Anda di halaman 1dari 17

DEPARTEMEN ORTODONSIA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KASUS YANG SESUAI UNTUK PERAWATAN DENGAN


PIRANTI LEPASAN

Disadur dari:
Luther F, Zararna NM. Cases suitable for treatment with removable appliances. In: 1st
ed. Orthodontic retainers and removable appliances. UK: John Wiley & Sons, 2013:
28-35.

Selasa, 28 Desember 2021

Penyaji:
Prety
NIM: 160600113

Dosen Pembimbing:
Erliera, drg., Sp.Ort (K)
NIP: 198001132008122003

DEPARTEMEN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2021
DEPARTEMEN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KASUS YANG SESUAI UNTUK PERAWATAN DENGAN


PIRANTI LEPASAN
Disadur dari:
Luther F, Zararna NM. Cases suitable for treatment with removable appliances. In: 1st
ed. Orthodontic retainers and removable appliances. UK: John Wiley & Sons, 2013:
28-35.

Selasa, 28 Desember 2021

Dosen Pembimbing: Penyaji:

Erliera, drg., Sp.Ort (K) Prety


NIP: 198001132008122003 NIM: 160600113

DEPARTEMEN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2021
DEPARTEMEN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KASUS YANG SESUAI UNTUK PERAWATAN DENGAN


PIRANTI LEPASAN

Disadur dari:
Luther F, Zararna NM. Cases suitable for treatment with removable appliances. In: 1st
ed. Orthodontic retainers and removable appliances. UK: John Wiley & Sons, 2013:
28-35.

Selasa, 28 Desember 2021

Dosen Pembimbing: Penyaji:

Erliera, drg., Sp.Ort (K) Prety


NIP: 198001132008122003 NIM: 160600113

DEPARTEMEN ORTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2021
Menggerakkan Gigi ke Arah Labial
Piranti lepasan rahang atas sangat berguna untuk mendorong gigi ke labial
untuk memperbaiki gigitan silang anterior. Gigitan silang anterior sering dikaitkan
dengan perpindahan mandibula ke depan saat penutupan. Piranti lepasan rahang atas
dapat digunakan untuk mendorong gigi tunggal atau block gigi ‘di atas gigitan’.
Keuntungan utama piranti lepasan dibandingkan piranti cekat adalah posterior bite
block (posterior capping) dapat digabung dengan piranti lepasan untuk membuka
gigitan dan menghilangkan hambatan dari gigi bawah untuk pergerakan gigi. Desain
pegas bervariasi tergantung dari gigi mana yang akan digerakkan, Z-springs digunakan
untuk gigi insisivus dan kaninus; T-springs untuk gigi premolar dan molar, karena
pegas ini sesuai untuk dipasangkan pada permukaan palatal. Sekrup ekspansi
digunakan untuk memindahkan blok gigi. Penggerakan dua gigi insisivus berdekatan
ke labial dapat digunakan double Z-spring atau re-curved spring, dengan memberikan
arah pergerakkan yang sama pada kedua gigi.
Gigitan silang anterior berkaitan dengan anterior displacement of closure, maka
setelah gigitan silang telah dikoreksi dan displacement telah dihilangkan, overjet akan
meningkat. Pasien dan orang tua harus diperingatkan tentang kemungkinan ini.
Adakalanya sulit atau tidak mungkin untuk mendeteksi displacement of
closure, karena pasien mungkin sudah terbiasa menghindari kontak oklusi prematur.
Keausan pada tepi insisivus menandakan kemungkinan adanya displacement, tetapi
apabila ragu mungkin lebih baik untuk mengasumsikan tidak ada displacement of
closure untuk alasan yang diilustrasikan dibawah ini.

