Anda di halaman 1dari 63

Kode FIS.

11

mb
v k

mp

Δx

Δx

mg

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM


DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2004
Kode FIS.11

Penyusun
Drs. Munasir, MSi.

Editor:
Dr. Budi Jatmiko, M.Pd.
Drs. Supardiono, M.Si.

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM


DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENEGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2004

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat ii


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun bahan ajar modul manual
untuk SMK Bidang Adaptif, yakni mata-pelajaran Fisika, Kimia dan Matematika.
Modul yang disusun ini menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan
kompetensi, sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum SMK Edisi 2004 yang
menggunakan pendekatan kompetensi (CBT: Competency Based Training).
Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modul,
baik modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Nasional (SKN) atau standarisasi pada dunia kerja dan industri.
Dengan modul ini, diharapkan digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh
peserta diklat untuk mencapai kompetensi kerja standar yang diharapkan
dunia kerja dan industri.
Modul ini disusun melalui beberapa tahapan proses, yakni mulai dari
penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, kemudian
disetting dengan bantuan alat-alat komputer, serta divalidasi dan diujicobakan
empirik secara terbatas. Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli ( expert-
judgment), sementara ujicoba empirik dilakukan pada beberapa peserta diklat
SMK. Harapannya, modul yang telah disusun ini merupakan bahan dan sumber
belajar yang berbobot untuk membekali peserta diklat kompetensi kerja yang
diharapkan. Namun demikian, karena dinamika perubahan sain dan teknologi
di industri begitu cepat terjadi, maka modul ini masih akan selalu dimintakan
masukan untuk bahan perbaikan atau direvisi agar supaya selalu relevan
dengan kondisi lapangan.
Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang perlu diberikan penghargaan
dan ucapan terima kasih. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini tidak

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat iii


berlebihan bilamana disampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, terutama tim penyusun modul
(penulis, editor, tenaga komputerisasi modul, tenaga ahli desain grafis) atas
dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menyelesaikan
penyusunan modul ini.
Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang
psikologi, praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik sebagai
bahan untuk melakukan peningkatan kualitas modul. Diharapkan para pemakai
berpegang pada azas keterlaksanaan, kesesuaian dan fleksibilitas, dengan
mengacu pada perkembangan IPTEK pada dunia usaha dan industri dan
potensi SMK dan dukungan dunia usaha industri dalam rangka membekali
kompetensi yang terstandar pada peserta diklat.
Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya peserta diklat SMK Bidang Adaptif untuk mata-pelajaran
Matematika, Fisika, Kimia, atau praktisi yang sedang mengembangkan modul
pembelajaran untuk SMK.

Jakarta, Desember 2004


a.n. Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah
Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan,

Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto, M.Sc.


NIP 130 675 814

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat iv


DAFTAR ISI

 Halaman Sampul......................................................................... i
 Halaman Francis.......................................................................... ii
 Kata Pengantar........................................................................... iii
 Daftar Isi.................................................................................... v
 Peta Kedudukan Modul................................................................ vii
 Daftar Judul Modul...................................................................... viii
 Glosary ...................................................................................... ix

I. PENDAHULUAN

a. Deskripsi............................................................................... 1
b. Prasarat................................................................................ 1
c. Petunjuk Penggunaan Modul.................................................. 1
d. Tujuan Akhir......................................................................... 2
e. Kompetensi........................................................................... 3
f. Cek Kemampuan................................................................... 4

II. PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat........................................ 6

B. Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Belajar ......................................................... 7


a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran..................................... 7
b. Uraian Materi............................................................. 7
c. Rangkuman............................................................... 21
d. Tugas....................................................................... 21
e. Tes Formatif.............................................................. 22
f. Kunci Jawaban.......................................................... 25
g. Lembar Kerja ............................................................ 26

2 Kegiatan Belajar ......................................................... 28


a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran..................................... 28
b. Uraian Materi............................................................. 28
c. Rangkuman............................................................... 37
d. Tugas....................................................................... 37
e. Tes Formatif.............................................................. 38
f. Kunci Jawaban.......................................................... 39
g. Lembar Kerja ............................................................ 40

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat v


III. EVALUASI

A. Tes Tertulis........................................................................... 43
B. Tes Praktik............................................................................ 45

KUNCI JAWABAN

A. Tes Tertulis........................................................................... 47
B. Lembar Penilaian Tes Praktik.................................................. 49

IV. PENUTUP.................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 53

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat vi


Peta Kedudukan Modul

FIS.01

FIS.02

FIS.03

FIS.10 FIS.04 FIS.07

FIS.11 FIS.05 FIS.08

FIS.12 FIS.06 FIS.09

FIS.13

FIS.14
FIS.18 FIS.16
FIS.15
FIS.19 FIS.17

FIS.20

FIS.21

FIS.22

FIS.23

FIS.24

FIS.25
FIS.27 FIS.28
FIS.26

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat vii


DAFTAR JUDUL MODUL

No. Kode Modul Judul Modul


1 FIS.01 Sistem Satuan dan Pengukuran
2 FIS.02 Pembacaan Masalah Mekanik
3 FIS.03 Pembacaan Besaran Listrik
4 FIS.04 Pengukuran Gaya dan Tekanan
5 FIS.05 Gerak Lurus
6 FIS.06 Gerak Melingkar
7 FIS.07 Hukum Newton
8 FIS.08 Momentum dan Tumbukan
9 FIS.09 Usaha, Energi, dan Daya
10 FIS.10 Energi Kinetik dan Energi Potensial
11 FIS.11 Sifat Mekanik Zat
12 FIS.12 Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
13 FIS.13 Fluida Statis
14 FIS.14 Fluida Dinamis
15 FIS.15 Getaran dan Gelombang
16 FIS.16 Suhu dan Kalor
17 FIS.17 Termodinamika
18 FIS.18 Lensa dan Cermin
19 FIS.19 Optik dan Aplikasinya
20 FIS.20 Listrik Statis
21 FIS.21 Listrik Dinamis
22 FIS.22 Arus Bolak-Balik
23 FIS.23 Transformator
24 FIS.24 Kemagnetan dan Induksi Elektromagnetik
25 FIS.25 Semikonduktor
26 FIS.26 Piranti semikonduktor (Dioda dan Transistor)
27 FIS.27 Radioaktif dan Sinar Katoda
28 FIS.28 Pengertian dan Cara Kerja Bahan

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat viii


Glossary

ISTILAH KETERANGAN
Batas elastis Titik batas sifat elastis yang dimiliki bahan. Jika
bahan diberi gaya di bawah batas elastis maka
ketika gaya dihilangkan benda kembali ke bentuk
semula. Jika gaya yang diberikan melampau batas
elastis maka benda secara permanen berubah
bentuk.
Hukum hooke Jika gaya tarik tidak melampau batas elastis pegas,
maka pertambahan panjang pegas berbanding
lurus/sebanding dengan gaya tariknya.

Elastisitas Kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk


semula segera setelah gaya luar yang diberikan
kepada benda tersebut dihilangkan/dibebaskan.
Benda yang seperti ini disebut benda elastis.

Plastisitas Sifat yang dimiliki oleh benda untuk tidak kembali


ke bentuk awalnya meskipun gaya luar yang
bekerja pada benda tersebut dihilangkan
/dibebaskan. Benda seperti ini disebut benda
plastis.
Tegangan Gaya dibagi dengan luas penampang, Besaran
skalar dan memilki satuan N/m2 (Pa).

Tegangan tarik Tegangan yang mengakibatkan benda mengalami


regangan/pertambahan panjang.

Tegangan mampat Tegangan yang mengakibatkan benda mengalami


mampatan/ penyusutan.
Tegangan geser Tegangan yang mengakibatkan benda mengalami
perubahan bentuk.
Regangan Didefinisikan sebagai hasil bagi antara
pertambahan panjang benda karena mengalami
tegangan tarik dibagi dengan panjang mula-mula
berbeda.
Modulus elastis Tegangan di bagi dengan regangan. Merupakan
besaran skalar yang satuannya sama dengan
tegangan, (N/m2) atau Pa.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat ix


Modulus Young Nama lain dari modulus elastis. Lihat modulus
elastis.
Deformasi elastis Perubahan bentuk elastis. Daerah elastis bahan.

Deformasi plastis Perubahan bentuk plasis. Daerah plastis bahan.

Tegangan maksimum Tegangan maksimum (ultimate strees) sebatang


logam adalah tegangan paling besar yang dapat
ditahan oleh logam tanpa patah.

Energi potensial Energi yang disimpan oleh pegas. Dan besarnya:


elastis pegas EP = Joule.
Pegas Benda berbentuk spiral dan bersifat elastis (lentur).

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat x


BAB I. PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Dalam modul ini anda akan mempelajari konsep dasar sifat mekanik zat,
yang di dalamnya dibahas konsep elastisitas bahan, konsep perubahan
bentuk benda (regangan, mampatan dan geseran), konsep tegangan-
regangan dan modulus elastisitas atau modulus Young, konsep tetapan
gaya pegas benda dan hukum Hooke, serta beberapa penerapannya.

B. Prasyarat
Sebagai prasyarat atau bekal dasar agar bisa mempelajari modul ini
dengan baik, maka anda diharapkan sudah mempelajari konsep hukum
Newton (dinamika Newton), konsep momentum, konsep energi kinetik dan
energi potensial, dan konsep kekekalan energi, juga dasar matematika
deferensial dan integral yang cukup.

C. Petunjuk Penggunaan Modul


a. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan
teliti karena dalam skema anda dapat melihat posisi modul yang akan
anda pelajari terhadap modul-modul yang lain. Anda juga akan tahu
keterkaitan dan kesinambungan antara modul yang satu dengan
modul yang lain.
b. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan
benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses
pekerjaan, agar diperoleh hasil yang maksimum.
c. Pahami setiap konsep yang disajikan pada uraian materi yang
disajikan pada tiap kegiatan belajar dengan baik, dan ikuti contoh-
contoh soal dengan cermat.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 1


d. Jawablah pertanyaan yang disediakan pada setiap kegiatan belajar
dengan baik dan benar.
e. Jawablah dengan benar soal tes formatif yang disediakan pada tiap
kegiatan belajar.
f. Jika terdapat tugas untuk melakukan kegiatan praktek, maka
lakukanlah dengan membaca petunjuk terlebih dahulu, dan bila
terdapat kesulitan tanyakan pada instruktur/guru.
g. Catatlah semua kesulitan yang anda alami dalam mempelajari modul
ini, dan tanyakan kepada instruktur/guru pada saat kegiatan tatap
muka. Bila perlu bacalah referensi lain yang dapat membantu anda
dalam penguasaan materi yang disajikan dalam modul ini.

D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:

 Memahami konsep benda elastis dan benda plastis.


 Memahami konsep perubahan bentuk benda akibat gaya luar.
 Memahami konsep sifat mekanik bahan (zat), batas daerah elastis dan
daerah plastis.
 Memahami konsep tetapan gaya benda pegas.
 Memahami konsep tegangan–regangan dan modulus elastis.
 Memahami konsep hukum Hooke.
 Memahami konsep batas penerapan hukum hooke.
 Mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan sifat mekanik zat
(konsep dasar pada poin-poin di atas).
 Menjelaskan fenomena-fenomena di alam yang berkaitan dengan
konsep-konsep di atas.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 2


E. Kompetensi

Kompetensi : MEMAHAMI SIFAT MEKANIK ZAT


Program Keahlian : Program Adaptif
Mata Diklat-Kode : FISIKA-FIS.07
Durasi Pembelajaran : 14 jam @ 45 menit

KRITERIA LINGKUP MATERI POKOK PEMBELAJARAN


SUB KOMPETENSI
UNJUK KINERJA BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Menentukan hukum Hooke  Mampu menjelaskan  Elastisitas  Teliti dalam  Pengertian  Perhitungan
konstanta pegas  Plastis menentukan bahan elastis dan konstanta pegas,
 Elastisitas bahan di-  Konstanta yang elastis plastis elastisitas dan
hitung menggunakan pegas  Teliti dalam  Pengertian plastisitas bahan
hukum Hooke menghitung konstanta
konstanta pegas pegas

2. Menghitung Modulus Young  Tegangan dan rega-  Tegangan  Teliti dalam meng-  Cara  Menerapkan
pada bahan ngan bahan dihitung  Regangan hitung Modulus menghitung prinsip tegangan
berdasarkan hukum Young Modulus dan regangan
Hooke Young pada pada pegas yang
bahan banyak
digunakan pada
piranti printer.
 Menerapkan
prinsip tegangan
pada instalasi
sistem jaringan

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 3


F. Cek Kemampuan

Kerjakanlah soal-soal berikut ini, jika anda dapat mengerjakan


sebagian atau semua soal berikut ini, maka anda dapat meminta
langsung kepada instruktur atau guru untuk mengerjakan soal-soal
evaluasi untuk materi yang telah anda kuasai pada BAB III.
1. Tuliskan hubungan gaya dan pertambahan panjang
pada pegas menurut Hooke.
2. Lengkapi tabel berikut ini.
Tabel. Pembacaan skala pada percobaan mekanik kawat
Beban (N) 0 2 4 6 8 10
Panjang (cm) 50 52 54 58 60 62
Pertambahan panjang (cm)

(a) Lengkapi tabel di atas.


(b) Berapa panjang awal kawat.
(c) Buat grafik pertambahan panjang terhadap beban.
(d) Berapa beban yang dibutuhkan untuk mendapatkan.
pertambahan panjang 30 cm.
(e) Berapa beban yang dibutuhkan untuk menaikan panjang kawat
menjadi 70 cm.
3. Suatu kawat dengan luas penampang 2 mm 2 ditarik
dengan gaya 1,6 N hingga panjangnya bertambah 0,02 cm. Hitung
tetapan gaya dari kawat tersebut.
4. Sebuah bola bermassa m = 0,2 kg dijatuhkan dari
ketinggian h = 2,6 m dan menekan pegas sejauh x, lihat
gambar.Tetapan gaya pegas k = 500 N/m, g = 10 m/s 2 dan massa
pegas dapat diabaikan terhadap massa bola. Tentukan panjang x.
5. Modulus elastis baja lebih besar dari pada modulus
elastis perunggu: (a) mana yang lebih mudah bertambah panjang
jika ditarik, (b) mana yang lebih kaku, (c) bagaimana perubahan

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 4


bentuknya ketika gaya yang diberikan berada pada daerah elastis
dan daerah plastis.
6. Seutas kawat piano dari baja memiliki panjang 1,50 m
dan diameter 0,20 cm. Berapa besar gaya tegangan pada kawat itu,
jika kawat tersebut memanjang 0,30 cm ketika dikencangkan dan
modulus young kawat tersebut 2,0 x 1011 N/m2.
7. Untuk mendaki gunung, seorang pendaki
menggunakan sebuah tali dari jenis bahan nilon yang panjangnya
50 m dan garis tengahnya 1,0 cm. Ketika menopang pendaki yang
massanya 75 kg, tali bertambah panjang 1,5 m. Tentukan modulus
young nilon tersebut (ambil g = 10 m/s2, dan = 3,14).
8. (a) Seutas bahan berjenis karet mempunyai luas
penampang 1,2 mm x 0,24 mm ditarik oleh sebuah gaya 1,8 N,
berapa tegangan pada karet ?. (b) Seutas karet memiliki panjang
awal 90 mm, lalu ditarik hingga mengalami pertambahan panjang
menjadi 130 mm. Berapa regangan karet tersebut?.
9. Sebuah balok yang massanya 980 gram terikat pada
pegas. Peluru dengan massa 20 gram ditembakan mengenai balok
dengan kecepatan 20 m/s2, sehingga peluru bersarang didalam
balok. Dan pegas tertekan sejauh 15 cm. Tentukan konstanta
pegas k, jika balok tidak mengalami gesekan dengan apapun
kecuali dengan udara, tapi gesekan dengan udara diabaikan.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 5


BAB II. PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat

Kompetensi : Menerapkan konsep sifat mekanik zat


Sub Kompetensi : 1. Memahami hukum Hooke
2. Menghitung Modulus Young pada
bahan

Tulislah semua jenis kegiatan yang anda lakukan di dalam tabel kegiatan di
bawah ini. Jika ada perubahan dari rencana semula, berilah alasannya
kemudian mintalah tanda tangan kepada guru atau instruktur anda.
Tanda
Jenis Tempat Alasan
Tanggal Waktu Tangan
Kegiatan Belajar Perubahan
Guru

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 6


B. Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Belajar 1

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


 Mengerti dan memahami perubahan bentuk bahan dan mampu
membedakan bahan elastis dan bahan plastis.
 Mampu menjelaskan konsep konstanta pegas dengan menggunakan
hukum Hooke.
 Mampu menghitung elastisitas bahan dengan menggunakan hukum
Hooke.
 Dapat menggunakan konsep energi mekanik pada sistem pegas.
 Dapat menjawab dengan benar semua soal tes formatif 1.

b. Uraian Materi

a) Konsep Hukum Hooke


Konsep hukum Hooke ini menjelaskan fenomena fisis
hubungan antara gaya yang diberikan pada pegas dan pertambahan
panjang yang dialami oleh pegas. Besarnya perbandingan antara gaya
dengan pertambahan panjang pegas adalah konstan, yang kemudian
disebut sebgai ketetapan pegas, yang menggambarkan sifat kekakuan
dari pegas yang bersangkutan. “ Jika gaya tarik tidak melampaui batas
elastis bahan maka pertambahan panjang pegas berbanding
lurus/sebanding dengan gaya tariknya”, pernyataan ini diungkapkan
pertama kali oleh Robert Hooke, yang kemudian dikenal dengan
Hukum Hooke. Dan secara matematis ungkapan tersebut dinyatakan
sebagai berikut:
(1.1)

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 7


Satuan Tetapan Pegas
Dari persamaan (1.1), dapat dimodifikasi, sehingga:

(1.2)

persamaan (1.2) dikenal dengan tetapan pegas menurut hukum Hooke.

