Pembimbing:
Disusun oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNPAD
BANDUNG
2019
Pergerakan gigi individu lainnya: Ekstrusi gigi insisif
Gigi insisif yang tidak erupsi pada posisi yang tepat sangat jarang terjadi kecuali jika
terdapat impedansi tertentu pada saat erupsi. Intrusi gigi dapat terjadi dan dianggap sebagai
konsekuensi dari terjadinya trauma dentoalveolar. Dengan demikian, anak-anak dengan gigi
insisif yang intrusi biasanya dapat terlihat oleh spesialis ortodontik, seringkali berhubungan
pula dengan spesialis gigi anak. Dengan demikian, di bawah bimbingan seorang spesialis,
tidak ada alasan mengapa ekstrusi gigi insisif tidak dapat dilakukan oleh non-spesialis ketika
jalur erupsi terlihat jelas dan gigi tersebut telah 'pas' untuk dilakukan pergerakan gigi
ortodontik, selama gigi tersebut memiliki perlekatan yang diperlukan sebagai ikatan ke
Desain: URA untuk ekstrusi UL1 yang intrusi (lihat Gambar 3.15 dan 3.16)
Indikasi:
Ekstrusi gigi insisif yang gagal erupsi setelah menghilangkan impedansi saat erupsi
(contoh: Gigi sulung yang ankylosis; supernumerary) biasanya pada pasien yang
Re-Ekstrusi gigi yang telah intrusi karena terjadinya trauma pada pasien saat dalam
Hal ini mengasumsikan bahwa tidak ada patologi yang terkait dengan akar gigi yang
mengalami trauma
Kontraindikasi:
Secara klinis atau radiografi terlihat kelainan patologis pada akar (resorpsi, radiolusen
periapikal)
mengekstrusi gigi insisif rahang atas. Perhatikan posisi band elastis (garis kuning) dengan
hubungannya pada gingiva (garis merah muda). Meregangkan band elastis di atas ‘goal post’
1. "Goalpost" diposisikan di belakang gigi insisif rahang atas - overjet 3 mm dan overbite
2. Hook diposisikan pada pelat landasan bersebrangan dengan molar pertama gigi permanen,
menghadap ke distal
Gambar 3.16 Instruksi pada laboratorium untuk mengekstrusi UR1 pada URA. Perhatikan
Dasar Pemikiran: Gaya vektor yang dihasilkan oleh penggunaan band elastis untuk
mengekstrusi gigi yang berarti bahwa gigi ditarik secara palatal pada saat yang bersamaan
Jika pasien berada pada fase gigi permanen, maka alat yang lebih tepat digunakan
Desain fitur URA untuk mengekstrusi gigi insisif (lihat Gambar 3.16)
Aktif : Band elastis intraoral diregangkan dari perlekatan pada permukaan labial gigi insisif
Retensi: Cangkolan Adam pada gigi molar permanen rahang atas (kawat dengan diameter 0,7
mm) dan premolar pertama rahang atas (kawat dengan diameter 0,7 mm) atau gigi molar
Anchorage: Dengan jenis perpindahan gigi ini, anchorage diperlukan untuk mencegah
gerakan ke atas pada alat dan intrusi gigi yang tergabung ke dalam unit anchorage.
gerakan ke atas, posisi panah pada cangkolan harus diperiksa dengan teliti pada setiap
kunjungan untuk memastikan bahwa cangkolan tersebut tidak berpindah posisi pada
subgingiva.
Pelat Landasan: Meskipun pelat landasan biasanya menggunakan akrilik, dalam kasus ini
dua fitur kawat penting digabungkan ke dalam pelat landasan : 'hook' dimana tempat
band elastis dipasang dan ‘goalpost’ ( ‘goalpost’ – terbentuk dari kawat). Mereka
tersebut menghindari band elastis menjauh dari mukosa / gingiva dan mencegah
trauma dari band elastis (Gambar 3.15). Takik di ‘cross-bar’ berguna untuk
Space maintainers
Space maintainer sangat berguna dalam maloklusi gigi berjejal di mana gigi geligi
terkena dampak karena kurangnya ruang untuk menampung gigi dalam lengkungan. Space
maintainer dapat digunakan sebelum penggunaan alat orthodonti cekat atau jika maloklusi
akan ringan setelah gigi yang terkena erupsi, maka space maintainer mungkin dapat menjadi
satu-satunya alat yang diperlukan. Waktu ideal untuk perawatan ini adalah pada gigi geligi
campuran akhir (late mixed dentition), ketika menunggu pertumbuhan gigi permanen
sebelum dimulainya perawatan dengan piranti/alat tetap. Space maintainer digunakan untuk
menahan ruang setelah ekstraksi gigi permanen untuk memungkinkan adanya ruang gigi lain
untuk erupsi, mengurangi jumlah pergerakan gigi yang diperlukan dengan peralatan cekat.
Space maintainer memungkinkan gigi untuk erupsi secara alami daripada terekspos dan
disejajarkan untuk meningkatkan kondisi gingiva pada akhir perawatan, karena gigi bererupsi
melalui attached mukosa. Sayangnya, banyak kasus yang cocok untuk space maintainers
disebabkan oleh pergeseran mesial molar permanen pertama setelah kehilangan gigi molar
primer sebelum waktunya yang paling sering terjadi karena karies. Keadaan yang
menyebabkan hilangnya molar primer seperti diet kariogenik dan kebersihan mulut yang
buruk perlu dperbaiki sebelum menggunakan space maintainers. Dengan semua alat peranti
yang bisa dilepas, peranti harus dipasang sebelum pencabutan gigi. Hal ini terutama terjadi
pada space maintainers seperti pada maloklusigigi berjejal, ruang dapat hilang dengan sangat
cepat akibat pergerakan gigi yang tidak diinginkan setelah pencabutan gigi. Pencabutan gigi
permanen yang sehat dapat memungkinkan erupsi gigi impaksi, bagaimanapun tidak
seharusnya perawatan dilakukan tanpa terlebih dahulu meminta saran dari spesialis
ortodontis.