Desain 1: Penggunaan Z-springs (Gambar 3.8)


Indikasi
• Mendorong satu gigi ke labial (proklinasi) untuk mengoreksi gigitan silang
anterior pada pasien dengan displacement anterior mandibula saat menutup dan/atau
adanya resisi gingiva pada labial gigi rahang bawah yang terlibat dalam gigitan silang.
Pola resesi gingiva ini umumnya merupakan akibat dari gigitan silang anterior
(Gambar 3.9). Oleh karena itu, jika terdapat resesi pada pasien muda maka perpindahan
mandibula harus diasumsikan sampai keadaan lain terbukti.
Rasional: Z-springs dapat digunakan untuk koreksi gigitan silang pada salah satu gigi
insisivus. Insisivus sentral mungkin mengalami gigitan silang pada pasien dengan
tendensi maloklusi kelas III, sedangkan gigitan silang pada insisivus lateral sering
dikaitkan pada crowding. Dalam situasi ini, gigi kaninus sulung mungkin perlu
diekstraksi secara bilateral untuk memberikan ruang gerak gigi insisivus lateral.
Apabila gigi kaninus sulung diekstraksi untuk memungkinkan pergerakan dari
insisivus lateral, maka pasien dan orang tua harus diperingatkan bahwa crowding akan
berpindah didaerah kaninus dan perawatan ortodontik lebih lanjut dengan piranti cekat
mungkin diperlukan dikemudian hari.

Pembuatan piranti lepasan rahang atas ke procline gigi insisivus sentral kiri
rahang atas
1. Z-spring gigi insisivus sentral kiri rahang atas – kawat ss kaku 0,5 mm
2. Klamer Adam gigi molar pertama kanan dan kiri rahang atas – kawat ss kaku
0,7 mm
3. Klamer Adam gigi premolar pertama kanan dan kiri rahang atas – kawat ss
kaku 0,7 mm
4. Penutupan ½ oklusal dengan capping posterior
Gambar 3.8 preskripsi laboratorium untuk piranti lepasan rahang atas procline
gigi insisivus sentral kiri rahang atas untuk memperbaiki gigitan silang anterior
Gambar 3.9 resesi pada gingiva labial insisivus dan proklinasi dari gigi-gigi. Hal
ini dikarenakan efek oklusi lingual insisvus rahang atas ke insisivus rahang
bawah sebagai akibat dari perpindahan anterior mandibula dari hubungan
insisivus edge-to-edge.

Kontraindikasi
• Tidak ada displacement madibula
Rasional: Jika ada gigitan silang dengan mandibula dalam retruded contact position
(RCP), maka besar perpindahan gigi yang signifikan diperlukan untuk mengoreksi
maloklusi tersebut. Apabila piranti lepasan rahang atas digunakan untuk ujung gigi,
apeks akar akan tetap pada posisi semula dan menyebabkan proklinasi berlebihan.
Dalam situasi ini lebih baik menggunakan piranti cekat pada gigi permanen karena alat
cekat akan mampu menggerakkan seluruh gigi ke labial dengan gerakan bodily.
• Minimal atau tidak ada overbite pada awal perawatan.
Rasional: Ketika gigi diproklinasi dengan tipping, ada juga relative intrusion (bab 2).
Hal ini mengurangi overbite. Overbite yang adekuat pada akhir perawatan sangat
penting untuk mempertahankan koreksi gigitan silang. Oleh karena itu, dalam situasi
dimana hanya ada overbite yang sangat kecil atau open bite anterior pada awal
perawatan, kemungkinan besar pergerakan gigi ortodontik akan relapse secara
signifikan.
• Gigi yang akan digerakkan ke labial telah proklinasi
Rasional: Proklinasi lebih lanjut melalui tipping akan menyebabkan beban non-axial
dari gigi selama menggigit, yang berpotensi merusak gigi dan jaringan pendukung.
Selain itu, gigi yang sangat proklinasi juga sangat tidak estetik.
Fitur Desain Piranti Lepasan Rahang Atas untuk procline Gigi Insisivus Kiri
Rahang Atas (Gambar 3.8)
Aktif: Z-spring gigi insisivus sentral kiri rahang atas. (kawat 0,5 mm)
Retensi: Klamer Adam pada gigi permanen molar pertama (kawat ss kaku 0,7mm) dan
gigi premoral rahang atas (kawat ss kaku 0,7 mm) atau gigi sulung molar pertama
(kawat ss kaku 0,6 mm).
Penjangkaran: Pada kasus ini penjangkaran umumnya tidak menjadi masalah karena
reaksi terhadap gaya yang digunakan untuk proklinasi gigi insisivus kiri rahang atas
akan berada dalam arah distal dan unit penjangkaran besar mencakup gigi lainnya.
Basis: Capping posterior harus disertakan untuk memungkinkan pergerakan labial gigi
insisvus sentral kiri rahang atas. Biteplane datar anterior dapat digunakan apabila
overbite meningkat dan hanya satu gigi yang akan dipindahkan ke labial. Penggunaan
cappimg posterior sering meningkatkan overbite karena memungkinkan erupsi lebih
lanjut dari insisivus yang tidak ditahan oleh alat (umumnya gigi insisivus bawah).
Pemasangan dan aktivasi: Lihat pada bab 4.