Tetapan Gaya Benda Elastis


Pada benda elastis, berlaku hubungan, tegangan: (kelak dijumpai pada materi

belajar 2), , sehingga tetapan gaya pada pegas, dapat

dirumuskan, dengan meninjau persamaan (1.1), sehingga rumus umum


tetapan gaya k untuk suatu benda elastis:

(1.3)

Dimana: A adalah luas penampang (m2), E adalah modulus


young/modulus elastis (N/m2) dan L adalah panjang bebas benda
(sebelum benda mengalami tarikan gaya).

Contoh Soal:
Hukum Hooke pada pegas
1. Sebuah pegas bertambah panjang 4 cm ketika ditarik oleh
gaya 20 N
a. Berapa pertambahan panjang pegas jika ditarik oleh gaya 5
N ton.
b. Berapa gaya tarik yang harus diberikan untuk
merenggangkan pegas sejauh 5 cm.
Jawab:
Diketahui:
 Pertambahan panjang Δ x = 4 cm
 Gaya tarik F = 20 N

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 8


 Maka ketetapan gaya atau konstanta pegas gunakan persamaan
(1.2):

Jadi: k = 500 N/m

a. Jika pegas ditarik dengan gaya F = 5 N, maka pegas


akan mengalami pertambahan panjang:
F 5 N
x  (m)   0,01 m  1 cm
k 500 N/ m

b. Jika pegas ditarik mengalami pertambahan panjang


Δx = 5 cm, maka gaya tarik yang harus diberikan pada pegas
adalah:
F  k  Δ x  500 N/m  5 10 2  25 N

2. Sebuah balok dengan massa 80 kg digantung dengan


pegas, sehingga pegas mengalami pertambahan panjang 12 cm.
Tentukan tetapan pegas (nyatakan dalam satuan SI).

Lo L

Δx

Diketahui:
 Pertambahan panjang Δ x = L - Lo =
12 cm = 12 x 10-2 m
 Gaya tarik F = m g = 800 N

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 9


 Maka ketetapan gaya atau konstanta
pegas: gunakan persamaan (1.2):
mg 800 N
k (N/m)   6666,67 N/m
Δx 12  10  2 m

Menentukan tetapan gaya pada benda elastis


1. Seutas kawat dengan luas penampang 3 mm 2 ditarik oleh
gaya 2,7 N hingga panjangnya bertambah dari 90 cm menjadi
90,03 cm. Hitung tetapan gaya k dari kawat tersebut.

Diketahui:
 Luas penampang A = 3 mm2 = 3 x 10-6 m2
 Gaya F = 2,7 N
 Panjang kawat mula-mula = 90,03 cm
= 90,03 x 10-2 m
 Pertambahan panjang kawat Δx = 0,03 cm
= 3 x 10-4 m,
Sehingga dengan persamaan (1.3),diperoleh:

= = 9000 N/m.

Jadi: k = 9000 N/m

2. Dua buah kawat x dan y terbuat dari bahan yang sama.


Bahan x mempunyai diameter dua kali bahan y dan memiliki
panjang tiga kali bahan y. Tentukan perbandingan tetapan
gaya kawat x dan kawat y.

Diketahui:

 Konstanta gaya, dari pers. (1.3)

 Karena kawat x dan y terbuat dari bahan yang sama, maka


modulus young keduanya adalah sama Ex = Ey

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 10


 Diameter kawat: dx = 2 dy = 2 D, misal dy = D
 Panjang kawat: Lx = 3 Ly, misal Ly = L
Sehingga dari persamaan diatas,diperoleh:

= =

Jadi:

1. Hukum Hooke Untuk Susunan Pegas

(a) Susunan Seri Pegas

k1
kS
k2
m
m

Prinsip susunan seri beberapa pegas, adalah sebagai berikut:


1. Gaya tarik yang dialami tiap pegas
sama besar, dan gaya ini sama besar dengan yang dialami oleh
pegas pengganti. F1 = F2 = F.
2. Pertambahan panjang pegas
pengganti seri Δ x, sama dengan total pertambahan panjang tiap-
tiap pegas. Δ x = Δ x1 + Δ x2.

Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan seri


beberapa pegas diatas, maka dapat dicari hubungan antara tetapan
gaya pegas pengganti (kS) dengan tetapan gaya masing-masing pegas
( k1 dan k2 ):

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 11


1 1 1 k 1 .k 2
  kS  (1.4)
kS k1 k 2 k1  k 2
Dan dapat juga dinyatakan, bahwa tetapan gaya pegas pengganti
untuk n pegas yang tidak identik, yaitu:

(1.5)

Jika n buah pegas tersebut identik, dengan tiap-tiap pegas mempunyai


tetapan gaya pegas k, maka:

(1.6)

(b) Susunan Paralel Pegas

Prinsip susunan paralel


beberapa pegas, adalah sebagai
k1 k2
berikut:
kS
1. Gaya tarik pada pegas
pengganti F sama dengan m m
total gaya tarik pada tiap-tiap
pegas (F1 dan F2 ).
2. Pertambahan panjang tiap pegas sama besarnya, dan
pertambahan panjang ini sama besarnya dengan pertambahan
panjang pegas pengganti. Δ x = Δ x1 = Δ x2.
Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan
paralel beberapa pegas diatas, maka dapat dicari hubungan antara
tetapan gaya pegas pengganti (kS) dengan tetapan gaya masing-
masing pegas ( k1 dan k2 ):

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 12


(1.8)

Dan dapat juga dinyatakan, bahwa tetapan gaya pegas pengganti untuk
n pegas yang tidak identik, yaitu:

(1.9)

Jika n buah pegas tersebut identik, dengan tiap pegas mempunyai


tetapan gaya pegas k, maka:

(1.10)

(c) Susunan Seri-Paralel

Prinsip susunan seri-paralel


beberapa pegas, adalah sebagai
k1 k2
berikut:
kS
1. Tentukan terlebih dahulu
konstanta pegas pengganti k3 m
dari konstanta pegas yang
m
tersusun secara paralel (k1 dan
k2)

2. Lalu tentukan konstanta pegas pengganti secara seri dari konstanta


pegas (ks dan k3), sehingga diperoleh:

(1.11)

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 13


Jika konstanta pegas dari ketiga pegas tersebut identik, k 1 = k2 = k3
= k, maka konstanta pegas pengganti dari ketiga pegas tersebut
adalah:

(1.12)

3. Untuk gaya tarik pada pegas berlaku ketentuan seperti pada susunan
pegas secara seri dan susunan pegas secara paralel, dan berlaku
hukum Hooke.

Contoh soal:

Pegas disusun seri


1. Tentukan konstanta pegas dari masing-masing pegas yang tersusun
secara seri berikut, jika k1 = k, k2 = 2k, mengalami pertambahan
panjang 0,2 cm dengan massa beban 10 kg.

