PEMERAN
DIALOG
1
Ifdy : ia bisa. Jadi begini kita akan mengadakan penkes dengan sasaran
pelajar tingkat SMA. Dan kita akan menyampaikan pendidikan
mengenai HIV-AIDS. Durasi penyampaian maksimal 15 menit.
Hapi : untuk sistemnya kita akan metode berdasarkan kelompok. Jadi kita
memberikan pendidikannya itu secara berkelompok.
Ria : kenapa kita menggunakan media slid? Kenapa tidak dengan media
lain?
Ifdy : karena cocok untuk sasaran yang jumlahnya relatif besar, dan
pembuatannya relatif murah, serta peralatannya cukup ringkas dan
mudah digunakan.
Ria : lalu bagaimana jika kita terdapat kendala berupa sekolah yang kita
datangi tidak memiliki LCD.
Ifdy : oleh karena itu, kami meminta dari tim perlengkapan untuk
menyediakan 1 LCD. Jadi kita bisa menghindari kendala tadi.
2
Melinna : sudah Ria, kami sudah menyiapkan semua perlengkapan yang
diperlukan.
Ria : ok. Karena kita sudah dapat izin dan dana dari atasan. Maka kita akn
melakukan penkes sesuai jadwal yang telah kita atur. Saya harap
kalian semua mempersiapkan segala sesuatunya dengan bauik. Agar
kegiatan kita berjalan engan lancer.
Rapat telah selesai. Ria,Ifdy,Hapi dan Melinna pulang kerumah masing masing.
Ifdy : siap.
Hapi : siap
Melinna : siap
Ria : baik kalau begitu, sesuai jadwal kita akan melakukan penyuluhan di
SMAN 1 Banjarbaru. Sebelumnya apakah ada yang dingin ditanyakan
dulu atau di konfirmasi?
Di SMAN1 Banjarbaru
3
Ifdy : selamat pagi pak
Ifdy : ia pak. jadi bagai mana pak? apakah kami bisa melakukan pendidikan
kesehatan kepada siswa siswi disini sesuai kesepakatan kita?
Guru : ooo iya bisa saja. Apakah ada alat-alat yang harus kami siapkan?
Dikelas.
4
melakukan pendidikan kesehatan mengenai HIV/AIDS. Untuk
waktunya kurang lebih 30 menitan ya..
Siswa : ia..
Ria : baik untuk mempersingkat waktu, sebaiknya kita mulai saja ya.
Untuk materinya akan di sampaikan oleh ka Hapi
Hapi menyampaikan materi mengenai HIV AIDS. Baik dari pengetian, gejala dan
juga cara penularannya. Setelah selesai melakukan presentasi, moderator member
kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan sesuatu yang belum mereka
pahami. Setelah selesai anggota HIMA membagikan kertas yang berisi pertanyaan
untuk mengevaluasi pemahaman peserta didik.
Ria : baik itu tadi yang dapat kami sampaikan. Selanjutnya sesi diskusi.
Dari materi yang telah disampaikan tadi, apakah ada yang tidak
dimengeti atau kurang jelas?
Sesi diskusi berjalan dengan baik, anggota HIMA dapat menjawab semua pertanyaan
dari peserta didik karena mereka telah menguwasai materi yang mereka sampaikan.
Siswa : ia kaakk
5
PENDIDIKAN KESEHATAN
Penyebab HIV/AIDS
Gejala HIV/AIDS
Pencegahan
6
MATERI
1. Definisi HIV/AIDS
a. HIV
HIV merupakan singkatan dari “Human Immunodeficiency Virus”.
HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini
menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam
melewati infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan
menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan
tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan macrophages– komponen-
komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau
mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan
sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi
kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut
tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-
penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient)
menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar
jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan.
Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah
dikenal sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut
memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
b. AIDS
AIDS adalah singkatan dari 'Acquired Immunodeficiency Syndrome /
Acquired Immune Deficiency Syndrome' yang menggambarkan berbagai
gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh.
Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan
indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.
7
2. Penyebab HIV/AIDS
Untuk di Indonesia sendiri, penyebab virus HIV terbagi menjadi dua kelompok
yaitu melalui hubungan seks yang tidak sehat, dan penggunaan jarum suntik
secara bergantian.
HIV tidak tertular dari ciuman, air ludah, gigitan, bersin, berbagi perlengkapan
mandi, handuk atau peralatan makan, memakai toilet atau kolam renang yang
sama, digigit binatang atau serangga seperti nyamuk. Cara yang utama agar virus
bisa memasuki ke dalam tubuh adalah:
a. Seks bebas dengan penderita yang positif mengidap HIV.
b. Mendapatkan transfuse darah yang tercemar virus HIV
c. Penggunaan jarum suntik yang bergantian, penggunaan jarum tindik atau pun
pembuatan tatto yang telah tercemar virus HIV. Dalam hal penggunaan jarum
suntik, maka para pemakai narkoba yang menggunakan jarum suntik sebagai
medianya adalah termasuk dalam golongan orang yang mempunyai resiko
tinggi tertular penyakit AIDS ini.
d. Dari ibu hamil yang positif HIV AIDS kepada janin yang dikandungnya.
Sehingga bila bayi tersebut lahir maka sang bayi akan bisa mengidap pula
penyakit yang serupa.
8
4. Gejala HIV/AIDS
a. Penurunan Berat Badan Dengan Cepat. Penurunan berat badan ini biasanya
tanpa ada sebab yang jelas. Hal ini karena biasanya pada penderita penyakit
ini akan mulai kehilangan selera makannya. Walaupun makan dengan banyak
kalori, karbohidrat, bergizi tetapi berat badan akan tetap menurun.
b. Demam dan flu yang tidak kunjung sembuh. Seseorang tersebut akan
mengalami demam yang berkelanjutan dan hilang timbul dan biasanya
demam mencapai lebih dari 39 derajat celcius dan tak sembuh setelah kita
berikan beberapa jenis obat antipiretika (penurun panas).
c. Diare Yang Tak Kunjung Sembuh. Bila kita menjumpai seseorang yang
mengalami diare berkepanjangan dan telah mendapatkan berbagai macam
pemberian obat atau pun antibiotik belum juga sembuh, maka hal ini patut
kita curigai dan waspadai bahwasannya seseorang tersebut tengah menderita
salah satu gejala HIV. Apalagi bila faktor resiko banyak terdapat pada
seseorang tersebut.
d. Cepat Merasa Lelah. Karena jenis virus menyerang sistem kekebalan tubuh
maka penderita HIV AIDS ini akan cepat merasakan lelah walaupun dalam
aktifitas yang tak terlalu banyak.
Hanya saja tanda ciri di atas bila terdapat pada diri seseorang kita juga tak
boleh langsung memvonis bahwa seseorang tersebut mengidap penyakit AIDS,
harus ada beberapa pemeriksaan lebih lanjut untuk bisa membuktikan kebenaran
akan diagnosa penyakit yang satu ini.
5. Pencegahan HIV/AIDS
a. Hindari Kontak dengan Darah yang terinfeksi HIV
Cara yang paling umum untuk menularkan HIV adalah melalui kontak dengan
darah dari orang yang terinfeksi HIV. Transfusi, atau kontak dengan luka,
dapat menyebabkan virus menyebar dari satu orang ke orang lain. Transmisi
dengan darah dapat dengan mudah dihindari melalui tes darah dan
menghindari kontak dengan luka jika seseorang positif terinfeksi HIV, jika
9
Anda harus berurusan dengan luka dari pengidap HIV/ AIDS, pastikan untuk
memakai pakaian pelindung seperti sarung tangan karet.
b. Hati-hati dengan Jarum suntik dan peralatan Bedah Obat infus, jarum suntik
dan peralatan tato dapat menjadi sumber infeksi HIV. Jarum tato senjata,, dan
pisau cukur adalah alat yang berpaparan langsung dengan darah orang yang
terinfeksi. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika
menggunakan jarum dan peralatan bedah:
1) Jangan menggunakan kembali Alat suntik sekali pakai.
2) Bersihkan dan cuci peralatan bedah sebelum menggunakannya.
3) Jika Anda ingin tato, pastikan itu dilakukan oleh sebuah toko tato bersih
dan sanitasi.
4) Hindari penggunaan obat-obat terlarang dan zat yang dikendalikan
intravena.
c. Gunakan Kondom
Cara lain untuk penularan HIV adalah melalui kontak seksual tidak
terlindungi. kondom adalah baris pertama pertahanan Anda untuk
menghindari terinfeksi HIV. Hal ini sangat penting untuk menggunakan
kondom saat berhubungan seks, tidak hanya akan mengurangi kemungkinan
terinfeksi HIV, tetapi juga dapat melindungi diri dari infeksi menular seksual
lainnya. kondom Lateks adalah yang terbaik, tetapi Anda juga dapat
menggunakan kondom polyurethane. Jangan menggunakannya kembali dan
pastikan bahwa tidak ada yang rusak di hambatan saat menggunakannya.
d. Hindari Seks Bebas.
HIV dan AIDS yang lebih lazim untuk orang dengan banyak pasangan
seksual. Jika Anda hanya memiliki satu pasangan seksual, Anda secara
dramatis dapat meminimalkan kemungkinan tertular HIV atau mendapatkan
AIDS. Namun itu tidak berarti bahwa Anda dapat berhenti menggunakan
kondom, Anda masih harus melakukan seks dilindungi bahkan jika Anda setia
pada pasangan seksual Anda.
10
6. Orang-orang yang beriosiko terinfeksi HIV
Ingatlah bahwa semua orang berisiko terinfeksi HIV, tanpa mengenal batasan
usia. Tapi terdapat beberapa kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi HIV.
Mereka adalah:
a. Orang-orang yang memakai narkotika suntik.
b. Orang membuat tato atau tindik.
c. Orang yang melakukan hubungan seks tanpa kondom baik sesama jenis
kelamin, maupun heteroseksual.
d. Orang yang tinggal atau sering bepergian ke daerah-daerah dengan angka HIV
tinggi, misalnya Afrika, Eropa Timur, Asia dan Amerika bagian selatan.
e. Orang yang melakukan transfusi darah di daerah dengan angka HIV tinggi.
f. Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
g. Orang yang melakukan hubungan seks dengan pemakai narkotika suntik.
11