Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah sengketa tanah di Indonesia mungkin sudah termasuk hal yang sering terjadi,
salah satu nya terjadi di Kabupaten Nabire, Papua. Persengketaan tanah ini terjadi antara
masyarakat tanah ulayat Suku Wate dengan dua perusahaan, sebut saja PT. TAP dan PT. KEL.

Perselisihan itu terjadi akibat intimidasi yang dilakukan kedua perusahaan tersebut
kepada masyarakat adat setempat. Dewan Adat Papua wilayah Meepago kemudian mengadukan
kejadian ini ke lembagaswadaya masyarakat Imparsial. Mereka mengeluhkan tentang
penyerbotoan lahan di sekitar Kali Musairo, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, Papua.

Perwakilan dari Dewan Adat, Jhon Gobai mempertanyakan mengapa tinggal di wilayah
nenek moyang sendiri harus terintimidasi. Beliau sendiri prihatin ketika ada oknum TNI yang
datang di tanah tersebut yang diduga telah direkrut oleh kedua perusahaan tersebut untuk
berjaga-jaga. Pemilik hak ulayat Otis Monei pun menyayangkan kondisi itu. Beliau menjelaskan
bahwa oknum TNI yang ada di wilayah ulayat masyarakat adat bertentangan dengan
“Declaration on the Rights of Indigenous Peoples atau Deklarasi PBB tentang hak-hak
masyarakat adat.

Anda mungkin juga menyukai