Anda di halaman 1dari 10

SEMINAR ORTHODONTI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Seminar


Departemen Orthodonti FKG Unpad

Pembimbing:

Iwa R. S., drg. Sp.Ortho (K)

Disusun oleh :

RR Larasati Dyah 160112180057


Putri Sundari 160112180076
Maghfira Indriawati 160112180079

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNPAD
BANDUNG
2019
Pergerakan gigi individu lainnya: Ekstrusi gigi insisif

Gigi insisif yang tidak erupsi pada posisi yang tepat sangat jarang terjadi kecuali jika

terdapat impedansi tertentu pada saat erupsi. Intrusi gigi dapat terjadi dan dianggap sebagai

konsekuensi dari terjadinya trauma dentoalveolar. Dengan demikian, anak-anak dengan gigi

insisif yang intrusi biasanya dapat terlihat oleh spesialis ortodontik, seringkali berhubungan

pula dengan spesialis gigi anak. Dengan demikian, di bawah bimbingan seorang spesialis,

tidak ada alasan mengapa ekstrusi gigi insisif tidak dapat dilakukan oleh non-spesialis ketika

jalur erupsi terlihat jelas dan gigi tersebut telah 'pas' untuk dilakukan pergerakan gigi

ortodontik, selama gigi tersebut memiliki perlekatan yang diperlukan sebagai ikatan ke

permukaan labial gigi yang akan diekstrusi.

Desain: URA untuk ekstrusi UL1 yang intrusi (lihat Gambar 3.15 dan 3.16)

Indikasi:

 Ekstrusi gigi insisif yang gagal erupsi setelah menghilangkan impedansi saat erupsi

(contoh: Gigi sulung yang ankylosis; supernumerary) biasanya pada pasien yang

berada dalam fase gigi campuran.

 Re-Ekstrusi gigi yang telah intrusi karena terjadinya trauma pada pasien saat dalam

fase gigi campuran.

Hal ini mengasumsikan bahwa tidak ada patologi yang terkait dengan akar gigi yang

mengalami trauma

Kontraindikasi:

 Secara klinis atau radiografi terlihat kelainan patologis pada akar (resorpsi, radiolusen

periapikal)

 Gigi yang mengalami ankylosis

 Posisi gigi lebih ke palatal


Gambar 3.15 Diagram untuk menunjukkan posisi hook dan ‘goal post’ di URA untuk

mengekstrusi gigi insisif rahang atas. Perhatikan posisi band elastis (garis kuning) dengan

hubungannya pada gingiva (garis merah muda). Meregangkan band elastis di atas ‘goal post’

menghindari gingiva dan mencegah trauma pada gingiva.

Harap buat URA untuk memungkinkan ekstrusi UR1:

1. "Goalpost" diposisikan di belakang gigi insisif rahang atas - overjet 3 mm dan overbite

dalam ukuran rata-rata

2. Hook diposisikan pada pelat landasan bersebrangan dengan molar pertama gigi permanen,

menghadap ke distal

3. Cangkolan Adam di UR6, UL6 – dengan kawat bediameter 0,7 mm.

4. Cangkolan Adam di UR4, UL4 – dengan kawat berdiameter 0,7 mm.


5. Pelat landasan

Gambar 3.16 Instruksi pada laboratorium untuk mengekstrusi UR1 pada URA. Perhatikan

posisi hook dan ‘goalpost’.

Dasar Pemikiran: Gaya vektor yang dihasilkan oleh penggunaan band elastis untuk

mengekstrusi gigi yang berarti bahwa gigi ditarik secara palatal pada saat yang bersamaan

ketika diekstrusi sehingga dapat menginduksi terjadinya crossbite.

 Jika pasien berada pada fase gigi permanen, maka alat yang lebih tepat digunakan

adalah alat cekat.

Desain fitur URA untuk mengekstrusi gigi insisif (lihat Gambar 3.16)

Aktif : Band elastis intraoral diregangkan dari perlekatan pada permukaan labial gigi insisif

ke hook yang diposisikan pada pelat landasan.

Retensi: Cangkolan Adam pada gigi molar permanen rahang atas (kawat dengan diameter 0,7

mm) dan premolar pertama rahang atas (kawat dengan diameter 0,7 mm) atau gigi molar

sulung rahang atas (kawat dengan diameter 0,6 mm).

Anchorage: Dengan jenis perpindahan gigi ini, anchorage diperlukan untuk mencegah

gerakan ke atas pada alat dan intrusi gigi yang tergabung ke dalam unit anchorage.

Meskipun pada bagian palatal harus menyediakan banyak anchorage terhadap

gerakan ke atas, posisi panah pada cangkolan harus diperiksa dengan teliti pada setiap

kunjungan untuk memastikan bahwa cangkolan tersebut tidak berpindah posisi pada

subgingiva.

