Anda di halaman 1dari 20

IMPAKSI GIGI

Setya Budi Permadi


Pembimbing: drg. Henry Sp.Bm

Impaksi :
gigi yang jalan erupsi normalnya terhalang atau
terblokir, biasanya oleh gigi di dekatnya atau
jaringan patologis.

klinis gigi antagonisnya sudah erupsi dan


hampir bisa dipastikan apabila gigi yang terletak
pada sisi yang lain sudah erupsi.
ETIOLOGI IMPAKSI
Faktor lokal
tidak teraturnya posisi dan tekanan gigi yang berdekatan
densitas di sekitar tulang
Inflamasi kronik yg terlokalisir peningkatan densitas
membran mukosa
Kurangnya space terhadap rahang yg tdk berkembang
ketidaksesuaian panjang rahang dan jumlah gigi
gangguan jaringan lunak & jaringan keras serta kepadatan
tulang dengan perubahan inflamasi pada odontogenic/tumor
dilaceration
premature loss gigi sulung
persistensi
nekrosis infeksi/abses
posisi ektopik
Faktor sistemik

penyebab prenatal
penyebab postnatal
Kelainan pertumbuhan
Indikasi & kontraindikasi pengambilan
impaksi
Indikasi :
Pencegahan dari terjadinya infeksi karena
erupsi yang terlambat dan abnormal
(pericoronitis)
Berkembangnya folikel menjadi keadaan
patologis (kista odontogenik dan neoplasma)
Adanya infeksi (focus selulitis)
Adanya keadaan patologi (odontogenik)
Penyimpangan panjang lengkung rahang dan
untuk membantu mempertahankan stabilitas
hasil perawatan ortodontis
Prostetik atau restoratif (diperlukan untuk
mencapai jalan mencapai jalan masuk ke tepi
gingival distal dari molar kedua di dekatnya)
Apabila molar kedua di dekatnya dicabut dan
kemungkinan erupsi normal atau berfungsinya
molar ketiga impaksi, sangat kecil, dan
sebelum tulang teremineralisasi dan padat
yaitu sebelum usia 26 tahun
Kontraindikasi :
Apabila pasien tidak menghendaki giginya
dicabut.
Sebelum panjang akar mencapai sepertiga
atau dua pertiga dan apabila tulang yang
menutupinya terlalu banyak (pencabutan
premature)
Jika kemungkinan besar akan terjadi
kerusakan pada struktur penting di
sekitarmya atau kerusakan tulang pendukung
yang luas misalnya rasio risiko/manfaat tidak
menguntungkan.
Apabila tulang yang menutupinya sangat
termineralisasi dan padat, yaitu pasien yang
berusia lebih dari 26 tahun.
Apabila tulang kemampuan pasien untuk
menghadapi tindakan pembedahan terganggu
oleh kondisi fisik atau mental
Klasifikasi gigi impaksi
Pell and Gregorys classification
berdasarkan hubungan antara ramus mandibula
dengan molar kedua, dengan cara
membandingkanlebar mesio distal molar ketiga
dengan jarak antara bagian distal molar kedua ramus
mandibula :

1. kelas I : ukuran mesio distal molar ketiga lebih kecil


dibandingkan jarak mesiodistal molar kedua dengan
ramus mandibula.
2. kelas II : ukuran mesiodistal molar ketiga lebih besar
dibandingkan jarak mesiodistal molar kedua dengan
ramus mandibula.
3. kelas III : seluruh atau sebagian molar ketiga berada
pada ramus mandibula.
Menurut Pell dan Gregory
berdasarkan letak molar ketiga dalam rahang
:

1. Posisi A : bagian tertinggi gigi molar ketiga


berada setinggi garis oklusal
2. Posisi B : bagian tertinggi gigi molar ketiga
berada dibawah garis oklusal namun masih
terletak lebih tinggi daripada garis servikal
molar kedua
3. Posisi C : bagian tertinggi gigi molar ketiga
berada dibawah garis servikal molar kedua
Menurut George Winter
Gigi impaksi digolongkan berdasarkan posisi
molar ketiga terhadap molar kedua

1.Posisi vertikal : pada posisi vertikal ini sumbu


panjang molar ketiga RB sejajar dengan sunmbu
panjang gigi lainnya
2.Posisi horisontal : sumbu panjang gigi molar
ketiga RB membentuk sudut 90 derajat dengan
sumbu panjang gigi molar kedua.
3.Posisi mesioangular : Posisi mesio angular paling
sering didapatkan pada kasus impaksi gigi, molar
ketiga berinklinasi kearah mesial shg mendorong
gigi molar kedua bawah.
4.Posisi distoangular : gigi molar ketiga berinklinasi
ke arah distal mengarah ke ramus mandibula.
Penatalaksanaan
Odontektomi
Menurut archer Ada 2 metode / teknik :

Odontotomi : Pencabutan gigi secara utuh.


Teknik ini juga dipakai untuk gigi dengan akar
hiper sementosis
Odontektomi disertai odontomi : Pencabutan
gigi disertai dengan pemotongan gigi
Pembuatan Flap
Berdasarkan klasifikasi flap ada tiga
parameter penting untuk mempermudah
aplikasi klinisnya yaitu lokasinya, komposisi
jaringannya, dan desain atau bentuknya.
Flap envelope
Flap Triangular
kesimpulan
Gigi impaksi adalah gigi yang tidak erupsi atau
erupsi hanya sebagian oleh karena proses erupsi
normalnya terhalang, biasanya oleh gigi di
dekatnya, tulang atau jaringan sekitar yang
patologis. Etiologi Gigi Impaksi disebabkan oleh
karena faktor lokal dan sistemik. Molar 3 rahang
bawah yang impaksi di klasifikasikan berdasarkan:
1.Hubungan radiografis terhadap molar kedua.
2.Kedalamannya dalam rahang.
3.Panjang lengkung atau kedekatannya dengan
ramus ascendens.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai