Anda di halaman 1dari 6

KASUS PERUSAHAAN GARMEN

“ FANCY & LUXURY”

Perusahaan garmen “ FANCY & LUXURY” yang berlokasi di


Yogyakarta dan dimiliki oleh ibu Larasati. Sebagai pemilik, Larasati mengelola
sendiri kegiatan operasional dan pemasaran produknya. Dengan dibantu 5
karyawan bagian produksi, Larasati mulai kerepotan dan mencari tenaga
tambahan khususnya di bidang keuangan.
Modal awal yang dimiliki Larasati adalah sebuah rumah dan tanah yang
siap disajikan ruang produksi dan sekaligus kantor, senilai Rp. 500.000.000 serta
uang tunai yang berbentuk tabungan sebesar Rp. 150.000.000. Total modal awal
sebesar Rp. 650.000.0000 , termasuk kas (uang tunai) , sedangkan kebutuhan
modal untuk aktiva tetap adalah Rp. 160.000.000.
Kebutuhan untuk biaya modal kerja dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu biaya
produksi (harga pokok produksi per unit) dan biaya operasional per bulan
1. Harga Pokok Produksi
Komponen harga pokok produksi terdiri dari
a. Kebutuhan bahan baku diperoleh dari supplier yang telah disurvey
sebelumnya. Harga kain per meter bervariasi, namun untuk menjaga
kualitas, Larasati menetapkan standar dengan kain yang berharga Rp.
75.000 per meter. Untuk ppembelian 1 bal harga bisa lebih murah. Satu
bal kain dengan panjang 24 meter seharga Rp. 1.500.000, bisa digunakan
untuk memproduksi kurang lebih 10 potong pakaian.
b. Benang jahit khusus kualitas satu seharga Rp. 25.000 per boks. Biasanya
bisa digunakan untuk 10 potong pakaian
c. Benang obras seharga Rp. 20.000 per gulung rata-rata digunakan untuk 8
potong pakaian.
d. Benang border 1 box berisi warna warni seharga Rp. 40.000 per boks bisa
digunakan untuk 8 potong pakaian
e. Bahan penolong yang sebagian besar terdiri dari kancing dan payet rata-
rata Rp. 75.000 per potong pakaian
f. Biaya tenaga kerja langsung , khususnya untuk pemasangan payet cukup
mahal yaitu Rp. 75.000 per potong pakaian.
2. Biaya operasional per bulan
Selain biaya produksi, perusahaan juga mengeluarkan biaya operasional,
terdiri dari biaya listrik, biaya administrasi serta biaya gaji karyawan. Jumlah
biaya operasional per bulan kurang lebih Rp. 10.000.000. Berikut rincian
biaya operasional per bulan.
a. Biaya listrik dan telepon sebesar Rp. 2.000.000
b. Biaya administrasi dan promosi Rp. 3.000.000
c. Gaji karyawan Rp. 5.000.000, dengan perincian
Tabel
Gaji Karyawan
Jabatan Jumlah Gaji/Bulan/Orang
Marketing 1 Rp. 1.500.000
Administrasi dan keuangan 1 Rp. 1.500.000
Karyawan produksi 5 Rp. 400.000

3. Data Pendukung
a. Supplier bahan baku kain memberikan kemudahan dalam pembayaran,
yaitu maksimal 2 minggu atau 14 hari setelah barang dikirim. Begitu juga
untuk supplier benang jahit, pembayaran bisa dilakukan 12 hari stelah
barang dikirim. Untuk benang obras dan benang border stock supplier
tidak pasti sehingga untuk mengurangi risiko kehabisan bahan,
perusahaan akan memberikan uang muka (persekot) 6 hari sebelumnya
untuk benang obras dan 3 hari sebelumnya untuk benang border.
b. Proses produksi selesai dalam 3 hari, namun produk tidak langsung
dijual, tetapi perlu 1 hari lagi untuk menyortir barang-barang yang cacat.
Jumlah produksi 1 hari rata-rata 10 potong pakaian, sesuai dengan
kapasitas mesin dan tenaga kerja. Dalam 1 bulan rata-rata ada 25 hari
kerja
c. Untuk menjaga keamanan produksi, jika terjadi hal-hal yang sifatnya tak
terduga, Larasati menetapkan kas minimal dalam perusahaan sebesar Rp.
2.000.000
d. Harga jual rata-rata Rp. 500.000 per potong dan kebijakan penjualan
kredit ditetapkan dengan persyaratan pembayaran “net 30”, artinya
pembayaran dilakukan pada hari ke-30 atau 1 bulan setelah terjadinya
transaksi penjualan.
Selain itu data modal awal
Jenis Modal Nilai
Tanah seluas 600 m @Rp.500.000 Rp.300.000.000
Gedung dan perkakas Rp. 200.000.000
Kas (Uang Tunai) Rp. 150.000.000
Jumlah modal sendiri Rp. 650.000.000

