan bermutu dengan aspek pokok kaidah pelayanan yang cepat, tepat, nyaman dan mudah. Secora geografis wilayoh kerja RSUD ... berada di Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan ... terletak di daerah (koordinat w... US, ms) ‘Adopun Luas Wilaych Km’, RSUD.. secara_administratif —meliputi Provinsi/Kobupaten/Kota/Kecamatan/Desa...,yaitu: 1. Provinsi/Kabupaten/Koto/Kecamatan 2. Provinsi/Kabupaten/Koto/Kecamatan .. 3. Provinsi/Kabupaten/Koto/Kecamatan 4. Ost Jorak tempuh dari RSUD ke Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan : Jorak RSUD ke Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan : .. km oo km SUD... merupakan Badan Layanan | Umum Daerah Dinas__Kesehaton Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan.... yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraon upayo kesehatan di wilayah kerja RSUD ... di Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan No... tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum SUD ... sesuai dengan Perda mempunyai fungs! Daerah dan Rumah Sakit/iwa Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan sebagai |__4. perumuson kebjokan teins dibdang pelayanan kesehotan a Z Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang pelayanan kesehatan; 3, Penyusunan rencana dan program, monitoring, evoluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan; Pelayanan medis; Pelayanan penunjang medis dan non medis; Pelayanan keperawatan; Pelayanan rujukan; . St. ‘RSUD Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan .... berlokasi di Jl. Raya... NO.» Kabupaten/Kota ...., Provinsi... 2NAWA kec. Wilayah kerja RSUD merupakan wilayah dengan jumlah penduduk yong padat. Hol tersebut Karena banyak pembangunan perumahan yang hingga saat ini masih terus berkembang terutama di wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamaton ... Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja RSUD ..., terdapat juga beberapa industri rumah tangga di Kecamatan Tahun ... RSUD ... meraih sertifikat ISO 9001:2005 dilanjutkan dengan sertifikat akreditasi RSUD pada tahun... Pelayanan RSUD Jenisjenis produk pelayanan RSUD ... berdasarkan prioritas pengembangan dibedakan ke dalam: @. Pelayanan unggulan 1 Pelayanan Onkologi Terpady 2 Pelayanan Jantung Terpadu b. Pelayanan pendukung 1. Pelayanan Rawat Jalan 2. Pelayanan Rawat Inop 3. Pelayanan Gawat Darurat 4, Pelayanan Rawat Intensif 5. Pelayanan Tindakan Medis Spesialistik 6. Pelayanan Bedah Sentral 7. Pelayanan Kebidanan 8 Pelayanan Radiologi 9. Pelayanan Rehabilitasi Medis 10. Pelayanan Farmasi 11. Pelayanan Gizi 12, Pelayanan Medical Check Up 13, Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik 14. Pelayanan Laboratorium Patologi Anatomi 15. Pelayanan Bank Darah 16. Pelayanan Hemodialisa 47. Pelayanan Forensik, Medikolegal 18. Pelayanan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan & Anak (PPKBGA) 19. Pelayanan Keluarga Miskin 20. Pelayanan PONEK, VCT, TB Dots, NAPZA 21, Pelayanan Ambulan dan Mobil Jenazah 22. Pelayanan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit 23, Pelayanan Laundry dan CSSD 24. Pelayanan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit 25. Pelayanan Administrasi (TU dan Hukmas, Rumah Tanga, Keuangan, Kendaraan Dinas, | | Keamanan, Menajemen, Pengolah Data Elektronik (PDE), Rekam Medis, Perpustakaan, | | an lain-tain). | Dst. | ‘© Gambaran Organisasi 8LUD Subbab ini menjelaskan sekurangnya tentang struktur organisasi BLUD beserta uraian penjelasan tugas dan fungsi dari masing-masing Komponen organisasi BLUD, sumber daya ‘yang ada baik dari sumber daya manusia, sumber daya keuangan, dan sumber daya sarana dan prasarana. Berikut ini adalah contoh gambaran organisasi | Berikut adalah struktur organisasi LUD Struktur organisasi RSUD.... Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecomatan/Desa.... terdiri dari: Direktur | Wokil Direktur Pelayanan i Wakil Direktur Keuangan Weatkil Direktur Umum | Bidang Pelayanan Medis, membawahkan: | 2) _Seksi Sumber Daya Pelayanan Medis b) Seksi Mutu Pelayanan Medis 5. _Bidang Pelayanan Keperawatan, membawahkan: | 0) Seksi Sumber Doyo Pelayanan Keperawaton b) Seksi Mutu Pelayanan Keperawatan 7. Bidang Pelayanan Penunjang, membawahkan: 2) —_Seksi Sumber Daya Pelayonan Penunjang 6) Seksi Mutu Pelayanan Penunjang 8, Bidang Anggaran dan Perbendoharaan,membawahkan; 0) Seksi Penyusunan dan Evaluasi Anggaran |b). Seksi Perbendaharaan & Penatausahaan Pengeluaran | 9. Bidang Akuntansi dan Verifikasi, membawahkan; | 0) Seksi Akuntansi Keuangan don Manojemen b)Seksi Verifikasi | 10. Bidang Pengelolaan Pendapatan, membawahkan; 2) Seksi Pengembangan Pendapatan b) Seksi Penatausahaon Pendopaton | 11. Bagian Perencanaan, membawohkan; | 9) Sub Bagian Bina Program | b) Sub Bagian Monitoring don evaluasi | retry () Sub Bagion Pemasaran | 12. Bagion Sekretariat, membawahkan: @) Sub Bagian Tato Usaha b) Sub Bagian Rumah Tanggo | <) Sub Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat 13. Bogian Organisasi don Kepegawaian, membawahkon: 2) Sub Bagion Organisosi dan Administrasi Pegawai b) Sub Bagian Mutasi Pegowai <) Sub Bagian Pengembangan Pegowai | | 14 Bagion Pendidikan don Peneltign, membawahkon; | 9). Sub Bogian Pendidikan dan Pelatihon | | 0) Sub Bagion Penelition dan Perpustakaan \ <) Sub Bagian Kerjasamo Pendidikan Berdasarkan bagan di bawah ini, uraian tugas dijabarkan sebagai berikut: 1. Direktur, Direktur_ mempunyai tugas memimpin, menetopkan kebijakan, membino, mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas rumah sakit. 2. Wakil Direktur Pelayanan, Wokil Direktur Pelayanan mempunyai tugas mengkoordinasikan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pelayanan medis, pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang. Bidang-bidang secara struktur organisatoris berada di bawah Wakil Direktur Pelayonan ‘mempunyai tugas sebagai berikut a. Bidang Pelayanan Medis, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang sumber daya pelayanan medis dan mutu pelayanan medis. Bidang Peloyanan Keperawatan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumuson kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang sumber dayo pelayanan keperawatan dan mutu pelayanan keperawatan. ¢ Bidang Pelayanan Penunjang, mempunyai tugas melaksanakan penyiopan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang sumber daya pelayanan dan mutu pelayanan penunjang. 3. Wokil Direktur Kevangan, mempunyai tugas mengkoordinasikan penyiopan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang anggaran dan perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi, dan pengelolaan pendapatan. Bidang-bidang yang secara struktur organisatoris berada di bawah Wokil Direktur Keuongan mempunyai tugas sebagai berikut: @. Bidang Anggaran dan Perbendaharaan, mempunyai tugs melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang penyusunan dan evaluasi anggaran, dan perbendaharaan dan penatausahoan pengeluaran. b. Bidang Akuntansi dan Verifikasi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang akuntansi keuangan, manajemen dan verifikasi. c. _Bidang Pengelolaan Pendapatan, mempunyai tugas melaksanokan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayonan administrasi dan teknis di bidong pengembangan pendapatan dan penatausahaan pendapatan. 4. Wakil Direktur Umum, mempunyai tugas mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang perenconaan program dan monitoring evaluasi, kesekretariatan, organisasi dan kepegawaian, dan pendidikan dan pelatihan. Bagian-bagian yang secara struktur organisatoris berada di bawah Wakil Direktur Umum ‘mempunyai tugas sebagai berikut: @. Bagian Perencanaan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan peru-musan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang bina program, ‘monitoring dan evaluasi, dan pemasaran. b. Bagian Sekretariat, mempunyai tugos meloksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang tata usaha, rumah tanga, dan hukum dan hubungan masyarokat. Bagian Organisasi dan Kepegawaian, mempunyai tugas melaksanokan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang organisasi dan administrasi pegawai, mutasi pegawai dan pengembangan pegawai. 4. Bagian Pendidikan dan Penelitian, mempunyai tugas melaksanokan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pendidikan dan pelatihan, penelitian dan perpustakaan, dan kerjasama pendidikan. 76 kinerja Pelayanan BLUD Subbab ini menjelaskan sekurangnya hasil evaluasi atau capaian kinerja rencana tahunan atau Rencana Bisnis dan Anggaran tahun n-1 (tahun yang Rencana Bisnis dan Anggarannya Sudah terealisasi penuh dan hasil evaluasi atau capaian kinerja rencana strategi periode sebelumnya. Penjelasan kinerja pelayanan juga dapat dijelaskan berdasarkan program dan kegiatan utama BLUD yang dapat dipisahkan antara kinerja inti pelayanan (core competence) BLUD dan kinerja pendukung/penunjang (supporting) BLUD, atau berdasarkan pelayanan baik dar kinerja cakupan pelayanan, kinerja mutu pelayanan, dan pencapaian standar pelayanan minimal Berikut adalah contoh capaian kinerja pelayanan BLUD: Kinerja Pelayanan BLUD Subbab ini menjelaskan sekurangnya hasil evaluasi atau capaian kinerja rencana tahunan atau Rencana Bisnis dan Anggaran tahun n-1 (tahun yang Rencana Bisnis dan Anggarannya sudah terealisasi penuh dan hasil evaluasi atau capaian kinerja rencana strategi periode sebelumnya. Penjelasan kinerjapelayanan juga dapat dijelaskan berdasarkan program dan kegiatan utama BLUD yang dapat dipisahkan antara kinerja inti pelayanan (core competence) BLUD dan kinerja pendukung/penunjang (supporting) BLUD, atau berdasarkan pelayanan baik dari kinerja cakupan pelayanan, kinerja mutu pelayanan, dan pencapaian standar pelayanan minimal. Berikut adalah contoh capaian kinerja pelayanan BLUD: 7 wove | come cows | 009 crn | aces | xe core | ote | 00 com | oz | sor | ee oe Cn = or arene outa tins —— | © ansy uounsojag ofs2uyy voyodorued T 128°L soxoe unyor apoued ~ ansy ania exsu2y 2610) /ves0ses vaKoseh2d op wooyeinding 01 worey Toad) MUON Bb yDbHeg"UUHELEH uovouoey seug Loopy UEBLON2y uo, Youny Sun Lp ny) ensuupy wet gp {0 youny ose op ovb!s Loerqrouny uouatey Fe OSS) uop Aspuno} vouodojag “EZ JOS yoWNY YOqui!] UORJOJabUag