Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL BERMAIN

DI RUANG RAWAT BCH

A. DATA
1. Kondisi Klien :
1) Nama : Aditya
2) Umur : 5 tahun
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Tingkat Perkembangan : Usia pra sekolah
5) Kondisi Fisik : Klien masih lesu dan lemah setelah dilakukan operasi
humerus sinistra tangan kiri pada hari senin,14 juni 2010. Saat ini klien sudah mulai
aktif untuk bermain bersama dengan teman seruangan meskipun tangan kirinya
terpasang penn dan belum dapat bergerak bebas. Klien masih terpasang pemflon di
kaki kiri.
6) Kondisi Psikologis : Klien tetap ceria dan mau bermain bersama klien lain dan
perawat.
7) Terapi Medis : pada tanggal 14 juni 2010 klien dilakukan operasi
pemasangan pen pada humerus sinistra. Klien mendapatkan obat cefotaxime dan
prednison.
8) Status Kesehatan : Klien terdiagnosa fraktur humerus tangan kiri.

2. Kondisi Lingkungan
Lingkungan tempat klien di rawat bersih, ramai dan kurang kondusif apabila
dilakukan kegiatan bermain. Dalam satu ruang rawat terdiri dari 4 Bed ( 4 bed terisi),
maka tempat bermain yang digunakan untuk program bermain dilakukan pada ruang
bermain di ruangan BCH.

3. Ketersediaan alat bermain yang sesuai.


Peralatan yang akan digunakan dalam program bermain sudah tersedia di Ruang
bermain BCH seperti ; sepeda roda tiga, kerta gambar, bola, buku, spidol, pensil, gunting,
bentuk huruf dan angka.
4. Kesiapan orang tua untuk terlibat dalam program bermain
Saat melakukan kontrak dengan orang tua klien mengenai rencana program bermain
pada anaknya orang tua tampak kooperatif dan setuju dalam proses program bermain
pada hari yang telah ditentukan.

B. Latar Belakang
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar tumbuh dan
berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapatkan stimulasi rutin sedini
mungkin dan terus menerus disetiap kesempatan tak terkecuali pada saat mendapatkan
perawatan di Rumah sakit. An. A usia 5th dirawat di RSCM ruang BCH dengan diagnosa
fraktur Humerus Sinistra. Selama mendapatkan perawatan di RS, klien jarang sekali
mendapat kesempatan untuk bermain seperti sedia kala. Oleh karena itu pada kesempatan
ini anak akan distimulasi kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi
terarah yaitu kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan
bahasa serta kemampuan bersosialisasi dan kemandirian.
Pada saat dirawat di rumah sakit, anak mengalami berbagai perasaan yang sangat
tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut
merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa
stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan
anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan
permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan
relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan.
Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak
bahkan gangguan yang menetap. Bermain dapat dikatakan sama dengan bekerja pada
orang dewasa, dan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan anak serta merupakan
satu cara yang paling efektif untuk menurunkan stress pada anak, dan penting untuk
kesejahteraan mental dan emosional anak serta mengembangkan kreativitas dan
kemampuannya memecahkan masalah yang dapat beradaptasi secara efektif terhadap
stress karena sakit dan dirawat dirumah sakit.
C. Tujuan
Mengurangi dampak hospitalisasi selama di rawat dan menstimulasi aspek tumbuh kembang
anak:
1. Sensori Motorik Halus
1) Meminta klien untuk menulis, mewarnai menghitung.
Menulis dan mewarnai dapat melatih motorik halus dan kognitif klien karena dalam
menggambar dibutuhkan konsentrasi dan tehnik khusus agar hasil gambar tersebut
menjadi rapi dan bagus.

2. Sensori Motorik Kasar


1) Naik Sepeda dan melempar bola.
Bermain sepeda merupakan stimulasi motorik kasar pada anak yang berhubungan
dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan
otot-otot besar pada saat pertumbuhan.

3. Berbicara dan Berbahasa


1) Meminta klien untuk menyebutkan nama dan hasil gambarnya.
Menyebutkan nama dan suatu karya gambarnya akan melatih kemampuan anak untuk
memberikan respon terhadap hasil ciptaannya yang telah digambar melihat
perkembangan bicara dan berbahasa anak.
2) Bermain tebak tebakan benda disekitarnya.
Meminta atau menyebutkan nama benda yang ada disekitarnya dengan menyebutkan
tanda-tanda benda tersebut dan mengajukan pertanyaan; Ayo coba benda apakah
itu???sehingga diharapkan anak dapat menjawab permainan tebak-tebakan itu.
3) Meminta anak menyebutkan Huruf dan angka.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistem
reseptor rangsangan serta proses memori pada anak sudah siap sehingga anak mampu
belajar dengan baik.
4. Kemampuan bersosialisasi dan Kemandirian
1) Mencoba melatih berkenalan dan bergaul dengan orang lain.
Meminta klien untuk berkenalan dengan orang lain dengan menyebut nama panjang
dan nama panggilannya, hobby merupakan aspek penting yang dapat menstimulus
perkembangan bersosialisasi dan kemandiriannya. Pada masa pre school ini anak
senang sekali bergaul dan membutuhkan teman sebaya untuk bermain.

