Anda di halaman 1dari 13

Tugas Akuntansi Biaya

Nama anggota :
1. Ni Putu Widya Adnyani (10) (1907531096)
2. Ketut Krisnanda Dewi Sukmayana (11) (1907531106)
3. Luh Gde Pasek Puspa Dewi (15) (1907531111)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
Soal 1.
Berikut ini adalah transaksi yang berkaitan dengan bahan di PT. Muliaratu.
1. Perusahaan membeli bahan baku senilai Rp67.000.000 secara kredit.
2. Bahan senilai Rp42.400.000 dikeluarkan dari gudang untuk proses produksi. Dari
jumlah tersebut Rp37.200.000 merupakan bahan baku.
3. Bahan senilai Rp6.700.000 yang dibeli pada transaksi no.1, dikembalikan ke pemasok
karena mengalami kerusakan saat pengiriman.
4. Perusahaan membayar lunas atas pembelian pada transaksi no 1.
5. Perusahaan membeli bahan baku secara tunai sebesar Rp13.000.000.
6. Limbah (scrap) dari penanganan bahan baku laku dijual senilai Rp1.400.000.
Manajemen tidak berkeinginan untuk memperlakukan hasil penjualan limbah ini
sebagai pengurang biaya produksi.
Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut di atas.

Jawab :

No Keterangan Debit Kredit


1 Jurnal Pembelian Bahan Baku
Persediaan Bahan Baku Rp 67.000.000
Utang Dagang Rp 67.000.000
2 Jurnal Pemakaian Bahan Baku
Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku Rp 37.200.000
Persediaan Bahan Baku Rp 37.200.000
BOP Sesungguhnya – Biaya Bahan Penolong Rp 5.200.000
Persediaan Bahan Penolong Rp 5.200.000
3 Jurnal Retur Pembelian Bahan Baku
Utang Dagang Rp 6.700.000
Persediaan Bahan Baku Rp 6.700.000
4 Jurnal Pelunasan Bahan Baku
Utang Dagang Rp 60.300.000
Kas Rp 60.300.000
5 Jurnal Pembelian Bahan Baku
Persediaan Bahan Baku Rp 13.000.000
Kas Rp 13.000.000
6 Jurnal Hasil Penjualan Sisa Bahan (Scrap) sebagai Penghasilan di Luar Usaha
Kas Rp 1.400.000
Hasil Penjualan Sisa Bahan Rp 1.400.000

Soal 2.
PT Baraapi membayar upah karyawan bagian produksi dengan tariff normal sebesar
Rp10.000 per jam. Pembayaran upah dilakukan setiap akhir pekan. Karyawan yang bekerja di
atas 40 jam dalam satu minggu, kelebihannya akan dibayar dengan tariff lembur. Tarif
lembur ditentukan sebesar 150% dari tariff normal. Rekap jam kerja karyawan pada minggu
pertama bulan Juni adalah sebagai berikut.

No. Jumlah Tenaga Kerja Jumlah Jam


(orang)
1. 10 48
2. 15 47
3. 12 42
4. 25 40
5. 8 38

Diminta:
1. Hitunglah jumlah upah pada minggu tersebut.
2. Buatlah jurnal yang diperlukan.

Jawab :
1. Jumlah Upah pada minggu tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
Diketahui tarif jam kerja normal adalah sebesar Rp 10.000
Tarif lembur = 1,5 dari tarif normal
= 1,5 x Rp 10.000
= Rp 15.000/jam
Perhitungan :
1) Jumlah Tenaga Kerja 10 orang
Jam biasa (40 jam x Rp 10.000) Rp 400.000
Lembur (8 jam x Rp 10.000) Rp 80.000
Premi lembur (8 jam x Rp 15.000) Rp 120.000
Jumlah upah karyawan satu minggu (per orang) Rp 600.000
Jumlah upah 10 karyawan satu minggu
( 10 x Rp 600.000) Rp 6.000.000

