Secara umum, sistem ekonomi adalah terdiri dari lima jenis. Berikut penjelasannya:
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Aktivitas ekonomi pada sistem ini berhubungan erat dengan tradisi dan kebudayaan. Sistem ini identik diterapkan di masyarakat pedesaan dengan hasil ekonomi berupa pertanian. Tujuan utama sistem ekonomi ini sendiri hanya sampai kepada kebutuhan hidup sehari-hari masyarakatnya yang terpenuhi bukan mencari keuntungan. Cara produksi yang digunakan masih sangat sederhana dan tidak memiliki struktur kerja, ia juga tidak menggunakan fasilitas terpusat, teknologi dan hal-hal yang menjadi simbol kemajuan. Sistem ekenomi ini mempunyai sisi lebih dan kurangnya. Dan diantara kelebihannya adalah memiliki sifat kekeluargaan yang erat, tingkat kesenjangan ekonomi antar masyarakat rendah. Sedang kekurangannya yaitu efektivitas kerja rendah sebab tidak adanya struktur kerja yang jelas sehingga segala aktivitas yang dilakukan tidak terkontrol dan terevaluasi dengan baik. Contoh : Barter
2. Sistem Ekonomi Komando/Terpusat
Yang artinya sebagian besar sistemnya akan dikendalikan oleh pemerintah yang terlibat dalam proses produksi mulai dari peralatan hingga ke fasilitasnya. Selain dari itu, pemerintah juga mempunyai kendali penuh dalam mengatur jumlah barang atau juga jasa yang beredar, cara memproduksi produk, mengatur nilai atau harga barang, serta lain sebagainya. Dengan kata lain, individu atau juga pihak swasta tidak memiliki kekuasaan yang berarti di dalam pasar. Tujuannya adalah perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Sistem ini tergantung oleh kualitas pemerintahannya. Bila kualitas pemerintah baik, maka bagus pula kondisi perekonomian. Sebaliknya, bila pemerintah tidak memiliki kualitas yang cukup tinggi, maka akan berimbas pada perekonomian. Contoh : PLN
3. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi. Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal di antaranya hak milik atas alat produksi di tangan perorangan. Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar. Selain itu, dalam sistem ini ada persaingan bebas serta tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian. Kelebihan ekonomi ini diantaranya yaitu dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi, menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif para pelaku usaha, dan produksi barang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Namun sistem ekonomi ini juga memiliki kekurangan, diantaranya yaitu memungkinkan terjadinya persaingan yang tidak sehat antar pelaku usaha, memungkinkan terjadinya eksploitasi SDM dan terjadinya kesenjangan si kaya dan si miskin. Contoh : Mall, Supermarket
4. Sistem Ekonomi Campuran
Adalah perpaduan antara sistem ekonomi kapital/liberal dengan sistem ekonomi sosialis. Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Kelebihan sistem ekonomi ini diantaranya yaitu hak milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya. Sedang kekurangan pada sistem ekonomi ini jika peran pemerintah mendominasi akan terjadi etatisme, dan jika peran peran swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat. Contoh : Pendirian Rumah Subsidi 5. Sistem Ekonomi Kerakyatan/Ekonomi Pancasila Adalah sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi. Artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi Pancasila. Ciri-ciri sistem ekonomi ini ialah masyarakat punya kesempatan sama untuk bekerja/membuka usaha demi kesejahteraannya. Tujuan dari sistem ekonomi ini yaitu diindahkannya seluruh nilai yang melekat pada manusia seperti Hak Asasi Manusia (HAM), kebebasan , keadilan sosial, kesamaan hak milik, solidaritas serta perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas-asas kekeluargaan. Contoh : Koperasi