Kebutuhan Modal untuk Aktiva Tetap


Keteranagan Nilai
Merehabilitasi rumah menjadi ruang usaha Rp. 15.000.000
Mesin-mesin (1 set)
1 mesin potong @ Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
3 mesin jahit @ Rp. 2.500.000 Rp. 7.500.000
2 mesin obras @ Rp. 2.000.000 Rp. 4.000.000
1 mesin border @ Rp. 3.500.000 Rp. 3.500.000
Peralatan kantor (meja,kursi,rak dan sebagainya) Rp. 8.000.000
Kendaraan untuk operasional Rp.120.000.000

Karena kas yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi modal kerja dan
aktiva tetap, maka Larasati mengambil keputusan untuk kredit kendaraan.
Harga kendaraan Rp. 120.000.000 dengan uang muka sebesar 30 % atau
36.000.000.dan bunga sebesar 18 % per tahun sistem bunga menurun.
Angsuran dibayar setiap tahun pada akhir periode selama 5 tahun. Untuk
modal kerja kekurangannya dipenuhi dengan hutang bank.
Tugas :
1. Menghitung waktu terikatnya dana
2. Menghitung kebutuhan modal kerja
3. Menghitung kebutuhan modal investasi
Penyelesaian
1. Waktu terikatnya dana
Komponen Modal Persekot Proses Quality Penjualan Waktu
Kerja (Kredit) Produksi Control Kredit Terikatnya
Dana

(1) (2) (3) (4) (5)= 1+2+3+4


Kain - 14 3 1 30 20
Benang jahit -12 3 1 30 22
Benang obras 6 3 1 30 40
Benang bodir 3 3 1 30 37
Bahan penolong 3 1 30 34
Biaya TKL 3 1 30 34
Biaya telp & listrik 3 1 30 34
Biaya administrasi 3 1 30 34
Gaji karyawan 3 1 30 34

Keterangan
1. Data persekot dan kredit diambil dari data pendukung. Persekot merupaka
uang muka, karena sudah dibayar perusahaan maka bernilai positif.
Sedangkat kredit merupakan hutang yang belum dibayar, sehingga
berdampak negatif.
2. Data proses produksi, quality contrl dan penjualan kredit diambil dari data
pendukung
2. Kebutuhan Modal Kerja
a) Data produksi
Jumlah produksi per hari 10
Jumlah produksi per bulan (25 hari kerja) 250

b) Kebutuhan modal kerja

Komponen Modal Biaya per Kebutuhan Waktu Kebutuhan


Kerja unit (Rp) Kas per Hari Terikatnya Modal Kerja
(Rp) Dana (Rp)
(1) (2) (3) (4) = (2) x( 3)
Kain 150.000 1.500.000 20 30.000.000
Benang jahit 2.500 25.000 22 550.000
Benang obras 2.500 25.000 40 1.000.000
Benang bodir 5.000 50.000 37 1.850.000
Bahan penolong 75.000 750.000 34 25.500.000
Biaya TKL 75.000 750.000 34 25.500.000
Biaya telp & listrik 80.000 34 2.720.000
Biaya administrasi 120.000 34 4.080.000
200.000 34 6.800.000
2.000.000
310.000 100.000.000

Keterangan
1.Biaya per unit = Total harga pembelian : Jumlah unit satuan
2.Kebutuhan kas per hari untuk bahan baku dan bahan penolong = biaya per
unit x Jumlah produksi per hari.
3.Biaya non produksi ditentukan biaya per hari kerja
4.Waktu terikatnya dana diambil dari tabel waktu terikatnya dana
3. Kebutuhan Modal Investasi
1) Kebutuhan investasi awal
Keterangan Jumlah
Modal kerja 100.000.000
Aktiva tetap:
Rehabilitasi gedung 15.000.000
Mesin-mesin 17.000.000
1 unit kendaraan 120.000.000
Peralatan kantor 8.000.000
Kebutuhan investasi awal 260.000.000

2) Menghitung besarnya pinjaman modal kerja


Keterangan Jumlah
Kas tersedia 150.000.000
Alokasi dana (pengeluaran) :
Uang muka pinjaman kendaraan 30 % 36.000.000
Rehabilitasi gedung 15.000.000
Mesin-mesin (total mesin) 17.000.000
Peralatan kantor 8.000.000
Jumlah pengeluaran 76.000.000
Sisa kas 74.000.000
Kebutuhan modal kerja (jawaban 2b) 100.000.000
Kekurangan untuk modal kerja 26.000.000
Kekurangan modal kerja = kebutuhan modal kerja-sisa kas
3) Neraca awal tahun
Aktiva Pasiva
Aktiva lancar Hutang modal kerja 26.000.000
-Modal kerja 100.000.000
Aktiva tetap
-Tanah 300.000.000 Hutang kendaraan 84.000.000
-Gedung setelah 215.000.000
rehab
-Mesin 17.000.000
-Kendaraan 120.000.000 Modal sendiri 650.000.000
-Peralatan kantor 8.000.000
Total aktiva 760.000.000 Total pasiva 760.000.000
Gedung setelah rehab = Gedung dan perkakas +rehabilitasi gedung
Hutang modal kerja=kekurangan modal kerja
Hutang kendaraan = 120 jt-36 jt

Anda mungkin juga menyukai