Kepada Yth,
Bapak
di,- Tempat
Assalamu’alaikum Wr Wb
Salam silaturrahim, semoga rahmat Allah SWT dilimpahkan untuk kita semua. Shalawat dan salam
semoga tercurah untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Dalam rangka mengembangkan potensi pondok pesantren (pontren) yang kami kelola maka kami
yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan : Pimpinan Pondok Pesantren
Alamat :
Dengan ini mengajukan permohonan bantuan Dana Pondok Pesantren untuk Pendidikan Pontren,
Pendidik dan Tenaga Kependidikan bertujuan untuk membantu anak-anak yang memiliki minat
belajar tinggi tetapi berkemampuan ekonomi lemah. Serta memfasilitasi dan mensejahterakan Ustadz
dan Ustadzah sebagai bentuk kepedulian terhadap pengembangan pendidikan Islam dan
pengembangan ajaran Islam, demi hidupnya Agama Islam. Berdasarkan hal tersebut Pondok
Pesantren Kiai Marogan mencoba berpartisipasi untuk memberikan program tersebut. Dengan cara
memfasilitasi Bapak/Ibu untuk menjadi Donatur. Sebagai orang tua asuh, Bapak/ Ibu dapat
berpartisipasi dengan cara menginfakkan sebagaian penghasilannya untuk beasiswa Pendidikan anak
santri Yatif dan Dhuafa
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan ;
1. Proposal;
2. RAB dan;
3. Lampiran-lampiran penting lainnya;
Demikian surat permohonan ini kami buat, atas perhatian dan bantuannya kami ucapkan terimakasih,
Jazakallah Khoiron.
Kiai Marogan terlahir dengan nama Masagus H. Abdul Hamid bin Masagus H.
Mahmud. Namun bagi masyarakat Palembang, julukan “Kiai Marogan” lebih terkenal
dibanding nama lengkapnya. Julukan Kiai Marogan dikarenakan lokasi masjid dan
makamnya terletak di Muara sungai Ogan, anak sungai Musi, Kertapati Palembang.
Mengenai waktu kelahirannya, tidak ditemukan catatan yang pasti. Ada yang mengatakan, ia
lahir sekitar tahun 1811, dan ada pula tahun 1802. Namun menurut sumber lisan dari
zuriatnya, dan dihitung dari tahun wafatnya dalam usia 89 tahun, maka yang tepat adalah ia
lahir tahun 1802, dan meninggal dunia pada 17 Rajab 1319 H yang bertepatan dengan 31
Oktober 1901.
Pada waktu Kiai Marogan lahir, kesultanan Palembang sedang dalam peperangan
yang sengit dengan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Kiai Marogan dilahirkan oleh
seorang ibu bernama Perawati yang keturunan Cina dan Ayah yang bernama Masagus H.
Mahmud alias Kanang, keturunan ningrat. Dari surat panjang hasil keputusan Mahkamah
Agama Saudi Arabia, diketahui silsilah keturunan Masagus H. Mahmud berasal dari sultan-
sultan Palembang yang bernama susuhunan Abdurrahman Candi Walang. Banyak ajaran Kiai
Marogan yang masih melekat di sebagian penduduk Palembang, di antaranya adalah sebuah
dzikir:
“La ilaha Illallahul Malikul Haqqul Mubin Muhammadur Rasulullah
Shadiqul Wa’dul Amin”, yang artinya “Tiada Tuhan Selain Allah, Raja
Yang Benar dan Nyata, Muhammad adalah Rasulullah Yang Jujur dan
Amanah.”
Yang sangat terkenal dari sosok ulama ini adalah kisahnya tentang kelapa dan seekor
ikan di dalamnya. Kala itu pada tahun 1911sang kiai sedang menyampaikan ceramahnya di
masjid Muara ogan Kertapati. Suara beliau terdengar lantang, “ Bumi beserta isinya adalah
milik Allah.”. Semua jama’ah sangat khusyuk, termasuk prajurit belanda yang mengawasi
kegiatan Ki Marogan. “Kekuasaan Allah itu adalah maha besar, jika ia berkata jadi maka
jadilah ia. Allah mengetahui apa-apa yang tidak di ketahui oleh manusia”. Lanjutnya.
