Anda di halaman 1dari 2

Profil Desa Mojosongo

Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres merupakan salah satu Kelurahan diantara

51 Kelurahan yang ada di Kota Surakarta. Letak geografis Kelurahan Mojosongo antara

100BT - 111BT dan berada pada ketinggian 80-130 diatas permukaan laut.

Kelurahan Mojosongo terletak paling utara di kota Surakarta. Bentuk topografi berbukit-bukit dan

merupakan dataran tertinggi di kota Surakarta. Program pemerintah kepemimpinan wali kota

Jokowi - Rudi, membuat perubahan yang sangat luar biasa di kelurahan Mojosongo.

Luas wilayah di Kelurahan Mojosongo termasuk wilayah yang luas dibandingkan dengan

Kelurahan yang ada di Kecamatan Jebres lainnya, yakni 532,927 Ha dengan batas wilayah

sebagai berikut :

➢ Sebelah utara : Kelurahan plesungan ,Gondangrejo Kra

➢ Sebelah Timur : Kelurahan Plesuangan .Gondangrejo kra

➢ Sebelah Selatan : Kelurahan Jebres dan Tegalharjo

➢ Sebelah barat : Kelurahan Nusukan dan Kadipiro

Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres dibagi menjadi 37 Rukun Warga dan 186

Rukun Tetangga. Kelurahan Mojosongo juga memiliki beberapa fasilitas sarana antara lain

sebagai berikut :
● Sarana Pemerintahan Kelurahan. Meliputi : Balai Kelurahan, Kantor Kelurahan,
LPMK, Rumah Dinas Lurah, Pokdarwis dan Linmas.
● Sarana Perekonomian. Meliputi : Pasar, Koperasi Simpan Pinjam, Bank
● Sarana Kesehatan. Meliputi : Rumah Sakit, Puskesmas, Rumah Bersalin, Posyandu
Balita dan Lansia
● Sarana Tempat Ibadah. Meliputi : 70 Masjid, 20 Mushola, 4 Pondok Pesantren dan
20 Gereja.
● Sarana Pendidikan : 7 PAUD/TPA, 6 TK, 15 SD, 1 SDIT, 1 SMP, 1 SMA, 4
Perguruan Tinggi, 2 Pepustakaan dan 1 Taman Cerdas.

Selain fasilitas sarana yang ada di Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres juga

terdapat 17 Kelompok Seni, 7 Sanggar, Tempat Wisata Goa Maria serta Pusat Kerajinan

Sangkar Burung yang berada di RW 4.

Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Mojosongo ±50.549 Jiwa, dengan jumlah

Kepala Keluarga ±13.720. Mayoritas penduduk memeluk agama Islam ±32.867, sisanya

memeluk agama Kristen Protestan, Kristen Khatolik, Hindu dan Budha. Ada sebuah kampung

unik di Mojosongo yaitu Kampung Agrowisata Bonsai. Disebut kampung Agrowisata Bonsai

karena sebagian warganya membudidayakan tanaman bonsai di pekarangannya. Kampung ini

dirintis sejak mulainya program relokasi warga bantaran sungai Bengawan Solo.Produk lain yang

menjadi ciri khas kalurahan Mojosongo Solo adalah merupakan sentra industri kerajinan sangkar

burung yang juga memasok seluruh kota di Indonesia. Bahkan produk sangkar burung produksi

kelurahan Mojosongo ini sudah mulai di ekspor ke mancanegara. Harga sangkar burung

bervariasi mulai yang paling murah Rp 40.000 sampai Rp 3.000.000.

Tahun 2019 salah satu tokoh masyarakat dan juga mantan ketua RT 7 RW 8 Mojosongo

mengembangkan tanaman markisa, cincau, dan kamboja. Ketiga tanaman tersebut memiliki

prospek yang cerah dan memiliki nilai ekonomis.

Permintaan daun cincau dari pedagang es cincau dan masyarakat Surakarta belum bisa

dipenuhi secara maksimal. Harga daun cincau hijau per kg rp 10rb dapat menambah

pendapatan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai