Pendahuluan Studi Sastra merubah nilai-nilai baru pada aliran Neo-klasik,mengakibatkan para ilmuan harus mempelajari kembali retorik dalam istilah baru,kritikus dari Inggris dan Amerika mengembalikan studi sastra perbedaan drama kehidupan,karya sastra dibedakan oleh isinya yang memiliki fungsi serta tujuan estetis tertentu. Modus Keberdaan Karya Sastra Puisi adalah karya lisan yang tidak akan punah,melekat pada tradisi lisan.Tulisan maupun cetakan bukan puisi asli,sebenarnya puisi dapat hidup tanpa di cetak.Tulisan cetakan dan lukisan grafis pada periode tertentu menjadi bagian dari puisi,salah satunya pada novel The Life and Opinion Of Tristram Shady Gantleman yang dicetak seperti marmer,dalam puisi moderen percetakan bagian terpenting karena puisi tidak hanya di dengar namun juga dilihat.Tidak semua karya sastra pernah di bacakan namun puisi selalu di ciptakan kembali dalam pembacaan,dalam pembacaan tersebut unsur mnambahkan dalam puisi sendiri,penyajiannya banyak yang diubah sesuai dengan keepribadian pembacanya.Bunyi adalah Faktor penting puisi,pola suara tidak dapat diubah ke bahasa lain,pendapat lain tentang puisi bahwa puisi bersifat individu setiap pembaca mendapat pengalaman yang berbeda,puisi ada jika di ciptakan kembali pembacanya,sehingga kita dapat mengoreksi pembacaan. Teori-teori psikologis tidak ada kaitannya dengan kualitas puisi,pengalaman bersifat sementara yang ditambahkan unsur pribadi,jawaban lain puisi itu pengalaman dari pengarang pada saat penciptaan,para seniman terpengaruh oleh selera dan formula kritik,namun hal ini tidak akurat tentang karyanya.Alternatif lain puisi tercipta secara sadar maupun tidak sadar (E.M Tillyard dalam bukunya).Terdapat dua pemecahan bahwa puisi itu ada dalam pikiran pembacanya,jawaban lain puisi sebenarnya ada dalam pengalaman baca puisi,jadi puisi harus dilihat dari struktur norma melalui pengalaman pembaca. Membandingkan karya sastra dengan menonjolkan kein ,