UOUOAD}ag ZZ {rover GOW vopauarauy voveleg “Te Y240N 0 1A END woud “Oe ONS oBsoney wouotod ot (vende) x00 @vondusog dopown, vssoneyvogon wvoteed BE (odsoNpoN wsi004 ova} ZT onopouon uovodoeg “$f ng og wowotoes “st tuorsuyteesg umcarogr voveleg ot “Hun oeieg uno}vogo wouoteeg “EE cn poo open wouotoed tt in wove “tr ar ¢ * “ > $ * : f vouopigay vounkojag renu2s yop2g vouorojag Luojor omoy wounsojag Bunynpuad uouohojag pedis Bunwuoy uouckojag Z pedi 1Bojoqu0 uouokejag “T ‘uain66un vouotojeg 0 .wojop 24 uoyop2qp uobuoquiebuad sowoud uoysosopi2q™ ansy uouokojad ynposd suat-sway ‘upuosojeg many ob aun pnys wesBoud ¢ nvjok uoxdov2yp yojar Buek 326102 onsas Ysouparyo.a1 pms wos6ord ‘uoydox2up yojar Buok 32610} Soyo 1p '%.z6 Yodo2121 npyom yoda) ofu18140p 1saford voNpIpuad 9 oped s0y0¥pu) uoyedo 96 1odoa12) 412402211502 ET 1od0210)1s011p2290101 Buok Jpns wosbo1d yojuintolsauy uotado> ymun “00'S {yndusai nayom Buok n/pyp ouasad asoiuasoud of/aury uo1odo> ynqun +2610) voBuap, ba inuiied 0096 niyok woxder2up yoj2s Buod 126.0) yomog ip yu4ad BE'Z9 10d0212) y!s199 Vo}.oWay oyBu0 oAUUrInUaLL l/aury uorode> ynaun "426101 uo6uap ronsas rodo2yp yodop winj2q YON/4}s12q uonoWay 0yBuD oAuunsnuaUs uos0S0s opod 1010}/pU) vojodo2 omyoq Yos0qUUOB UOYLJ2qUIDWI 1n99S/9) T /94OL upydos0yp Buok 1010 uorioway oyBu0 /4a: ‘nynu J0104/pur UDyodnsew BUDA dn¥0s Yowns Yis12q VON SP EOR SOC POE] TST SOY THETA PICT Woremareg WOH WoanT |e TOPE BoRwE | EDETE | PEFOE | BLE OF our Tomy Uae oI | ‘sxor | poz | exoz | zxoz | rxor Teresa, on |S0/0)5u] UoyT0s0pI9g UOUOADfeg WOGRYO) > [oa0] “ju! 4nquaq [2903 opod ioymIp Yodop 2190/91 uNyOA § oWID}25 UOUDAD}2d Yodny0> 1020¥IpU) Uoys0SopIIq YoUOKojad oLiauIy ve99|_see | 29’s9 | vse | ceee| see loose bee [ree | 908 woa/it eves eer | sess | get | vz'sn| set |sozs | zo | tee | cer Som 4o'ss]_ tte | crz9 err site | tse | orcs lev | Es‘se | com = zs] _oc_| cers | a | eees| c |ever| ze | vos | 95 T 60's! SB £999. ie st6z| ss |oco@ | es | 9€%9 6s = este 2a zee 86 60% | SET foe'te |zer | eres | vst a wor] | woe] } wo J] woe] | woe] ar som BOF cad BOF wor TOF ERY UOPOROPIAG HORE PAEL | Wen [aeeL [rots | PEEL] Orta | 658 | shod] ONSrS | % a van frees pra | oes] twes [eae] sssHl Oeste TT vo wand licer Bete | teva] Tee | Gea | Leer] HOFF | TY | ory want [ee] eee | eel Ore | pet | SST PoueT | vom fa won [eae [ere | see] sae | are | are|noues | tem] so, Wen (ee [pes | ass) CE RL | COSL| TEL RSEOS | —®| non yuan lomny | ROE [Roe exe | exe rae 7 7 ee ee Pres foes nea ania 810395 1705 YoU UOUOKE}Rg O1OHPU Z T>GOL 10) 1n4229 12901 opod JoUNIp 10dop s1yyO124 unyOA § oWO}ES WnWUN 010325 YOUOAD|Ed RinW BL2uey JOLDNEU | ouorsou sopuoys uobuap jansas /o3py Jopod uop yisow x109 dyna BuDd jsjpuey oped (048) 1940 Win pag UOP (IL) |0%12IU) 1940 WINy pag ‘(501) 401s fo 41642) J0LO¥IpUI J0,0¥!pU) ‘uEYY\UbIs dnyn> GuDA YeyJouey 1woyoGuaur 19 BB voKWag "uoyIfubis dnyno BuDd voyoUsy nwo}OBUaU! nish! unum UoYodaseYIp BuOK 1062160 010225 In} yous UoUOdOjad joway O¥BUy /YON B/OIUaLLAS “aiA 50/2 epEd YojOpe !BbuIU2: (oxy A2vEdN220 pag) YOR ONYOG VOXEdLYSIpUBW S010 1p E [2401 ane sever | xoor on une xsros | xoor ovokood 850m nix0M opeq nposous | 921 or ane sesre | xoor 01043 010f sSojopesvovetowa | ey woosqyeued soy n6una mixeM ana ees | noo jd weaver Tanraraioge woveteRg | EH oyorogoue soy uoorquound Duna n90M rd ane xesze | xoor 2 wojop dou tome 10 121909 ye uasedfomo vausas50 sod ponons