Anda di halaman 1dari 9

Struktur organisasi Perkumpulan di tingkat provinsi adalah Pengurus Daerah: a. Ketua. b. Sekretaris. c.

Bendahara. d. Bidang Organisasi dan Pengembangan Wilayah (Orbangwil). e. Bidang Hukum. f. Bidang
Diklat dan Litbang. g. Bidang Ekonomi. h. Bidang Humas. i. Bidang Sosial.

4. Struktur organisasi Perkumpulan di tingkat Kabupaten/Kota adalah Pengurus Cabang:

a. Ketua.

b. Sekretaris.

c. Bendahara.

d. Bidang Organisasi

e. Bidang Hukum.

f. Bidang Diklat dan Litbang.

g. Bidang Ekonomi.

h. Bidang Humas.

i. Bidang Sosial.

pada tingkat provinsi adalah Pengurus Daerah disingkat Pengda, dengan masa bakti 4 (empat) tahun. c.
pada tingkat kabupaten kota adalah Pengurus Cabang disingkat Pengcab, dengan masa bakti 4 (empat)
tahun.

Pasal 31 Musyawarah Daerah 1. Musyawarah Daerah dilaksanakan 4 (empat) tahun sekali. 2. Peserta
Musda terdiri dari: a. Anggota Majelis Syura utusan daerah atau wilayah setempat. b. Pengurus Pusat
(Pengawas). c. Pengurus Daerah. d. Pengurus Cabang. 3. Mekanisme Musda:

Pemilihan Ketua Pengda dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat melalui sidang Tim Formatur (5 –
7 orang) terhadap calon Ketua Pengda yang di calonkan oleh peserta Musda 4. Syarat Tim Formatur: a.
Anggota Majelis Syura utusan daerah atau wilayah setempat. a. Pengurus Pengda. b. Pengurus Cabang.
c. Dipilih oleh peserta Musda. 5. Syarat Ketua Pengda: a. Laki-laki. b. Tidak Merokok. c. Anggota Aktif. d.
Ber-KTP daerah setempat. e. Memiliki akhlaq yang baik. f. Tidak pernah menjabat sebagai Ketua Umum.
g. Bukan utusan anggota Majelis Syura daerah atau wilayah setempat. h. Berpendidikan minimal SLTA
atau sederajad, diutamakan strata 1. i. Berstatus sebagai Pengajar. j. Tidak sebagai sebagai partaipolitik.
k. Memiliki kemampuan manajemen organisasi. l. Memiliki keilmuan bekam yang memadai. m. Pernah
menjabat sebagai pengurus PBI minimal 4 (empat) tahun pada kepengurusan pengda atau pengcab. n.
Mempunyai kemampuan finansial yang memadai. o. Siap berkantor di Kota Propinsi. p. Tidak merangkap
jabatan sebagai pendiri/ketua umum/ketua pengda/ketua pengcab pada organisasi penyehat tradisional
yang lain. q. Tidak sedang dalam perkara hukum.

Pasal 34 Musyawarah Cabang 1. Musyawarah Cabang dilaksanakan 4 tahun sekali 2. Peserta Muscab
terdiri dari: a. Anggota Muda b. Pengurus Daerah (Pengawas). c. Pengurus Cabang. d. Anggota Pengcab.
3. Mekanisme Muscab: Pemilihan Ketua Pengcab dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat melalui
sidang Tim Formatur (5 orang) terhadap calon Ketua Pengda yang di calonkan oleh peserta Muscab. 4.
Syarat Tim Formatur: a. Pengurus Pengda. b. Pengurus Cabang. c. Anggota Cabang. d. Dipilih oleh
peserta Muscab. 5. Syarat Ketua Pengcab: a. Laki-laki. b. Tidak Merokok. c. Anggota Aktif. d. Ber-KTP
daerah setempat. e. Memiliki akhlaq yang baik. f. Tidak pernah menjabat sebagai Ketua Pengda. g. Tidak
pernah menjabat sebagai utusan anggota Majelis Syura. h. Berpendidikan minimal SLTA dan atau
sederajad. i. Tidak sebagai sebagai partaipolitik. j. Memiliki kemampuan manajemen organisasi. k.
Memiliki keilmuan bekam yang memadai. l. Anggota PBI minimal 3 (tiga) tahun (kecuali pada
kepengurusan cabang yang baru). m. Siap berkantor di Kota/Kabupaten. n. Tidak merangkap jabatan
sebagai pendiri/ketua umum/ketua pengda/ketua pengcab pada organisasi penyehat tradisional yang
lain. o. Tidak sedang dalam perkara hukum.

