Disadur dari:
Luther F, Zararna NM. Cases suitable for treatment with removable appliances. In: 1st
ed. Orthodontic retainers and removable appliances. UK: John Wiley & Sons, 2013:
28-35.
Penyaji:
Prety
NIM: 160600113
Dosen Pembimbing:
Erliera, drg., Sp.Ort (K)
NIP: 198001132008122003
DEPARTEMEN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2021
DEPARTEMEN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DEPARTEMEN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2021
DEPARTEMEN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disadur dari:
Luther F, Zararna NM. Cases suitable for treatment with removable appliances. In: 1st
ed. Orthodontic retainers and removable appliances. UK: John Wiley & Sons, 2013:
28-35.
DEPARTEMEN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2021
Menggerakkan Gigi ke Arah Labial
Piranti lepasan rahang atas sangat berguna untuk mendorong gigi ke labial
untuk memperbaiki gigitan silang anterior. Gigitan silang anterior sering dikaitkan
dengan perpindahan mandibula ke depan saat penutupan. Piranti lepasan rahang atas
dapat digunakan untuk mendorong gigi tunggal atau block gigi ‘di atas gigitan’.
Keuntungan utama piranti lepasan dibandingkan piranti cekat adalah posterior bite
block (posterior capping) dapat digabung dengan piranti lepasan untuk membuka
gigitan dan menghilangkan hambatan dari gigi bawah untuk pergerakan gigi. Desain
pegas bervariasi tergantung dari gigi mana yang akan digerakkan, Z-springs digunakan
untuk gigi insisivus dan kaninus; T-springs untuk gigi premolar dan molar, karena
pegas ini sesuai untuk dipasangkan pada permukaan palatal. Sekrup ekspansi
digunakan untuk memindahkan blok gigi. Penggerakan dua gigi insisivus berdekatan
ke labial dapat digunakan double Z-spring atau re-curved spring, dengan memberikan
arah pergerakkan yang sama pada kedua gigi.
Gigitan silang anterior berkaitan dengan anterior displacement of closure, maka
setelah gigitan silang telah dikoreksi dan displacement telah dihilangkan, overjet akan
meningkat. Pasien dan orang tua harus diperingatkan tentang kemungkinan ini.
Adakalanya sulit atau tidak mungkin untuk mendeteksi displacement of
closure, karena pasien mungkin sudah terbiasa menghindari kontak oklusi prematur.
Keausan pada tepi insisivus menandakan kemungkinan adanya displacement, tetapi
apabila ragu mungkin lebih baik untuk mengasumsikan tidak ada displacement of
closure untuk alasan yang diilustrasikan dibawah ini.
Pembuatan piranti lepasan rahang atas ke procline gigi insisivus sentral kiri
rahang atas
1. Z-spring gigi insisivus sentral kiri rahang atas – kawat ss kaku 0,5 mm
2. Klamer Adam gigi molar pertama kanan dan kiri rahang atas – kawat ss kaku
0,7 mm
3. Klamer Adam gigi premolar pertama kanan dan kiri rahang atas – kawat ss
kaku 0,7 mm
4. Penutupan ½ oklusal dengan capping posterior
Gambar 3.8 preskripsi laboratorium untuk piranti lepasan rahang atas procline
gigi insisivus sentral kiri rahang atas untuk memperbaiki gigitan silang anterior
Gambar 3.9 resesi pada gingiva labial insisivus dan proklinasi dari gigi-gigi. Hal
ini dikarenakan efek oklusi lingual insisvus rahang atas ke insisivus rahang
bawah sebagai akibat dari perpindahan anterior mandibula dari hubungan
insisivus edge-to-edge.
Kontraindikasi
• Tidak ada displacement madibula
Rasional: Jika ada gigitan silang dengan mandibula dalam retruded contact position
(RCP), maka besar perpindahan gigi yang signifikan diperlukan untuk mengoreksi
maloklusi tersebut. Apabila piranti lepasan rahang atas digunakan untuk ujung gigi,
apeks akar akan tetap pada posisi semula dan menyebabkan proklinasi berlebihan.
Dalam situasi ini lebih baik menggunakan piranti cekat pada gigi permanen karena alat
cekat akan mampu menggerakkan seluruh gigi ke labial dengan gerakan bodily.
• Minimal atau tidak ada overbite pada awal perawatan.
Rasional: Ketika gigi diproklinasi dengan tipping, ada juga relative intrusion (bab 2).
Hal ini mengurangi overbite. Overbite yang adekuat pada akhir perawatan sangat
penting untuk mempertahankan koreksi gigitan silang. Oleh karena itu, dalam situasi
dimana hanya ada overbite yang sangat kecil atau open bite anterior pada awal
perawatan, kemungkinan besar pergerakan gigi ortodontik akan relapse secara
signifikan.
• Gigi yang akan digerakkan ke labial telah proklinasi
Rasional: Proklinasi lebih lanjut melalui tipping akan menyebabkan beban non-axial
dari gigi selama menggigit, yang berpotensi merusak gigi dan jaringan pendukung.
Selain itu, gigi yang sangat proklinasi juga sangat tidak estetik.
Fitur Desain Piranti Lepasan Rahang Atas untuk procline Gigi Insisivus Kiri
Rahang Atas (Gambar 3.8)
Aktif: Z-spring gigi insisivus sentral kiri rahang atas. (kawat 0,5 mm)
Retensi: Klamer Adam pada gigi permanen molar pertama (kawat ss kaku 0,7mm) dan
gigi premoral rahang atas (kawat ss kaku 0,7 mm) atau gigi sulung molar pertama
(kawat ss kaku 0,6 mm).
Penjangkaran: Pada kasus ini penjangkaran umumnya tidak menjadi masalah karena
reaksi terhadap gaya yang digunakan untuk proklinasi gigi insisivus kiri rahang atas
akan berada dalam arah distal dan unit penjangkaran besar mencakup gigi lainnya.
Basis: Capping posterior harus disertakan untuk memungkinkan pergerakan labial gigi
insisvus sentral kiri rahang atas. Biteplane datar anterior dapat digunakan apabila
overbite meningkat dan hanya satu gigi yang akan dipindahkan ke labial. Penggunaan
cappimg posterior sering meningkatkan overbite karena memungkinkan erupsi lebih
lanjut dari insisivus yang tidak ditahan oleh alat (umumnya gigi insisivus bawah).
Pemasangan dan aktivasi: Lihat pada bab 4.
Fitur Desain Piranti Lepasan Rahang Atas untuk Mendorong Gigi Premolar
Kedua Kiri Rahang Atas ke Bukal (Lihat Gambar 3.10)
Aktif: T-springs pada gigi premolar kedua kiri rahang atas (Kawat ss kaku 0,6 mm)
Retensi: Klamer Adam pada gigi permanen molar pertama kanan (kawat ss kaku 0,7
mm) dan premolar pertama kiri rahang atas (kawat ss kaku 0,7 mm). Klamer Southend
pada gigi insisivus kanan dan kiri rahang atas (kawat ss kaku 0,7 mm). klamer tidak
dipasangkan pada gigi premolar pertama kiri rahang atas untuk menghindari gangguan
pergerakkan gigi dari komponen kawat.
Penjangkaran: Pada kasus ini, penjangkaran umumnya tidak menjadi masalah karena
reaksi dari gaya yang digunakan untuk untuk mendorong gigi premolar kedua kiri
rahang atas ke bukal akan mendorong semua gigi lain yang terdapat di unit jangkar ke
sisi berlawanan dari mulut. Unit penjangkaran besar karena mencakup gigi lainnya dan
vault palatal.
Basis: Berdasarkan pertimbangan overvite, oklusi akan dibebaskan menggunakan
baseplate datar anterior atau capping posterior yang membebaskan daerah gigi
premolar kedua kiri rahang atas, baik secara bukal maupun oklusal, agar tidak
menghambat pergerakkan gigi.
Pemasangan dan Aktivasi: Pada bab 4
Fitur Desain Piranti Lepasan Rahang Atas untuk Mengoreksi Gigitan Silang
Anterior Gigi Insisivus Rahang Atas (Gambar 3.11)
Aktif: Sekrup ekspansi ortodontik
Retensi: Klamer Adam pada gigi permanen molar pertama (kawat ss kaku 0,7 mm),
premolar pertama (kawat ss kaku 0,7 mm), atau gigi sulung molar pertama (kawat ss
kaku 0,6 mm). Klamer Southend gigi insisivus pertama kanan dan kiri rahang atas
(kawat ss kaku 0,7 mm) atau labial bow dipasang pada gigi insisivus sentral dan lateral
kanan dan kiri rahang atas (kawat ss kaku 0,7mm).