Buatlah URA untuk mempertahankan ruang untuk gigi caninus atas yang tidak erupsi setelah
4. Baseplate
Gambar 3.17 Preskripsi laboratorium untuk URA untuk menjaga ruang untuk erupsi
permanen atas gigi caninus setelah ekstraksi gigi premolar pertama atas.
Indikasi
berikutnya tanpa perlu untuk penciptaan ruang lebih lanjut dengan ekstraksi atau
pengurangan enamel
Kontra-indikasi
Pasien muda yang memerlukan perawatan space maintainer dipakai untuk jangka
waktu yang lama. Hal Ini hanya akan mengurangi kekooperasian dengan perawatan
selanjutnya yakni dengan piranti tetap. Ini juga berisiko merusak gigi (mis. Jika
yang definitif.
Mempertahankan ruang yang tidak mencukupi. Tidak pernah ada gunanya dalam
Fitur-fitur desain URA untuk menjaga ruang untuk erupsi gigi taring permanen yang
berjejal setelah ekstraksi gigi premolar pertama atas (lihat Gambar 3.17)
Retensi: Adams clasps pada molar permanen pertama atas (kawat keras 0.7mm) dan
Southend clasps pada gigi insisif tengah atas (kawat keras 0.7mm). atau double clasps pada
molar permanen pertama atas dan molar primer kedua atas (kawat keras 0,7 mm), dan
Southend clasps pada gigi seri insisif atas (kawat keras 0,7 mm).
Double clasps bertindak sebagai 'stop' mesial ke molar primer kedua untuk mencegah gigi-
gigi ini mesial drifting ke dalam ruang yang dikosongkan akibat ekstraksi premolar pertama
atas. Penghentian kawat dapat ditambahkan untuk mencegah gigi mesial/distal drifting ke
Anchorage: Tidak ada pergerakan gigi secara aktif, oleh karena itu anchorage tidak menjadi
masalah.
Baseplate: Colleting distal ke gigi insisivus lateral atas dan mesial ke molar primer kedua
atas perlu tetap di tempatnya untuk mencegah drifting gigi yang tidak diinginkan, terutama
jika tidak ada kerja kawat untuk mencegah hal ini di dalam desain. Jika overbite perlu
Desain dari LRA yang berfungsi untuk mempertahankan ruangan bagi gigi premolar
kedua yang akan erupsi dan kesejajaran gigi premolar pertama setelah ekstraksi gigi
Hilangnya gigi sulung molar kedua rahang bawah, setelah penggunaan space
maintainer, tidak hanya menghasilkan ruangan yang cukup untuk gigi premolar kedua rahang
bawah agar dapat erupsi, tetapi juga menghasilkan crowding dari gigi premolar pertama
rahang bawah sebesar lebih dari 2mm, disebabkan oleh adanya leeway space sebesar 2.5mm
Retensi : Cangkolan adam pada gigi molar pertama permanen (kawat 0.7mm) dan labial
belum erupsi setelah ekstraksi gigi sulung molar kedua rahang bawah :
2. Labial bow pada gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43 – kawat 0.7mm
3. Landasan
Gambar 3.18 Desain LRA untuk mempertahankan ruangan bagi gigi premolar kedua rahang
bawah yang belum erupsi setelah ekstraksi gigi sulung molar kedua rahang bawah
Anchorage: Tidak ada gerakan aktif pada gigi, sehingga anchorage tidak dibutuhkan
Landasan: Menghilangkan landasan bagian distal gigi premolar pertama rahang bawah
untuk menyediakan ruang bagi pergerakan gigi ke arah distal. Jika gigi berada lebih ke arah
bukal, maka dilakukan trimming pada akrilik di bagian lingual gigi premolar pertama agar
Kesalahan Dasar
Meskipun beberapa prinsip pada buku ini dapat mencegah keselahan pada desain Anda,
namun ada tiga kesalahan yang paling sering terjadi yang dapat menghambat alat untuk
Menggabungkan Southend clasp pada UR1 dan UL1 sebagai retensi di anterior
Menggabungkan labial bow sebagai retensi di anterior dengan loop di bagian distal
gigi yang akan digerakkan ke arah distal menggunakan palatal finger spring
Saat desain ini diberikan kepada Lab, desain harus jelas menggambarkan bahwa komponen
retentif yang digunakan akan mencegah pergerakan gigi atau aktivasi dari komponen aktif.
Mengubah posisi dari komponen retentif atau different active dan/atau komponen retentif
harus dijadikan pilihan untuk memastikan bahwa alat yang digunakan mampu menggerakkan
Ringkasan
Desain alat yang dijelaskan pada bab ini berisi tentang alat-alat yang mampu
menggerakan gigi sesuai dengan arah yang diinginkan. Secara jelas, alat ini tidak dapat
mencakup seluruh kemungkinan dan masih dibutuhkan pengaplikasian alat lain, namun tetap
harus menggunakan prinsip-prinsip dasar. Oleh karena itu, masih mungkin jika operator
pergerakkan gigi hasilnya jauh lebih memuaskan jika dengan menggunakan alat ortho cekat.
Akan tetapi, jika prinsip desain alat pada Bab diikuti dengan baik, maka mungkin saja untuk
membuat desain alat yang dapat mengatasi berbagai macam kasus orthodonti, dengan