wawssssy | Tat Comtuod vedeybuoten oviuy = cae ie “eienpur nen “enPer on (LoI0npur 9) v2rsod vorewoj2say uovoses manu ‘myiag 1960925 x0 unyor ase Manus JO30¥ wovotojag many 30 ‘siq0L HLS [ees [easy [ere | cere Taro @ oreisaiea aor | ST ‘BLE TE | wSeL | POLES | RET RE | BPST "Win TORO WOT | PE Toso | TSEOF | ESL | Oars | TEE waar | er BPOSLD] TSETSL OFSPEL | TOE BIZ] STERLL waar | EF BESTE | TISER | wPeTS | CESTR | OTWSE “wan mommaou=e | TF) wowae | ORE Re | eoeRe | OLE | ETE arsI—pee | OF esr | ewes | GOTSe | SSTe | SESTS WaRoUBOPOBOR |e vIZGr | Sarre | ewETE | Love | 6IVer “arerpoun wovepa |B rst | ow | SZeT |oerT | eat aor menndo wovepur | re | Saror [ore [reve [ers or ‘Sar sared0 wayepUT | > ‘one |S00T —[Orrt [eroT | ast Touareg |S wenLE seo | eveTe | wamTe | BREE Garam you |e LEewEE] PEDTEE | PADEEE] OSWSRC| SOUELE Topar Tomo ware yorunr | —E Fup o2sy many s0ionpur 0 jode2 1804 wop voeque6 inquag s0xe¥rpU! rz yohuogas ohuynIn|9s JOrD¥IpUr YO}LINS 2010%/pU1 (so.oy>pu 6) f0¥2fouow 2220 minus soyoypu so10¥/pU TE) SU 0210 MANU JOL0,IpU OP WYpI92™ ANSY YOUOKOFRg MAN 4010 NPLI Lwouekojag many 1o10NpU) “€ 81 To BFOT7BUaIEG OBTNITT POT aw oor ‘oor wobvonsy vowsrouow | ami orokoquiad wored13y ox6uy uel hs iw OOF OOF sins | cow \vas0d vobuntuny soxyinuapl | osoubo1p uop uarsod yosBowaa % aw ‘06 ees omo6ad ffors uosonday ox6uy {Joxs vosonday wop vodovon | 91 x ‘Brome us sees 06 ajsod uoronday oyBuy wp | ey) Lwarsod wosonday uop wedos0H Temiaai=y awe * soot ‘oop ‘ sonsas uoynoy2d 6044112822) | squns voounBbuad uawiafoun oo Uuoxomesadoy o60ue3 woreds9 | “"* | ‘wow eL 102 waves voxnyonp yore | NOOT ‘ont uaafou0, id snjsy9fur wyokuad voouesyejeioued wy) ew Tabuopun-Buopraed as uosodojad ‘wosnsosad y2q0 voyafomip a xzeve | xoor yom voiodaiay oxbuy zm ° 2 uok sounayo uasodored (wosbosds09) ane sas | st | yansuoopobued some ravepisut oH oqo woyaquisd vepofay oybuy ‘orojeiad uns ueepebueg warede: py | eee seioxpui nny seioypur _ e101 0108 GaumTouowy cary ninw 200K “9 psa oROPUT Taw Torea BITTY este | xoor paw sop0109 stad oysvad vodoy6u2jay oxbuy | oount6ued vop 1 ‘wooypaniaiay | °™ = x10 ‘aiop wnpard ne a 5 {snjuon jsyoos uojpolex oxbuy | -xnpoud vop yovep wooundbveg | 8.x" 9 OOP BaP a 0 x0 Leone luop 24s2u0 uoounéBuag | £3 ce Lvoxdos0urp xopn vorpotay ox6uy a owe asap eee | oor srojonry yoyo 1090 vov2qui2d awa wou vojpofoy Uop 3% josey | 9 oun tain ate 1 sone aezg | vou uopotey wep 1090 LOVEE dun 2 1062/60 nan Jo10x/pu) wodo> 126103 oAujodo2,23 yopla oped yoduiopiaq Angas 2!Sod voLoWoJ2s>y Luop yup} minus soroxpuy 39640) ofujodes%a1 wn}2g (x £9'99) sO.ONIpLY HT YoRUOGES 12610) WnUaWeW Wn|eq BUOK uoyOUOpas ‘(KEE'EE) 196101 yYnUDUIOW YopNs so.oNU £ xoAUOqDS 21901 voyosopiag ‘uoydos04ip 6u0h j26101 YomoaIP YISOW YUP MYnU! JO}0¥/PUI OnULAS dUsCY BU3s0y UOxdo,oWIp {vos yobuap fonses wrjaq 4ng2ss2) minus Jo.ex}pu YoAUog YIsOW BMYOS Iya!2XIP OUP ING2x/2)Ua}sOd UOIBWIO|S2¥ MinW LO HUI MInW OLY 10.OHpLI O10p WoyOy/eduou vObUeg Ipiom20 49 ONSY Ip opo 6uok nani >NpU| omyog uoyynlunuas 126104 ynuaway wnyeg. 