8. Standarisasi Rumah Bekam Indonesia 1. Pembuatan Indikator Rumah Bekam Terbagi dalam 3 Tipe,
Tipe A, Tipe B, Tipe C Tipe A : 1) Memiliki minimal 5 kamar tindakan (minimal 2,5 x 2,5). 2) Memiliki
Manajemen dan system pelaporan komputerize. 3) Memiliki minimal 10 karyawan. 4) Memiliki perijinan
yang lengkap, baik tempat ataupun profesi. 5) Memiliki data rekap klien. 6) Memiliki sarana penunjang
lainnya, seperti ruang tunggu, ruang pendaftaran, area parker minimal untuk 2 mobil , musholla, Toilet,
westafel, ruang sanitasi khusus, ada SOP penanganan limbah, karyawan berseragam khusus, Tipe B : 1)
Memiliki minimal 3 kamar tindakan. 2) Memiliki Manajemen. 3) Memiliki Mimimal 6 karyawan. 4)
Memiliki perijinan yang lengkap, baik tempat ataupun profesi. 5) Memiliki data rekap clien. 6) Memiliki
sarana penunjang lainnya seperti ruang tunggu, pendaftaran, area parker minimal 1 mobil, musholla,
Toilet, wastafel, ruang sanitasi khusus, ada SOP penanganan limbah. Tipe C : 1) Memiliki minimal 1
kamar tindakan. 2) Memiliki Minimal 1 karyawan. 3) Memiliki perijinan yang lengkap, baik tempat
ataupun profesi 4) Memiliki rekap medic klien. 5) Memiliki sarana penunjang lainnya seperti ruang
tunggu, ruang sanitasi khusus, area parkir, wastafel, toilet. 2. Pembinaan/pendampingan Rumah Bekam
dilakukan oleh Pengcab. 3. Pengda mengeluarkan sertifikat sesuai dengan Tipe apa kepada Rumah
Bekam yang telah di verifikasi. 4. Nomor 8 (point: a, b dan c) mengacu pada Rekomendasi Komisi D
Rakernas PBI VIII (Bintaro) 05 Mei 2018 dan Permenkes No. 61 tahun 2016.

penyusunan bahan rencana pembangunan daerah

 penyusunan bahan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah dan perangkat daerah lingkup Bidang
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
 pengelolaan data dan informasi pembangunan sektoral sebagai bahan penyusunan rencana, pengendalian
dan evaluasi pembangunan daerah lingkup Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
 pengintregrasian, sinergitas dan harmonisasi kegiatan dengan perangkat daerah, provinsi,
kementerian/lembaga, unsur masyarakat, akademisi dan swasta lingkup Bidang Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah;
 pembinaan teknis perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah serta pengelolaan data
dan informasi kepada perangkat daerah lingkup Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;
 pelaksanaan analisa dan pengkajian kewilayahan;
 pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah; dan
 pelaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya.
Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Organisasi?

Pengembangan Organisasi atau organization development merupakan salah satu bidang pengembangan
dari manajemen sumber daya manusia, dimana pengembangan organisasi fokus membantu suatu
organisasi dalam mencapai peningkatan kinerja yang berkelanjutan melalui SDM-nya.

Pengembangan organisasi bersifat kritis dan berbasis sains, yang membantu organisasi membangun
kapasitas mereka untuk berubah dan mencapai efektivitas yang lebih besar dengan mengembangkan,
meningkatkan, dan memperkuat strategi-struktur-proses kerja.

