Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE

PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI


TAHUN ANGGARAN 2022
A
. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. PMK Nomor 48/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik.
b. PMK Nomor 9/PMK.07/2020 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
No.48/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik.
c. PMK Nomor 197/PMK.07/2020 Tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri
Keuangan No.48/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik.

2. Gambaran Umum
Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi salah satu
penyebab utama kematian prematur di dunia. Organisasi kesehatan dunia WHO
mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk
dunia termasuk Indonesia. Hipertensi disebut juga sebagai silent killer karena sering kali tidak ada
tanda dan gejala pada penderitanya, tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun sampai
kerusakan organ bermakna.
Berdasarkan penyebab, hipertensi terbagi menjadi dua yaitu: 1. Hipertensi esensial
atau primer yang tidak diketahui penyebabnya, 2. Hipertensi sekunder yang penyebabnya dapat
ditemukan melalui gejala-gejala. Secara umum seseorang dianggap hipertensi apabila tekanan
darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Tanpa disadari
penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung, otak maupun ginjal.
Salah satu strategi pengendalian hipertensi yang efisien dan efektif dalam
masyarakat, dapat dilakukan adalah dengan pemberdayaan dan peningkatan peran serta
masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam
pengendalian hipertensi dengan dibekali pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan
deteksi dini, monitoring faktor resiko serta tindak lanjutnya.Kegiatan yang dilakukan ini
disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Data 2021 hasil kegiatan pemeriksaan
hipertensi tahun 2021 dengan jumlah sasaran 45.260, namun capaian hanya 6.759 (14,9%)
pada semester 1 (per Juni 2021). Peningkatan kegiatan pos bindu hipertensi di tahun 2022,
diharapkan dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap factor resiko sehingga
kasus hipertensi dapat dicegah dan diturunkan.
No Rincian Menu/Komponen Uraian
1. Upaya Deteksi Dini, Preventif dan respons penyakit
a. Supervisi Posbindu PTM Kegiatan di laksanakan di posbindu yang ada didalam
wilayah kerja dinas kesehatan yang terdapat diseluruh
gampong dikota Banda aceh dan dilaksanakan oleh
petugas Puskesmas pada waktu yang sudah di
tentukan.Supervisi posbindu PTM dilakukan untuk
mengetahui jalan tidaknya kegiatan posbindu selama
ini oleh petugas Puskesmas dan terlaksananya
screening PTM dengan benar dan sesuai sasaran.
b Pendampingan pemberian edukasi Kegiatan ini dilaksanakan dipuskesmas atau dirumah
minum obat bagi pasien Hipertensi pasien hipertensi langsung dan melibatkan petugas
Puskesmas dan keluarga pasien.Kegiatan ini
dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan pada
pasien dan keluarganya tentang minum obat yang
teratur pada pasien hipertensi.

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima Manfaat merupakan Petugas Dinkes,petugas puskesmas,pasien Hipertensi
dan Keluarga.
No. Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
a. Supervisi Posbindu PTM 11 Puskesmas Orang (Petugas Dinkes dan
petugas Puskesmas)

b. Pendampingan pemberian edukasi 11 Puskesmas 1.Orang (Petugas Dinkes


minum obat bagi pasien Hipertensi dan Puskesmas Puskesmas)
2.Orang (Pasien dan
keluarga)

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


Output Metode Tahapan
No. Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksanaan
1 Supervisi Posbindu PTM 11 1 kali Swakelola 1. persiapan
Puskesma supervisi
s Posbindu PTM
2.Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Februari
2022)
4. pembuatan
laporan akhir
2 Pendampingan pemberian edukasi 11 1 Kali Swakelola 1. persiapan
minum obat bagi pasien Hipertensi Puskesma kegiatan
s pendampingan
edukasi
minum obat
bagi pasien
hipertensi
2.Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(April 2022)
4. pembuatan
laporan akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Setiap kegiatan dilaksanakan sebanyak satu kali yaitu:
1. Supervise Posbindu PTM pada bulan Februari 2022
2. Pendampingan pemberian edukasi minum obat bagi pasien hipertensi pada bulan April 2022.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Penderita
Hipertensi sebesar Rp. 7.700.000,- (Tujuh Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah) dengan kebutuhan perincian
menu kegiatan sebagai berikut.

No. Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Supervisi Posbindu PTM Rp. 4.400.000,-
Pendampingan pemberian edukasi minum obat
2 Rp.3.300.000.-
bagi pasien Hipertensi

Kepala Dinas Kesehatan Kota


Banda Aceh

Lukman,SKM,M,KES
NIP. 19670415 198901 1 003

Anda mungkin juga menyukai