26101 ynuawey : we aN vobuasaiey om ane xos've soot | o¥sy 6uojn uawsas0 uoynyojou) mol uaysod ons yruobuag | 4 wojop iomoued uorodai2y oybuy wre 9495 Te xovee ae Tob FT wOyRFaTRU Tafa Ons WrUBBIAE |e ye wojop soBmiad uoynioday oyuy BaneeW >I | soyado uatsod 10081 snpasord awe x09't6 oor oymyojau woyop soroiede | "pga soyoy todos uonsodoy | #d XS Tad a soe (vuvi)ropodromip ved Buen | Loundwnuad voynrodsy o¥6uy en Sao ae ees wore ane xzc'os xoor | xT wojop graa y2/0 yoqpoes | fayafe soyunwoy uomoyBuuoW | 7 4 ys soyifu2n uoyreday ox6uy Tae NESTE ‘ROOT sounu2p 6v0}26 obuesowad depeyias obionja4 | s0ueq uobuap uaitod sowsauep! | Td x5 Lop ua}sod uowoyouiad ox6uy arede> ey eos stasey sexoypuy npn seonpur a 2104 Tas] Uaisog UEVOWOTEFDY uas0s0s manyy s0x0"pUL Taw # op u2ys0d iia letra, Py wobver on2 uoynyo}ow worop | —absonjay uarsod uoowoasa¥ |g yy so6niad vounsoday ox0uy 1809 yojosow voynquivow 20dop Buok woipolay Hop Lwoyopuabued uop woyob22u04 ons Bab Ill Permasalahan dan Isu Stategis © Identifikasi Permasalahan Subbab ini menjelaskan permasalahan-permasalahan yang dihadapi BLUD berikut faktor penghambat dan faktor pendorongnya yang dapat dirumuskan menjadi kelemahan internal BLUD dan tantangan yang harus dihadapi BLUD ke depan. Berikut adalah contoh identifikasi permasalahan: Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya menyelenggarakon pelayanan Kesehatan dengan upaya penyembubs, Pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggorakan pendidikan, pelatihan, penelition de ‘pengembangan serta pengabdian masyarokat, RSUD ... dinadopkan pada berbagai permosalahan | ‘erdasorkan analisis gambaran umum pelayanan RSUD ..selama lima tahun terakhir, terdapat berbagoi indikator yang ts memenuhi target, mun di an terdapat pula berbopa permaslohan don tontongan yang masihdhedep don pet, Ua.0¢ SewJ0jul ep evep UeydeKuaw ang vowaleveW UEP ued uep exep uederAuad Jauosiad e1088ue ewessag Gd exsuay UNSNAUad Wi “y ureuesuasad isewsoyut uep evep uederAuag Sy unsnduad wn elay epuas) | 4 FETE | Sea aneotingms vusleuew pep puousdenoime — | unsnAuad wi} ela) - unsnAuad wij ela ewesiag Qd exisuay leuadusw ag EAsuay unsmuad | ae Je ael wn ebay epuade unsnuaw gg ensuay unsniuad we | epuade ueunsnAuag epuage ueunsnAuad Gd ensuay 1seqUa140 |ISCH 4 | | 7 uy | | angassa) ang vawatevew ag ensvay [osensvoy |_| vep poted nemue eueusg og easuny wontons | 1sequaiO 1seqUaUO, a ISeIUAUO UeXMye|OW Ad EASUIY UNSNALAD WALZ | [Wers€0 e1eday { uesmnday ueBueruey, I ag ensuay unsnkvad wa wee UEWASEUAP HGP OME | [aera say | vawalevew ep jovo%ad EKKIuy FURUAD Og FAY ea unsniuad wit veynwaquad Sunuaa YEO Rom fer Uesninday ueiveoue unsniuaw yeseng tN T ueun a) tae eenen THOR si8oyens ns enjeue wesueqwesueg ep vernfuejoy veysejefusw Buek ueuedey urBequaduag evesuo unsTuaWY eueuay geggns unsnkuaw gg ensvay UNsnAved wa lwerep ynsew Suek amg vawofeuew yep auossed exofBuy “Z as Tae ep 4 F ‘ehuyesaeq yeruUausodg ISIN Uep IIA eped n>eBuaW BuMsdvE, 2uek aM@ ISIN UeP SIA UNsMAUBW ag ensUBY UNSNAUId Wn lwejep ynsew ued ame vauafevew ep j2u0szed e10%BUy '9 wep i ursnAuowy “enuseye jp ueeue>uaso0 uawinyop Veeouaw yeimes ‘sidarens ns qeqgns eped eAusnsnyy, sidovens si uep ueyeleseuueg geg nijed ame si8aens ‘eueouay 18g Ueunsnkuad ymun ueyeUnBp BueA ‘OMe ueynyeup Sued uevesejad ueyejeseuod esyeue sey eped sifarens ns-ns} estjeve ueyrejow a4 ensuay unsnAuad wi lwejep xnsew 2ued ame UaWefeueW Lep [auOssed e10BBUY 'S NaH ‘eBequiay/ueuauawisy [e101D95 esUdy "SUINOJd GNI je0H195 ad eASUAY “eIOA/UAIECNGeN AMiTaY N4Ad—s ip jsuessu) IBaens eueuas veeveruasad UWn}OP seie veyeefauad eymyepur gg ensuay unsnfusd wn luejep ansew 8uek gig UwoleueW UEP jauOsied eOHBUY 'y eeueusiad usuinyop yeeuaw vegndwnavawy ‘eye esewiag IsexyRUEPI GeqaNS eped ehusnsnyy saens ns} uep ueyejesewiad