Seorang hadirin bertanya, “Guru, apa misalnya kekuasaan Allah yang tidak mungkin
di ketahui oleh manusia itu?”
Begini, misalnya tiap ada air didalamnya selalu ada ikannya.” Hal itu membuat salah
satu prajurit belanda tiba-tiba berkata. “ Bagaimana dengan air kelapa, apakah ada
juga ikannya?”’
“InsyaAllah jika Allah menghendaki maka ikan itu ada.” Tegasnya. Seketika prajurit
belanda menunjuk kelapa yang ada di pohon tepat diluar masjid. Ki Marogan beserta
Jama’ahnya keluar untuk membuktikan kekuasaan Allah tersebut. Maka ia
perintahkan salah satu muridnya untuk memanjat pohon kelapa dan memetiknya.
Disaksikan semua yang hadir dan dipersilahkan oleh Ki Marogan pada prajurit
Belanda itu sendiri yang membelahnya.
Setelah di belah, ternyata ada seekor ikan seluang (Ikan kecil yang ada di sungai
musi). Prajurit belanda itu terdiam. Mulut mereka mengagah tak bisa bicara. Sejak
saat itu masjid Ki Marogan banyak terdapat ikan seluang.
Dari kisah itu, akhirnya semua masyarakat palembang mengenal dengan baik sosok
ulama ini. Bahkan sampai beliau wafat, tetap banyak yang ingin mengunjungi beliau.
Makamnya terletak di kertapati Palembang. Disana masih ada anak keturunan beliau yang
melanjutkan dakwahnya. Salah satunya K.H Masagus A. Fauzan, S.Q atau yang akrab di sapa
Ustadz Yayan.
Saat ini beliau mengasuh dan membina pondok pesantren yang ada di Talang Jambe.
Tepatnya di Jl. Yusuf Zein Rt. 17, Rw. 006 Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan
Sukarami Kota Palembang yang kini bertransformasi menjadi Sekolah Alam Marogan.
Disana ada kurang lebih 100 santri kategori Yatim dan Dhuafa yang belajar secara gratis
disana. Anak-anak santri ini, 20 diantaranya sudah hafal 30 Juz Al-Quran, sisanya sedang
menuju 30 Juz..
Alhamdulillah, atas izin Allah semua kebutuhan mereka mulai tercukupi. Baik makan
dan minum sehari-hari, listrik, air bersih, buku belajar, dan tempat tidur yang layak. Saat ini
mereka mondok berbasis sekolah alam tingkat ,SD ,SMP dan SMA. Sehingga Ijazah mereka
nanti adalah Ijazah resmi Sekolah Dasa, Menengah Pertama dan Menengah Atas.
Perjalanan mereka masih panjang. Maka tentunya mereka harus melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi minimal Diploma 3 (D3). Pengurus harian Sekolah
Alam Marogan tentunya hanya sanggup untuk memenuhi kebutuhan santri sampai jenjang
SMA. Mengingat setiap tahunnya pasti akan ada santri baru yang masuk. Maka lahirlah
Lembaga Wakaf dan Pengembangan Marogan sebagai wasilah terbaik untuk anak-anak
Yatim Dhuafa binaan Sekolah Alam Marogan dalam menyiapkan beasiswa mereka menuju
perguruan tinggi. Lembaga wakaf dan Pengembangan Marogan mengumpulkan infak dan
dan sedekah baik berupa cash maupun transfer. Dimana donasi yang terkumpul akan
disiapkan anak-anak untuk beasiswa dan kebutuhan harian mereka.
LWPM juga memiliki mimpi besar untuk memberikan kelayakan upah pada ustadz
dan ustadzah yang mengabdi disana. Mengingat bahwa sebagian besar ustadz dan ustadzah
disana adalah hafidz Quran 30 juz. Maka demi memuliakan mereka, LWPM mencanangkan
program kedua yaitu Ustadz dan Ustadzah Mulia.
Visi:
Mencetak Generasi Sahabat AL-Qur’an yang
mandiri dan mempunyai keterampilan.
Misi :
Meretas Santri Hafal Al-Qur'an yang mampu menciptakan lowongan
pekerjaan sendiri dan berusaha mengajarkan dan mengamalkan pelajaran
yang di dapat baik lifeskill maupun Tahfidz Qur'an.
Mengembangkan mental santri yang SIAP (Spiritualisme, lntelektualisme,
Aktivisme, dan Profesionalisme).
Menggembleng generasi yang CAKEP (Cerdas, Kreatif, dan Produktif),
dalam menghadapi tantangan zaman.
D. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
1) Rencana Program
Program yang kami susun Program yang kami susun merupakan program
basic dalam proses penghafalan Al-Qur’an, namun sebagai nilai plus, Insya Allah
akan disubstitusi dengan program pengembangan usaha, kewirausahaan bagi santri,
Untuk itu program ini kami namakan :“Mencetak 1000 Kader Usahawan Al-
Hafidz”
2) Pengelolaan Bantuan
Bantuan akan dikelola oleh tim/panitia yang ditunjuk oleh pimpinan pontren.
Tim/kepanitiaan akan bekerja memanfaatkan dan mempertanggungjawabkan bantuan pogram
pemberdayaan pontren Adapun jumlah tim/panitia yang akan mengelola bantuan ini sebanyak
6 orang dengan susunan sebagai berikut;
Nama Jabatan
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Seksi-Seksi
3) Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Dana program pemberdayaan pontren yang akan dimanfaatkan sesuai bidang yang
dipilih wajib dibuatkan Rencana Anggaran Biayanya (RAB). Manfaat dari RAB ini untuk
merencanakan, mengendalikan dan mempertanggungjawabkan pemanfaatan dana sesuai
dengan bidang yang dipilih. Adapun format penyusunan RAB sebagaimana terlihat pada
table 2 berikut ini;
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rincian Anggaran Beasiswa Santri Yatim Dhuafa Penghafal Qur’an Pesantren Kiai
Marogan
Tahun 2021-2022
Beasiswa
No Jenjang Pendidikan
(Per Bulan)
1 SD Rp. 50.000,-
2 SMP Rp. 100.000,-
3 SMA Rp. 150.000,-
4 Mahasiswa/i Rp. 300.000,-
Beasiswa
No Jenjang Pendidikan
(Per Bulan)
1 SD (Khusus 30 Juz) Rp. 150.000,-
2 SMP (Khusus 30 Juz) Rp. 200.000,-
3 SMA (Khusus 30 Juz) Rp. 300.000,-
4 Mahasiswa/i (Khusus 30 Juz) Rp. 500.000,-
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rincian Anggaran Program Ustadz dan Ustadzah Mulia Pesantren Kiai Marogan
Tahun 2021-2022
PENDIDIKAN
NO NAMA JABATAN
TERAKHIR
Sekretaris
3 Leoni Prima Widyanti, A. Md Ahli Madya
Yayasan
Bendahara
4 Linawati, Lc S1
Yayasan
Pembina
5 Kusmiran, S.H S1
Sekolah Alam
Guru Bahasa
8 Candra Gunawan, S.Pd S1
Indonesia
Pengasuh/Guru
9 Danny Ferdiansyah, S.Pd S1
Bahasa Inggris
Palembang, 2022
Pimpinan Pondok Pesantren
Tahfidz kiai marogan
Foto Kegiatan Santri Pondok Pesantren Tahfidz Kiai Marogan
1. Kegiatan Foto bersama setelah mengaji
3. Kegiatan
4. Kegiatan Belajar Menghafal
5. Kegiatan
6. Kegiatan Belajar