Desain 2: Penggunaan T-springs (Gambar 3.10)


Indikasi
• Mengoreksi gigitan silang pada gigi premolar atau molar tunggal, misalnya gigi
premolar kedua yang in-standing dapat menyebabkan perpindahan lateral
mandibula.
Kontraindikasi
• Gigi yang tipping ke bukal (lihat kontraindikasi Z-Springs)
• Terdapat minimal cuspal interlocking atau open bite lateral yang jelas
• Ruangan tidak cukup untuk memindahkan gigi ke arah bukal
Rasional: Pada situasi ini, koreksi gigitan silang akan relapse karena kontak antara gigi
atas dan bawah sangat penting untuk memastikan stabilitas. Selain itu, jika tidak ada
ruang yang cukup untuk menggerakkan gigi kearah bukal, maka gigi tidak akan
bergerak.
Pembuatan piranti lepasan rahang atas untuk mendorong gigi premolar
kedua kiri rahang atas ke bukal:
1. T-spring gigi premolar kedua kiri rahang atas – kawat ss kaku 0,6 mm
2. Klamer Adam gigi molar pertama kiri dan kanan rahang atas – kawat
ss kaku 0,7 mm
3. Klamer Adam gigi premolar pertama kanan rahang atas – kawat ss kaku
0,7 mm
4. Klamer Southend gigi insisivus sentral kiri dan kanan rahang atas -
kawat ss kaku 0,7 mm
5. Capping posterior ½ oklusal untuk membebaskan daerah sekitar gigi
premolar kedua kiri rahang atas
Gambar 3.10 preskripsi laboratoriumm untuk piranti lepasan rahang atas
yang mendorong gigi premolar kedua dari palatal ke bukal

Fitur Desain Piranti Lepasan Rahang Atas untuk Mendorong Gigi Premolar
Kedua Kiri Rahang Atas ke Bukal (Lihat Gambar 3.10)
Aktif: T-springs pada gigi premolar kedua kiri rahang atas (Kawat ss kaku 0,6 mm)
Retensi: Klamer Adam pada gigi permanen molar pertama kanan (kawat ss kaku 0,7
mm) dan premolar pertama kiri rahang atas (kawat ss kaku 0,7 mm). Klamer Southend
pada gigi insisivus kanan dan kiri rahang atas (kawat ss kaku 0,7 mm). klamer tidak
dipasangkan pada gigi premolar pertama kiri rahang atas untuk menghindari gangguan
pergerakkan gigi dari komponen kawat.
Penjangkaran: Pada kasus ini, penjangkaran umumnya tidak menjadi masalah karena
reaksi dari gaya yang digunakan untuk untuk mendorong gigi premolar kedua kiri
rahang atas ke bukal akan mendorong semua gigi lain yang terdapat di unit jangkar ke
sisi berlawanan dari mulut. Unit penjangkaran besar karena mencakup gigi lainnya dan
vault palatal.
Basis: Berdasarkan pertimbangan overvite, oklusi akan dibebaskan menggunakan
baseplate datar anterior atau capping posterior yang membebaskan daerah gigi
premolar kedua kiri rahang atas, baik secara bukal maupun oklusal, agar tidak
menghambat pergerakkan gigi.
Pemasangan dan Aktivasi: Pada bab 4

Desain 3: Penggunaan Sekrup Ekspansi untuk memindahkan Satu Blok Gigi ke


Arah Labial
Indikasi
• Koreksi gigitan silang anterior yang melibatkan tiga atau empat gigi insisivus
Rasional: Dalam hal ini, penilaian yang teliti diperlukan untuk mempertimbangkan
perawatan karena adanya kemungkinan diskrepansi rahang kelas III yang mendasari.
Perawatan hanya boleh dilakukan dengan piranti lepasan rahang atas apabila dalam
keadaan berikut:
• Terdapat perpindahan mandibula ke anterior dari hubungan insisivus edge-to-edge
• Overbite yang memadai untuk memastikan stabilitas dari maloklusi yang telah
terkoreksi
• Insisivus rahang atas tidak proklinasi atau insisivus rahang bawah tidak
retroklinasi. Kedua hal ini menunjukkan kompensasi gigi untuk mendasari
diskrepansi rahang yang signifikan.
Pembuatan piranti lepasan rahang atas ke procline seluruh gigi insisivus
rahang atas:
1. Sekrup ekspansi pada posisi yang ditunjukkan
2. Klamer Adam gigi molar pertama kanan dan kiri rahang atas – kawat ss
kaku 0,7mm
3. Klamer Adam gigi sulung premolar pertama kiri dan kanan rahang atas –
kawat ss kaku 0,6mm
4. Klamer Southend gigi insisivus sentral kiri dan kanan – kawat ss kaku 0,7
mm
5. Capping posterior ½ oklusal
6. Plat basis seperti pada gambar
Gambar 3.11 preskripsi laboratorium piranti lepasan rahang atas untuk
procline gigi insisivus rahang atas untuk mengoreksi gigitan silang anterior.
Kontraindikasi:
• Tidak ada perpindahan mandibula
Rasional: apabila gigitan silang pada tiga gigi atau lebih dengan mandibula pada RCP,
menunjukkan kemungkinan adanya diskrepansi rahang kelas III yang signifikan
mendasari maloklusi. Saat pertumbuhan berikutnya dapat memperburuk maloklusi dan
menyebabkan relapse dari setiap koreksi gigitan silang yang dilakukan saat masa gigi
bercampur.
• Overbite minimal atau tidak ada pada awal perawatan (lihat keterangan diatas,
perpindahan labial dari gigi tunggal)
• Gigi yang akan digerakan ke labial telah proklinasi (lihat keterangan diatas,
perpindahan labial dari gigi tunggal)
• Gigi yang digerakkan membutuhkan gerakan ke labial, tetapi dalam arah yang
berbeda. Alat sekrup akan menggerakkan block dari gigi dalam hanya satu arah,
sehingga penggunaan mungkin tidak tepat.

Fitur Desain Piranti Lepasan Rahang Atas untuk Mengoreksi Gigitan Silang
Anterior Gigi Insisivus Rahang Atas (Gambar 3.11)
Aktif: Sekrup ekspansi ortodontik
Retensi: Klamer Adam pada gigi permanen molar pertama (kawat ss kaku 0,7 mm),
premolar pertama (kawat ss kaku 0,7 mm), atau gigi sulung molar pertama (kawat ss
kaku 0,6 mm). Klamer Southend gigi insisivus pertama kanan dan kiri rahang atas
(kawat ss kaku 0,7 mm) atau labial bow dipasang pada gigi insisivus sentral dan lateral
kanan dan kiri rahang atas (kawat ss kaku 0,7mm).
Penjangkaran: Pada kasus ini penjangkaran umumnya tidak menjadi masalah karena
reaksi terhadap gaya untuk procline gigi insisivus ke arah distal. Unit penjangkaran
besar karena mencakup gigi-gigi lainnya dan vault palatal. Gerakan distal gigi
penjangkaran perlu dihindari pada pasien dengan hubungan skeletal kelas III.
Basis: Split secara transversal untuk memungkinkan pergerakan anterior dari gigi
insisivus. Capping posterior ½ oklusal untuk membebaskan oklusi dan memungkinkan
pergerakan gigi rahang atas. Capping posterior akan mendukung erupsi gigi insisivus
dan akan meningkatkan overbite. Hal ini menjadi keuntungan dalam stabilitas pada
akhir perawatan.
Pemasangan dan aktivasi: Lihat pada bab 4.
Pengurangan Overbite
Piranti lepasan merupakan metode pengurangan overbite yang paling efisien,
khususnya pada individu yang dalam masa tumbuh kembang. Peningkatan overbite
sering disebabkan oleh peningkatan kurva spee pada lengkung bawah dan perlu
dikurangi sebelum pengurangan overjet. Selain itu, pengurangan dapat juga dilakukan
untuk kebutuhan restorasi gigi anterior.
Piranti lepasan rahang atas digabung dengan biteplane datar anterior
mengoreksi overbite dengan insisivus rahang bawah berkontak dengan biteplane, tetapi
segmen bukal tidak berkontak. Hal ini memungkinkan erupsi gigi segmen bukal rahang
bawah hingga berkontak dengan gigi segmen bukal rahang atas. Hal ini meratakan
kurva spee dan mengurangi overbite. (Gambar 3.12)
Biteplane datar anterior dapat didesain dengan piranti lepasan sesuai dengan
kebutuhan dan piranti sekrup untuk memperbaiki gigitan silang pada tiga hingga empat
gigi insisivus. Biteplane sendiri juga dapat digunakan sebelum atau selama perawatan
piranti cekat.

Gambar 3.12 Gambaran diagram dari pengurangan overbite menggunakan


biteplane datar anterior. Garis putus-putus menunjukkan erupsi gigi bukal
rahang bawah setelah pembebasan oklusi dengan biteplane. Perhatikan
bagaimana peningkatan kurva spee (garis merah solid) menjadi lebih rata (garis
merah putus-putus). Gigi bukal rahang bawah erupsi ke atas hingga berkontak.
Desain: Biteplane Datar Anterior (Gambar 3.13)
Indikasi
• Mengurangi overbite yang bertambah
Kontraindikasi
• Harus menjadi perhatian pada pasien yang mengalami peningkatan tinggi wajah
anterior rahang bawah dan peningkatan sudut bidang Frankfort-mandibula sebagai
peningkatan lebih lanjut tinggi wajah karena erupsi gigi molar.
• Peningkatan overbite yang berlebih disebabkan oleh erupsi gigi insisivus atas yang
berlebihan, daripada peningkatan kurva spee lengkung bawah. Pada situasi ini
penggunaan biteplane datar anterior tidak tepat.