qea nile ame sidarens Deg euesuay uep 1 geg uexdenuew ad ensuay UNsnAuad wR mn lwejep xnsew Suek amg Uswoleuew vep jauosiad e108Buy “E _f ueuelejad uexequied eee depeyiay sisyeue uexmefeu ad ensvay unsniuad wn wejep ynsew 3uek gmig uawiafeuew uep jauosiad e1083uy -Z uevequres euekejad ueseques depeysar sisieue eynyeiew uep ueueAgjad uerequed mired ante siBaieNs euesuay uep 11 geg Ueydenuaw gg exisuay unsnAuad wn ‘weep ynsew Sued grnig uawaleuew uep jauosiad e1038uy “T ‘ama uawaleuew wep jauosiag eoRIUy og ensuoy wi vueren “tm ama uereligen ve Waens ueesepIag aniE UEJESeS yOdWODX luep uereiB9y 15ey01 ‘yeYIPUI nBeg ‘el:aUr4 s0VexIpul ‘uere!Bay ‘wero1g eueovey unsnfvaw Gg ensuay unsniuad wn weep ynsew BueA gnyg vawaleueW! Hep jauosiad eO3BUy “OT ‘wesdag eve>vay unsravayy niga uyeoy vep Bares come veyetgan yesy uep bg] sae unsrduaw dg eaasuay ueyeliqay yeve uep Barens ueyneyaduiaw ‘anne veseses uep uenin tedesuau ymun amie UeXeliGay ery uep iBarens unsnduaw ag ensuay unsnduad ‘weep ynsew Bue gMg UawaleueW Uep jauosJad EIOSBUy “G veseses uep weniny vezeses uep ueniny Qd exisuay ueveses uep ueniny ueyneysadwiaus ‘QWTdy 1eMe a F ueBuesues wejep ebaury 1283e1 eas sOIeYIpU) UEP UeLeseS, i weyneyadwiaw Ue#UP GN ISIN UEP IIA ueYesepieq veseses (04 veseses ‘ama ueseses uep uenfny unsniuaw gg ensuay unsndua "a erin, unsnavayy {— ‘a veriny unsniuayy i. jie ues me ‘welep ynsew BueA mg Uawafeuew UEP |auosiad eI0BBUY -g. i eveuay eue>uay - “siBayens nsi esyeue wep | Teaeey Teoekey uedueqwaduag P) uetuequaduag terniuejay ueysejafuaus BueA ueuekey UeBuequiadueg eUe>uaN iia geaans unsnhuaw gy ensuay unsnAved wn weep ysews =< Buek amie vawolevew yep jauosied eio%Buy (uemnbvel) ‘ame vawoleuewy ep \auosiag e1082uy at Gg ensuay wit A | ‘oma 308 vossave | rains eu cjeday epeday (yes9e0 rexBuesag se14) Messe veyBues2g wn0) veevesyejad \yer2195 Hey (youndos) oF lequse) Fuld) Od ensuoy vedue2vey UeyredweAvau Yemed ieiBueeg sesueNO *S ‘ad entuay uexeundwahiow nw uep exeoy eiL98 UELeseDDG OME fae evsusy vexeundwatvow Cong vawalevewy wep jeuosseg eroBUY Ue ad ensuay Unndued Uy ‘aa seuryas wrvos erry uae vey equag ymiueg weep Yes3e0. yeituesg squijyezea wxtueg (0d ensuay sevequou: J wep jeu0sseg exo#Buy jay unsndued we ‘ona ensu9y ‘ag ensvny uesueue! ueunsnduad Buea ye9eG e7edox | lUerep3 eins vewesepvag ad ensuay Jeme veluesues ueyeuindusahuow fang uawo/eveyy vep jeuosiag e108Buy Ge ad ensuay unsniuad wi, | cr eh {_sernduotueg { | | “20 } [eters weno “og ensu9y veBue>ues ueunsnAved 600935 suews yesveg eden UEeDR requ tens uepiqauau yei9eg ERED T _ —T Fy T SET 7 | wuxaveeesn | wena | amewowsteew | og ers04 | haqaen | semenaeuenoenses | utp vosmamottoy as yezegeedoy ees \ [ { ft ee i a ed eT ania esysuay ueBuesuey UeUNsNAUad e€"€ seuindlosip vyepns ek ag ensuoy ma 05 ensunyuediaouey | ensuoy veBue2uey [ Ga Basu veeusnaua Aad ny) IH} ma wep ag arens euey ucse = yenea aeiaverag es1veB10 eed jay eBueDues IseyyOK ‘vaaddva ejedey epedoy duasip yejar Buek gd ensudy ueBueuey yequisy ueyledweruaw yeea —weyBueiageed3y “OT 0g exisuay ueyeuindwaAvaw ny! ep va3ddve ‘sepuewoyas uep ueves ueyesepieg anne iBores euesuay eyeundurasuaw e195 amy ag enI5u9y unsnduad wp werep ynsew BueA ma austevew uep jauosied e1oRuy “6 tsepuawoyo, uep veses vewesepsoq Gd ensuay uefuesvey ueyeundwatuew yeiseg erlang eeday 8 _yes0eg 1eyBue.9g epedsy ay ensusy ueBueues ueewnduiakuad mun Isepuawoyas uep ueses ueyedeAuou