Anda di halaman 1dari 2

Posyandu

Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang memiliki 11 posyandu. Nama


posyandu di Desa Turirejo adalah posyandu Anggrek 1, Anggrek 2, Roegenvile, Melati,
Teratai, Manggar 1, Manggar 2, Dahlia 1, Seruni, Mawar, dan Dahilia 2. Strata dari
posyandu diseluruh Desa Turirejo adalah 8 strata purnama dan 3 strata madya yaitu
posyandu Anggrek 2, Manggar 2, dan Seruri. Pada posyandu strata madya di Desa
Turirejo sudah sesuai dengan teori bahwa posyandu tersebut melaksanakan kegiatan
lebih dari 8x per tahun, memiliki kader aktif minimal 5 orang, cakupan program utamanya
masih rendah yaitu < 50% dan kelestarian posyandu sudah baik. Pada Desa Turirejo
kebanyakan posyandu berstrata purnama yang berjumlah 8 posyandu, yaitu posyandu
Anggrek 1, Boegenvile, Melati, Teratai, Manggar 1, Dahlia 1, Mawar, Dahlia 2. Posyandu
strata purnama di Desa Turirejo pengelompokannya sudah sesuai dengan teori yaitu
frekuensi kegiatan dilakukan lebih dari 8x per tahun, jumlah kader yang bertugas
sejumlah 5 orang, cakupan 5 program utamanya sudah melebihi 50%, terdapat program
tambahan, dan terdapat dana sehat yang dikelola secara sederhana.
b. SKDN
Berdasarkan data yang didapatkan dari bulan Januari - Desember 2021, cakupan
K/S (balita yang memiliki KMS/ sasaran balita di suatu wilayah) sudah mencapai target
nasional disemua posyandu baik strata purnama maupun madya yaitu mencapai 100%.
Dimana dapat dikatakan bahwa semua bayi yang datang ke posyandu memiliki buku KMS
yang sudah dicatat hasil perkembangannya untuk mengetahu tumbuh kembang bayi dan
balita tersebut sehingga pemantauan perkembangan pada bayi dan balita tersebut dapat
dilakukan dengan baik. Indikator D/S (Balita yang ditimbangan BB/ sasaran balita di suatu
wilayah) yang didapatkan hanya bulan Februari yang mencapai target. Hal ini bisa
dikarenakan pandemic COVID-19 membuat orang tua takut memeriksakan anaknya ke
posyandu, selain itu pandemic COVID-19 juga membuat posyandu tidak bekerja secara
maksimmal. Pada indikator N/D (balita yang ditimbang dan naik berat badannya/balita yang
ditimbangan berat badannya) hanya terdapat 4 bulan yang memenuhi target nasional yaitu
bulan Februari, Mei, September, dan Desember. Hal ini bisa disebabkan tidak rutinnya
penimbangan bayi balita sehingga sulit untuk diidentifikasi atau diketahui kenaikan berat
badannya apalagi pandemic COVID-19 memperparah kondisi tersebut.
Berdasarkan hasil tersebut perlu dilakukan sosialisasi sehingga dapat menarik minat
ibu agar mau membawa bayi atau balitanya ke posyandu untuk dilakukan peninbangan yang
sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19 sehingga keamanan tetap terjaga, selain itu
perlu lebih dikuatkan lagi kunjungan ke rumah bayi dan balita oleh kader untuk mencatat
perkembangan dan pertumbuhan bayi dan balita, serta mengisiasi orang tua untuk
melakukan penimbangan sendiri di rumah yang hasilnya diberikan kepada kader kesehatan
di wilayah setempat dan mengaktifkan lagi group chat untuk lebih memudahkan informasi
mengenai jadwal penimbangan bayi dan balita serta sosialisasi mengenai kegiatan
posyandu.

Anda mungkin juga menyukai