Fitur Desain Peranti Lepasan Rahang Atas untuk Mengurangi Overbite (Gambar
3.13)
Aktif: Biteplane datar anterior
Retensi: Klamer Adam pada gigi permanen molar pertama dan premolar pertama
rahang atas (kawat ss kaku 0,7 mm) atau gigi sulung molar pertama rahang atas (kawat
ss kaku 0,6 mm). Apabila gigi sulung molar telah tanggal dan gigi permanen belum
erupsi, klamer Adam pada gigi permanen molar pertama rahang atas (kawat ss kaku
0,7 mm) dan klamer Southend pada gigi insisivus sentral (kawat ss kaku 0,7 mm).
Penjangkaran: Tidak ada pergerakkan gigi aktif dengan pegas atau sekrup, oleh karena
itu penjangkaran tidak menjadi masalah.
Basis: Teknisi laboratorium perlu diberi informasi yang jelas agar hasil pembuatan
biteplane memiliki ketinggian dan kedalaman yang memadai. Oleh karena itu, jika
hanya model kerja rahang atas yang diberikan kepada teknisi, preskripsi harus
mencakup pengukuran overjet dan juga indikasi dimana batas pengerjaan biteplane
dalam kaitannya dengan ketinggian palatal dari gigi insisivus sentral rahang atas.
Biteplane harus diperluas ke posterior sekitar 2-3 mm lebih besar dari ukuran overjet.
Mengingat bahwa overjet diukur dari permukaan labial insisivus bawah ke ujung
insisivus atas, harus menyediakan 4-5 mm dari akrilik posterior ke ujung gigi insisivus
bawah yang adekuat untuk mencegah insisivus bawah beroklusi dibelakang biteplane.
Biteplane tanpa pengukuran overjet dapat dilakukan dalam kasus dengan peningkatan
overjet, biteplane tidak akan diperluas jauh ke posterior untuk memungkinkan gigi
insisivus rahang bawah beroklusi dibelakangnya. Hal ini tidak akan berdampak pada
overbite atau bahkan dapat meningkatkan overbite, tetapi dapat membatasi
pertumbuhan mandibula. Jika indikasi ketinggian tidak tersedia dapat mengakibatkan
pemisahan gigi posterior yang tidak adekuat, sehingga memerlukan penambahan
akrilik setelah periode waktu tertentu. Selain itu, jika bidang gigitan terlalu tinggi dan
pemisahan terlalu besar dapat mempengaruhi kekooperatifan pasien.
Apabila gigi permanen molar kedua rahang atas telah erupsi, maka penting
untuk memasukkan sandaran oklusal pada gigi ke dalam desain piranti untuk mencegah
erupsi yang berlebihan. Erupsi berlebih pada gigi molar kedua rahang atas sangat cepat
terjadi, oleh karena itu perlu perawatan yang tepat untuk mencegah hal ini terjadi,
karena dapat mengakibatkan openbite anterior. Contoh preskripsi laboratorium ada
pada gambar 6.20.
Pemasangan dan aktivasi: Lihat pada bab 4.

Pembuatan piranti lepasan rahang atas untuk mengurangi overbite:


1. Klamer Adam gigi molar pertama kanan dan kiri rahang atas – kawat ss
kaku 0,7 mm
2. Klamer Adam gigi premolar pertama kiri dan kanan rahang atas – kawat ss
kaku 0,7 mm atau Klamer Southend gigi insisivus sentral kiri dan kanan –
kawat ss kaku 0,7 mm
3. Basis – basis diperluas ke posterior 10 mm (overjet 8 mm) dan menutup 2/3
dari tinggi mahkota gigi insisivus sentral.
Gambar 3.13 Preskripsi untuk piranti lepasan rahang atas dengan biteplane datar
anterior untuk mengurangi peningkatan overbite.
Pengurangan Overjet
Sebelumnya, piranti lepasan rahang atas digunakan untuk pengurangan overjet,
diikuti dengan ekstraksi gigi premolar pertama dan retraksi gigi kaninus. Komponen
aktif menggunakan labial bows (short atau long loop) atau retraktor Robert.
Namun, pengurangan dari overjet dengan metode ini sering menyebabkan
perubahan maloklusi kelas II divisi 1 menjadi maloklusi kelas II divisi 2 karena
faktanya piranti lepasan hanya mampu menggerakan gigi secara tipping. Hal ini sering
menunjukkan gigi yang tidak menarik (maloklusi berubah menjadi maloklusi lain).
Gigi rahang bawah yang diekstraksi dapat menghasilkan penampilan wajah menjadi
tidak menarik. Pada akhir perawatan dengan metode ini, gigi insisivus rahang atas
sering tidak terkontrol oleh bibir bawah, yang mana penting untuk stabilitas setelah
koreksi overjet besar. Hal ini memicu terjadinya relapse karena bibir bawah
memproklinasi kembali gigi insisivus rahang atas, tidak hanya insisivus rahang atas
yang kembali pada posisi semula namun juga terdapat jarak antar gigi karena ekstraksi
gigi premolar sebelumnya. Pada beberapa kasus, gigi mungkin telah rusak dan
perawatan ulang akan sulit dilakukan.
Kebanyakan pasien dengan peningkatan overjet membutuhkan gerakan bodily
dari gigi insisivus rahang atas selama pengurangan overjet. Oleh karena itu, pada
ortodontik modern piranti cekat merupakan pilihan sebagai metode perawatan kasus
ini.