Pelat Landasan: Meskipun pelat landasan biasanya menggunakan akrilik, dalam kasus ini

dua fitur kawat penting digabungkan ke dalam pelat landasan : 'hook' dimana tempat

band elastis dipasang dan ‘goalpost’ ( ‘goalpost’ – terbentuk dari kawat). Mereka

diposisikan lebih ke anterior pada pelat landasan (menghindari sangkutan oklusal


dengan gigi insisif rahang bawah) dan band elastis diregangkan di atasnya. Hal

tersebut menghindari band elastis menjauh dari mukosa / gingiva dan mencegah

trauma dari band elastis (Gambar 3.15). Takik di ‘cross-bar’ berguna untuk

membantu menempatkan band elastis (diilustrasikan dalam pemberian instruksi pada

laboratorium Gambar 3.16).

Pemasangan dan aktivasi : Lihat Bab 4.

Space maintainers

Space maintainer sangat berguna dalam maloklusi gigi berjejal di mana gigi geligi

terkena dampak karena kurangnya ruang untuk menampung gigi dalam lengkungan. Space

maintainer dapat digunakan sebelum penggunaan alat orthodonti cekat atau jika maloklusi

akan ringan setelah gigi yang terkena erupsi, maka space maintainer mungkin dapat menjadi

satu-satunya alat yang diperlukan. Waktu ideal untuk perawatan ini adalah pada gigi geligi

campuran akhir (late mixed dentition), ketika menunggu pertumbuhan gigi permanen

sebelum dimulainya perawatan dengan piranti/alat tetap. Space maintainer digunakan untuk

menahan ruang setelah ekstraksi gigi permanen untuk memungkinkan adanya ruang gigi lain

untuk erupsi, mengurangi jumlah pergerakan gigi yang diperlukan dengan peralatan cekat.

Space maintainer memungkinkan gigi untuk erupsi secara alami daripada terekspos dan

disejajarkan untuk meningkatkan kondisi gingiva pada akhir perawatan, karena gigi bererupsi

melalui attached mukosa. Sayangnya, banyak kasus yang cocok untuk space maintainers

disebabkan oleh pergeseran mesial molar permanen pertama setelah kehilangan gigi molar

primer sebelum waktunya yang paling sering terjadi karena karies. Keadaan yang

menyebabkan hilangnya molar primer seperti diet kariogenik dan kebersihan mulut yang

buruk perlu dperbaiki sebelum menggunakan space maintainers. Dengan semua alat peranti

yang bisa dilepas, peranti harus dipasang sebelum pencabutan gigi. Hal ini terutama terjadi
pada space maintainers seperti pada maloklusigigi berjejal, ruang dapat hilang dengan sangat

cepat akibat pergerakan gigi yang tidak diinginkan setelah pencabutan gigi. Pencabutan gigi

permanen yang sehat dapat memungkinkan erupsi gigi impaksi, bagaimanapun tidak

seharusnya perawatan dilakukan tanpa terlebih dahulu meminta saran dari spesialis

ortodontis.

3.7.1 Desain: Space maintainer (Gambar 3.17)

Buatlah URA untuk mempertahankan ruang untuk gigi caninus atas yang tidak erupsi setelah

ekstraksi dari premolar pertama atas:

1. Double clasps UR6E, ULE6 - 0,7 mm ss kawat keras

2. Southend clasp UR1, UL1 - 0,7 mm

3. Stops distal ke UR2, UL2 - 0,6 mm

4. Baseplate

Gambar 3.17 Preskripsi laboratorium untuk URA untuk menjaga ruang untuk erupsi

permanen atas gigi caninus setelah ekstraksi gigi premolar pertama atas.

Indikasi

 Pemeliharaan ruang setelah ekstraksi gigi/gigi primer atau permanen untuk

memungkinkan erupsi gigi permanen/gigi permanen impaksi


 Mempertahankan leeway space setelah ekstraksi/eksfoliasi gigi molar primer gigi

untuk memungkinkan penyelarasan lengkung secara ringan dengan peralatan tetap

berikutnya tanpa perlu untuk penciptaan ruang lebih lanjut dengan ekstraksi atau

pengurangan enamel

Kontra-indikasi

 Pasien yang belum memperbaiki pola makan atau kebersihan mulutnya

 Pasien muda yang memerlukan perawatan space maintainer dipakai untuk jangka

waktu yang lama. Hal Ini hanya akan mengurangi kekooperasian dengan perawatan

selanjutnya yakni dengan piranti tetap. Ini juga berisiko merusak gigi (mis. Jika

terjadi karies), yang kemudian dapat sepenuhnya membahayakan perawatan akhir

yang definitif.

 Mempertahankan ruang yang tidak mencukupi. Tidak pernah ada gunanya dalam

mempertahankan ruang yang tidak mencukupi.

Fitur-fitur desain URA untuk menjaga ruang untuk erupsi gigi taring permanen yang

berjejal setelah ekstraksi gigi premolar pertama atas (lihat Gambar 3.17)

Aktif: Tidak ada, piranti bersifat pasif.

Retensi: Adams clasps pada molar permanen pertama atas (kawat keras 0.7mm) dan

Southend clasps pada gigi insisif tengah atas (kawat keras 0.7mm). atau double clasps pada

molar permanen pertama atas dan molar primer kedua atas (kawat keras 0,7 mm), dan

Southend clasps pada gigi seri insisif atas (kawat keras 0,7 mm).

