Anda di halaman 1dari 23

YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA

TERAKREDITASI BAN PT NO: 014/BAN-PT/AK-XIV/S1/VII/2011

Jl. Kecak No. 9A Gatot Subroto Timur, Denpasar – Bali 80239, Telp./Fax. (0361) 427699
Website: www.stikeswiramedika.ac.id e-mail: stikes_wikabali@yahoo.co.id

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS

Nama Mahasiswa : Kelompok 6

NIM :

Tgl/ Jam : 09.00 WITA Tanggal MRS : 23 Oktober 2021


Ruangan : Diagnosis Medis : Pneumonia

Nama/Inisial : Ny. MR No.RM : 240920


Jenis Kelamin : Perempuan Suku/ Bangsa : WNI
Umur : 81 Tahun Status Perkawinan : Menikah
Agama : Hindu Penanggung jawab : Tn.P
Pendidikan : SD Hubungan : Anak
Pekerjaan : Tidak ekerja Pekerjaan : Pegawai swasta
Alamat : Jl. Tukad Barito Alamat : Jl. Tukad Barito

1
Keluhan utama saat MRS :

RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN


Pasien awalnya mengeluh sesak, sesak sudah berlangsung sejak 4 hari sebelum MRS

Keluhan utama saat pengkajian : sesak nafas

Riwayat penyakit saat ini :


Pasien datang ke UGD RS X pada tanggal 24/9/2021 Pukul 02.50 WITA, pasien
mengeluh sesak, sesak sudah berlangsung sejak 4 hari sebelum MRS dan memberat sejak
tanggal 22/9/2021 malam. Pasien dilaporkan mengalami penurunan kesadaran, nyeri dada,
riwayat berdebar, sesak nafas, dan batuk, pasien membutuhkan oksigen dengan bantuan
ventilator. Diagnosa medis pasien di RS X yaitu Pneumonia, pasien kemudian dirujuk ke
RS Y untuk mendapat perawatan intensif di ICU, pasien didiagnosis Pneumonia dengan
Riwayat Ventilator.

Riwayat Allergi : Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Riwayat Pengobatan:
Keluarga pasien mengatakan Ny.MR pernah dirawat di RS dengan keluhan yang sama,
yaitu sesak nafas

Riwayat penyakit sebelumnya dan Riwayat penyakit keluarga:


Keluarga Ny.MR mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti hipertensi,
diabetes.

2
Jalan Nafas :  Paten √ Tidak Paten
Nafas : √ Spontan  Tidak Spontan
Obstruksi :  Lidah √ Cairan  Benda Asing  Tidak Ada
 Muntahan  Darah  Oedema
Gerakan dinding dada: √ Simetris  Asimetris
Sesak Nafas : √ Ada  Tidak Ada
RR : 28 x/mnt
Kedalaman Nafas :  Normal √ Dangkal  Dalam
Pola Nafas :  Teratur √ Tidak Teratur
Jenis : √ Dispnoe  Kusmaul  Cyene Stoke  Lain… …
Pernafasan Cuping hidung  Ada √ Tidak Ada

Retraksi otot bantu nafas : √ Ada  Tidak Ada


Deviasi Trakea :  Ada √ Tidak Ada
Pernafasan : √ Pernafasan Dada  Pernafasan Perut
BREATHING

Batuk : √ Ya  Tidak ada


Sputum: √ Ya , Warna: Kuning Konsistensi: Kental Volume: 2cc Bau: Bau khas
sputum
 Tidak
Emfisema S/C : √ Ada  Tidak Ada
Suara Nafas : Snoring Gurgling Stridor  Tidak ada
 Vesikuler  Wheezing √ Ronchi

Alat bantu nafas:  OTT  ETT  Trakeostomi


 Ventilator, Keterangan: ... ... ...
Oksigenasi : 6 lt/mnt  Nasal kanul √ Simpel mask  Non RBT mask  RBT Mask
 Tidak ada
Penggunaan selang dada :  Ada √ Tidak Ada

Drainase :
Trakeostomi :  Ada √ Tidak Ada

Kondisi trakeostomi:
keterangan: Jalan nafas pasien tidak paten, terdapat obstruksi cairan, pasien mengalami
sesak nafas, pola nafas tidak teratur, terdapat sputum dengan konsistensi kental berwarna
kuning, terdapat bunyi nafas tambahan ronchi.

