Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
(Mega Oktaviani)
Mengetahui:
Kepala Dapartemen Kebidanan Pembimbing Praktek
RINGKASAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa
ratusan. Misalnya tentang gizi: makan beraneka ragam makanan, minum tablet
tambah darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita kapsul
vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada
tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk
melaksanakan semua perilaku kesehatan.
TIM PELAKSANA
Iqramirahma Welkom
Miftakhul Jannah
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, sehingga kami dapat mengadakan pengabdian masyarakat yang
merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada
masyarakat ini dilakukan berdasarkan kebutuhan dari warga RW 07 RT 01-10,
didapatkan data dari jumlah penduduk RW 07 RT 01-10 Desa Cimulang
Kecamatan Ranca Bungur Kabupaten masih banyaknya masyarakt yang tidak
suka melakukan kegiatan beolahraga Untuk itu pengabdian kepada masyarakat
ini dikemas dalam bentuk penyuluhan dengan media zoom sebagai wadah
memberikan informasi dan mendorong masyarakat penduduk RW 07 RT 01-10
di Desa Cimulang Kecamatan Ranca Bungur Kabupaten bogor
Dalam kegiatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,
para kader dan masyarakat pendukung setempat yg ada di lingkungan ini, atas
ketersedian waktunya menyukseskan kegiatan Pengabdian Masyarakat
Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dimasa Pandemi Di Rt 01-10
Rw 07 Desa Cimulang Kecamatan Ranca Bungur Kabupaten Bogor. Kami
menyadari bahwa laporan ini masih mempunyai kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat Penulis harapkan demi perbaikan untuk
makalah selanjutnya. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
6. Nur Rizky Ramadhani.,M.Epid, selaku wakil ketua III Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju
7. Hidayani, AM. Keb., SKM., MKM, selaku Kepala Departemen Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
8. Retno Sugesti, S.ST, M.Kes sebagai Koordinator Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Jakarta
9. Ratna Wulandari, S.ST.,MKM, selaku dosen pembimbing Praktik asuhan
kebidanan komunitas dan tanggap darurat dalam Program Sarjana Terapan
STIKIM Jakarta
10. Irma Jayatmi, S.ST., M.Kes, selaku Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat
11. Meinasari Dewi.,S.ST.,M.Kes sebagai Koordinator dosen dalam Praktik
asuhan kebidanan komunitas dan tanggap darurat dalam Program Sarjana
Terapan STIKIM Jakarta
12. Semua warga RT 01-10 RW 07 yang berperan aktif dalam kegiatan ini
13. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Departemen kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.
14. Seluruh mahasiswa Praktik asuhan kebidanan komunitas dan tanggap darurat
pada Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju yang membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pengabdian masyarakat ini.
15. Rekan-rekan yang membantu dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
TIM PELAKSANA..............................................................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................7
1.1 Analisis Situasi.........................................................................................7
1.2 Permasalahan Mitra................................................................................8
1.3 Solusi Permasalahan..............................................................................8
1.4 Target Luaran..........................................................................................9
a. Terget...........................................................................................................9
b. Luaran..........................................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................10
2.1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)......................10
2.2 Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan
Rumah Tangga.................................................................................................11
2.3 Sasaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)...........................12
2.4 Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS).............................13
2.5 Tatanan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)..........................13
BAB III METODE PELAKSANAAN...............................................................21
3.1 Rencana Kegiatan..................................................................................21
3.2 Pelaksanaan Kegiatan...........................................................................21
BAB IV JADWAL KEGIATAN.........................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan cerminan pola hidup
keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh
anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan yang di lakukan atas kesadaran
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri
dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat merupakan pengertian lain dari PHBS
Berdasarkan hasil riset kesehatan daerah Bogor masih cukup banyak
penduduk yang belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,
walaupun ada kecenderungan perbaikan. Berdasarkan analisis kecenderungan
secara rerata nasional, terdapat peningkatan proporsi penduduk berperilaku
cuci tangan secara benar pada tahun 2020 yaitu 47,0% dibandingkan tahun
2019 yaitu 23,2%. menggunakan air bersih 69% pada tahun 2019 menjadi
78% pada tahun 2020, Demikian pula dengan yang menggunakan jamban
sehat terjadi peningkatan dari 41,1% pada tahun 2019 menjadi 52,6% pada
tahun 2020, memberantas jentik nyamuk 45% ditahun 2019 dan terjadi
peningkatan menjadi 75% ditahun 2020, Untuk perilaku benar dalam
menyikat gigi berkaitan dengan faktor gender, ekonomi, dan daerah tempat
tinggal, ditemukan sebagian besar penduduk Bogor menyikat gigi pada saat
mandi pagi maupun mandi sore, (66,6%). Menyikat gigi dengan benar adalah
setelah makan pagi dan sebelum tidur malam, untuk Indonesia ditemukan
hanya 2,3 %
Melihat hasil riset daerah pada tahun sebelumnya tampak bahwa
masih rendahnya prilaku hidup bersih dan sehat sehingga perlu dilakukan
sosialisasi maupun keteladanan tentang PHBS. Untuk itu diperlukan agen
perubahan. Mahasiswa sebagai sebagai kelompok terdidik, dapat berperan
sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Oleh karena itu mereka perlu
dipersiapkan agar memiliki karakter yang memadai untuk melakukan
8
perubahan pada diri sendiri maupun untuk masyarakat yang lebih luas.
Dalam hal ini adalah perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.
Perubahan perilaku dapat dikembangkan dengan asumsi bahwa
masyarakat bukanlah sekedar obyek melainkan juga subyek dari pelayanan
kesehatan, artinya mereka perlu diajak mengidentifikasikan dan membahas
masalah kesehatan serta mencari alternatif pemecahan masalah secara aktif.
Metode ini tampaknya akan berhasil di kalangan masyarakat berpendidkan
menengah ke atas, modern, atau mereka bersikap lebih terbuka terhadap hal-
hal baru.
Oleh karena itu mahasiswa sebagai wakil masyarakat berpendidikan
dapat berperan sebagai agen perubahan. Mereka harus dibekali pengetahuan
tentang kesehatan terutama tentang berolahraga. Hasil internalisasi
pengetahuan tersebut diharapkan dapat mewarnai perilaku mereka,
khususnya PHBS.
1.2 Permasalahan Mitra
Pada bulan September di RT 01-10 RW 09 dari hasil pendataan di dapatkan
jumlah anggota keluarga yang ruti berolahraga sebanayak 97 orang, dan yang
tidak rutin melakukan olahraga sebanyak 117 orang,Berdasarkan hasil
pendataan tersebut sebagai bentuk mendorong minat penduduk untuk ikut
serta mealukan kegiatan rutin berolahraga,maka kami memberikan
pengabdian kepada masyarakat berupa webinar edukasi Penerapan Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat Dimasa Pandemi Di Rt 01-10 Rw 07 Desa
Cimulang Kecamatan Ranca Bungur Kabupaten Bogor khususnya untuk para
remaja untuk mengikuti kegiatan webinar tentang Penerapan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat Dimasa Pandemi, dikarenakan remaja merupakan generasi
penerus bangsa yang bisa membantu mendorong dan menggerakan
masyarakan untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat salah
satunya dengan kegiatan rutin berolahraga .
1.3 Solusi Permasalahan
Melihat hasil riset daerah pada tahun sebelumnya tampak bahwa
masih rendahnya prilaku hidup bersih dan sehat sehingga perlu dilakukan
9
b. Luaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan
Rumah Tangga
Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang
bertujuan memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau
dan mampu menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta
memiliki peran yang aktif pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan utama
dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah tangga
yang sehat.
Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang
dapat dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktek perilaku
hidup bersih dan sehat pada tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10 indikator
PHBS pada tingkatan rumah tangga :
1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik
itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan
peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat
mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu
dan bayi yang dilahirkan.
2. Pemberian ASI eksklusif
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan
menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek perilaku
hidup bersih dan sehat pada tingkat rumah tangga.
3. Menimbang bayi dan balita secara berkala
Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi.
Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan
hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan
anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara
teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.
12
Motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam dan luar
individu yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu
aktivitas/kegiatan dalam upaya pencapaian tujuan tertentu. Motif atau
motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan dari
dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku (Syah, 2018).
Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme baik
manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
Dalam pengertian ini motivasi berarti pemasok (energizer) untuk
bertingkah laku secara terarah. Menurut Hamalik (2018),
mengatakan bahwa istilah motivasi menunjuk kepada semua
gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah tujuan
tertentu dimana sebelumnya tidak ada gerakan menuju ke arah tujuan
tersebut.
17
BAB III
METODE PELAKSANAAN
selesai berlangsung.
BAB IV
JADWAL KEGIATAN
4.1 Jadwal Kegiatan
No Jadwal Kegiatan September
22 23 25 26 27 29
1. Perencanaan
2. Penyusunan proposal
3. Penyajian Proposal
4. Kegiatan Penyuluhan
6. Pengumpulan laporan
WIB
Pemutaran Lagu “Indonesia 10:05-10:10
2. MC (Anisa Fitri Ramadhan )
Raya” WIB
11:50-11:55
11. Kesimpulan Materi 1 dan 2 Moderator (Miftakhul Jannah )
WIB
11:55-12:00
12. Penutupan MC (Annisa Fitri Ramadhan )
WIB
Total Rp.100,000
DAFTAR PUSTAKA