Pengembangan organisasi juga dikatakan sebagai proses yang sangat memerlukan waktu dan hasil yang
tidak instan, karena banyaknya tahapan proses dan evaluasi selama dijalankan.

4 Tujuan Pengembangan Organisasi

Secara umum, tujuan dari pengembangan organisasi adalah agar organisasi dapat merespon dan
beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan industri/pasar dan kemajuan teknologi, termasuk
perubahan yang ingin dilakukan. Pengembangan organisasi juga menjadi alat penting dalam mengelola
dan merencanakan pertumbuhan perusahaan.

Selain tujuan umum di atas, berikut adalah empat tujuan pengembangan organisasi lainnya:

1. Sebagai Alat dalam Mengidentifikasi Perubahan


Salah satu tujuan pengadaan pengembangan organisasi adalah untuk mencari, mengidentifikasi
perubahan apa dan di aspek apa perubahan tersebut diperlukan dalam sebuah organisasi.
Rancangan-Program OD menguraikan cara-cara spesifik di mana perubahan akan meningkatkan
operasi perusahaan, atau anggota staf mana yang akan terpengaruh oleh perubahan tersebut.
2. Mempromosikan & Mengelola Pertumbuhan
Pengembangan organisasi tentunya memiiki tujuan selaras dengan pertumbuhan organisasi. Hal
ini dapat dicapai melalui analisis pengembangan organisasi yang menyatukan proyeksi penjualan
dan permintaan customer untuk menentukan tingkat pertumbuhan perusahaan Anda.
3. Mendukung Inovasi Produk
Pengembangan organisasi sangat penting untuk inovasi produk karena dapat membantu
menganalisis setiap elemen pengembangan produk dan menciptakan metode penerapan yang
lebih efektif.
4. Menganalisis Prosa Kerja
Ketika perusahaan Anda terlibat dalam pengembangan organisasi, Anda dapat menganalisis
proses kerja untuk efisiensi dan akurasi. Anda dapat menemukan apakah ada hal yang tumpang
tindih atau tidak dalam hal yang Anda lakukan, atau apakah Anda membutuhkan lebih banyak
karyawan untuk mengambil tugas yang kurang terorganisir.
Macam-macam Tujuan Pengembangan Organisasi

1. Agar organisasi dapat merespon dan beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan
industri/pasar dan kemajuan teknologi.
2. Sebagai alat penting dalam mengelola dan merencanakan pertumbuhan perusahaan.
3. Sebagai alat identifikasi jenis dan aspekt mana perubahan tersebut diperlukan perusahaan.
4. Sebagai alat identifikasi pertumbuhan perusahaan melalui Kunde.
5. Sebagai analysiert Elemente pengembangan produk dan mencari inovasi efektif.
6. Menciptaka-Prosa kerja yang efisien dan akurat.

5 Prosa yang Diperlukan dalam Menjalankan Pengembangan Organisasi

Pengembangan Organisasi juga dipandang sebagai sebuah Prosa, bukan solusi mutlak dari sebuah
masalah organisasi. Prosa ini bisa berjalan lama dan berkelanjutan, di dalamnya terdapat berbagai Prosa
identifikasi dan evaluasi. Berikut adalah lima proses yang umumnya diperlukan dalam pengembangan
organisasi.

1. Identifikasi dan definisi masalah

Pemahaman dan identifikasi masalah dalam organisasi adalah langkah pertama proses OD. Kesadaran
masalah meliputi pengetahuan tentang kemungkinan masalah pertumbuhan organisasi, kepuasan
anggotanya, efektivitas organisasi, dan penggunaan SDM.

Setelah memahami dengan tepat apa masalahnya, praktisi PO dapat melanjutkan untuk mengumpulkan
data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

2. Pengumpulan Data yang Diperlukan

Pengumpulan data mungkin merupakan aktivitas terpenting dalam proses PO. Wawancara, observasi
individu, dan kuesioner adalah cara dasar paling umum untuk mengumpulkan data. Metode
pengumpulan data pun bisa berbeda-beda sesuai dengan sifat masalah yang dihadapi perusahaan.

Setelah mengumpulkan data yang diperlukan, organisasi melanjutkan untuk menganalisanya.

3. Diagnose

Diagnose membutuhkan keterampilan Analyse und Beobachtung von yang baik karena seringkali sebuah
masalah dilaporkan dengan kurang jelas. Programm OD dapat berubah menjadi praktik yang merugikan
jika keputusan tidak didasarkan pada informasi yang jelas.
Diagnose tidak boleh dibatasi pada satu masalah. Seringkali, faktor-faktor penting seperti sikap, asumsi,
sumber daya yang tersedia, dll. juga perlu diperhitungkan dalam fase diagnostik. Untuk tujuan ini, survei
sikap dapat dilakukan melalui kuesioner. Survei semacam ini akan membantu mengidentifikasi masalah
dengan jelas seperti yang dirasakan oleh anggota organisasi.

Diagnose membantu perencana untuk menemukan sumber masalah tertentu dan melihat perubahan
apa yang diperlukan dalam sistem, struktur, atau orang.

4. Perencanaan Perubahan dan Implementasinya

Setelah mendiagnosis masalah, pakar OD mengalihkan perhatiannya ke perencanaan perubahan dan


menerapkannya. Intervensi pengembangan organisasi akan terlihat di sini.

Intervensi dianggap sebagai fase tindakan dalam proses pengembangan organisasi. Intervensi adalah
serangkaian aktivitas yang direncanakan, diprogram, dan teknik yang digunakan organisasi dan klien
mereka untuk berkolaborasi dalam program OD.

5. Bewertung und Feedback

Evaluasi juga dianggap sebagai salah satu tahapan penting dalam proses pengembangan organisasi.
Ketika satu tahap berakhir dan tahap lainnya muncul, evaluasi sangat membantu untuk mengetahui apa
yang telah dilakukan; apakah dilakukan dengan benar atau tidak, dan menunjukkan apakah perlu adanya
pekerjaan lebih lanjut sebelum lanjut ke tahap berikutnya.

Setiap aktivitas OD tidak lengkap tanpa feedback yang tepat. Feedback adalah Prosa menyampaikan
evaluasi kepada karyawan dan/atau kelompok yang bersangkutan melalui sesi atau laporan khusus.
Umpan balik harus ditangani dengan hati-hati karena terkadang faktor yang bersifat subjektif bisa
terlibat.

5 Contoh Praktik Pengembangan Organisasi

Praktik pengembangan organisasi bermacam-macam! Banyak hal yang secara konkret bisa perusahaan
lakukan, kembali lagi pada apa tujuan Anda melakukan pengembangan organisasi. Di bawah ini adalah
contoh praktik secara umum dengan orientasi internal dan eksternal organisasi.

1. Membuat Sistem-Projektmanagement
Bisnis kecil yang tertarik untuk meningkatkan cara pengelolaan proyek oleh karyawan mungkin akan
menggunakan pengembangan organisasi untuk pemetaan rencana dalam membuat atau menemukan
sistem project management.

Dengan sistem manajemen proyek, semua aspekt proyek dari awal sampai penutupan menggunakan
metodologi ilmiah dan terstruktur. Proyek harus diarahkan dan dirancang dengan sedemikian rupa
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Mengembangkan Pelatihan Layanan Kunde

Pelatihan dapat meningkatkan seberapa efisien karyawan bekerja dan berapa tingkat layanan yang
mereka berikan kepada pelanggan. Layanan pelanggan yang buruk dapat menghasilkan penjualan yang
buruk dan reputasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan Anda.

Dengan mengembangkan program pelatihan layanan pelanggan baru, maka keterampilan atau nilai-nilai
yang terkait dengan pelayanan pelanggan dapat menjadi lebih baik lagi.

3. Meningkatkan Hubungan Masyarakat

Bisnis tidak selalu diterima dengan tangan terbuka di komunitas tempat mereka beroperasi. Melalui-
Programm pengembangan organisasi, Anda bisa memberikan kontribusi kepada komunitas dan
masyarakat sekitar sehingga hubungan perusahaan dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik,
contohnya dengan melalui produk CSR.

4. Manajemen Perubahan dan Talenta

Bersama-sama dengan Departemen, komite dan unit-unit lainnya dalam perusahaan merencanakan dan
melaksanakan perubahan-perubahan yang signifikan di perusahaan, seperti reorganisasi atau
perpindahan dan perubahan divisi.

Hal ini akan membantu para manajer dalam menilai tiap karyawannya, sehingga orang yang tepat
berada di peran yang tepat, dengan seperangkat keterampilan yang dibutuhkan di waktu yang tepat.

5. Merancang Ulang Proses Bisnis

Pengembangan organisasi dapat dijadikan tools dalam menganalisis metode kerja saat ini untuk
menentukan perlu tidaknya dirancang metode kerja baru yang lebih baik. Hasilnya akan memperlihatkan
Anda seperti apa proses bisnis yang perlu dijalankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi ekspektasi
komunitas dan investor.

Perhatikan: 5 Tahapan Pengembangan Organisasi


Pengembangan organisasi begitu luas dan kompleks pelaksanaannya. Penting bagi pelakunya untuk
memahami ada tahapan apa saja yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan proyek OD. Berikut
adalah lima di antaranya:

1. Pembentukan Tim

Tahap pertama pengembangan kelompok, ini melibatkan membuat anggota tim saling mengenal dengan
tujuan serta satu sama lain. Anggota mencoba sesi ice-breaking kecil satu sama lain untuk mengukur
kesamaan, ketidaksamaan, kekuatan dan kelemahan untuk memahami seberapa baik atau tidak
menguntungkan kondisi kerja sehingga akan membantu untuk mengetahui bagaimana kondisi tim saat
ini.

2. Brainstorming

Setelah tim berhasil ‘dibentuk’, tahap Brainstorming dimulai. Ini melibatkan sesi tukar pendapat untuk
memutuskan aturan, etika, pendelegasian tugas, hierarki, tanggung jawab, tujuan dan jadwal, criteria
untuk evaluasi dan sistem penghargaan. Hal terpenting dari sesi Brainstorming ini adalah menentukan
tujuan dan kebutuhan yang ingin dicapai.

3. Penyelarasan

Fitur utama dalam tahap ini adalah kohesi antar anggota tim. Anggota tim sekarang bersedia menerima
ide, pendapat, fakta dan angka, prosedur dan solusi dari satu sama lain. Mendengarkan und menerima
satu sama lain, menyamakan persepsi und menyamakan ritme kerja

4. Pelaksanaan

Ketika tim tersebut berhasil menyelesaikan tiga tahap yang disebutkan di atas, grup tersebut mencapai
tahap ‘aufführen’, yang ditandai dengan semangat tim, persatuan, dan efisiensi tinggi. Setiap anggota
tim sangat menyadari peran mereka masing-masing dan berkontribusi untuk tujuan bersama.

5. Überwachen und auswerten

Selama Prosa pelaksanaan perlu diadakan Prosa monitor kemudian setelahnya, perlu diadakan evaluasi.
Apakah Prosa dan tujuan sudah sesuai dengan yang diharapkan serta apakah sudah terjadi
perkembangan. Jika sudah maka bisa dipertahankan tetapi jika masih kurang, maka perlu diperbaiki lagi
kedepannya.

Simulan

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan organisasi adalah proses
perubahan terencana yang berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan kinerja karyawan dan
perusahaan.
Tujuan dari pengembangan organisasi adalah agar organisasi dapat merespons dan beradaptasi dengan
lebih baik terhadap perubahan industri / pasar dan kemajuan teknologi. Pengembangan organisasi ini
dapat dilakukan melalui program-seperti, membuat sistem project management, mengembangkan
pelatihan layanan pelanggan, meningkatkan hubungan masyarakat, manajemen perubahan dan talenta,
serta merancang ulang proses bisnis.

Anda mungkin juga menyukai