3
Masalah Keperawatan:
Bersihan jalan nafas tidak efektif

Nadi :  Teraba  Tidak teraba  N: 97x/mnt
Irama Jantung : Ireguler
Tekanan Darah : 146/81 mmHg
Pucat :  Ya √ Tidak

Sianosis :  Ya √ Tidak

CRT : √ < 2 detik  > 2 detik


Akral :  Hangat √ Dingin  S: 36°C
Pendarahan :  Ya, Lokasi: ... ... Jumlah ... ...cc √ Tidak
BLOOD

Turgor :  Elastis √ Lambat

Diaphoresis:  Ya √Tidak

Riwayat Kehilangan cairan berlebihan:  Diare  Muntah  Luka bakar


JVP: teraba, tidak ada distensi JVP
CVP: teraba, tidak ada distensi CVP
Suara jantung: S1 S2 intensitas normal ireguler
IVFD : √ Ya  Tidak, Jenis cairan: … …
keterangan: … …

Masalah Keperawatan: -

4
Kesadaran:  Composmentis  Delirium  Somnolen  Apatis  Koma
GCS :  Eye 4  Verbal 5  Motorik 4
Pupil : √ Isokor  Unisokor  Pinpoint  Midriasis
Refleks Cahaya: √ Ada  Tidak Ada
Refleks Muntah:  Ada √ Tidak Ada
Refleks fisiologis: √ Patela (+)  Lain-lain … …
Refleks patologis :  Babinzky (+/-)  Kernig (+/-)  Lain-lain ... ...
BRAIN

Refleks pada bayi:  Refleks Rooting (+/-)  Refleks Moro (+/-)


(Khusus PICU/NICU)  Refleks Sucking (+/-) 
Bicara : √ Lancar  Cepat  Lambat
Tidur malam : 8-9 jam Tidur siang : 1-2 jam
Ansietas :  Ada  Tidak ada
Nyeri :  Ada  Tidak ada

keterangan: … …

Masalah Keperawatan: -

Nyeri pinggang:  Ada √ Tidak

BAK : √ Lancar  Inkontinensia  Anuri


Nyeri BAK :  Ada √ Tidak ada
BLADDER

Frekuensi BAK : lancar Warna: Kuning keruh Darah :  Ada √ Tidak ada
Kateter : √ Ada  Tidak ada, Urine output: 300 cc
keterangan: … …

Masalah Keperawatan:-

5
Keluhan :  Mual  Muntah  Sulit menelan
TB : 155 cm BB : 45 kg
Nafsu makan :  Baik √ Menurun
Makan : Frekuensi ... ...x/hr Jumlah : ... ... porsi
Minum : Frekuensi ... ... gls /hr Jumlah : ... ... cc/hr
NGT: Terpasang Frekuensi 3 x/hr (susu) Jumlah : 250 cc/hr
Abdomen :  Distensi  Supel  ........
Bising usus: 15x/menit
BOWEL

BAB : √ Teratur  Tidak


Frekuensi BAB : 1x/hr Konsistensi: lembek Warna: khas feces darah (-)/lendir(-)
Stoma: -
keterangan: … …

Masalah Keperawatan:-

6

Deformitas :  Ya √ Tidak  Lokasi ... ...


Contusio :  Ya √ Tidak  Lokasi ... ...
Abrasi :  Ya √ Tidak  Lokasi ... ...
Penetrasi :  Ya √ Tidak  Lokasi ... ...
Laserasi :  Ya √ Tidak  Lokasi ... ...
BONE

Edema :  Ya √ Tidak  Lokasi ... ...


Luka Bakar :  Ya √ Tidak  Lokasi ... ...
Grade : ... Luas ... %

Jika ada luka/ vulnus, kaji:


Luas Luka : ... ...
Keterangan:
Warna dasar luka: ... ...
0; Mandiri
Kedalaman : ... ...
1; Alat bantu

2; Dibantu orang lain


Aktivitas dan latihan : √ 0 1 2 3 4
Makan/minum :  0 √ 1 2 3 4
Mandi :0  1 √ 2 3 4
Toileting :  0 √ 1 2 3 4
Berpakaian :0  1 √ 2 3 4
Mobilisasi di tempat tidur : √ 0 1 2 3 4
7