2) Jumlah Tenaga Kerja 15 orang


Jam biasa (40 jam x Rp 10.000) Rp 400.000
Lembur (7 jam x Rp 10.000) Rp 70.000
Premi lembur (7 jam x Rp 15.000) Rp 105.000
Jumlah upah karyawan satu minggu (per orang) Rp 575.000
Jumlah upah 15 karyawan satu minggu
( 15 x Rp 575.000) Rp 8.625.000
3) Jumlah Tenaga Kerja 12 orang
Jam biasa (40 jam x Rp 10.000) Rp 400.000
Lembur (2 jam x Rp 10.000) Rp 20.000
Premi lembur (2 jam x Rp 15.000) Rp 30.000
Jumlah upah karyawan satu minggu (per orang) Rp 450.000
Jumlah upah 12 karyawan satu minggu
( 12 x Rp 450.000) Rp 5.400.000

4) Jumlah Tenaga Kerja 25 orang


Jam biasa (40 jam x Rp 10.000) Rp 400.000
Jumlah upah 25 karyawan satu minggu
(25 x Rp 400.000) Rp 10.000.000

5) Jumlah Tenaga Kerja 8 orang


Jam biasa (38 jam x Rp 10.000) Rp 380.000
Jumlah upah 8 karyawan satu minggu
(8 x Rp 380.000) Rp 3.040.000

Total Upah Satu Minggu adalah sebesar Rp 33.065.000

2. Jurnal untuk Mencatat Pembayaran Gaji Karyawan yang melakukan lembur sebanyak 37
(10 + 15 + 12) karyawan
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 14.800.000
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp 5.225.000
Utang Gaji dan Upah Rp 20.025.000
Jurnal untuk mencatat pembayaran gaji karyawan yang tidak lembur sebanyak 33 (25 + 8)
karyawan
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 13.040.000
Gaji dan Upah Rp 13.040.000

Soal 3
Berikut ini adalah rekap gaji bulan Februari PT. Jayamerdeka. Perusahaan tidak menanggung
pajak penghasilan karyawan.

No. Pekerjaan Jam Kerja (jam) Tarif (Rp/jam) Jumlah


1. TK Dept. Produksi
01 Job No. 06 5.500 2.000 11.000.000
02 Job No. 07 3.750 2.000 7.500.000
03 Job No. 08 2.200 2.000 4.400.000
04 Mandor 200 5.000 1.000.000
Rp 23.900.000
2. TK Dept. Jasa Rp 4.000.000
3. TK Dept. Pemasaran Rp 3.500.000
4. TK Dept. Administrasi Rp 1.750.000
Jumlah Rp 33.150.000
5. PPh Pasal 21 2.780.000
Jumlah Rp 30.370.000
Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan.
Jawab :
Akuntansi biaya gaji dan upah atas dasar data tersebut dilakukan sebagai berikut :
Tahap 1
Berdasarkan atas rekapitulasi gaji dan upah, Bagian Akuntansi kemudian membuat jurnal
distribusi gaji dan upah sebagai berikut :
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Rp 33.150.000
Gaji dan Upah Rp 33.150.000
Tahap 2
Atas dasar bukti kas keluar, Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut :
Gaji dan Upah Rp 33.150.000
Utang Gaji dan Upah Rp 30.370.000
Utang PPh Pasal 21 Rp 2.780.000
Tahap 3
Atas dasar daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan (sebagai bukti telah
dibayarkannya upah karyawan), Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut :
Utang Gaji dan Upah Rp 30.370.000
Kas Rp 30.370.000
Tahap 4
Penyetoran PPh karyawan ke Kas Negara dijurnal oleh Bagian Akuntansi sebagai berikut :
Utang PPh Karyawan Rp 2.780.000
Kas Rp 2.780.000
Soal 4.
PT Budi Harapan Kita memproduksi 3 jenis produk. Total biaya produksi yang dimasukkan
selama tahun 2008 sebagai berikut.
- Bahan baku Rp 250.000.000
- Upah langsung Rp 175.000.000
- Biaya overhead pabrik Rp 190.000.000
Jumlah Rp 615.000.000
Persediaan awal yang masih melekat dari tahun sebelumnya adalah Rp 75.000.000.
Perbandingan pemakaian bahan baku untuk masing-masing produk: 40% untuk produk A,
30% untuk B dan 30% untuk C. sedangkan harga jual dari masing-masing adalah produk A
Rp 300.000 produk B Rp 275.000 dan produk C Rp 250.000. Pada akhir tahun 1999 nilai
produk yang masih tersisa adalah Rp 62.500.000. Unit yang diproduksi adalah sebagai
berikut.
- Produk A 3.000 unit
- Produk B 2.750 unit
- Produk C 2.600 unit
Diminta:
Hitung harga pokok masing-masing produk dengan metode:
- Rata-rata tertimbang
- Relative harga jual
- Unit produksi