Double clasps bertindak sebagai 'stop' mesial ke molar primer kedua untuk mencegah gigi-

gigi ini mesial drifting ke dalam ruang yang dikosongkan akibat ekstraksi premolar pertama
atas. Penghentian kawat dapat ditambahkan untuk mencegah gigi mesial/distal drifting ke

ruang setelah ekstraksi telah dilakukan.

Anchorage: Tidak ada pergerakan gigi secara aktif, oleh karena itu anchorage tidak menjadi

masalah.

Baseplate: Colleting distal ke gigi insisivus lateral atas dan mesial ke molar primer kedua

atas perlu tetap di tempatnya untuk mencegah drifting gigi yang tidak diinginkan, terutama

jika tidak ada kerja kawat untuk mencegah hal ini di dalam desain. Jika overbite perlu

ditingkatkan, maka FABP dapat dimasukkan sebagaimana mestinya untuk menguranginya.

Desain dari LRA yang berfungsi untuk mempertahankan ruangan bagi gigi premolar

kedua yang akan erupsi dan kesejajaran gigi premolar pertama setelah ekstraksi gigi

sulung molar kedua rahang bawah (gambar 3.18)

Hilangnya gigi sulung molar kedua rahang bawah, setelah penggunaan space

maintainer, tidak hanya menghasilkan ruangan yang cukup untuk gigi premolar kedua rahang

bawah agar dapat erupsi, tetapi juga menghasilkan crowding dari gigi premolar pertama

rahang bawah sebesar lebih dari 2mm, disebabkan oleh adanya leeway space sebesar 2.5mm

pada setiap sisi rahang bawah.

Aktif : Tidak ada, alat yang digunakan bersifat pasif

Retensi : Cangkolan adam pada gigi molar pertama permanen (kawat 0.7mm) dan labial

bow dibagian labial gigi rahang bawah (kawat 0.7mm)


LRA dibuat untuk mempertahankan ruangan bagi gigi premolar kedua rahang bawah yang

belum erupsi setelah ekstraksi gigi sulung molar kedua rahang bawah :

1. Cangkolan Adam pada gigi 36, 46 – kawat 0.7mm

2. Labial bow pada gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43 – kawat 0.7mm

3. Landasan

Gambar 3.18 Desain LRA untuk mempertahankan ruangan bagi gigi premolar kedua rahang

bawah yang belum erupsi setelah ekstraksi gigi sulung molar kedua rahang bawah

Anchorage: Tidak ada gerakan aktif pada gigi, sehingga anchorage tidak dibutuhkan

Landasan: Menghilangkan landasan bagian distal gigi premolar pertama rahang bawah

untuk menyediakan ruang bagi pergerakan gigi ke arah distal. Jika gigi berada lebih ke arah

bukal, maka dilakukan trimming pada akrilik di bagian lingual gigi premolar pertama agar

menyediakan ruang untuk gigi dapat bergerak ke arah lingual.

Kesalahan Dasar

Meskipun beberapa prinsip pada buku ini dapat mencegah keselahan pada desain Anda,

namun ada tiga kesalahan yang paling sering terjadi yang dapat menghambat alat untuk

bekerja secara optimal :

 Menggabungkan Southend clasp pada UR1 dan UL1 sebagai retensi di anterior

dengan menggunakan komponen aktif berupa skrup ekspansi


 Menggabungkan Southend clasp atau fitted labial bow sebagai retensi di anterior pada

gigi yang membutuhkan pergerakan ke arah labial menggunakan Z-spring

 Menggabungkan labial bow sebagai retensi di anterior dengan loop di bagian distal

gigi yang akan digerakkan ke arah distal menggunakan palatal finger spring

Saat desain ini diberikan kepada Lab, desain harus jelas menggambarkan bahwa komponen

retentif yang digunakan akan mencegah pergerakan gigi atau aktivasi dari komponen aktif.

Mengubah posisi dari komponen retentif atau different active dan/atau komponen retentif

harus dijadikan pilihan untuk memastikan bahwa alat yang digunakan mampu menggerakkan

gigi dengan semestinya.

Ringkasan

Desain alat yang dijelaskan pada bab ini berisi tentang alat-alat yang mampu

menggerakan gigi sesuai dengan arah yang diinginkan. Secara jelas, alat ini tidak dapat

mencakup seluruh kemungkinan dan masih dibutuhkan pengaplikasian alat lain, namun tetap

harus menggunakan prinsip-prinsip dasar. Oleh karena itu, masih mungkin jika operator

menggunakan beberapa alat tambahan untuk menghasilkan pergerakkan lain, beberapa

pergerakkan gigi hasilnya jauh lebih memuaskan jika dengan menggunakan alat ortho cekat.

Akan tetapi, jika prinsip desain alat pada Bab diikuti dengan baik, maka mungkin saja untuk

membuat desain alat yang dapat mengatasi berbagai macam kasus orthodonti, dengan

memilih kompenen yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai