Anda di halaman 1dari 3

Isu yang diangkat oleh kelompok kami : “Ketidakefektifan E Learning Untuk Pendalaman

Soft Skill Pada Mahasiswa Kebidanan”

Tim CERIA “Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif”

Moderator : Assalamu’alaikum Wr. Wb. Jumpa lagi bersama saya Dina dalam broadcast CERIA
ASN. Kali ini kita akan membahas isu yang sangat bagus dan penting untuk kita diskusikan.
Bersama 4 orang narasumber yang sudah bergabung pada pagi hari ini. Yaitu dengan TEMA
PENDIDIKAN DI ERA TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Ok Sebelumnya kita perkenalkan dulu
ya sebelum kita memulai diskusi, tak kenal maka tak sayang ya.monggo silahkan:
“(mb dita, mb novita, mb umi. Mb yuli) memperkenalkan”

Moderator : ok salam kenal para narasumber kita. Terimakasih semuanya, dengan berubahnya
dunia digital dan kita masuk periode menggunakan industry 4.0 dan sudah terasa kita sekarang
berada pada 5.0. dalam dunia digital ini pasti banyak yang berubah khususnya pendidikan begitu
pula dengan pendidikandalam dunia kesehatan. Anda sebagai bidan ada pengaruhnya tidak untuk
pendalaman skill.
Mbak bibah: tentu ada apa lagi di bidang pendidikan kebidanan khususnya soft skill mereka yang
sekarang banyak teori dari pada prakteknya. Yaitu sekarang banyak kampus yang menggunakan
metode elerning.
Moderator: berarti ternyata luas ya kalua kita membahas tentang pendidikan. Baik kali ini kita
bahas yang lebih spesifik lagi. Berhubung anda semua disini bidan dan kita juga bertemakan
pendidikan bagaimana kalua kita bahas permasalah dalam kebidanan saya.
Mbak yuli: setuju sekali
Moderator: baik sebelunya tadi mbak bibah menyinggung tentang elerning. Sebenernya apa sieh
elerning itu dan efektif tidak kalua di gunakan pada saat ini? Mungkin mbak dita bisa membantu
menjawab.
Mbak dita: e learning yang merupakan singkatan dari electronic learning merupakan cara baru
dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik yang terhubung dengan
internet sebagai sistem pembelajarannya. E lerning ini merupakan salah satu dasar dan
konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Sebenarnya e
learning ini sudah muncul sejak tahun 1990 an.
Moderator: terus kenapa kok baru digunakan sekarang padahal sudah berkembang jauh lebih
dulu. Dan adakah pengaruhnya dengan mahasiswa kebidanan.
Mbak yuli: karena saat pandemi covid-19 ini mulai trand pembelajaran secara e learning guna
menyambung proses belajar tatap muka yang terkendala karena sosil distancing atau tidak
berkerumun mencegah penyebaran covid-19. Pada kurikulum vokasi kebidanan, penyampaian
materi melalui perkuliahan yaitu 25%, sedangkan 75 % lainnya merupakan penyampaian materi
melalui praktek kerja.
Mbak Novita: Dengan adanya pandemi covid-19 ini dan tuntutan sosial distancing dengan
menggunakan pembelajaran e lerning membuat dampak kompetensi yang dicapai mahasiswa
kebidanan karena tidak adanya interaksi langsung antara mahasiswa, dosen, alat peraga/phantom,
serta setting tempat yang dapat mendukung keterampilan klinik. Sebagai contoh data di
universitas bhakti kencana, nilai keterampilan klinis asuhan persalinan dengan pengalaman
belajar rata-rata 30 mahasiswa yaitu 89,36 sedangkan rata-rata nilai ketamprilan klinik asuhan
keterampilan dengan metode elearning yaitu 74,10. Oleh karana itu dari data yang ada
pembelajaran e learning menimbulkan kendala bagi pencapaian kompetensi klinik atau soft skill
mahasiswa kebidanan.
Moderator: is good. Kali ini kita bersama dengan narasumber yang luar biasa.tadi kita sudah
membahas skill mahasiswa dan elerningya. Wow tenyata Banyak juga ya isu yang bisa di angkat
dengan tema kita hari ini. Bagaimana kalau saat ini kita membahas yang spesifik dengan tema
kita dan yang sedang tren saat ini yaitu: ketidak efektifan pembelajaran e learning untuk
pendalaman soft sklill pada pada mahasiswa kebidanan. Sutuju tidak?
Jawab bareng: setuju.
Moderator: ok dari pembahasan tadi saya menemukan penurunan nilai yang sangat banyak ya mb
dibandingkan dengan mahasiswa kebidanan melakukan keterampilan klinik dengan panthom
atau dengan pasien dan suasana tempat praktik yang mendukung pengalaman belajar. Lalu
bagaimana keterkaitan topik ini dengan analisis USG.
Mbak yuli: memang benar pembelajaran e learning sebenarnya menjadi tantangan khusus bagi
pendidikan vokali kesehatan. Karena tidak semua fitur atau layanan yang ada di LMS (Learning
Management System) itu dapat menunjang pembelajaran yang ada. Apa lagi pendidikan vokasi
kebidanan yang dituntut dalam perkuliahan akan lebih banyak praktik dibandingkan dengan
teori.
Mbak dita: Proses pembelajaran klinik atau mengasah soft skill mahasiswa yang biasanya tatap
muka dengan dosen, phantom atau alat peraga, dan tempat praktik klinik yang mendukung
pengalaman belajar ini tidak bisa terjadi secara langsung, namun terbatas menggunakan vidio
atau penjelasan secara online. Sehingga, jika ada langkah dalam pencapaian keterampilan klinik
atau soft skill tidak dimengerti oleh mahasiswa, hal itu tidak akan terpecahkan. Karena tidak ada
interaksi langsung antara doses, mahasiswa, phantom/alat peraga, dan seting tempat yang
sesuangguhnya.
Mbak novita: apa lagi dengan pandemic covid ini sangat mempengaruhi banget dengan kondisi
yang ada. Dan banyak penundaan juga kegiatan yang seharunya terjun langsung ke lahan praktek
dan rumah sakit harus terhalang dengan adanya pembatasan pertemuan. Walau sekarang agak
longgar tapi masih ada kasus covid di Indonesia dan mahasiswa juga harus mengkuti serangkaian
test jika harus terjun langsung ke lapangan.
Mbak bibah: Oleh karna itu apabila kondisi seperti itu dibiarkan, disamping mahasiswa
mendapatkan nilai yang kurang selama perkuliahan, namun ada dampak yang lebih buruk yaitu
nantinya apabila mahasiswa sudah memasuki di dunia kerja semisal di Puskesmas, Rumah Sakit,
Rumah Bersalin atau klinik mahasiswa mempunyai soft skill yang kurang dan perpengaruh
terhadap asuhan kebidanan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai