Anda di halaman 1dari 9

AB-K/RE-RI/TC/004/98

TATA CARA SURVAI DAN PENGKAJIAN DEMOGRAFI DAN KETATAKOTAAN

BAB I
DESKRIPSI

1.1 Ruang Lingkup


Tata cara ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan pelaksanaan
kegiatan, dan cara pengerjaan yang dapat digunakan dalam pelaksanaan survai
dan pengkajian demografi dan ketatakotaan.

1.2 Pengertian
Yang dimaksud dengan:
1) Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur yang terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan
berdasarkan aspek administratif dan aspek fungsional;
2) Penduduk adalah orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota
keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas
yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada
waktu tertentu;
3) Kependudukan atau Demografi adalah hal ihwal yang berkaitan dengan
jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran,
kualitas, kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial,
budaya, agama serta lingkungan penduduk;
4) Rencana Umum Tata Ruang Kota adalah rencana pemanfaatan ruang kota
yang disusun untuk menjaga keserasian pembangunan antar sektor dalam
rangka penyusunan program-program pembanguanan kota dalam jangka
panjang.
5) Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan adalah rencana struktur ruang
kota yang disusun untuk menjaga konsistensi perkembangan pembangunan
suatu kota pada sebagian, satu atau lebih wilayah otonomi, dengan
strategi perkotaan nasional dalam jangka panjang dan untuk menjaga
keserasian perkembangan pembangunan kota dengan wilayah pengaruh di
sekitarnya, dalam rangka pengendalian program sektoral maupun daerah.

BAB II
KETENTUAN-KETENTUAN

2.1 Umum
Ketentuan umum tata cara ini adalah:
1) Dilakukan oleh pelaksana yang berpengalaman di bidangnya;
2) Tersedia surat-surat yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaaan;
3) Tersedia data statistik sampai dengan 10 tahun terakhir yang terdiri dari:
1). statistik penduduk;
2). kepadatan penduduk;
3). persebaran penduduk;
4). migrasi penduduk per tahun;
5). Penduduk usia sekolah.
4) Peta-peta yang memperlihatkan kondisi fisik daerah yang di studi;
5) Studi-studi yang ada mengenai ketatakotaan.
2.2 Teknis
2.2.1 Kependudukan
Ketentuan teknis untuk tata cara survai dan pengkajian demografi adalah:
1) Wilayah sasaran survai harus dikelompokan ke dalam kategori wilayah
berdasarkan jumlah penduduk sebagai berikut:

Tabel 1 : KATEGORI WILAYAH


No. Kategori Wilayah Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah Rumah (buah)
1 Kota > 1.000.000 > 200.000
2 Metropolitan 500.000 – 1.000.000 100.000 – 200.000
3 Kota Besar 100.000 – 500.000 20.000 – 100.000
4 Kota Sedang 10.000 – 100.000 2.000 – 20.000
5 Kota Kecil Desa 3.000 – 10.000 600 – 2.000

2) Proyeksi jumlah penduduk dihitung dengan metoda arithmatik, geometrik,


dan least squre; Pn Po + Ka (Tn – To)
3) Rumus-rumus perhitungan proyeksi jumlah penduduk
1). Metoda Arithmatik
Pa – P1
Ka = -----------
T2 – T1
dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n;
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar;
Tn = tahun ke n;
To = tahun dasar;
Ka = konstanta arithmatik;
P1 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke I;
P2 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir;
T1 = tahun ke I yang diketahui;
T2 = tahun ke II yang diketahui.

2). Metode Geometrik


Pn = Po (1+r)ⁿ
dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n;
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar;
r = laju pertumbuhan penduduk;
n = jumlah interval tahun.

3). Metode Least Square


Ŷ = a + bX
dimana:
Ŷ = Nilai variabel berdasarkan garis regresi;
X = variabel independen;
a = konstanta;
b = koefisien arah regresi linear.
Adapun persamaan a dan b adalah sebagai berikut :
∑ Y. ∑ X² - ∑ X. ∑ Y
a = ------------------------
n. ∑ X² - (∑ X)²

n. ∑ X. Y - ∑ X. ∑ Y
b = ------------------------
n. ∑ X² - (∑ X)²

Bila koefisien b telah dihitung terlebih dahulu, maka konstanta a


dapat ditentukan dengan persamaan lain, yaitu:
a = Yˉ. bXˉ
dimana Yˉ dan Xˉ masing-masing adalah rata-rata untuk variabel Y
dan X ;
4). Untuk menentukan pilihan rumus proyeksi jumlah penduduk yang akan
digunakan dengan hasil perhitungan yang paling mendekati kebenaran
harus dilakukan analisa dengan menghitung standar deviasi atau
koefisien korelasi;
5). Rumus standar deviasi dan koefisien korelasi adalah sebgai berikut:
(1) Standar Deviasi :
∑ (Xi - Xˉ)²
s = √ ------------------- untuk n > 20
n–1

