Fistula ani atau anal fistula adalah terowongan kecil yang menghubungkan abses, rongga yang terinfeksi di
anus, ke lubang pada kulit di sekitar anus.
Penyebab
Asupan garam harian yang tinggi
Kebiasaan duduk lama di toilet saat buang air besar
Riwayat diabetes, hiperlipidemia, dan dermatosis.
Riwayat operasi anorektal.
Riwayat merokok dan konsumsi alkohol.
Konsumsi makanan pedas atau berminyak secara berlebihan.
Jarang olahraga.
Gejala
Iritasi kulit di sekitar anus.
Rasa sakit terus-menerus dan berdenyut, yang mungkin memburuk saat duduk, bergerak, batuk, atau
buang air besar.
Keluarnya cairan berbau dari anus.
Keluarnya nanah atau darah saat buang air besar.
Pembengkakan dan kemerahan di sekitar anus
Pencegahan
Menjaga kebersihan area kelamin, anus, dan area di sekitarnya.
Tidak gonti-ganti pasangan seks.
Tidak merokok.
Menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang dan minum air putih dalam jumlah cukup.
Menjalani pengobatan dan kontrol secara berkala ke dokter jika menderita penyakit yang dapat
meningkatkan risiko terbentuknya fistula ani.
Perawatan Pasca-Operasi
Hindari dahulu makanan berserat, makanan pedas dan produk susu.
Batasi aktivitas selama 2-3 hari pasca operasi untuk mengurangi nyeri
Saat melepas perban, disarankan untuk duduk di sitz bath
- dapat dilakukan dengan mengisi bak mandi, atau bak mandi besar
dengan beberapa cm air hangat.
- Sitz bath dilakukan selama 10-15 menit setidaknya 4-6 kali per hari,
lalu gunakan pembalut untuk mengumpulkan drainase
- Jangan gunakan salep di atas luka selama beberapa hari
Minum obat untuk nyeri dan mual, seperti yang ditentukan, secara teratur
Setelah dari toilet, Anda harus dengan lembut membersihkan area
tersebut hingga kering dengan kertas tisu
Anda harus dengan lembut membersihkan area tersebut hingga kering
dengan kertas tisu