D. Kesesuaian permainan dengan tingkat perkembangan


Program bermain yang akan dilakukan sesuai dengan tingkat perkembangan pada usia 60-72
bulan menurut KPSP

E. Pemilihan alat-alat permainan


Alat bermain sudah sesuai dengan tujuan dan aman digunakan pada an A, seperti :
- Pensil - sepeda roda tiga - bentuk huruf dan
angka
- Pulpen - bola - kerayon
- Poster gambar - kertas polos _ poster huruf dan angka

F. Pelaksanaan
1. Hari/tanggal : Kamis, 16 juni 2010
2. Tempat : Ruang Rawat anak BCH
3. Waktu : 30 menit
G. Aktivitas Bermain
Aspek yang
No Aktivitas Bermain Peran Perawat Peran Orang Tua
dinilai
1. Motorik Menulis dan Perawat meminta Mendampingi anak
Halus mewarnai gambar. anak untuk menulis dan membantu
dan mewarnai dalam memotivasi
gambar yang anak untuk menulis
ditentukan. dan mewarnai
gambar.

2 Motorik Bermain sepeda dan Perawat meminta Memotifasi anak


Kasar melempar bola anak untuk untuk melakukan
bersepeda mengitari permainan sepeda.
ruangan yang sudah
ditentukan dengan
mencatat waktu
kecepatan anak
mengitari ruangan
dengan bersepeda.

3. Berbicara Meminta klien Perawat Mendampingi anak


dan untuk menyebutkan memberikan kertas dan membantu
berbahasa nama dan hasil dan spidol untuk dalam memotivasi
gambarnya. meminta pasien anak untuk dapat
mewarnai mewarnai gambar
menggambar. Dan dan menyebutkan
menyebutkan hasil apa yang akan
gambarnya. digambar dan
hasilnya.
Tebak-tebakan Perawat Mendampingi anak
benda disekitarnya. memberikan tebak- dan membantu
tebakan dengan dalam memotivasi
menyebutkan ciri- anak untuk dapat
ciri benda yang ada menebak benda
disekitarnya. yang sebutkan ciri-
cirinya.
Menyebutkan huruf Perawat Mendampingi anak
atau angka menunjukkan dalam proses
beberapa huruf atau belajar mengenal
angka kepada anak dan menyebutkan
dan anak diminta huruf atau angka.
menyebutkannya.

Orang tua
4. Kemampuan Meminta anak untuk Perawat
memotifasi anak
bersosialisasi bergaul dan memfasilitasi anak
dalam proses
dan berkenalan dengan dan memotifasi
bergaul dan
Kemandirian orang lain anak untuk bergaul
berkenalan dengan
dan berkenalan
orang lain
dengan orang lain
disekitarnya.

H. Alat Bermain Yang Digunakan


Alat yang
No. Aspek yang dinilai Aktivitas Bermain
digunakan
1. Motorik Halus Menulis dan mewarnai gambar Kertas gambar,
spidol, pensil,
penghapus
2. Motorik kasar Bersepeda dan melempar bola Sepeda roda tiga
dan bola
3. Berbicara dan 1. Menyebutkan tulisan, nama Hasil tulisan dan
berbahasa dan hasil gambar yang gambar
diciptakan. Benda di ruang
2. Menebak benda yang ada bermain BCH
disekitar Bentuk huruf atau
3. Menyebutkan huruf atau angka angka, kerta

4. Kemampuan Bergaul dan berkenalan dengan _


bersosialisasi dan orang lain
Kemandirian

I. Implementasi dan Pelaksanaan


1. Perawat melakukan pendekatan pada anak dan orang tua
2. Perawat memfasilitasi anak dalam bermain dengan menggunakan alat-alat yang
digunakan anak dalam bermain dan keterlibatan orang tua dalam kegiatan bermain.
3. Diharapkan program bermain berjalan sesuai rencana yang telah dibuat
4. Apabila dalam proses pelaksaan program bermain terdapat kendala maka perawat akan
memodifikasi bermain yang dilakukan sesuai kebutuhan

J. Proses Keperawatan
No Aspek yang dinilai Proses bermain Waktu
1. Motorik Halus 1-2 Aktifitas 10 menit

2. Motorik kasar 1-2 Aktifitas 5 menit

3. Berbicara dan berbahasa 3 Aktifitas 10 menit

4. Kemampuan bersosialisasi dan 1 aktifitas 5 menit


Kemandirian
I. Evaluasi
Setelah melakukan program bermain dapat diidentifikasi bahwa anak dapat mengikuti
program stimulusi kemampuan anak berdasarkan kemampuan terarah yaitu kemampuan gerak
kasar, gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan bersosialisasi dan
kemandirian ditandai dengan respon anak diantaranya:
1. anak dapat menulis dan menggambar nama dan benda dan mainan kesukaannya.
2. anak bermain sepeda
3. anak dapat menyebutkan huruf dan angka
4. anak dapat mengerjakan soal tambahan.
5. anak mencoba berkenalan dengan perawat lain.
Setelah ditanyakan perasaan anak, klien mengatakan senang dapat bermain dengan
perawat, dan mengajak bermain lagi diruangan perawatan setelah program bermain selesai. Anak
juga mengajak bermain pada keesokan harinya. Pada saat pelaksanaan terdapat beberapa
modifikasi permain diantaranya; memodifikasi menulis pada anak dan menjawab dan
menghitung tambahan angka.
PROPOSAL PROGRAM BERMAIN
An. A usia 5 tahun (pra sekolah)
di Ruang Rawat BCH RSCM
Disusun Oleh :
Nama : Edi Sofyan
NIM : P3.73.20.1.07.010
Tingkat II Reguler

Pembimbing : Yenny Sianturi, Skp, Mkes

PRODI KEPERAWATAN KIMIA 17


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2010

Anda mungkin juga menyukai