∑ (Xi - Xˉ)²
s = √ ------------------- untuk n > 20
n
dimana:
s = standar deviasi;
Xi = variabel independen X (jumlah penduduk);
Xˉ = rata-rata X;
n = jumlah data;

Metode perhitungan proyeksi penduduk yang paling tepat adalah


metoda yang memberikan harga standar deviasi terkecil.
(2) Koefisien Korelasi
dimana :
r = koefisien korelasi
Metode perhitungan proyeksi jumlah penduduk yang
menghasilkan koefisien paling mendekati 1 adalah metoda yang
terpilih.

2.2.2 Ketatakotaan
Ketentuan teknis untuk survai dan pengkajian ketatakotaan adalah :
1) Ada sumber daya baik alam maupun non alam yang dapat mendukung
penghidupan dan kehidupan di kota yang akan disurvai;
2) Ada prasarana perkotaan yang merupakan titik tolak arah pengembangan
penataan ruang kota.
BAB III
CARA PENGERJAAN

3.1. Persiapan
Pekerjaan persiapan untuk tata cara ini adalah sebagai berikut :
1) Siapkan data sekunder seperti yang tercantum dalam butir 2.1 yaitu :
1). Data penduduk di wilayah administrasi;
2). Kepadatan rata-rata penduduk di wilayah administrasi;
3). Persebaran penduduk dan peta kepadatan penduduk di wilayah
administrasi;9999
4). Migrasi penduduk per tahun untuk kategori menetap, musiman dan
pelaju di kota;
5). Data penduduk usia sekolah;
6). Jumlah kecamatan dan kelurahan dalam wilayah administratif kota
yang di studi berikut luasnya masing-masing;
2) Lakukan studi pendahuluan dengan data-data sekunder yang telah
terkumpul;
3) Buat rencana survai yang diperlukan.

3.2 Cara Pengerjaan


3.2.1 Survai
3.2.1.1 Demografi
1) Siapkan surat ijin survai untuk ke kelurahan-kelurahan;
2) Kumpulkan data-data seperti tercantum dalam butir 2.1 dari
kelurahan yang bersangkutan;
3) Catat jumlah rumah per kelurahan.
3.2.1.2 Ketatakotaan
1) lakukan peninjauan lapangan untuk membandingkan tatan guna
tanah berdasarkan peta dari Dinas Tata Kota dengan tata guna
sesungguhnya;
2) Gambarkan diatas peta batas-batas daerah urban;
3) Gambarkan diatas peta lokasi daerah perumahan, erdagangan ,
perkantoran, industri, fasilitas-fasilitas sosial dan pendidikan yang
ada;
4) Gambarkan diatas peta jalan-jalan baru, yang sedang dan akan
dibuat (bila ada);
3.2.2 Pengkajian
3.2.2.1 Pengkajian Demografi
1) dengan menggunakan data jumlah penduduk tahun terakhir hitung
mundur jumlah penduduk pertahun untuk tahun-tahun sebelumnya
dengan menggunakan metoda aritmatik, geometrik dan least
square;
2) Hitung standar deviasi masing-masinghasil perhitungan mundur
tersebut terhadap data penduduk eksisting, nilai standar deviasi
terkecil dari tiga perhitungan diatas adalah paling mendekati
kebenaran;
3) Gunakan metoda yang memperlihatkan standar deviasi terkecil
untuk menghitung proyeksii jumlah penduduk.
3.2.2.2 Pengkajian Ketatakotaan
1) Pelajari rencana induk kota yang bersangkutan dan rencana umum
trata ruang kota yang diperoleh dari Bapeda Tk.II;
2) Lakukan evaluasi terhadp rencana umum tata ruang kota dengan
membandingkan peta tata guna tanah yang diperoleh dari Dinas
Tata Kota dengan peta yang dibuat berdasarkan peninjauan
lapangan;
3) lakukan peninjauan kembali terhadap rencana umum tata ruang
kota apabila terjadi penyimpangan tata guna tanah yang cukup
besar, peninjauan kembali meliputi :
(1) peruntukan tanah dan luasnya;
(2) kepemilikan tanah;
(3) jenis bangunan;
(4) konsentrasi daerah niaga;
(5) penyebaran daerah pemukiman;
(6) peruntukan daerah industri;
(7) peruntukan daerah perkantoran.
4) Buat laporan hasil peninjauan kembali rencana umum tata ruang
kota yang bersangkutan berikut kesimpulan dan sarannya

