Karena itu perusahaan han perlu mengetahui harga pokok produksi pesananya
secara tepat ,agar biaya-biaya yang tidak pada tempatnya dapat dikontrol dan
dihi d k
dihindarkan,sehingga
hi perusahaan
h dapat
d t bekerja
b k j secara efisien
fi i dan
d efektif
f ktif
• Menetapkan harga pokok produksi
pesanan tas
pesanan tas
Rumusan
R • Menghitung harga jual per‐unit dari
produk tas tersebut
masalah g g y g p
• Mengitung laba yang didapatkan
• Menetapkan apakah metode yang
digunakan sudah tepat
Batasan • Penulis akan membatasi masalah pada
perhitungan harga pokok produksi
pesananperiode 2012 melalui metode full
d l l d f ll
Masalah costing
Tujuan Penulisan
Adapun penentuan besarnya harga pokok produksi tas kantor untuk pesanan 50 produk tas
kantor dapat dirumuskan sebagai berikut :
Biaya Bahan baku Rp 6.034.000
Biaya Tenaga Kerja langsung Rp 1.100.000
Biaya Overhead Pabrik Rp 975.000 +
Jumlah Harga Pokok Produksi Rp 8.109.000
Harga pokok produksi 1 buah produk tas adalah Rp. 8.109.000 = Rp.162.180
50 buah
Perhitungan Menurut Perusahaan
Penentuan Harga Jual Menurut Perusahaan
Laba yang diharapkan dari pembuatan tas kantor tersebut adalah 40% dari
j l h
jumlah yang telah terjadi.
t l h t j di
Adapun penentuan besarnya harga jual menurut perusahaan ,sebagai berikut:
Total Biaya Produksi Rp 8.109.000
Laba yang Diharapkan 40% Rp 3.243.600 +
Total Harga Jual Rp11.352.600
Harga Jual Perunit = Total harga jual
Jumlah unit
= Rp 11.352.600
R 11 352 600
50
= Rp 227.052
Perhitungan Menurut Perusahaan
Perhitungan Laba/Rugi Bruto Tiap Pesanan
Perhitungan laba/rugi menurut perusahaan adalah sebagai berikut :
Total Harga Jual Rp 11.352.600
Biaya produksi :
BBB Rp 6.034.000
BTKL Rp 1.100.000
BOP Rp 975.000 +
Total biaya produksi
Total biaya produksi Rp 8 109 000 –
Rp 8.109.000 –
Laba bruto Rp 3.243.600
Jadi laba bruto 1 buah produk tas adalah sebagai berikut :
Rp 3.243.600 = Rp 64.872
50 buah
Perhitungan Dengan Metode Full Costing
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Untuk menentukan harga pokok produksi yang akan dikeluarkan dalam
memproduksi pesanan tertentu, perlu dihitung unsur‐unsur biaya sebagai
p p ,p g y g
berikut :
Biaya Bahan baku
Kain / bahan kulit
Kain / bahan kulit 50 meter @ Rp 85 000 ‐ Rp 4.250.000,
@ Rp 85.000. Rp 4 250 000 ‐
Kain satin 50 meter @ Rp 10.000,‐ Rp 500.000,‐
Resleting tas 50 buah @ Rp 25.000.‐ Rp 1.250.000,‐
Jumlah bahan baku yang dibeli
l hb h b k dib li Rp 6.000.000.‐
6 000 000
BTKL
Bagian Potong 50 buah @ Rp 6.000 Rp. 300.000
Bagian Jahit 50 buah @ Rp. 10.000 Rp. 500.000
Bagian finishing 50 buah @ Rp. 6.000 Rp. 300.000 +
• Rp 1 100 000
Rp 1.100.000
Perhitungan Dengan Metode Full Costing
Biaya Overhead Pabrik
Bahan penolong
Benang jahit 30 roll @ Rp 1000.‐ Rp 30.000.‐
Jarum jahit 1 pak Rp 4.000.‐
Jumlah bahan penolong Rp 34.000.‐
BTKTL
Biaya yang dikenakan Rp. 300.000 perbulan , terdiri dari 3 orang karyawan
,satu bulan dihitung 30 hari kerja , tarif yang dikenakan perhari Rp. 10.000
,satu bulan dihitung 30 hari kerja , tarif yang dikenakan perhari Rp. 10.000
(Rp. 300.000/ 30 hari ) , jad biaya yang dikenakan selama proses produksi Rp.
500.000 ( Rp.10.000 x 25 hari x 2 orang )
Biaya Listrik
Biaya Listrik
Biaya listrik untuk 1 bulan November sebesar Rp 120.000 , tarif listrik per hari
Rp. 4.000 ( Rp. 120.000 / 30 hari ) , jad biaya yang dikenakan selama proses
produksi sebesar Rp. 100.000 ( Rp.4.000 x 25 hari)
produksi sebesar Rp. 100.000 ( Rp.4.000 x 25 hari)
Perhitungan Dengan Metode Full Costing
Biaya Telefon
Bi T l f
Biaya Telpon untuk 1 bulan sebesar Rp. 150.000 ,tarif telpon perhari Rp. 5.000 (Rp.
150.000 / 30 hari) , jadi biaya telefon yang dikenakan selama proses sebesar Rp.