Masalah Keperawatan: -

skul
(Mu

oskl
(Fokus pemeriksaan pada daerah trauma/sesuai kasus non trauma)
Kepala dan wajah :
Inspeksi : bentuk kepala normosefali, rambut beruban, kepala simetris, kepala pasien
terlihat bersih, wajah tidak terdapat lesi, simetris, sklera ikterik
Palpasi : tidak terdapat benjolan dan lesi

Leher :
Inspeksi : leher simetris kanan dan kiri, tidaka terlihat pembengkakan vena jugularis,
Palpasi : tidak adanya benjolan

Dada :
- Jantung
Inspeksi : bentuk simetris
Auskultasi : terdengar bunyi jantung S1 & S2 intensitas normal ireguler
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V midclavikula
HEAD TO TOE

- Paru-paru
Inspeksi : tampak sesak, dada simetris kanan dan kiri, tidak adanya lesi, terdapat retraksi
otot bantu nafas,
Palpasi : gerakan dinding thoraks anterior normal dan seimbang antara kanan dan kiri,
taktil fremitus fokal pada pasien normal
Perkusi : terdapat bunyi sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : bunyi nafas ronkhi

Abdomen dan Pinggang :


Inspeksi : abdomen simetris kanan dan kiri, tidak terdapat lesi dan benjolan
Auskultasi : bising usus terdengar
Palpasi : tidak adanya benjolan
Perkusi : terdengar bunyi timfani

Pelvis dan Perineum : Tidak terkaji

Ekstremitas :
Inspeksi : ektremitas atas dan bawah lengkap tidak adanya cacat, simetris kanan dan kiri,
tidak adanya lesi,
Palpasi : tidak terdapat benjolan
Masalah Keperawatan: -
PsikoSosial
Kultural

8
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hari/Tgl/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil Normal Interprestasi

…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………....................................................................................................

………………………………………………………........................................................................................

…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………....................................................................................................

TERAPI

Hari/Tgl/Jam Jenis terapi Dosis Rute Fungsi Efek Samping

24/9/2021 IVFD RL 8 Tpm IV Sebagai


sumber
elektrolit
dan air

24/9/2021 Oksigen Simple 6 Liter/menit Alat bantu


Mask untuk
memberikan
terapi
oksigen ke
dalam paru
paru

9
ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KRITIS

Nama Klien : Ny.MR Dx. Medis : Pneumonia

Data Diagnosa
No Interpretasi
Subyektif & Obyektif Keperawatan

1 DS: Kebersihan mukosasilier (D.0001) Bersihan


- Pasien mengeluh sesak jalan napas tidak
(dyspnea) Selang endotrakeal efektif berhubungan
menjadi tempat dengan sekresi yang
DO:
bakteri melekat tertahan ditandai
- Pasien batuk
dengan pasien batuk,
- Terdapat suara nafas suara nafas ronchi,
Bakteri masuk
tambahan (ronchi) dyspnea, frekuensi
kedalam parenkim
nafas 28x/menit
- Frekuensi nafas berubah paru
28x/menit
Peradangan pada paru-
- Terpasang oksigen simple
paru
mask 6 liter/menit
- Terdapat sputum kental Terbentuknya
berwarna kuning thrombus

Pleura tertutup
eksudat thrombus di
vena pulmonalis

Nekrosis hemoragik

Abses pneumotocale

Produksi sputum
meningkat

Akumulasi sputum
dijalan nafas

Dispnea, batuk tidak


efektif, sputum
berlebih, ronchi

D.0001 Bersihan Jalan

10
Nafas Tidak Efektif

RENCANA KEPERAWATAN KRITIS

Nama Klien : Ny.MR Umur/Jk : 81th No. RM : 240920


TGL : ...

No.
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx

1 Bersihan Jalan Kriteria Hasil: Intervensi utama


Napas 1. Batuk efektif 1. Latihan Batuk Efektif
Setelah dilakukan meningkat Observasi Observasi
intervensi selama 2. Produksi 1) Identifikasi kemampuan 1) Untuk mencatat
3 x 24 jam, sputum batuk kemampuan batuk
diharapkan menurun 2) Monitor adanya retensi 2) Untuk mengetahui
bersihan jalan 3. Mengi menurun sputum adanya retensi kelebihan
napas menjadi 4. Wheezing sputum
meningkat, menurun 3) Monitor tanda dan gejala 3) Untuk mengetahui tanda
dengan 5. Dispnea infeksi saluran napas gejala infeksi saluran
menurun napas
6. Ortopnea 4) Monitor out dan input 4) Untuk mengontrol cairan
menurun cairan (misalnya jumlah masuk dan keluar
7. Sulit bicara dan karakteristik)
menurun Terapeutik Terapeutik
8. Gelisah 1) Mengatur posisi semi- 1) Agar pasien nyaman
menurun Fowler dan Fowler dengan posisinya
2) Memasang perlak dan 2) Untuk menjaga
bengkok dipangkuan kebersihan lingkungan
pasien saat pasien batuk
3) Membuang sekret pada 3) Untuk mencegah
tempat sputum penularan
Edukasi Edukasi
1) Menjelaskan tujuan dan 1) Agar pasien mengetahui
prosedur batuk efektif prosedur batuk efektif
2) Menganjurkan tarik 2) Untuk melatih nafas
11
napas dalam melalui dalam pasien
hidung selama 4 detik,
ditahan selama2 detik,
kemudian keluarkan
darimulut dengan bibir
memucu (dibulatkan)
selama 8 detik
3) Menganjurkan 3) Untuk melatih nafas
mengulangi tarik napas dalam
dalam hingga 3 kali
4) Menganjurkan batuk 4) Untuk membantu
dengan kuat langsung mengeluarkan sputum
setelah tarik napas dalam
yang ke 3
Kolaborasi Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian 1) Untuk membantu pasien
mukolitik atau dalam pemberian
ekspektoran, jika perlu mukolitik atau
ekspektoran
2. Manajemen Jalan
Napas
Observasi Observasi
1) Monitor pola napas 1) Untuk mengetahui pola
(frekuensi, kedalaman, nafas pasien
usaha napas)
2) Monitor bunyi napas 2) Untuk mengetahui
tambahan (mis. gurgling, apakah ada suara nafas
mengi, wheezing, ronkhi tamabahan
kering)
3) Monitor sputum (jumlah, 3) Untuk mengetahui
warna, aroma) produksi sputum pasien

Terapeutik Terapeutik
1) Pertahankan kepatenan 1) Untuk mengurangi sesak
jalan napas dengan head- nafas pasien
tilt dan chin-tift (jaw-

12
thrust jika curiga trauma
servikal)
2) Posisikan semi-Fowler 2) Untuk memberikan
atau Fowler posisi nyaman kepada
pasien
3) Berikan minum hangat 3) Untuk melegakan
tenggorokan
4) Lakukan fisioterapi dada, 4) Untuk mengetahui
jika perlu apakah ada kelainan
5) Lakukan penghisapan 5) Untuk membantu
lendir kurang dari 15 pengeluaran sputum
detik
6) Lakukan hiperoksigenasi 6) Agar pasien tidak
sebelum penghisapan mengalami sesak napas
endotrakeal
7) Keluarkan sumbatan 7) Untuk memberikan jalan
benda padat dengan napas yang paten pada
forsep McGill pasien
8) Berikan oksigen, jika 8) Untuk mengurangi sesak
perlu napas pasien

Edukasi Edukasi
1) Anjurkan asupan cairan 1) Untuk membatu
2000 ml/hari, jika tidak mengencerkan sputum
kontraindikasi
2) Ajarkan Teknik batuk 2) Untuk membantu
efektif pengeluaran sputum

Kolaborasi Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian 1) Untuk membantu
bronkodilator, pengeluaran sputum dan
ekspektoran, mukolitik, melegakan tenggorokan
jika perlu.

3. Pemantauan Respirasi
Observasi Observasi

13
1) Monitor frekuensi, 1) Untuk mengetahui
irama, kedalaman dan kondisi tanda-tanda vital
upaya napas pasien
2) Monitor pola napas 2) Untuk mengetaui pola
(seperti bradipnea, pernafasan pasien
takipnea, hiperventilasi,
kussmaul, Cheyne-
strokes, biot, ataksik)
3) Monitor kemampuan 3) Untuk mengetahui bisa
batuk efektif tidaknya pasien
melakukan Teknik batuk
efektif
4) Monitor adanya produksi 4) Untuk mengetaui
sputum produksi sputum
5) Monitor adanya 5) Untuk memberikan
sumbatan jalan napas kepatenan jalan nafas