Jawab:
Diketahui:
 k2 = 2 k1 = 2 k,
 Δx = 0,2 cm
k1
 F = mg = 100 N kS
k2
m
m

Maka dengan menggunakan


persamaan (1.4):

k 1 .k 2 k . 2k 2
kS  kS   k
k1  k 2 k  2k 3
Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 14
Sehingga dengan menggunakan hukum Hooke:

F  k s . x F mg 2
kS    k
Δx Δx 3
mg 2
 k
Δx 3
100 N 2
 k
2  10-3 m 3

k  3 x 105 N/m
Jadi, k1 = 300.000 N/m, dan k2 = 600.000 N/m

2. Pegas disusun pararel. Tentukan konstanta pegas dari


masing-masing pegas yang tersusun secara paralel berikut, jika k 1 = k,
k2 = 2k dengan massa beban 20 kg, sehingga pegas secara total
mengalami pertambahan panjang 0,1 cm.

Jawab:
k1 k2
Diketahui:
kS
 k2 = 2 k1 = 2 k,
 F = mg = 200 N m m

Maka dengan menggunakan


persamaan (1.8):

k p  k1  k 2 k p  k  2k  3 k
Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 15
Sehingga: dengan menggunakan hukum Hooke:

F  k p . x F mg
kp    3k
Δx Δx
mg
 3k
Δx
200 N
 3k
1  10- 3 m
2
k  x 105 N/m
3

Jadi: k1 = 66,67 x 103 N/m, dan k2 = 133,34 x 103 N/m

3. Pegas disusun seri-paralel. Jika beban 8 N digantungkan pada pegas


yang memiliki tetapan gaya k, maka pegas akan bertambah panjang 2
cm. Tentu akan pertambahan panjang susunan pegas seperti pada
gambar.

Jawab: k k k
Diketahui: kt
1. k1 = k2 = k3 = k4 = k,
k 12N
2. untuk satu pegas F = 8 N,
pegas mengalami pertam-
bahan panjang 2 cm. 12N

Maka dengan menggabungkan seri-paralel pegas, maka:

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 16


(1) Langkah pertama: menentukan konstanta pegas k, sehingga
dengan menggunakan hukum Hooke:

F  k . x F
k 
Δx
8N
k 
2  10- 2 m
k  400 N/m

(2) Langkah kedua, menentukan pertambahan panjang sistem pegas


menggunakan hukum Hooke:

Jadi,
Pertambahan panjang sistem pegas Δxt
= 2,25 x 10-2 m = 2,25 cm

2. Energi Potensial Elastis Pegas


Pegas adalah benda elastik, sehingga energi yang disimpan
oleh pegas disebut energi potensial elastik pegas, atau biasa disebut
energi potensial pegas. Energi potensial pegas, dapat diturunkan secara
matematis sebagai berikut:

(1.13)

3. Hukum kekekalan energi pada sistem pegas


Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 17
Energi potensial pegas sama dengan nol ketika pegas tidak
mengalami ditarik atau ditekan. Sebaliknya pegas akan menyimpan
energi ketika pegas mengalami ditarik atau ditekan. Energi potensial
pegas akan maksimum ketika pegas mengalami perubahan panjang
maksimum.
1. Persamaan kekekalan energi mekanik
untuk sitem (benda dan pegas):
maka:

2. Gaya luar, misalkan gaya gesekan pada


sistem,ada maka:

v1
EM =

v
EM =

v2 =0
EM =

- v1

EM =

Contoh soal

1. Sebuah m=0,2 kg

bola bermassa m = 0,2 kg dijatuhkan


dari ketinggian h = 2,6 m dan h
menekan pegas sejauh x, lihat
gambar.Tetapan gaya pegas k = 500 x
k=500 N/m
Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 18
N/m, g = 10 m/s2 dan massa pegas dapat diabaikan terhadap
massa bola. Tentukan panjang x?

Penyelesaian:
Dengan hukum kekekalan energi diperoleh:

2. Sebuah balok bermassa 0,66 kg


diam di atas bidang licin sempurna dan dihubungkan dengan
sebuah pegas mendatar, lihat gambar. Selanjutnya sebuah peluru
bermassa 15 gr ditembakan dengan kelajuan v hingga
menumbuk balok dan masuk kedalamnya. Akibat tumbukan ini,
pegas dengan tetapan gaya 3,0 N/cm tertekan sejauh 10 cm.
Tentukan kelajuan v
peluru ketika
ditembakan.

10 cm
Penyelesaian:
Diketahui:
 Massa balok: mb = 0,66 kg
 Massa peluru: mp = 0,015 kg
 Ketetapan pegas k = 300 N/m
 Pemendekan pegas: x = 0,1m

Dengan hukum kekekalan momentum:


(#)
Dan usaha yang dilakukan pegas akibat didorong oleh peluru yang
bersarang di dalamnya balok di ubah menjadi energi potensial pegas.,
sehingga:

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 19


(##)

Maka dari (#) dan (##) diperoleh rumus:

3. Sebuah balok bermassa 2 kg


menumbuk pegas horisontal, konstanta pegas 200 N/m. Akibat
tumbukan ini, pegas tertekan maksimum sejauh 0,36 cm dari posisi
normalnya. Bila koefisien gesekan antara balok dan lantai 0,2 dan
percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s2. Tentukan laju balok pada saat
mulai bertumbukan dengan pegas.

Penyelesaian:
Diketahui:
v
 Massa balok: mb = 2 kg
 Ketetapan pegas k= 200
Fgersk
N/m
 Pemendekan pegas: x =
6 cm
0,36 m
 Koefisien gesek: μ = 0,2.
Energi kinetik yang dilakukan balok pada saat menumbuk pegas
dengan kecepatan v, diubah menjadi usaha untuk memndekan pegas
dan gesekan balok dengan lantai sehingga:

Dengan modifikasi, diperoleh rumus:

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 20


c. Rangkuman

 Jika gaya tarik tidak melebihi batas elastik pegas maka


pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya
tariknya:
Pernyataan ini disebut dengan hukum Hooke, k pada rumus
diatas dinamakan tetapan gaya pegas yang memiliki satuan

N/m. Dan dapat dihitung dengan rumus:

 Prinsip pada susunan seri pegas: gaya tarik terhadap setiap


pegas sama besar, sehingga:

 Prinsip pada susunan paralel pegas: perubahan panjang tiap

pegas sama besar, sehingga:

 Energi potensial pegas EP sama dengan luas daerah dibawah


grafik gaya terhadap perubahan panjang pegas. Dan rumusan
secara matematis adalah:

d. Tugas
1. Tuliskan hubungan gaya dan pertambahan panjang pada pegas
menurut Hooke.
2. Tuliskan satuan tetapan gaya menurut Hooke.
3. Sebuah pegas mengalami pertambahan panjang 5 cm ketika
ditarik dengan gaya 20 N. (a) berapakah pertambahan panjang

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 21


pegas jika ditarik dengan gaya 8 N, (b) berapa gaya tarik pegas
yang perlu dikerjakan untuk meregangkan pegas sejauh 2 cm.
4. Lengkapi tabel berikut ini.

Tabel. Pembacaan skala pada percobaan mekanik kawat.


Beban (N) 0 2 4 6 8 10

Panjang (cm) 50 52 54 58 60 62
Pertambahan panjang (cm)

(a). Lengkapi tabel diatas.


(b). Berapa panjang awal kawat.
(c). Buat grafik pertambahan panjang terhadap beban.
(d). Berapa beban yang dibutuhkan untuk mendapatkan
pertambahan panjang 30 cm
(e). Berapa beban yang dibutuhkan untuk menaikkan panjang
kawat menjadi 70 cm.
5. Suatu kawat dengan luas penampang 2 mm 2 ditarik dengan
gaya 1,6 N hingga panjangnya bertambah 0,02 cm. Hitung
tetapan gaya dari kawat tersebut.
6. Pada seutas kawat baja panjangnya 5 m dan luas
penampangnya 0,15 cm2 digantungkan sebuah beban
bermassa 10 kg, jika g = 10 m/s 2. Tentukan: (a) tetapan gaya
kawat, (b) perubahan panjang kawat.

e. Tes Formatif
1. Grafik gaya terhadap perubahan panjang dari
dua jenis bahan dari kawat baja x dan y, yang ukuran panjang
dan diameternya sama. Tentukan: (a) kawat mana yang lebih
kaku, (b) kawat mana yang lebih kuat.
F
x
y

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 22

Δx
2. Seutas pegas homogen dengan tetapan gaya
pegas k dipotong menjadi: (a) 2 bagian, dan (b). 3 bagian.
Berapa tetapan gaya dari masing-masing potongan pegas.
3. Tinjau tiga pegas dengan tetapan pegas yang
sama k, tunjukkan tetapan pegas total, jika ketiga pegas disusun
paralel selalu lebih besar dari pada tetapan pegas ketika disusun
seri. Jelaskan.
4. Lima buah pegas identik dengan konstanta gaya
k disusun seperti tampak pada gambar berikut dan diberi beban
bermassa m. Hitung pertambahan panjang untuk masing-masing
sistem pegas dinyatakan dalam m, g, dan k.