Jawab :
a. Metode Rata-Rata Tertimbang

Jumlah
yang Angka Jumla Alokasi Biaya
Produk diproduksi Penimbang h Bersama

A 3.000 3 9.000 Rp323.684.211


B 2.750 2 5.500 Rp197.807.017
C 2.600 1 2.600 Rp93.508.772

  8.350   17.100  615.000.000

Alokasi biaya bersama


Produk A : (9.000 : 17.100) x 615.000.000 = Rp 323.684.211
Produk B : (5.500 : 17.100) x 615.000.000 = Rp. 197.807.018
Produk C : (2.600 : 17.100) x 615.000.000 = Rp. 93.508.772

b. Metode Relative Harga Jual

Jml Harga
produk Pokok
yang Nilai Jual Alokasi Biaya Produk
Produk dihasilkan Harga Jual Nilai Jual Relatif Bersama Bersama
Rp300.00 Rp239.850.00
A 3000 0 Rp900.000.000 39% 0 Rp79.950
Rp275.00 Rp202.950.00
B 2750 0 Rp756.250.000 33% 0 Rp73.800
Rp250.00 Rp172.200.00
C 2600 0 Rp650.000.000 28% 0 Rp66.231
Rp615.000.00
      Rp2.306.250.000   0  

c. Metode Unit Produksi


Unit yang diproduksi adalah sebagai berikut.
- Produk A 3.000 unit
- Produk B 2.750 unit
- Produk C 2.600 unit
8.350 unit

alokasi harga
pokok bahan
produk kuantitas persentase baku
A 3.000 36 221.400.000
B 2.750 33 202.950.000
C 2.600 31 190.650.000
  8.350   615.000.000

Soal 5.
PT Plato Mas Mandiri memproduksi produk A, B, C. Produk tersebut dihasilkan
berdasarkan proses produksi bersama (joint process). Data produksi, penjualan dan harga
pokok untuk bulan Juli 2002 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

A B C Total

Unit produksi 4.000 2.000 1.000 7.000

Biaya bersama yang dialokasikan Rp 36.000 ? ? Rp 60.000

Harga jual saat dipisah ? ? Rp Rp


15.000 100.000

Tambahan biaya jika diproses lebih lanjut Rp 7.000 Rp 5.000 Rp 3.000 Rp 15.000

Harga jual setelah diproses lebih lanjut Rp 70.000 Rp Rp Rp


25.000 20.000 115.000
Pertanyaan:
1. Dengan asumsi bahwa biaya bersama dialokasikan dengan menggunakan metode
harga jual relative, berapa biaya bersama yang dialokasikan ke produk B dan C?
2. Dengan asumsi bahwa biaya bersama dialokasikan dengan menggunakan metode
harga jual relatif, berapa harga jual untuk produk A pada saat dipisahkan (split-off)?
3. Dengan asumsi bahwa biaya bersama dialokasikan dengan menggunakan metode
harga jual bersih yang dapat direalisasi, berapa biaya bersama yang dialokasikan ke
produk A, B dan C?
Jawab:

1. Biaya Bersama yang dialokasikan ke Produk C = Rp15.000/Rp100.000 x 100%


= 15%
= 15%xRp. 60.000
= Rp. 9.000
Biaya Bersama yang dialokasikan ke Produk B = Rp. 60.000 – 36.000 – 9.000
= Rp. 15.000
2. Harga jual untuk Produk A = Rp36.000/Rp.60.000 x 100%
= 60% x Rp. 100.000
= Rp. 60.000
3. Biaya Bersama yang dialokasikan ke Produk A = Rp.70.000/Rp.115.00 x100%
= 60,9%
= 60,9%xRp. 60.000
= Rp. 36.540
Biaya Bersama yang dialokasikan ke Produk B = Rp.25.000/Rp.115.000 x100%
= 21,7%
= 21.7%xRp. 60.000
= Rp. 13.020
Biaya Bersama yang dialokasikan ke Produk C = Rp.20.000/Rp.115.000 x 100%
= 17,4%
= 17,4%xRp. 60.000
= Rp. 10.440

Soal 6.

CV Budi Harapan Nusa memproduksi sepatu jenis pria dan wanita, yang masing-masing
diproduksi di dua departemen yang berbeda. Ada tiga departemen pembantu yang
mendukung departemen produksi, yaitu departemen pemeliharaan, departemen bangunan,
dan departemen kesejahteraan keryawan. Anggaran yang berhubungan dengan kelima
departemen tersebut adalah sbb:

Departemen pembantu Departemen produksi


Pemeliharaan Bangunan Kesejahteraan Spt. Pria Spt. Wanita
Biaya overhead pabrik Rp 30.000 Rp Rp 50.000 Rp 20.000 Rp 30.000
70.000
Jumlah karyawan 5 orang 2 orang 3 orang 15 orang 25 orang
Luas lantai 2.000 m2 - 3.000 m2 6.750 m2 8.250 m2
Jam mesin - - - 2.000 jam 3.000 jam
Perusahaan tidak merinci biaya variable dan biaya tetap.
Pertanyaan
1. Alokasikan biaya overhead departemen pembantu ke departemen produksi dengan
metode langsung dan bertahap.
2. Dengan menggunakan jam mesin, hitung tariff biaya overhead per departemen
produksi berdasarkan masing-masing metode.
Jawab :

Alokasi biaya dengan Metode Langsung, dialokasikan berdasarkan jumlah karyawan

  departemen pembantu   departemen produksi  

Pemeliharaa Banguna Kesejahteraa


  n n n Sepatu Pria Sepatu Wanita

Biaya Overhead Pabrik 30.000 70.000 50.000   20.000   30.000

Pengalokasian BOP              

(30.000/40) X
Departemen Pemeliharaan 18.750
(30.000)     (30.000/40) x 15 11.250 25

(70.000/40) X (70.000/40) X
Departemen Bangunan 26.250 43.750
      15 25

(50.000/40) X (50.000/40) X
Departemen Kesejahteraan 18.750 31.250
      16 26

Total BOP Setelah dialokasikan         76.250   123.750

Jam Mesin         2.000   3.000

Tarif BOP (76.250/2.000) (123.750/3000) 41,25


      38,13

Alokasi biaya dengan Metode Bertahap, dialokasikan berdasarkan jumlah karyawan


Departemen pembantu Departemen Produksi

Pemeliharaan Bangunan Kesejahteraan Sepatu Pria Sepatu Wanita

Biaya Overhead
30.000 70.000 50.000 20.000 30.000
Pabrik

Pengalokasian BOP

Departemen (30.000/45) (30.000/45) (30.000/45) X (30.000/45) X


(30.000) 1.333 2.000 10.000 16.667
Pemeliharaan x2 x3 15 25

Departemen (30.000/43) (71.333/43) X (71.333/43) X


(71.333) 4.977 24.884 41.473
Bangunan x3 15 25

Departemen (56.977/40) X (56.977/40) X


(56.977) 21.366 35.610
Kesejahteraan 16 26

Total BOP Setelah


- - - 76.250 123.750
dialokasikan

Jam Mesin 2.000 3.000

Tarif BOP (76.250/2.000) 38.13 (123.750/3000) 41.25


Soal 7.