6) Palpasi kesimetrisan 6) Untuk mengetahui


ekspansi paru apakah ada tidaknya
kelainan
7) Auskultasi bunyi napas 7) Untuk mengetahui
apakah ada suara nafas
tambahan
8) Monitor saturasi oksigen 8) Untuk mengetahui
kondisi saturasi oksigen
pasien
9) Monitor nilai AGD 9) Untuk mengetahui
kondisi AGD pasien
10) Monitor hasil x-ray 10) Untuk mengetahui
toraks apakah ada kelainan atau
tidak
Terapeutik Terapeutik
1) Atur interval pemantauan 1) Untuk mengetahui
respirasi sesuai kondisi respirasi pasien
pasien
2) Dokumentasikan hasil 2) Agar data tercatat dan

14
pemantauan tidak mudah hilang
Edukasi Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan 1) Agar pasien mengetahui
prosedur pemantauan Tindakan yang akan
diberikan
2) Informasikan hasil 2) Agar pasien memahami
pemantauan, jika perlu hasil Tindakan

15
TINDAKAN KEPERAWATAN KRITIS

Nama Klien : Ny.MR Dx. Medis : Pneumonia

No. Paraf
No Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
Dx.

1 25/09/2021 1 1. Memonitor KU dan TTV Ds:-


08.00-08.30 pasien Do: KU pasien baik,
WITA TTV: TD : 146/81
mmHg, S: 36°C, RR: 28
x/menit, N: 97 x/menit

08.30-09.00 2. Memonitor pola 1. Ds : Pasien mengatakan


napas
WITA pasien merasa sesak napas,
pasien mengalami batuk
berdahak
Do : Pasien tampak
lemas, RR : 28 x/menit,
dan terdapat suara napas
tambahan seperti ronchi,
terdapat obstruksi dijalan
nafas berupa cairan

09.00-09.30 3. Memonitor sputum Ds : Pasien mengatakan


WITA sulit mengeluarkan dahak
Do : Sputum memiliki
warna yang khas yaitu
kuning kental, dengan
volume 2cc

2.
09.30-10.30
4. Menjelaskan tujuan 3. Ds : Pasien mengatakan
dan
WITA
prosedur pemantauan mengerti dengan

1
tindakan prosedur yang
dilakukan
Do : Memberikan
penjelasan kepada pasien
dan keluarga pasien
mengenai tujuan dan
prosedur pemantauan
respirasi yang akan
dilakukan

10.30-11.00
5. Memberikan oksigen pada
4. Ds : Pasien merasa masih
WITA
pasien sesak walaupun sudah
diberikan oksigen dengan
simple mask
Do : Terpasang oksigen
simple mask 6 liter/menit

11.00-11.30
6. Mengatur posisi semi-
5. Ds : Pasien mengatakan
WITA
Fowler dan Fowler tidak nyaman dengan
posisi ini karena masih
merasa sesak
Do : Pasien nampak tidak
nyaman dan gelisah

11.30-12.30
7. Memberikan minum air
6. Ds : Pasien mengatakan
WITA
hangat merasa lebih lega
ditenggorokan
Do : Pasien tampak
nyaman saat diberikan air

13.30-14.30 hangat

WITA 8. Menganjurkan tarik napas


7. Ds : Pasien mangatakan
dalam melalui hidung belum mengerti dan
selama 4 detik, ditahan merasa sulit untuk
selama 2 detik, kemudian melakukan latihan teknik
keluarkan dari mulut

2
dengan bibir memucu napas dalam
(dibulatkan) selama 8 detik Do:Membantu mengatur
posisi pasien dengan
memfleksikan lutut
pasien, serta menuntun
pasien dalam melakukan
latihan nafas dalam
2 26/09/2021 1 1. Memonitor KU dan TTV Ds:-
08.00-08.30 pasien Do: KU pasien baik,
WITA TTV: TD : 146/81
mmHg, S: 36°C, RR: 26
x/menit, N: 97 x/menit

08.30-09.00 2. Memonitor pola 8. Ds : Pasien mengatakan


napas
WITA pasien sesak napasnya sedikit
berukurang, pasien
mengalami batuk
berdahak
Do : Pasien tampak
lemas, RR : 26 x/menit,
dan terdapat suara napas
tambahan seperti ronchi,
terdapat obstruksi dijalan
nafas berupa cairan

09.00-09.30 3. Memonitor sputum Ds : Pasien mengatakan


WITA mulai mampu untuk
mengeluarkan dahaknya
Do : Sputum memiliki
warna yang khas yaitu
kuning kental, dengan
volume 2cc