3.3 Penyajian Laporan


1) Buat laporan survai dan pengkajian demografi dan ketatakotaan
yang isinya meliputi :
(1) Cara pelaksanaan survai;
(2) Cara pengkajian data survai serta kesimpulan dan saran
untuk kebutuhan perencanaan sistem penyediaan ari minum
perkotaan;
2) Sistematika penulisan laporan adalah sbb :
BAB I : Pendahuluan
Menguraiakan latar belakang, maksud dan tujuan
penulisan laporan
BAB II : Pelaksanaan survai
Menguraiakan tata cara pelaksanaan survai data-data
dan informasi yang dicari, dan perolehannya.
BAB III : Pengolahan Data
Menguraiakan langkah demi langkah pengolahan data
berikut bentuk keluarannya.
BAB IV : Analisa dan evaluasi
Menguraiakan hasil analisa dan evaluasi data berikut
kesimpulan dan srannya.

LAMPIRAN A
DAFTAR ISTILAH
Garis : regression line
Korelasi : correlation
Rencana induk : master plan
Peninjauan kembali : review
LAMPIRAN B
Contoh Perhitungan Pemilihan Metoda Proyeksi Jumlah Penduduk

Kota “A” mempunyai data statistik penduduk selama 10 tahun terakhir, sebagai
berikut :

Tahun Jumlah Penduduk Pertumbuhan penduduk


(jiwa)

Jiwa Persen
1987 66.789 - -
1988 67.340 551 0.82 %
1989 68.528 1.188 1.76 %
1990 69.450 922 1.35 %
1991 70.128 678 0.98 %
1992 70.274 146 0.21 %
1993 70.696 422 0.60 %
1994 71.309 394 0.98 %
1995 72.146 756 1.06 %
1996 75.089 2.943 4.08 %
Jumlah - 8.300 11.84 %

Soal : Pilih metoda yang tepat untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk 20
tahun mendatang

Cara pengerjaan :
Rata-rata pertambahan penduduk dari tahun 1987 sampai 1996 adalah :

Ka = (P96 - P87) / (1996 – 1987)


Ka = (75.089 – 66.789)/9
Ka = 8.300/9 Ka = 922 jiwa/tahun

Persentase pertambahan penduduk rata-rata per tahun :


r = 11,84 % / 9
r = 1,32 %

Dengan bertolak dari data penduduk tahun 1996 hitung kembai jumlah
penduduk penduduk per tahun dari tahun 1987 sampai dengan 1995 dengan
menggunakan metoda arthmatik, geometrik dan least square.
1) Metoda Arithmatik
Pn = Po + Ka (Ta – To)

Ka = P2 – P1
T2 – T1
Ka = 922
Ka = P96 = 75.089
P87 = 75.089 -922 (95 – 87) = 66.791

2) Metoda Geometrik
Pn = Po (1 – r)n
P87 = P96 (1 + 0,0132) (96-87)
P87 = 75.089 /(1,0132)9 = 66.730

3) Metoda Least Square


Ŷ = a + bX

a = ∑ Ŷ∑X². ∑X² - ∑X. ∑ Ŷ


n∑X² - (∑X²)

b =n, ∑X.Y – ∑X. ∑ Ŷ


n∑X² - (∑X²)

Tahun Tahun 66.789 XY X²


Ke (X) Y
1987 1 66.789 66.789 1
1988 2 67.340 134.680 4
1989 3 68.528 205.584 9
1990 4 69.450 277.800 16
1991 5 70.128 350.640 25
1992 6 70.274 421.644 36
1993 7 70.696 494.872 49
1994 8 71.309 571.120 64
1995 9 72.146 649.314 81
1996 10 75.089 750.890 100
Jumlah 55 701.830 3.923.333 385

Dengan menggunakan rumus di atas maka besarnya a dan b dapat dihitung,yaitu:


a = 65.965,1
b = 766,88

Y87 = 65.965,1 + 766,88 (87 -87)