vo3dava “weyensasye p= eynWayp |seYYUOR BEY eT °L “ag ensuay uesuedues depewias eUaR— UEIMYEPU —_YORdavE's vvo3ddve eledoy epeday (ye2000 yejueied seiuyyersed rexBUIEG unio} veevesyeiadyeii9s Hey (urindas) of vequie| Buys) og 25004 ueBuesuey ueyedwesvaw yersea weyBuesag sesueIO (uenfue)) Ss IMB UowofeveW 9U0s194 eOmUY (04 ensuoy unsndvog un, e1seq eedoy veen perumusan Rancangan Akhir Renstra BLUD Uraian ‘Tim Penyusun | “Anggota Personel dari_| BAPPEDA/Kepala Renstra PO, Manajemen BLUD | __BAPPEDA Pecastan sehen AMO vort th diate et ranjonen a yon nae Sere a rcrn PO pemereataa n a Jo} rincarnan fenstra BLUO menjadi rancangan akhir Renstra BLUD dan ikut entra 8.U senyempumakan rancangan Renstra PD menjadi rancangan ~ aan Ponyemipurnaan altur Renstra PO. Ri wn iencnsso[¢t-— entra | | LS | 2. Anggota personel dari manajemen BLUD yang masuk dalam ‘im penyusun Renstra PD ikut memastikan bahwa perumusan, rancangan akhir Renstra PD dilakukan untuk mempertajam sewed, ach habiatan, rogram dan kegtan Perngeat | | Remvero |_L watumalt nny Daerah berdosakan stateg, argh tebiakan, progam | |__ —| pembangunan Daerah yang. ditetapkan dalam’ Peraturan Daerah tentang RPIMD. | msc eau eptnn weap go ease arcane Jer eee en Serer acer gent stay oye UeSUEue!Wndunlues Wo dves ad ensuay supe ueBueruey “ad ensuay supe veBue>ves UeledweAvad yejares nasuW (enp) z requie| Sujed ‘Ga ensuay sxe UeBuEDUE, Iseqy9R Seer euewIp Gd ensuay uedeavad saso.d ueynyeyP ymun onan vvaaddve ejeday epeday ueyewndwesp yelar Sued ad e21su9y é aiyge ueBue2uey UeyieduiekvaW Yyes9eg YexBUeI94 eleday “y ‘ania ensuay nig ania [unde ispusuaoye pase _ f_ x uepesepieg od ensue sN{e UERUEDUEL ueyeundiseAvoN ‘Soylure]crsleatiey -|gpel takes uoysiasoe are enstals [aromen | Gi EESvOL A Coaucd ee on eee A ame oink Came uawaleuew uep reuosied ewo8uy “og ensuay sie J UeBuesues ueyeuindusesueur Yyesaeg reySUEI0g eleday “E ueewindwakuag uerensasyepnay ueynwayip SeXYUAA sey UeYJesepaq eligede ye1eq reyBUEsag epeday cd ensuay sje ueZueue: ueeuindwakuad mun |sepuawoyas uep ueses UeyedwehuaW yaaddva “2 ‘ep ‘omer snuay veduesvey “ueyderoup uvray Sueiuar yesaea Ueumelag yeroi9s nsBuyws (mes) T equie| Sujed ueyedwesip aFeniey i oo ISeqyUOAP MUN YoaddVE eIedoy epedey cg exisVEY JIE Uefue2uey ueyedweAuow yeiveg iexBueseg |ses1e2.0 ‘T | yeise suewanyas | ‘Gnie vauisfeueW iow yeioegeeday | YOR4dVS e1edey/vOadave yesaed reyBue1ag isesiUeBIO uerein ep jauosiag e038uy anid eusuay uedejyauag e's os oY vay og efuay | | [ I stung uetmentung ays veseB8ue uep eliay eue>uas Uueunsntuad ueyeq 1eBeqas Ueylesip UEP Unsnsip uek ‘qnig ueunye) ueveBue eueruas uawnyop ejepe vay evewip ‘(yay anqasip eAuiniuejas / Sued) ueve#3uy siusig eueouay unsnAUaW | wejep amg ulduiwag uewopad ipefuaw uep adr ueBueoues UeunsnAuad ueyeq reBeqas ueyeundip ep ad efuay unsnduaw wejep yeiaeg reyBueseg ejeday uewopad ipeluaw yeaeg ejeday uelmesed | ueBuap ueydeaup yejar Buch ag ensuay "9 | vay veunsnusd feg— veya et >) ama ennou a ueyderoup away Buewar yeiseg ueimedsg yelares ueNG (mes) r requie| Bujed ‘epeysad ueBuap gg ensuay uedeyeuag “yeseeq ejeday uesnjesag uesuap Ueyder2uip ymun yes9eg sise1929a Injejeus Yes9ea ejeday epeday iseyyianp yejar Buek ag exrsuaY Jie ueBuedue, uewedwelvow ya3ddve °S Yesaed ster24995 aniauawafeuew jung $$ injejaus yesoeg ejeday | VO3ddVE eledax/Va3ddve ep jouosiag eioBBuy | reyBuesog sesiue89 ueresn ' | —_

Anda mungkin juga menyukai