Desain: Piranti Lepasan Rahang Atas untuk Retrocline Gigi Insisivus Rahang
Atas, Mengurangi Overjet, dan Menghilangkan Jarak antar Gigi (Gambar 3.14)
Indikasi
Indikasi piranti jenis ini sangat spesifik, seperti:
• Insisivus rahang atas memiliki jarak antar gigi dan hanya sedikit proklinasi.
• Penambahan overjet yang sedikit (overjet tidak melebihi 5 mm)
• Overbite tidak complete
Situasi ini terlihat pada pasien yang menjalani perawatan ortodontik untuk
mengurangi overjet yang besar, tetapi telah berhenti memakai retainer. Namun, ketika
perawatan sebelumnya relapse pada derajat tertentu, kecil kemungkinan gigi
ditempatkan pada posisi jaringan lunak yang seimbang. Pasien harus diperingatkan
bahwa apabila ruang/overjet telah dikoreksi, mereka harus memakai retainer tanpa
batas waktu.

Pembuatan piranti lepasan rahang atas untuk mengurangi overbite dan overjet:
1. Labial bow dari gigi kaninus kanan hingga kiri rahang atas – kawat ss
kaku 0,7 mm
2. Klamer Adam ganda pada mencakup gigi molar pertama beserta premolar
kedua pada sisi kanan dan kiri rahang atas – kawat ss kaku 0,7 mm
3. Basis – dilakukan perluasan ke posterior sebesar 7 mm (overjet 5 mm)
dan menutup 1/2 dari tinggi mahkota gigi insisivus sentral
Gambar 3.14 Preskripsi laboratorium piranti lepasan rahang atas untuk
mengurangi overbite, menutup jarak kecil antar gigi anterior, dan menguragi
sedikit peningkatan overjet
4.
Kontraindikasi
• Overjet yang besar membutuhkan gerakan bodily dari gigi untuk mencapai
stabilitas dan hasil yang estetik.
Fitur Desain Piranti Lepasan Rahang Atas untuk Retoklinasi Insisivus Rahang
Atas, Mengurangi Overjet dan Menghilangkan Jarak antar Gigi (Gambar 3.14)
Aktif: labial bow (kawat ss kaku 0,7 mm) dari gigi kaninus kiri ke kaninus kanan
rahang atas
Retensi: Klamer Adam ganda pada gigi permanen molar dan premolar kedua rahang
atas (kawat ss 0,7 mm). Klamer ini memberi retensi lebih tanpa menganggu labial bow.
Penjangkaran: Hati-hati dalam aktivasi dari labial bow karena reaksi yang sama dan
berlawanan akan membawa piranti dan gigi penjangkar lebih ke anterior dan
menganggu hubungan molar.
Basis: Apabila overbite complete, maka biteplane datar anterior kecil dapat digunakan
untuk mengurangi overbite sehingga memungkinkan retroklinasi gigi insisivus atas.
Pemasangan dan aktivasi: Lihat pada bab 4.

Anda mungkin juga menyukai