(b)
(a)

m m

5. Sebuah pegas yang tergantung, pada keadaan


normal memiliki panjang 30 cm. Bila pada ujung pegas
digantungkan sebuah benda bermassa 75 gram, panjang pegas
menjadi 35 cm. Jika benda tersebut kita tarik ke bawah sejauh 2
cm berapakah energi potensial pegas.
6. Jika diketahui konstanta pegas k = 250 N/m, dan
massa beban 0,5 kg, tentukan pertambahan panjang sistem
pegas berikut ini.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 23


k k k

m
(b) m
(a)
k
k k
m

7. Sebuah balok yang massanya 980 gram terikat


pada pegas. Peluru dengan massa 20 gram ditembakan
mengenai balok dengan kecepatan 20 m/s 2, sehingga peluru
bersarang didalam balok. Dan pegas tertekan sejauh 15 cm.
Tentukan konstanta pegas k, jika balok tidak mengalami
gesekan dengan apapun kecuali dengan udara, tapi gesekan
dengan udara diabaikan.
8. Seorang anak yang massanya 25 kg, bergantung
pada ujung sebuah pegas, sehingga pegas bertambah panjang
10 cm. Tentukan tetapan gaya dari pegas tersebut.
9. Sebuah pegas memerlukan usaha 100 Joule
untuk meregangkan sepanjang 5 cm. tentukan usaha yang
diperlukan agar pegas tersebut meregang 2 cm.
10. Sebuah kereta dengan massa 3 ton meluncur
pada suatu lintasan mendatar licin pada kelajuan 2,0 m/s ketika

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 24


kereta ini bertabrakan dengan suatu bumper berbeban pegas
diujung lintasan. Jika tetapan pegas bumper 2 juta N/m,
tentukan pemampatan yang dialami pegas selama tabrakan
(anggap tumbukan elastis sempurna).

f. Kunci Jawaban

1. (a) yang lebih kaku kawat x, (b) yang lebih ulet kawat y.
2. (a) tetapan pegas masing-masing potongan = k
(b) tetapan pegas masing-masing potongan = k
3. Gunakan persamaan (1.5) dan (1.9), maka yang lebih besar
adalah konstanta sistem pegas yang disusun paralel.

4. (a) konstanta pegas sistem =

(b) konstanta pegas sistem =

5. 0,003 joule
6. (a) 6 cm, (b) 3 cm
7. 7,11 N/m
8. 2.500 N/m
9. 16 Joule
10. 0,045 m

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 25


g. Lembar Kerja

Menentukan konstanta gaya. Prinsip hukum Hooke


A. Bahan:
 Seperangkat alat percobaan Hooke
 Satu set massa pembeban
 Kertas untuk menggambar grafik

B. Langkah kerja:
1. Susunlah seperangkat alat percobaan hookes (lihat gambar).
2. Gunakan sebuah beban (letakan) di ujung pegas, catat
massa beban yang anda pakai dan baca skala pada mistar.
3. Ulangi langkah 2 dengan berbagai beban yang makin besar.
Baca skala mistar setiap pergantian massa beban.

Δx

mg

4. Catat data pengamatan anda, kedalam tabel berikut:

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 26


Massa Gaya tarik Pertambahan
beban (kg) F = mg (N) Panjang (Δx) (m)

5. Hitunglah besar gaya tarik dengan menggunakan rumus F =


W = m g. dimana g = 9,8 m/s2 (percepatan gravitasi bumi).
6. Hitunglah pertambahan panjang yang dialami oleh pegas,
dengan mengambil selisih panjang setelah diberi beban
dengan sebelum diberi beban: , Lo: panjang tanpa
beban, L: panjang setelah diberi beban.
7. Hitung nilai perbandingan gaya tarik F dengan pertambahan
panjang Δx.
8. Buatlah grafik hubungan antara F dengan Δx.
Gaya tarik F (N)

Pertambahan panjang Δx (m)

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 27


2. Kegiatan Belajar 2

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan anda dapat:
 Mengerti dan memahami perubahan bentuk bahan dan mampu
membedakan bahan elastis dan bahan plastis.
 Memahami konsep tegangan, regangan dan modulus
elastis/modulus young.
 Mampu menghitung tegangan, regangan dan modulus
elastik/modulus young bahan.
 Menjawab dengan benar soal-soal tes formatif.

b) Uraian Materi

1. Pengertian elastisitas dan plastisitas


Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu
benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar
yang diberikan kepada benda itu ditiadakan (dibebaskan). Benda
yang mempunyai sifat seperti ini disebut benda elastis, pegas dan
karet adalah contoh benda elastis. Coba rentangkan sebuah pegas,
maka pegas akan berubah bentuk, yaitu makin memanjang, ketika
tarikan pegas dilepas maka pegas segera kembali ke bentuk
awalnya. Hal serupa akan terjadi bila dilakukan pada bahan karet.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 28


Sifat tak elastis atau plastis adalah sifat yang sebaliknya
dengan sifat elastik, adalah kemampuan suatu benda untuk tidak
kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan
kepada benda itu ditiadakan (dibebaskan). Coba ambil segumpal
tanah liat basah letakan diatas meja, kemudian tekan sehingga
berubah bentuk, maka ketika gaya tekan yang anda berikan
ditiadakan, maka tanah liat tersebut tidak akan kembali kebentuk
semula. Beberapa contoh benda palstis: tanah liat (lempung),
adonan tepung kue, dan lilin mainan (plastisin).
Mempelajari elastisitas bahan adalah sangat penting,
karena dalam keseharian dan teknologi memegang peranan sangat
penting, misalnya dalam sistem pesawat terbang, kapal laut,
sepeda motor dan sebagainya, untuk meredam getaran digunakan
suspensi pegas. Dan begitu juga karena pemahaman akan sifat
elastisitas, struktur jembatan dibentuk lengkunagan setengah
lingkaran.

2. Perubahan bentuk
Jika dua buah gaya sejajar sama besar dan berlawanan arah
dikerjakan pada benda padat, cair atau gas, maka bentuk benda
akan berubah.

(a) Regangan
Adalah perubahan bentuk yang terjadi jika dua gaya yang sama
besar dan berlawanan arah diberikan pada masing-masing bidang
ujung benda dengan arah menjauhi benda, (lihat gambar 1)
sehingga benda mengalami pertambahan panjang ΔL.

(b) Mampatan
Adalah perubahan bentuk yang terjadi jika dua gaya yang sama
besar dan berlawanan arah diberikan pada masing-masing bidang

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 29


ujung benda dengan arah menuju titik pusat benda, (lihat gambar
2) sehingga benda mengalami pemendekan sejauh ΔL.

(c) Geseran
Adalah perubahan bentuk yang terjadi jika dua gaya yang sama
besar dan berlawanan arah diberikan pada masing-masing bidang
sisi, (lihat gambar 3) sehingga benda mengalami pergeseran sejauh
ΔL.
F
F

(c)
F F
Gambar 1. Tiga jenis perubahan bentuk:
(a) (b) (a) Regangan, (b). Mampatan,
dan (c) Geseran

Catatan: Benda mengalami tegangan karena pengaruh gaya yang


sama besar dan berlawanan arah. Teganan dalam hal ini disebut
sebagai tegangan mekanik. Tegangan mekanik tidak sama dengan
tegangan listrik dalam konteks pembahasan dalam modul ini, dan
selanjutnya tegangan mekanik ini disebut sebagai tegangan. Pada
regangan terjadi tegangan tarik yang menyebabkan benda
bertambah panjang (gambar 1.a). Pada mampatan terjadi tegangan
mampat yang menyebabkan pengurangan atau penyusutan
panjang (gambar 1.b). Pada geseran terjadi
F
tegangan geser yang menyebabkan
perubahan bentuk. Untuk pembahasan
modul ini dibatasi hanya pada tegangan
L
tarik.

A ΔL
Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 30
F
Gambar 2. Kawat mengalami
regangan
3. Tegangan regangan dan Modulus Elastik Tegangan
Perhatikan seutas kawat dengan luas penampang A
mengalami sutau gaya tarik F pada ujung-ujungnya (gambar 2).
Akibat gaya tarik ini, kawat mengalami tegangan tarik σ, yang
didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami
kawat dengan luas penampang A, sehingga:

(2.1)

Tegangan adalah besaran skalar, dan memiliki satuan Nm -2 atau


Pascal (Pa).

Regangan
Perhatikan seutas kawat dengan luas penampang A
mengalami sutau gaya tarik F pada ujung-ujungnya (gambar 2).
Akibat gaya tarik ini, kawat mengalami regangan, sehingga kawat
dengan panjang mula-mula L bertambah panjang ΔL. Regangan
(tarik) ε didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan
panjang ΔL dengan panjang mula-mula L, sehingga:

(2.2)

Regangan ε tidak memiliki satuan atau dimensi, karena ΔL dan L


adalah besarna yang sama.

Modulus elastis
Secara umum benda padat adalah elastis sampai sutau gaya
tertentu besarnya, dinamakan batas elastis. Jika gaya yang
dikerjakan pada benda lebih kecil dari batas elstisnya maka benda
akan dikembalikan pada bentuk semula jika gaya dihilangkan.
Tetapi jika gaya yang diberikan melebihi batas elstisnya, maka

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 31


benda tidak kembali kebentuk semula, tetapi secara permanen
benda berubah bentuk.
Pada gambar 3, ditunjukan grafik hubungan antara tegangan
dan regangan sebuah kawat logam (baja) yangmengalami
perlakuan gaya tarik sampai kawat logam tersebut patah. Dari O ke
B kawat mengalami deformasi (perubahan bentuk) secara elastis,
ini berarti jika tegangan dihilangkan, maka kawat logam akan
kembali ke bentuk semula. Pada daerah elastik ini terdapat grafik
berbentuk linier (lurus), garis lurus yaitu OA. Dari O sampai A ini
berlaku hukum Hooke, dan titik A disebut batas hukum Hooke. B
adalah batas elastik. Diatas titik B deformasi pada kawat adalah
deformasi plastis, jika tegangan dihilangkan dalam daerah plastik
ini, misalnya dititik D, maka kawat logam tidak bisa kembali ke
bentuk semula, melainkan mengalami deformasi permanen
(regangan x pada sumbu mendatar).
C adalah titik tekuk (yeild
point). Di atas titik ini hanya
Deformasi Deformasi
elastis Plastis dibutuhkan tambahan gaya tarik
kecil untuk menghasilkan
E pertambahan panjang yang
D
Titik patah besar. Tegangan paling besar
C
B Titik tekuk yang dapat diberikan tepat
A Batas elastis
sebelum kawat logam patah
Batas hkm
Hooke disebut tegangan maksimum
Perubahan bentuk
permanen (ultimate tensil strees). Dan
O x E adalah titik patah. Jika

Gambar 3. Grafik tegangan tegangan yang diberikan


terhadap regangan. mencapai titik E maka kawat
akan patah.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 32


Tegangan maksimum (ultimate stress) sebatang logam adalah
tegangan paling besar yang dapat ditahan oleh logam tanpa patah.
Tetapi jika logam mengalami banyak siklus perubahan tegangan,
suatu logam mungkin gagal menjalankan fungsinya karena
mengalami kelelahan (fatigue).
Perhatikan grafik pada gambar 3, daerah OA, dimana
grafik antara tegangan (σ) dan regangan (ε) berbentu garis
lurus. Perbandingan antara tegangan dan regangan, adalah
merupakan kemiringan garis OA (= tan θ ) adalah konstanta,
yang kemudian disebut sebagai modulus elastis. Dengan
demikian modulus elastis E suatu bahan didefinisikan sebagai
perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami
bahan, secara matematis adalah sebagai berikut:

(2.3)

Tabel 2.1
Modulus elastis sering juga Modulus elastis berbagai zat

disebut dengan modulus Zat


Modulus elastis
E (N/m2)
Young (diberi lambang Y). Besi 100 x 109
Baja 200 x 109
Satuan SI untuk tegangan (σ) perunggu 100 x 109
adalah Nm-2 atau Pa, sedang Aluminium 70 x 109
Marmer 50 x 109
regangan (ε) tidak memiliki Granit 45 x 109
Kayu (pinus) 45 x 109
satuan, sehingga satuan Beton 20 x 109
Batubara 14 x 109
modulus elastis atau modulus
Nilon 5 x 109
Young adalah sama dengan
satuan tegangan Nm-2 atau
Pa.
Modulus elastis sejumlah bahan yang umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi ditunjukan pada
tabel 2.1. Jika dilakukan modifikasi rumusan matematis antara
Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 33
tegangan (σ = F/A) dan regangan (ε = ΔL/L) terhadap
modulus elastis E (persamaan 2.3), maka diperoleh hubungan
baru:

(2.4)

Contoh Perhitungan: tegangan, regangan, dan modulus elastis


1. Pemahaman Rumus Dasar σ, ε, dan E
Seutas kawat dengan luas penampang 2 mm 2 ditarik oleh
gaya 1,6 N hingga panjangnya bertambah dari 40 cm
menjadi 40,04 cm. Hitung tegangan, regangan dan modulus
elastis kawat.
Jawab:
Diketahui:  Luas penampang A = 2 mm2 = 2 x 10-6 m2
 Gaya F = 1,6 N
 Pertambahan panjang = 0,04 cm
 Panjang mula-mula = 40 cm

Tegangan σ: dihitung dengan persamaan (2.1)

Regangan ε: dihitung dengan persamaan (2.2)

Modulus elastis E: dihitung dengan persamaan (2.3)

Jadi:  (1). , (2). ,

dan

2. Besar Gaya Akibat Pemuaian Batang Logam

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 34


Sebuah balok digunakan untuk konstruksi sebuah jembatan
memiliki panjang 10,4 m dengan luas penampang 0,10 m 2.
Balok ini dipasang diantara dua beton tanpa ruang untuk
pemuaian. Ketika suhu mengalami kenaikan 20 oC, balok ini
akan memuai hingga panjangnya bertambah 0,8 mm, jika
balok bebas untuk memuai. Berapa besar gaya yang harus
dikerjakan pada beton agar pemuaian ini tidag terjadi. Jika
diketahui modulus elastisitas baja adalah 2,0 x 10 11 N/m2.
Jawab:
Diketahui:  Luas penampang A = 0,1m2
 Modulus elastis E = 2,0 x 1011 N/m2
 Pertambahan panjang = 0,8 mm = 8 x 10-4 m
 Panjang mula-mula = 10,4 m
Gaya F yang dikerjakan balok logam pada batang beton
akibat pemuaian, dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan (2.4).

Jadi:  Gaya yang harus dikerjakan pada beton agar


pemuaian tidak terjadi:

F = 1,54 x 106 N

3. Pemahaman Lebih Lanjut: Kesebandingan


Seutas kawat dengan panjang L dan jari-jari r dijepit dengan
kuat disalah satu ujungnya. Ketika ujung kawat lainnya di
tarik oleh gaya F, panjang kawat bertambah 5 cm. Kawat lain

dengan bahan yang sama, panjang L dan jari-jarinya 2 r

ditarik dengan gaya 4 F. Tentukan pertambahan panjang


kawat ini.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 35


Petunjuk:
Untuk bahan yang sama, modulus elastisnya juga sama
besar. Kemudian dengan menggunakan persamaan (2.4)
bandingkan pertambahan panjang kawat 2 dan kawat 1.
( ΔL2/ΔL1).
Jawab:
Dari persamaan (1.4) dapat dimodifikasi menjadi:

Anggap penampang kawat berbentuk lingkaran, sehingga


luas penampang A = r2 dan persamaan ΔL menjadi:

Karena untuk bahan yang sama modulus elastisnya E sama,


maka:

, sehingga

Dari soal diatas diketahui:


Kawat (1): F1 = F, L1 = L, dan r1 = r

Kawat (2): F2 = 4F, L2 = L, dan r2 =2r

 Maka:

sehingga:

Jadi:  Pertambahan panjang kawat (2) dapat dihitung


dengan membandingkan dengan kawat (1),
sehingga diperoleh:

ΔL2 = 2,5 cm

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 36


c) Rangkuman
 Tegangan adalah gaya dibagi luas penampang

Tegangan adalah besaran skalar, memiliki satuan N/m 2 (Pa) dan


dimensinya [M][L]-1

 Regangan adalah pertambahan panjang dibagi panjang awalnya.

Regangan tidak punya satuan atau dimensi.

 Modulus elastis (modulus young) suatu bahan adalah tegangan


dibagi regangannya.

Karena regangan tidak memiliki satuan maka satuan dan dimensi


modulus elastis (modulus young) sama dengan satuan dan
dimensi tegangan.

d) Tugas

1. Jelaskan prinsip perbedaan bahan elastis dan bahan plastis. Dan


berikan 5 contoh pada masing-masing jenis bahan tersebut.
2. Modulus elastis (modulus Young) memiliki dimensi sama dengan
dimensi tekanan. Jika pernyataan ini benar jelaskan, jika tidak
berikan satu alasan yang mendukug argumen anda tersebut.
3. Modulus elastis baja lebih besar dari pada modulus elastis
perunggu: (a) mana yang lebih mudah bertambah panjang jika

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 37


ditarik, (b) mana yang lebih kaku, (c) bagaiman perubaan
bentuknya ketika gaya yang diberikan berada pada daerah elastis
dan daerah plastis.
4. Mengapa sambungan-sambungan pada struktur jembatan harus
diberi ruang pemuaian.
5. Pada seutas kawat logam yang panjangnya 4 m dan luas
penampanggnya 0,25 cm2. Pada satu ujungnya diklem permanen
sedang ujung yang lain digantungkan beban dengan berat 800 N.
Tentukan: (a) tetapan gaya kawat, (b) pertambahan panjang
kawat, dan (c) modulus elastis bahan logam tersebut.

e) Tes Formatif

1. Seutas kawat dengan panjang L dan jari-jari r dijepit dengan kuat


di salah satu ujungnya. Jika ujung yang lain ditarik oleh gaya F,
panjang kawat bertambah x. Kawat lain dengan jenis bahan yang
sama, panjang 2L, akan mengalami pertambahan panjang
berapa?.

2. Empat buah kawat berikut ini terbuat dari bahan yang sama.
Kawat manakah yang akan memiliki pertambahan panjang paling
besar jika diberi gaya yang sama besar?. (1) Panjang = 50 cm,
diameter = 0,5 mm, (2) Panjang = 100 cm, diameter = 1 mm, (3)
Panjang = 200 cm, diameter = 2 mm, (4). Panjang = 300 cm,
diameter = 3 mm
3. Seutas kawat piano dari baja memiliki panjang 1,50 m dan
diameter 0,20 cm. Berapa besar gaya tegangan pada kawat itu,
jika kawat tersebut memanjang 0,30 cm ketika dikencangkan ?.
jika modulus young kawat tersebut 2,0 x 1011 N/m2.
4. Untuk mendaki gunung, seorang pendaki menggunakan sebuah
tali dari jenis bahan nilon yang panjangnya 50 m dan garis
tengahnya 1,0 cm. Ketika menopang pendaki yang massanya 75

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 38


kg, tali bertambah panjang 1,5 m. Tentukan modulus young nilon
tersebut ( ambil g = 10 m/s2, dan = 3,14 ).
5. (a) Seutas bahan berjenis karet mempunyai luas penampang 1,2
mm x 0,24 mm ditarik oleh sebuah gaya 1,8 N, berapa tegangan
pada karet ?. (b). Seutas karet memiliki panjang awal 90 mm, lalu
ditarik hingga mengalami pertambahan panjang menjadi 130 mm.
Berapa regangan karet tersebut?.
6. Gambar di samping menunjukan grafik gaya (F) terhadap
pertambahan panjang (x) untuk bahan A dan B. Jika luas
penampang bahan A dua kali bahan B, dan panjang bahan A tiga
kali bahan B. Dari grafik OP dan OQ, hitung perbandingan antara
modulus yaoung bahan A dan bahan B.

F (N)

P
Q
25
A
20
B

1,0 1,5 x (mm)

f) Kunci Jawaban

1. Karena jenis bahan sama, dan jari-jari sama sehingga luas penampang

sama, maka: , sehingga pertambahan panjang

kawat ke dua = 2 x.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 39


2. Karena jenis bahan sama dan diberi gaya yang sama besar, maka

, sehingga: pertambahan panjang terbesar akan

dialami oleh bahan (1), yaitu sebesar: .

3. Dengan menggunakan rumus: , maka akan diperoleh

F=4 x 102 N.

4. Dengan menggunakan rumus: , maka akan

diperoleh, modulus young E = 10 x 108 N/m2.

5. (a) Dengan menggunakan rumus: , maka diperoleh tegangan

yang dialami oleh bahan: 6,25 x 106 N/m2.

(b) Dengan menggunakan rumus: , maka diperoleh regangan

yang dialami oleh bahan: 0,444


6. Jika kita analisis grafik tersebut, maka tampak bahwa:

 Untuk bahan A:

 Untuk bahan B:

g) Lembar Kerja

Persiapan Bahan:
 Logam kabel baja 1 m
 Mistar pengukur panjang
 Jangka sorong untuk mengukur diameter kabel baja
 Seperangkat alat uji tarik

Langkah kerja:

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 40


1. Susunlah seperangkat alat percobaan megukur modulus elastisitas
bahan padat (lihat gambar, prinsip pengukuran modulus elastis
bahan padat).
2. Ukur diameter penampang bahan padat, dan tentukan luas
penampangnya, juga ukur panjang bahan padat mula-mula.
3. Tarik ujung bahan dengan gaya tertentu shingga terjadi
pertambahan panjang. Catat besar gaya tarik tersebut, dan ukur
pertambahan panjangnya.
4. Ulangi langkah 2-3 dengan bahan lain yang sejenis.

A=2π r2

ΔL

5. Catat data pengamatan anda, kedalam tabel berikut:

Hitung
Luas Pertambahan
Gaya tarik strain tegangan modulus elastis
penampang Panjang ΔL
(N)
(m2) (m)

6. Hitunglah strain bahan padat dengan menggunakan rumus:

7. Hitunglah tegangan (stress) bahan padat dengan menggunakan

rumus:

8. Hitung nilai modulus elastis/modulus young bahan padat, dengan

menggunakan rumus:

9. Buatlah grafik hubungan antara tegangan σ terhadap strain e.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 41


Tegangan σ (N/m2)

Starian e

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 42


BAB III. EVALUASI

A. Tes Tertulis

1. Sebuah kereta dengan massa 30 x 10 3 kg meluncur pada suatu


lintasan mendatar licin pada kelajuan 2,0 m/s ketika kereta ini
bertabrakan dengan suatu bumper berbeban pegas diujung
lintasan. Jika tetapan pegas bumper 2 x 10 6 N/m, tentukan
pemampatan yang dialami pegas selama tabrakan (anggap
tumbukan elastis sempurna).
2. Sebuah balok bermassa 0,88 kg diam diatas bidang licin sempurna
dan dihubungkan dengan sebuah pegas mendatar(lihat gambar).
Selanjutnya sebuah peluru bermassa 12 gr ditembakan dengan
kelajuan v hingga menumbuk balok dan masuk kedalamnya. Akibat
tumbukan ini, pegas dengan tetapan gaya 8,0 N/cm tertekan sejauh
10 cm. Tentukan kelajuan peluru ketka ditembakan.
v

10 cm

3. Sebuah balok bermassa 1,2 kg menumbuk pegas horisontal,


konstanta pegas 200 N/m. Akibat tumbukan ini, pegas tertekan
maksimum sejauh 0,36 cm dari posisi normalnya. Bila koefisien
gesekan antara balok dan lantai 0,3 dan percepatan gravitasi bumi
g = 9,8 m/s2. Tentukan laju balok pada saat mulai bertumbukan
dengan pegas. v

Fgersk

0,36 cm

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 43


σ ( x 10 7 N/m2)
4. Bila diberikan kurva tegangan -
regangan dari seutas kawat,
seperti ditunjukan pada gambar
18
disamping. Tentukan modulus
Young kawat tersebut.

5. Tiga buah pegas disusun seperti pada gambar


9 e ( x 10 -4)
dibawah. Jika diketahui konstanta pegas
masing-masing adalah: k1 = 2k2 = k3 = 400
k1 k2
N/m. Jika beban bermassa m digantung pada
sistem pegas tersebut, sehingga sistem pegas
k3
mengalami pertambahan panjang 12 cm. Dan
jika percepatan gravitasi bumi g = 9,8 m/s 2. m
tentukan besarnya massa beban.
6. Jika diketahui konstanta pegas k = 300 N/m, dan massa beban 2,5
kg, tentukan pertambahan panjang sistem pegas berikut ini.

k k k

m
(b) m
(a)
k
k k
m

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 44


B. Tes Praktik

A. Menentukan konstanta gaya pegas

Jika diberikan tabel hasil percobaan untuk konstanta gaya pegas


dari suatu bahan pegas dari jenis baja, selengkapnya disajikan
pada tabel berikut:

Massa Gaya tarik Pertambahan Konstanta gaya


beban F = mg Panjang Δx pegas k
(kg) (N) (m) (N/m)
0 ……… 0,000 ………
1 ……… 0,020 ………
3 ……… 0,025 ………
5 ……… 0,030 ………
7 ……… 0,035 ………
9 ……… 0,004 ………
11 ……… 0,045 ………

1. Lengkapi isi tabel tersebut, tentukan nilai konstanta gaya


pegas dari bahan pegas yang sedang diuji tersebut.
2. Buat grafik gaya tarik F terhadap pertambahan panjang Δx,
tentukan konstanta gaya k.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 45


B. Pengukuran modulus elastis bahan

Jika diberikan tabel hasil percobaan untuk menentukan modulus


elstis (modulus Young) suatu bahan kawat baja, selengkapnya
disajikan pada tabel berikut:

Luas Gaya Panjang Pertambahan Hitung


penampang tarik Awal Panjang ΔL
strain tegangan modulus
-4 2
(x 10 m) (N) (m) (x10-5 m)
elastis

1 100 0,25 1,250 …….. …….. ……..


1 150 0,25 1,875 …….. …….. ……..
4 200 0,25 0,063 …….. …….. ……..
4 250 0,25 0,078 …….. …….. ……..
5 300 0,25 0,075 …….. …….. ……..
5 350 0,25 0,088 …….. …….. ……..

1. Lengkapi isi tabel tersebut, hitung regangan e, tegangan σ,


dan modulus elastisnya.
2. Buat grafik tegangan terhadap regangan, tentukan modulus
elastis (modulus Young) kawat baja tersebut.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 46


KUNCI JAWABAN

Tes Tertulis

1. 0,173 m/s
2. 22,26 m/s
3. 0,154 m/s
4. 20.000 N/m
5. 2,94 kg
6. (a) 100 cm, (b) 2,5 cm

Tes Praktik

A. Menentukan konstanta gaya pegas

Untuk pegas sejenis, dengan asumsi percepatan gravitasi bumi ( g = 9,8


m/s), maka tabel hasil pengamatan dan perhitungan dapat dilengkapi
sebagai berikut:
Panjang Pertambahan Konstanta gaya
Massa Gaya tarik
Kawat Panjang Δx pegas k
beban (kg) F = mg (N)
(m) (x 10-2 m) (N/m)
0 0,500 0,0 0,00 -
1 0,520 9,8 2,00 490
3 0,525 29,4 5,97 492
5 0,530 49,0 9,93 493
7 0,535 68,6 13,97 491
9 0,540 88,2 18,00 490
11 0,450 107,8 21,95 491

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 47


B. Menentukan modulus elastis bahan

Karenan yang dilakukan tes adalah atu jenis bahan, hanya saja
diameternya dibuat bervariasi, maka tabel hasil percobaan diatas secara
lengkap disajikan pada tabel berikut:

Hitung

Luas Gaya Panjang Pertambahan strain modulus


tegangan
penampang tarik Awal Panjang ΔL elastis
(x 10-4 m2) (N) (m) (x10-5 m)

( x 10-6 ) ( x 105 N/m2)


( x 109 N/m2)
1 100 0,25 1,250 5,00 10 200
1 150 0,25 1,875 7,50 15 200
4 200 0,25 0,063 2,50 5 200
4 250 0,25 0,078 3,13 6,25 200
5 300 0,25 0,075 3,00 6 200
5 350 0,25 0,088 3,50 7 200

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 48


LEMBAR PENILAIAN TES PESERTA

Nama Peserta :
No. Induk :
Program Keahlian :
Nama Jenis Pekerjaan :

PEDOMAN PENILAIAN

Skor Skor
No. Aspek Penilaian Keterangan
Maks. Perolehan
1 2 3 4 5
I Perencanaan
1.1.Persiapan alat dan bahan 2
1.2.Analisis model susunan 3

Sub total 5
II Model Susunan
3
2.1.penyiapan model susunan
2
2.2.Penentuan data instruksi pd model
Sub total 5
III Proses (Sistematika & Cara kerja)
3.1.Prosedur pengambilan data 10
3.2.Cara mengukur variabel bebas 8
3.3.Cara menyusun tabel pengamatan 10
3.4.Cara melakukan perhitungan data 7
Sub total 35
IV Kualitas Produk Kerja
4.1.Hasil perhitungan data 5
4.2.Hasil grafik dari data perhitungan 10
4.3.Hasil analis 10
4.4.Hasil menyimpulkan 10
Sub total 35
V Sikap/Etos Kerja
3
5.1.Tanggung jawab
2
5.2.Ketelitian
3
5.3.Inisiatif
2
5.4.Kemadirian
Sub total 10
VI Laporan
6.1.Sistematika penyusunan laporan 6
6.2.Kelengkapan bukti fisik 4

Sub total 10
Total 100

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 49


KRITERIA PENILAIAN

No. Aspek Penilaian Kriterian penilaian Skor


1 2 3 4
I Perencanaan
1.1.Persiapan alat dan bahan  Alat dan bahan disiapkan
2
sesuai kebutuhan
3
1.2.Analisis model susunan  Merencanakan menyusun
model
II Model Susunan
2.1.Penyiapan model susunan  Model disiapkan sesuai 3
dengan ketentuan

2.2.Penentuan data instruksi pd model  Model susunan dilengkapi 2


dengan instruksi
penyusunan
III Proses (Sistematika & Cara kerja)
3.1.Prosedur pengambilan data  Mengukur pertambahan 10
panjang pegas
3.2.Cara mengukur variabel bebas  Menghitung gaya tarik 8

3.3.Cara menyusun tabel pengamatan  Melengkapi data 10


pengamatan dan
pengukuran dalam tabel

3.4.Cara melakukan perhitungan data  Langkah menghitung 7


konstanta gaya pegas
IV Kualitas Produk Kerja
4.1.Hasil perhitungan data  Perhitungan dilakukan 5
dengan cermat sesuai
prosedur

4.2.Hasil grafik dari data perhitungan  Pemuatan skala dalam 5


grafik dilakukan dengan
benar

4.3.Hasil analis  Analisis perhitungan 10


langsung dengan metode
grafik sesuai/saling
mendukung

4.4.Hasil menyimpulkan  Kesimpulan sesuai 10


dengan konsep teori

4.5. Ketepatan waktu  Pekerjaan diselesaikan 5


tepat waktu
V Sikap/Etos Kerja 3
5.1.Tanggung jawab  Membereskan kembali

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 50


alat dan bahan setelah
digunakan

5.2.Ketelitian  Tidak banyak melakukan 2


kesalahan

5.3.Inisiatif  Memiliki inisiatif bekerja 3


yang baik

5.4.Kemadirian  Bekerja tidak banyak 2


diperintah
VI Laporan
6.1.Sistematika penyusunan laporan  Laporan disusun sesuai 6
dengan sistematika yang
telah ditentukan

6.2.Kelengkapan bukti fisik  Melampirkan bukti fisik 4

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 51


BAB IV. PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti tes


praktik untuk menguji kompetensi yang telah anda pelajari. Apabila anda
dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini,
maka anda berhak untuk melanjutkan ke modul berikutnya, dengan topik
sesuai dengan peta kedudukan modul.
Jika anda sudah merasa menguasai modul, mintalah guru/instruktur
anda untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaian yang dilakukan
oleh pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang kompeten apabila anda
telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila anda telah
menyelesaikan seluruh evaluasi yang disediakan dalam modul ini, maka hasil
yang berupa nilai dari guru/instruktur atau berupa portofolio dapat dijadikan
sebagai bahan verifikasi oleh pihak industri atau asosiasi profesi. Dan
selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standar
pemenuhan kompetensi tertentu dan apabila memenuhi syarat, anda berhak
mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh industri atau
asosiasi profesi.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 52


DAFTAR PUSTAKA

Halliday dan Resnick, 1991. Fisika jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Bob Foster, 1997. Fisika SMU. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Gibbs, K, 1990. Advanced Physics. New York.Cambridge University Press.

Martin Kanginan, 2000. Fisika SMU. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Tim Dosen Fisika ITS, 2002. Fisika I. Surabaya. Penerbit ITS.

Modul.FIS.11 Sifat mekanik zat 53

Anda mungkin juga menyukai