Anda di halaman 1dari 17

REKA

NO DESA PERMASALAHAN

STUNTING

CAKUPAN IVA RENDAH

1 TEBALO
HIPERTENSI TIDAK BEROBAT
TERATUR

ASI TIDAK EKSKLUSIF


ASI TIDAK EKSKLUSIF

CAKUPAN KB RENDAH

PELACAKAN BUMIL RESTI

2 ROOMO

JUMLAH BALITA STUNTING ( 8


HASIL BULAN TIMBANG )

CAKUPAN PEMERIKSAAN IVA


RENDAH

PELCAKAN IBU HAMIL RESTI


PELCAKAN IBU HAMIL RESTI

KB

3 YOSOWILANGUN

STUNTING

HIPERTENSI TIDAK BEROBAT


TERATUR

POSYANDU LANSIA

BUMIL RESTI

4 SUKOMULYO

CAKUPAN KB RENDAH
4 SUKOMULYO

CAKUPAN KB RENDAH

BALITA STUNTING

CAKUPAN KB RENDAH

BUMIL RESTI

5 SUCI

HIPERTENSI TIDAK BEROBAT


TERATUR

JUMLAH BALITA STUNTING ( 11


HASIL BULAN TIMBANG )
JUMLAH BALITA STUNTING ( 11
HASIL BULAN TIMBANG )
REKAP MMD 2021
PENYEBAB
Alat Ukur TB Rusak

Pemasangan alat ukur kurang tepat

Balita saat diukur menangis


kesadaran orangtua balita terhadap posyandu
asupan gizi kurang pengetahuan tentang gizi seimbang
minimnya kesadaran warga atas pemeriksaan IVA

takut saat dilakukan pemeriksaan dan hasilnya

tidak / kurang pengetahuan tentang resiko kanker serviks

malas minum obat

bosan minum obat

kendala kendaraan
suka mengkonsumsi makanan yang asin
tidak makan sayur dan buah

ibu bekerja

ASI tidak keluar


ibu sakit bawaan

kondisi payudara ibu

Efek samping KB

Alasan agama

masih ingin menambah momongan


kurang komunikasi dengan masyarakat ( kader )
pemeriksaan kurang rutin

masa haid tidak teratur jadi tidak tahu masa kehamilannya


Pola asuh

lahir prematur
alat ukur tidak satandart
kurangnya asupan gizi panjang

Kurang sosialisasi

malu untuk melakukan pemeriksaan


takut ketahuan penyakit
ibu hamil tidak terdata '
Periksa diluar wilayah
bumil 4 T
pengetahuan tentang ibu hamil resti kurang
refreshing kader
Tidak mau KB
Ekonomi
Kurang Paham tentang KB
nikah terlalu tua
Malu
lahir prematur

pola makan tidak terkontrol


mengabaikan keluhan sakit kepala

tidak mau kontrol / berobat

tidak ada KADER LANSIA


Lansia tidak mau hadir
pandemi

terlalu muda usia pernikahan


terlalu tua usia pernikahan

terlalu dekat jarak kehamilan


terlalu banyak anak
kurangnya kesadaran pentingnya pemeriksaan BUMIL
harga KB mahal
Takut Resiko KB
penyakit yang tidak membolehkan ikut KB
Malas kontrol
Telat mengambil keputusan untuk ber KB
percaya pada MITOS banyak anak banayak rejeki
Tidak minum ASI eksklusif
kekurangan asupan gizi selama hamil
kebutuhan gizi anak kurang
kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi

Kesadaran pentingnya KB berkurang


takut efek samping KB
Alasan agama
suami tidak setuju
percaya pada MITOS banyak anak banayak rejeki
menyembunyikan kehamilan
tidak kooperatif
menganggap remeh kehamilan restinya

takut periksa
kurangnya pengetahuan tentang bahaya HT
tidak mau minum obat secara teratur

gagal tumbuh
gangguan kognitif
gangguan metabolisme
SOLUSI
mengadakan pelatihan pada kader-kader tentang cara
mengukur yang benar
sosialisasi pada orangtua balita tentang pentingnya ke
posyandu dan pemberian asuapn gizi yang benar
balita yang menangis dibujuk dengan mainan

memberikan sosialisasi pada warga terutama para ibu


pentingnya pemeriksaan IVA
mobile IVA pada desa tebalo

pendataan pasien hipertensi tiap RT

mengarahkan ke posyandu lansia atau posbindu PTM


(poskesdes)
kerjasama dengan kader dengan bidan desa
memberi arahan agar tidak mengkonsumsi makanan
menggalakan kembali gerakan KELOR GUDHS (Gizi Untuk
Diabetes dan Hipertensi )
dipompa sebelum berangkat kerja

memberi penyuluhan tentang ASI


Memberikan vitamin untuk ibu menyusui

pendampingan terhadap ibu menyusui dalam keadaan sakit

kerjasama kader dan bidan desa


pemanfaat daun katuk, kacang-kacangan
mengenalkan beberapa macam - macam KB untuk menjadi
pilihan yang tepat
memberi pengertian supaya yang bersngakutan bisa menjaga
jarak kehamilan dan resiko kehamilan
kader sering mengunjungi / memantau bumil tersebut
sering mengingatkan untuk pemeriksaan rutin
menyarankan pemeriksaan kehamilan pada bidan/ RS terdekat

Ibu bekerja dititipkan orang tua

pelatihan kader penimbangan dan pengukuran


alat timbang dan alat ukur yang standart
kunjungan secara berkala
PMT inovasi
diadakan penyuluhan secara bertahap

menyarankan konseling ke petugas kesehatan

melakukan pendataan ibu hamil resti


melakukan pendataan ibu hamil indecost
kunjungan rumah ibu hamil
penyuluhan ibu hamil tentang ANC ( kelas bumil )
Jampesal / KIS
pendataan penyuluhan safari
KIS
penyuluhan KB
mendatangi dan memberikan motivasi
kontrol teratur saat hamil
ASI ekslusif
kunjungan rumah bayi stunting
usulan alat ukur antropometri
pelatihan pengukuran
mengontrol pola makan / tidak makan yang terlalu asin
segera kontrol apabila ada keluhan ke faskes kesehatan
terdekat
memberi motivasi untuk kontrol tensi
datang ke posyandu lansia
membentuk kader posyandu lansia
kehadiran petugas
pelatihan kader posyandu lansia
senam lansia
pengecekan dan pengobatan rutin untuk lansia
bimbingan pranikah
pendampingan bumil ; kelas bumil ; kunjungan rumah bumil

peranserta pemdes SKM untuk memfasilitasi bumil


sosialisasi kader SKM agar lebih intensif untuk bumil
mengikuti KB MKJP pasca lahir lebih ditekankan
edukasi KB MKJP
sosialisasi kader pentingnya ber KB
kemudahan mendapatkan pelayanan KB
memberi sosialiasi pentingnya ASI eksklusif
bagi ibu bekerja ASI bisa dipompa
pendampingan anak stunting
pelatihan untuk kader POSYANDU tentang tata cara
pengukuran balita yang benar
pentingnya mengikuti POSYANDU secara rutin
penyuluhan KB
Konsultasi bidan
bersinergi dengan pemuka agama
bersinergi dengan puskesmas
peningkatan kapasitas skill kader
pastikan mempunyai tabutin
pastikan punya BPJS
pastikan kontrol teratur
meminum obat teratur
memotivasi untuk ber KB
pendataan BUMIL
sebaran kelas bumil
memberi penyuluhan bahaya HT
pola makan sehat
olahraga dan tidak stress
merujuk pasien berobat ke puskesmas
memotivasi pasien

memastikan bayi asi eksklusif


memastikan bayi mendapatkan MPASI dengan gizi cukup
bayi mendapatkan imuniasi lengkap
anak mendapatkan stimulasi sesuai tumbuh kembangnya optimal
pelatihan untuk kader mengenai BB , TB dan LK yang benar
kunjungan rumah balita yang gizi buruk dan gizi kurang
m
a optimal

Anda mungkin juga menyukai