125.000 (Rp.5.000 x 25 hari)
125.000 (Rp.5.000 x 25 hari)
Biaya Pemeliharaan Mesin
Biaya pemeliharaan mesin satu bulan sebesar Rp 300.000.‐ ,satu hari dihitung 8 jam ,
tarif perjam yang dikenakan Rp 1.250,‐
p j y g p , (( Rp 300.000 / 240 Jam
p / ) ,, maka biaya yang
y y g
dikenakan selama proses produksi Rp. 250.000 ( Rp.1.250 x 8 jam x 25 hari )
Biaya Depresiasi Mesin
Konveksi tas afra dalam meproduksi tas menggunakan mesin jahit sebanyak 10 unit
dengan harga perolehan Rp. 1.500.000. Untuk menghitung biaya depresiasi mesin
,perusahaan menggunakan metode garislurus dengan umur ekkonomis selama 10
tahun,biaya depresiasi yang dikenakan pada masing‐masing mesin tersebut adalah Rp.
150 000 ( Rp 1 500 000 / 10 tahun)
150.000 ( Rp. 1.500.000 / 10 tahun) .
sedangkan biaya depresiasi perbulannya sebesar Rp. 12.500 ( Rp.150.000 /12 bulan),
biaya depresiasi mesin jahit tarif per jamnya sebesar Rp. 52/jam (12.500/ 240 jam ) ,
jadi besarnya biaya depresiasi yang dikenakan selama proses produksi adalah Rp.
104.000 ( Rp. 52 x 8 jam x 10 unit )
Perhitungan Dengan Metode Full Costing
Total Biaya Overhead Pabrik :
Bahan penolong Rp. 34.000
BTKTL Rp. 500.000
Biaya Listrik Rp. 100.000
Biaya Telefon Rp. 125.000
Biaya Pemeliharaan Mesin Rp. 250.000
Biaya Depresiasi Mesin Rp. 104.000 +
Rp.1.113.000
Perhitungan harga pokok produksi pesanan dengan metode full costing adalah sebagai
berikut:
Biaya bahan baku Rp 6.000.000,‐
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 1.100.000,
Biaya Over head Pabrik Rp. 1.113.000,‐+
Jumlah biaya pokok produksi Rp. 8.213.000,‐
Harga pokok produksi satu buah tas sebagai berikut: Rp. 8.213.000 = Rp. 164.260
50
Perhitungan Dengan Metode Full Costing
• Perhitungan Harga Jual
laba yang diharapkan oleh perusahaan dari pesanan tas kantor tersebut
adalah sebesar 40% dari jumlah yang telah terjadi
40 % x Rp 8.213.000,‐ = Rp 3.285.200
Adapun penentuan besarnya % mark up dapat dirumuskan sebagai berikut :
Adapun penentuan besarnya % mark up dapat dirumuskan sebagai berikut :
% mark up = Rp 175.000 + Rp 3.285.200 x 100%
Rp 8.213.000
= 42
42 %
Total biaya produksi Rp. 8.213.000
% mark up 42 % x Rp 8.213.000 Rp 3.449.460+
Total harga jual Rp 11.662.460
Unit produksi 50 unit
Harga jual
Harga jual Rp 233.249
Rp 233.249
Perhitungan Dengan Metode Full Costing
Perhitungan Laba/Rugi Bruto Tiap Pesanan
Perhitungan laba/bruto adalah sebagai berikut :
Total harga jual Rp 11.662.460
Biaya produksi :
BBB Rp 6.000.000
BTKL Rp 1.100.000
BOP Rp 1.113.000 +
Total biaya produksi
Total biaya produksi Rp 8 213 000 –
Rp 8.213.000 –
Laba bruto Rp 3.449.460
Jadi laba bruto 1 buah produk tas adalah sebagai berikut :
Rp 3.449.460 = Rp 68.989
50 buah
Rangkuman Hasil Penelitian
Perusahaan Full Costing Dalam perbandingan diatas terdapat
BBB Rp. 6.034.000 BBB Rp. 6.000.000 perbedaan perhitungan antara
perusahaan dan full costing dimana
BTKL Rp. 1.100.000 BTKL Rp. 1.100.000
perusahaan mempunyai harga pokok
BOP Rp. 975.000 BOP Rp. 1.113.000 produksi Rp 8.109.000.‐, sedangkan full
costing Rp 8.213.000.‐ ,dan harga jual
menurut perusahaan Rp 11.352.600.‐,
HPP Rp. 8.109.000 HPP Rp. 8.213.000 menurut full costing Rp. 11.662.460,‐
By Adm & Rp. 100.000
umum Selisih total harga pokok produk antara
By Pemasaran Rp. 75.000 cara perhitungan menurut perusahan
dengan menurut metode full costing
yaitu sebesar :
Laba yang Laba yang Rp.8.109.000 – Rp.8.213.000 =
diharapkan 40 diharapkan Rp.104.000
% 40%
Rp. 8.109.000 Rp. 8.213.000 Sedangkan selisih harga jual antara cara
Rp. 3.243.600 Rp. 3.285.200 perhitungan menurut perusahaan
dengan menurut metode full costing
Mark up 42%
adalah :
Haga Jual Rp. 11.352.600 Harga Jual Rp. 11.662.460 Rp.227.052 ‐ Rp.233.249 = Rp. 6.197
Harga Perunit Rp. 227.052 Haraga Perunit Rp. 233.249
Kesimpulan