Penjangkaran: Pada kasus ini penjangkaran umumnya tidak menjadi masalah karena
reaksi terhadap gaya untuk procline gigi insisivus ke arah distal. Unit penjangkaran
besar karena mencakup gigi-gigi lainnya dan vault palatal. Gerakan distal gigi
penjangkaran perlu dihindari pada pasien dengan hubungan skeletal kelas III.
Basis: Split secara transversal untuk memungkinkan pergerakan anterior dari gigi
insisivus. Capping posterior ½ oklusal untuk membebaskan oklusi dan memungkinkan
pergerakan gigi rahang atas. Capping posterior akan mendukung erupsi gigi insisivus
dan akan meningkatkan overbite. Hal ini menjadi keuntungan dalam stabilitas pada
akhir perawatan.
Pemasangan dan aktivasi: Lihat pada bab 4.
Pengurangan Overbite
Piranti lepasan merupakan metode pengurangan overbite yang paling efisien,
khususnya pada individu yang dalam masa tumbuh kembang. Peningkatan overbite
sering disebabkan oleh peningkatan kurva spee pada lengkung bawah dan perlu
dikurangi sebelum pengurangan overjet. Selain itu, pengurangan dapat juga dilakukan
untuk kebutuhan restorasi gigi anterior.
Piranti lepasan rahang atas digabung dengan biteplane datar anterior
mengoreksi overbite dengan insisivus rahang bawah berkontak dengan biteplane, tetapi
segmen bukal tidak berkontak. Hal ini memungkinkan erupsi gigi segmen bukal rahang
bawah hingga berkontak dengan gigi segmen bukal rahang atas. Hal ini meratakan
kurva spee dan mengurangi overbite. (Gambar 3.12)
Biteplane datar anterior dapat didesain dengan piranti lepasan sesuai dengan
kebutuhan dan piranti sekrup untuk memperbaiki gigitan silang pada tiga hingga empat
gigi insisivus. Biteplane sendiri juga dapat digunakan sebelum atau selama perawatan
piranti cekat.
Fitur Desain Peranti Lepasan Rahang Atas untuk Mengurangi Overbite (Gambar
3.13)
Aktif: Biteplane datar anterior
Retensi: Klamer Adam pada gigi permanen molar pertama dan premolar pertama
rahang atas (kawat ss kaku 0,7 mm) atau gigi sulung molar pertama rahang atas (kawat
ss kaku 0,6 mm). Apabila gigi sulung molar telah tanggal dan gigi permanen belum
erupsi, klamer Adam pada gigi permanen molar pertama rahang atas (kawat ss kaku
0,7 mm) dan klamer Southend pada gigi insisivus sentral (kawat ss kaku 0,7 mm).
Penjangkaran: Tidak ada pergerakkan gigi aktif dengan pegas atau sekrup, oleh karena
itu penjangkaran tidak menjadi masalah.
Basis: Teknisi laboratorium perlu diberi informasi yang jelas agar hasil pembuatan
biteplane memiliki ketinggian dan kedalaman yang memadai. Oleh karena itu, jika
hanya model kerja rahang atas yang diberikan kepada teknisi, preskripsi harus
mencakup pengukuran overjet dan juga indikasi dimana batas pengerjaan biteplane
dalam kaitannya dengan ketinggian palatal dari gigi insisivus sentral rahang atas.
Biteplane harus diperluas ke posterior sekitar 2-3 mm lebih besar dari ukuran overjet.
Mengingat bahwa overjet diukur dari permukaan labial insisivus bawah ke ujung
insisivus atas, harus menyediakan 4-5 mm dari akrilik posterior ke ujung gigi insisivus
bawah yang adekuat untuk mencegah insisivus bawah beroklusi dibelakang biteplane.
Biteplane tanpa pengukuran overjet dapat dilakukan dalam kasus dengan peningkatan
overjet, biteplane tidak akan diperluas jauh ke posterior untuk memungkinkan gigi
insisivus rahang bawah beroklusi dibelakangnya. Hal ini tidak akan berdampak pada
overbite atau bahkan dapat meningkatkan overbite, tetapi dapat membatasi
pertumbuhan mandibula. Jika indikasi ketinggian tidak tersedia dapat mengakibatkan
pemisahan gigi posterior yang tidak adekuat, sehingga memerlukan penambahan
akrilik setelah periode waktu tertentu. Selain itu, jika bidang gigitan terlalu tinggi dan
pemisahan terlalu besar dapat mempengaruhi kekooperatifan pasien.
Apabila gigi permanen molar kedua rahang atas telah erupsi, maka penting
untuk memasukkan sandaran oklusal pada gigi ke dalam desain piranti untuk mencegah
erupsi yang berlebihan. Erupsi berlebih pada gigi molar kedua rahang atas sangat cepat
terjadi, oleh karena itu perlu perawatan yang tepat untuk mencegah hal ini terjadi,
karena dapat mengakibatkan openbite anterior. Contoh preskripsi laboratorium ada
pada gambar 6.20.
Pemasangan dan aktivasi: Lihat pada bab 4.
Desain: Piranti Lepasan Rahang Atas untuk Retrocline Gigi Insisivus Rahang
Atas, Mengurangi Overjet, dan Menghilangkan Jarak antar Gigi (Gambar 3.14)
Indikasi
Indikasi piranti jenis ini sangat spesifik, seperti:
• Insisivus rahang atas memiliki jarak antar gigi dan hanya sedikit proklinasi.
• Penambahan overjet yang sedikit (overjet tidak melebihi 5 mm)
• Overbite tidak complete
Situasi ini terlihat pada pasien yang menjalani perawatan ortodontik untuk
mengurangi overjet yang besar, tetapi telah berhenti memakai retainer. Namun, ketika
perawatan sebelumnya relapse pada derajat tertentu, kecil kemungkinan gigi
ditempatkan pada posisi jaringan lunak yang seimbang. Pasien harus diperingatkan
bahwa apabila ruang/overjet telah dikoreksi, mereka harus memakai retainer tanpa
batas waktu.
Pembuatan piranti lepasan rahang atas untuk mengurangi overbite dan overjet:
1. Labial bow dari gigi kaninus kanan hingga kiri rahang atas – kawat ss
kaku 0,7 mm
2. Klamer Adam ganda pada mencakup gigi molar pertama beserta premolar
kedua pada sisi kanan dan kiri rahang atas – kawat ss kaku 0,7 mm
3. Basis – dilakukan perluasan ke posterior sebesar 7 mm (overjet 5 mm)
dan menutup 1/2 dari tinggi mahkota gigi insisivus sentral
Gambar 3.14 Preskripsi laboratorium piranti lepasan rahang atas untuk
mengurangi overbite, menutup jarak kecil antar gigi anterior, dan menguragi
sedikit peningkatan overjet
4.
Kontraindikasi
• Overjet yang besar membutuhkan gerakan bodily dari gigi untuk mencapai
stabilitas dan hasil yang estetik.
Fitur Desain Piranti Lepasan Rahang Atas untuk Retoklinasi Insisivus Rahang
Atas, Mengurangi Overjet dan Menghilangkan Jarak antar Gigi (Gambar 3.14)
Aktif: labial bow (kawat ss kaku 0,7 mm) dari gigi kaninus kiri ke kaninus kanan
rahang atas
Retensi: Klamer Adam ganda pada gigi permanen molar dan premolar kedua rahang
atas (kawat ss 0,7 mm). Klamer ini memberi retensi lebih tanpa menganggu labial bow.
Penjangkaran: Hati-hati dalam aktivasi dari labial bow karena reaksi yang sama dan
berlawanan akan membawa piranti dan gigi penjangkar lebih ke anterior dan
menganggu hubungan molar.
Basis: Apabila overbite complete, maka biteplane datar anterior kecil dapat digunakan
untuk mengurangi overbite sehingga memungkinkan retroklinasi gigi insisivus atas.
Pemasangan dan aktivasi: Lihat pada bab 4.