Y87 = 65.965

Hasil perhitungan mundur jumlah penduduk selengkapnya adalah sebagai


berikut :
Tahun Statistik
Jumlah Hasil perhitungan mundur
Penduduk
(X) (Y) Arithmatik Geometrik Least Square
1987 66.789 66.789 66.730 65.965
1988 67.340 67.711 67.611 66.732
1989 68.528 68.633 68.503 67.499
1990 69.450 69.556 69.407 68.266
1991 70.128 70.478 70.323 69.033
1992 76.274 71.400 71.252 69.800
1993 70.696 72.322 72.192 70.566
1994 71.390 73.245 73.145 71.333
1995 72.146 74.167 74.111 72.100
1996 75.089 75.089 75.089 73.089
Jumlah 701.830
Untuk menentukan metoda proyeksi jumlah penduduk yang paling mendekati
kebenaran terlebih dahulu perlu dihitung standara deviasi dari hasil perhitungan
ketiga metoda di atas
∑ (Yi - Ymean)²
s = √ -------------------------- untuk n > 20
n
dimana:
s = standar deviasi;
Yi = variabel independen Y (jumlah penduduk);
Ymean = rata-rata Y;
N = jumlah data;

Hasil perhitungan stándar deviasi dari ketiga metoda perhitungan tersebut dapat
dilihat pada tabel-tabel berikut.

Deviasi stándar dari hasil perhitungan Arithmatik


Tahun Statistik Hasil
Tahun Ke Jumlah perhitungan Yi - Ymean (Yi – Ymean)²
(X) Penduduk Arithmatik
(Yi)
1987 1 66.789 66.789 -3.394 1.151.910
1988 2 67.34 67.711 -2.472 6.109.597
1989 3 68.528 68.633 -1.550 2401.074
1990 4 69.450 69.556 -627 393.530
1991 5 70.128 70.478 295 86.966
1992 6 70.247 71.400 1.217 1.481.381
1993 7 70.696 72.322 2.139 4.576.776
1994 8 71.390 73.245 3.062 9.373.150
1995 9 72.146 74.167 3.984 15.870.503
1996 10 75.089 75.089 4.906 24.068.836
Jumlah 55 701.830 - - 75.880.914
Ymean 70.183 - - -
Standar - - - 2.755
Deviasi
Deviasi stándar dari hasil perhitungan Geometrik
Tahun Statistik Hasil
Tahun Ke Jumlah perhitungan Yi - Ymean (Yi – Ymean)²
(X) Penduduk Geometrik
(Yi)
1987 1 66.789 66.730 -3.453 11.924.731
1988 2 67.34 67.611 -2.572 6.617.176
1989 3 68.528 68.503 -1.680 2.822.155
1990 4 69.450 69.407 -776 601.690
1991 5 70.128 70.323 140 19.737
1992 6 70.247 71.252 1.069 1.142.248
1993 7 70.696 72.192 2.009 4.037.219
1994 8 71.390 73.145 2.962 8.744.755
1995 9 72.146 74.111 3.928 15.427.128
1996 10 75.089 75.089 4.906 24.068.836
Jumlah 55 701.830 - - 75.435.676
Ymean 70.183 - - -
Standar - - - 2.747
Deviasi

Deviasi stándar dari hasil perhitungan Least Square


Tahun Statistik Hasil
Tahun Ke Jumlah perhitungan Yi - Ymean (Yi – Ymean)²
(X) Penduduk Least Square
(Yi)
1987 1 66.789 65.965 -4.218 17.790.680
1988 2 67.340 66.732 11.909.539 -
1989 3 68.528 67.499 -2.684 7.204.608
1990 4 69.450 68.266 -1.017 3.675.88
1991 5 70.128 69.033 -1.150 1.323.347
1992 6 70.247 69.800 -384 147.072
1993 7 70.696 70.566 383 146.980
1994 8 71.390 71.333 1.150 1.323.098
1995 9 72.146 72.100 11.917 3.675.426
1996 10 75.089 75.089 14.906 24.068.836
Jumlah 55 - - 71.265.499
Ymean - - 70.183
Standar - - 2.670
Deviasi

Hasil perhitungan stándar deviasi memperlihatkan angka yang berbeda untuk


ketiga metoda proyeksi. Angka terkecil adalah hasil perhitungan proyeksi dengan
metoda Least Square. Jadi untuk memperkirakan jumlah kota “A” 20 tahun
mendatang dipilih metoda Least Square.

Anda mungkin juga menyukai