Anda di halaman 1dari 9

TAF UMUM

Indikasi :
- Pasien berusia 6-12 tahun dimana minimal ada
satu gigi permanen yang sudah tumbuh.
- Pasien bebas karies pada gigi permanen

Tujuan :
- Melindungi gigi agar tidak rentan terkena karies
Langkah- langkah TAF UMUM
1. Persiapan alat dan bahan :
Alat : sonde, pinset, kaca mulut, scaler manual/
elektrik, mikromotor, bur brush, nirbeken,gelas
kumur, pipet tetes, pus-pus/ semprotan udara,
dan dappen glass.

Bahan : cotton roll, celemek, microbrush, bubuk


pumice atau pasta profilaksis, disclosing
solution, fluor gel (1,23% Apf ),
2. Persiapan pasien
Pasien didudukkan di dental unit sesuai
ergonomic dan dipakaikan celemek.
3. Lakukan edukasi kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan
4. Dilakukan persiapan operator sesuai standar
precaution dengan menggunakan masker dan
handscoon
5. Lakukan oral diagnosis dengan menggunakan
instrument diagnostic (sonde, pinset, kaca mulut
dan eskavator)
6. Melakukan scalling kepada pasien. Prosedur
dimulai dari posterior kanan atas hingga ke
posterior kanan bawah. Dengan posisi alat
bagian tajam scaller mengarah ke permukaan
gigi. Alat dipegang dengan teknik modified pen
grasp dengan finger rest di gigi tetangga, lalu
gerakan diberikan berupa gerakan mengungkit
dengan sudut 45 hingga 90’
7. Langkah selanjutnya dilakukan kontrol plak
dengan disclosing solution dengan cara
menetaskan disclosing solution dengan pipet
tetes keujung lidah pasien lalu instruksikan
pasien untuk mengoleskannya keseluruh
permukaan gigi apabila masih terdapat warna
tebal pada permukaan gigi maka dilakukan
scalling kembali.
8. Operator melakukan oral profilaksis
menggunakan bubuk pumice atau pasta
profilaksis, bur brush, rubber cup, micromotor.
Kemudian handpiece dipegang dengan modified
pen grasp dengan micromotor berkecapatan
rendah. Kemudian lakukan profilaksis gigi pada
seluruh permukaan gigi
9. Pasien diinstruksikan untuk berkumur dengan
wadah gelas kumur yang telah disediakan. Lalu
gigi diisolasi dengan cotton roll perkuadran lalu
dikeringkan dengan pus-pus
10. Setelah gigi dikeringkan lalu ambil fluor gel
(apf 1,23%) dengan menggunakan dappen glass
lalu aplikasikan fluor dengan menggunakan
microbrush. Yang dimulai dari gigi paling
posterior kanan atas, dimulai dari bukal (arah
sapuannya dari servikal-oklusal) lalu lanjut ke
bagian palatal/lingual ( arah sapuan dari
servikal- oklusal) dengah gerakan sapuan searah,
dan oklusal dari distal-mesial pada tiap sapuan.
Sapuan dapat dilakukan lebih dari satu kali agar
permukaan gigi dapat diaplikasikan fluor secara
menyeluruh dan rata. Kemudian dilanjutkan ke
gigi berikutnya dengan prosedur yang sama, lalu
biarkan selama 3 menit. Dan dilanjutkan ke
kuadran berikutnya dengan prosedur yang sama.
- Kuadran I
- Kuadran II
- Kuadran III
- Kuadran IV
11. Melakukan instruksi kepada pasien untuk
tidak makan dan tidak minum selama 1 jam
kedepan, kemudian tidak memainkan lidahnya
pada permukaan gigi dan melakukan kontrol 3
bulan kemudian dan pasien tidak boleh
berkumur selama 1 jam
12. Pasien dipulangkan
TAF KHUSUS
Indikasi :
- Pasien menggunakan ortodonti cekat
- Pasien yang memiliki whitespot pada gigi
permanen
- Pasien menggunakan GTJ/GTSL

Perbedaan TAF umum dan TAF khusus :


TAF umum : dibagi 4 kuadran
TAF khusus : dibagi 6 sektan
TAF khusus ortodonti : profilaksis nya
menggunakan sikat gigi dan pasta profilaksis
 Langkah- langkah TAF khusus ortodonti
1. Persiapan alat : sonde, pinset, kaca mulut,
scaler manual/ elektrik, mikromotor, bur
brush, nirbeken,gelas kumur, pipet tetes, pus-
pus/ semprotan udara, , dappen glass dan sikat
gigi
Bahan : cotton roll, celemek, microbrush, bubuk
pumice atau pasta profilaksis, disclosing
solution, fluor gel (1,23% Apf ).
2. Persiapan pasien dengan mendudukkan pasien
di dental unit dan menggunakan celemek
3. Lakukan edukasi kepada pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan
4. Dilakukan persiapan operator sesuai standar
precaution dengan menggunakan masker dan
handscoon
5. Lakukan oral diagnosis dengan menggunakan
instrument diagnostic (sonde, pinset, kaca
mulut dan eskavator)
6. Melakukan scalling kepada pasien. Prosedur
dimulai dari posterior kanan atas hingga ke
posterior kanan bawah. Dengan posisi alat
bagian tajam scaller mengarah ke permukaan
gigi. Alat dipegang dengan teknik modified
pen grasp dengan finger rest di gigi tetangga,
lalu gerakan diberikan berupa gerakan
mengungkit dengan sudut 45 hingga 90’
7. Langkah selanjutnya dilakukan kontrol plak
dengan disclosing solution dengan cara
menetaskan disclosing solution dengan pipet
tetes keujung lidah pasien lalu instruksikan
pasien untuk mengoleskannya keseluruh
permukaan gigi apabila masih terdapat warna
tebal pada permukaan gigi maka dilakukan
scalling kembali.
8. Lakukan profilaksis oral dengan bubuk
pumice atau pasta profilaksis menggunakan
sikat gigi
9. Instruksikan pasien untuk berkumur dengan
gelas kumur
10. Kemudian gigi dibagi atas beberapa sektan.
- Sektan 1 : posterior kanan atas
- Sektan 2 : anterior atas
- Sektan 3 : posterior kiri atas
- Sektan 4 : posterior kiri bawah
- Sektan 5 : anterior bawah
- Sektan 6 : posterior kanan bawah
11. Lakukan isolasi berdasarkan sektan dengan
menggunakan cotton roll dan dikeringkan
dengan pus-pus.
12. Setelah gigi dikeringkan lalu ambil fluor gel
(apf 1,23%) dengan menggunakan dappen
glass lalu aplikasikan fluor dengan
menggunakan microbrush. Yang dimulai dari
gigi paling posterior kanan atas, dimulai dari
bukal (arah sapuannya dari servikal-oklusal)
lalu lanjut ke bagian palatal/lingual ( arah
sapuan dari servikal- oklusal) dengah gerakan
sapuan searah, dan oklusal dari distal-mesial
pada tiap sapuan. Kemudian dilanjutkan ke
gigi berikutnya dengan prosedur yang sama,
lalu biarkan selama 3 menit. Dan dilanjutkan
ke sektan berikutnya dengan prosedur yang
sama dan berulang di sekitar bracket.
13. Melakukan instruksi kepada pasien untuk
tidak makan dan tidak minum selama 1 jam
kedepan, kemudian tidak memainkan lidahnya
pada permukaan gigi dan melakukan kontrol 3
bulan kemudian dan pasien tidak boleh
berkumur selama 1 jam
14. Pasien dipulangkan

Anda mungkin juga menyukai