09.30-10.30
4. Menjelaskan tujuan dan Ds : Pasien mengatakan
WITA
prosedur pemantauan mengerti dengan

3
tindakan prosedur yang
dilakukan
Do : Memberikan
penjelasan kepada pasien
dan keluarga pasien
mengenai tujuan dan
prosedur pemantauan
respirasi yang akan
dilakukan

10.30-11.00
5. Memberikan oksigen pada Ds : Pasien mengatakan
WITA
pasien sesak sedikit berkurang
setelah diberikan oksigen
dengan simple mask
Do : Terpasang oksigen
simple mask 6 liter/menit

11.00-11.30
6. Mengatur posisi semi- Ds : Pasien mengatakan
WITA
Fowler dan Fowler merasa nyaman dengan
posisi setengah duduk
Do : Pasien nampak
nyaman

11.30-12.30
7. Memberikan minum air Ds : Pasien mengatakan
WITA
hangat merasa lebih lega
ditenggorokan
Do : Pasien tampak
nyaman saat diberikan air
hangat

13.30-14.30
WITA 8. Menganjurkan tarik napas Ds : Pasien mangatakan
dalam melalui hidung mengerti dan merasa
selama 4 detik, ditahan mampu untuk melakukan
selama 2 detik, kemudian latihan teknik napas
keluarkan dari mulut

4
dengan bibir memucu dalam
(dibulatkan) selama 8 detik Do: Memantau pasien
saat melakukan latihan
teknik nafas dalam
27/09/2021 1 1. Memonitor KU dan TTV Ds:-
08.00-08.30 pasien Do: KU pasien baik,
WITA TTV: TD : 146/81
mmHg, S: 36°C, RR: 24
x/menit, N: 97 x/menit

08.30-09.00 2. Memonitor pola 9. Ds : Pasien mengatakan


napas
WITA pasien sesak napasnya sudah
berukurang
Do : Pasien tampak ceria,
RR : 24x/menit, dan
suara napas tambahan
sudah samar terdengar

09.00-09.30 3. Memonitor sputum Ds : Pasien mengatakan


WITA mulai mampu untuk
mengeluarkan dahaknya
Do : Sputum memiliki
warna yang khas yaitu
kuning kental, dengan
volume 2cc

09.30-10.30 4. Menjelaskan tujuan dan Ds : Pasien mengatakan


WITA prosedur pemantauan mengerti dengan
tindakan prosedur yang
dilakukan
Do : Memberikan
penjelasan kepada pasien
dan keluarga pasien
mengenai tujuan dan
prosedur pemantauan

5
respirasi yang akan
dilakukan

10.30-11.00 Ds : Pasien mengatakan


WITA 5. Memberikan oksigen pada sesak sudah berkurang
pasien setelah diberikan oksigen
dengan simple mask
Do : Terpasang oksigen
simple mask 2 liter/menit

11.00-11.30 Ds : Pasien mengatakan


WITA
6. Mengatur posisi semi- merasa nyaman dengan
Fowler dan Fowler posisi setengah duduk
Do : Pasien nampak
nyaman

11.30-12.30
Ds : Pasien mengatakan
WITA
7. Memberikan minum air merasa lebih lega
hangat ditenggorokan
Do : Pasien tampak
nyaman saat diberikan air
hangat

13.30-14.30
Ds : Pasien mangatakan
WITA
8. Menganjurkan tarik napas mengerti dan merasa
dalam melalui hidung mampu untuk melakukan
selama 4 detik, ditahan latihan teknik napas
selama 2 detik, kemudian dalam
keluarkan dari mulut Do: Memantau pasien
dengan bibir memucu saat melakukan latihan
(dibulatkan) selama 8 detik teknik nafas dalam

6
EVALUASI KEPERAWATAN KRITIS

Nama Klien : Ny.MR Dx. Medis: Pneumonia TGL 28-09-2021

No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi

1 (D.0001) Bersihan jalan S: Pasien mengatakan sesak sudah berkurang,


napas tidak efektif pasien merasa nyaman dengan kondisi saat ini.

O: Pasien tampak ceria dan nyaman, suara napas


tambahan sudah samar terdengar. KU pasien baik,
TTV: TD : 146/81 mmHg, S: 36°C, RR: 24
x/menit, N: 97 x/menit

A: Masalah Teratasi

P: Pertahankan kondisi pasien

7
8

Anda mungkin juga menyukai