Perusahaan Miranda mempunyai dua departemen produksi dan dua departemen pembantu
dalam mengerjakan produknya. Berikut ini anggaran biaya dari masing-masing departemen
tersebut.

Dept. pembantu Dept. Produksi


Bgn.Pemelihara Bgn. Energi Bgn. Pemotongan Bgn.
an Penyelesain
Biaya overhead Rp 72.000.000 Rp 30.000.000 Rp 50.000.000 Rp 80.000.000
Jumlah - 3.000 jam 6.000 jam 6.000 jam
pemeliharaan
Pemakaian listrik 25.000 watt - 67.500 watt 157.500 watt
Jam kerja langsung - - 20.000 jam 30.000 jam
Pertanyaan

1. Alokasikan biaya overhead pabrik departemen pembantu ke departemen produksi


dengan menggunakan metode aljabar.
2. Dengan menggunakan jam kerja langsung, hirung tariff biaya overhead pabrik.

Jawab :
1. Alokasikan biaya overhead pabrik departemen pembantu ke departemen produksi
dengan menggunakan metode aljabar.

Proporsi Jasa Departemen Pembantu yang Dipakai Departemen Produksi


Pemeliharaan Energi Pemotongan Penyelesaian
Rasio Alokasi
Pemeliharaan - 0,20 0,40 0,40
Energi 0,10 - 0,27 0,63

Persamaan :
P = 72.000.000 + 0,1 E
E = 30.000.000 + 0,2 P
Keterangan :
P= Pemeliharaan, E= Energi
P = 72.000.000 + 0,1 E
= 72.000.000 + 0,1 (30.000.000 +0,2 P)
= 72.000.000 + 3.000.000 + 0,02 P
P – 0,02 P = 75.000.000
0,98P = 75.000.000
P = 76.530.612
E = 30.000.000 + 0,2 P
= 30.000.000 + 0,2 (76.530.612)
= 30.000.000 + 15.306.122
E = 45.306.122

Alokasi Biaya Departemen Pembantu ke Departemen Pembantu Lain dan Departemen Produksi
Dept. pembantu Dept. Produksi
Bgn.Pemeliharaan Bgn. Energi Bgn. Pemotongan Bgn. Penyelesain
Biaya overhead Rp 72.000.000 Rp 30.000.000 Rp 50.000.000 Rp 80.000.000
Jumlah (76.530.612) 15.306.122 30.612.245 30.612.245
pemeliharaan*
Pemakaian listrik** 4.530.612 (45.306.122) 18.122.449 27.183.673
0 0 Rp 98.734.694 Rp 137.795.918

*Pemeliharaan : 0,20 x 76.530.612; 0,40 x 76.530.612; 0,40 x 76.530.612


**Energi : 0,10 x 45.306.122; 0,27 x 45.306.122; 0,63 x 45.306.122

2. Dengan menggunakan jam kerja langsung, hirung tariff biaya overhead pabrik.
Tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus :

Taksiran biaya overhead pabrik


=Tarif biaya overhead per jam kerjalangsung
taksiran jam tenaga kerjalangsung

Bagian pemotongan :
50.000.000
Tarif biaya overhead pabrik = = 2.500/jam kerja langsung
20.000
Bagian Penyelesaian
80.000.000
Tarif biaya overhead pabrik = = 2.667/jam kerja langsung
30.000

Anda mungkin juga menyukai