Kata Pengantar
kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
indikator kesehatan yang ada. Sumber data diperoleh dari unit teknis di
KABUPATEN GRESIK
Pembina Tk I
Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................i
Daftar Gambar..........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
Daftar Tabel
Daftar Gambar
2020 ........................................................................................................11
2020 ........................................................................................................13
2020 ........................................................................................................14
................................................................................................................17
2018-2020 ...............................................................................................18
Gresik ......................................................................................................21
Puskesmas ..............................................................................................22
2020 ........................................................................................................31
2016-2020 ...............................................................................................34
2020 ........................................................................................................39
................................................................................................................40
Gambar 7. 6 Tren Angka Kasus Baru Kusta di Kab Gresik 2016-2020 ....42
2020 ........................................................................................................50
BAB I
PENDAHULUAN
tahun selanjutnya.
Kesehatan;
keluarga yang meliputi kesehatan ibu dan anak, dan kondisi gizi di
Gresik;
BAB II
dari 356 Desa dan 26 Kelurahan dengan luas wilayah 1.191,25 Km2
sampai 113° Bujur Timur dan 7° sampai 8° Lintang Selatan dan
Bawean.
Mojokerto
1. Pertumbuhan Penduduk
jiwa yang terdiri dari 657.721 jiwa penduduk laki-laki dan 668.699
2. Kepadatan Penduduk
a. Kepadatan Penduduk
Kecamatan
(Tabel 1).
14977,3
3645,3
1209,5
679,7
1112,4
922,7
1098,9
1828,2
966,5
2065,8
1175,1
860,4
1151,4
932,3
545,9
846,6
582,1
493,7
Gresik
Kebomas
Manyar
Duduk…
Cerme
Balong…
Benjeng
Menganti
Kedamean
Driyorejo
Wringin Anom
Bungah
Dukun
Sidayu
Ujung Pangkah
Panceng
Sangkapura
Tambak
Sumber: Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI, 2020, Hasil Estimasi Data Penduduk
Laki-Laki Perempuan
SD/Setingkat
7 th 10.974 10.381 21.355
9 Penduduk Usia
Muda
10 Penduduk Usia
Produktif
Produktif
12 Penduduk Usia
Lanjut
13 Penduduk Usia
(WUS)
Imunisasi
BAB III
SARANA KESEHATAN
maupun kualitas. Sarana kesehatan yang diulas pada pada bagian ini
3 PUSKESMAS 32
6 PUSKESMAS KELILING 56
7 PUSKESMAS PEMBANTU 74
8 KLINIK 74
10 INDUSTRI FARMASI 5
15 APOTEK 197
16 TOKO OBAT 25
17 TOKO ALKES 2
rujukan.
sebanyak 19 rumah sakit, yang terdiri dari 17 rumah sakit swasta dan
indikator antara lain, Bed Occupancy Rate (BOR), Bed Turn Over
32,6 per 1.000 pasien, angka ini masih jauh berada dibawah
tahun 2020 sebesar 18.2 per 1.000 pasien, angka ini masih
2018-2020
Gresik, 2020
posyandu aktif atau PURI pada Tahun 2020 sebanyak 1.399 unit
atau senilai 92,2% dari total posyandu yang ada (Tabel 10).
2. Posbindu PTM
97
1100
309
105
1015
393
117
1113
286
0
200
400
600
800
1000
1200
kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM utama yang
Posbindu PTM sebesar 100% yaitu sebanyak 356 desa (tabel 10).
Gresik, 202
BAB IV SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) mempunyai
peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan sebagai pelaksana upaya dan
pelayanan kesehatan. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kesehatan merupakan salah satu
indikator kinerja utama Dinas Kesehatan sehingga memerlukan perhatian yang sama dengan
program – program kesehatan lainnya. Total SDMK di Kabupaten Gresik pada Tahun 2020 sebanyak
3.852 orang. Proporsi tenaga kesehatan terbanyak yaitu tenaga keperawatan sebanyak 44,13% dari
total tenaga kesehatan, sedangkan proporsi tenaga kesehatan yang paling sedikit yaitu tenaga
kesehatan lingkungan 0,78% dari total tenaga kesehatan (Tabel 11-15). Gambar 4. 1 Rekapitulasi
Jumlah SDM Kesehatan Kab. Gresik Tahun 2020 Sumber: Seksi SDMK Bidang SDK Dinkes Gresik, 2020
Tenaga medis berdasarkan fungsi yaitu tenaga medis yang memberikan pelayanan di fasilitas
pelayanan kesehatan sesuai fungsinya. 14,54% 44,13% 23,36% 1,48% 0,78% 1,40% 5,06% 1,01%
2,65% 5,58% Jumlah SDM Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2020 Tenaga Medis Tenaga
Keperawatan Bidan Tenaga Kesehatan Masyarakat Tenaga Kesehatan Lingkungan Tenaga Gizi
Tenaga Teknik Biomedika Tenaga Keterapian Fisik Tenaga Keteknisian Medis Tenaga Kefarmasian
Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 14 Tenaga medis dengan
proposi terbanyak tahun 2020 yaitu dokter umum sebanyak 53%. Gambar 4. 2 Ketersediaan Tenaga
Medis di Kabupaten Gresik Tahun 2020 Sumber: Seksi SDMK Bidang SDK Dinkes Gresik, 2020 4.1
SDM Kesehatan di Puskesmas Pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat di Pasal 16 Ayat 3 disebutkan bahwa minimal tenaga kesehatan di
puskesmas terdiri dari dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga
kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi,
dan tenaga kefarmasian. Sedangkan tenaga penunjang kesehatan harus dapat mendukung kegiatan
ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lainnya. 30,71%
53,04% 1,96% 14,29% Tenaga Medis Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Spesialis Dokter Gigi
Umum Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 15 Gambar 4. 3
Rekapitulasi Jumlah SDM Kesehatan di Puskesmas Sumber: Seksi SDMK Bidang SDK Dinkes Gresik,
2020 Berdasarkan gambar tersebut, dapat dilihat bahwa tenaga kesehatan di puskesmas paling
banyak didominiasi oleh Bidan sebanyak 35,10% dan tenaga keperawatan sebanyak 34,41%.
Sedangkan tenaga yang paling sedikit adalah tenaga Keteknisian Medis yang hanya sebesar 0,75%.
4.2 SDM Kesehatan di Rumah Sakit Total SDMK di rumah sakit Kabupaten Gresik pada tahun 2020
adalah 2.990 orang. Proporsi tenaga kesehatan terbanyak yaitu tenaga keperawatan sebesar 35,99%
sedangkan proporsi tenaga kesehatan paling sedikit yaitu tenaga kesehatan lingkungan sebanyak
0,43%. Rincian lengkap mengenai jumlah sumber daya manusia kesehatan di rumah sakit dapat
dilihat di Lampiran Tabel 11 sampai 16. 6,90% 34,41% 35,10% 1,73% 0,86% 0,92% 1,44% 0,75%
2,24% 15,65% SDM Kesehatan di Puskesmas Tenaga Medis Tenaga Keperawatan Bidan Tenaga
Kefarmasian Tenaga Kesehatan Masyarakat Tenaga Kesehatan Lingkungan Tenaga Gizi Tenaga
Keteknisian Medis Tenaga Teknik Biomedika' Tenaga Penunjang Profil Kesehatan Kabupaten Gresik
2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 16 Gambar 4. 4 Rekapitulasi Jumlah SDM Kesehatan di
Rumah Sakit Sumber: Seksi SDMK Bidang SDK Dinkes Gresik, 2020 Bila ditinjau lebih lanjut antara
gambar 4.3 dan 4.4 , maka terdapat persamaan antara proporsi jumlah SDM kesehatan di puskesmas
dan rumah sakit. Keduanya sama-sama memiliki jumlah proporsi tenaga keperawatan tertinggi dan
terendah di tenaga kesehatan lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi pelayanan kuratif lebih
dominan di rumah sakit dan puskesmas daripada upaya preventif dan promotif untuk upaya
kesehatan masyarakat (UKM). 4.3 SDM Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan Lain Selain SDM
Kesehatan di Puskesmas dan Rumah sakit, terdapat juga SDM Kesehatan di sarana pelayanan
kesehatan lain, yaitu di dinas kesehatan, instalasi farmasi, laboratorium kesehatan daerah, klinik,
apotek, serta dokter yang membuka praktek mandiri. Jumlah SDM di sarana pelayanan kesehatan
lain tersebut yaitu 76 dokter umum, 26 dokter gigi, 34 tenaga keperawatan, 30 bidan, 13 tenaga
kesehatan masyarakat, 17 ahli laboratorium medik, 3 tenaga keterapian fisik, 47 tenaga kefarmasian,
dan 181 tenaga penunjang. 14,35% 35,99% 9,13% 4,62% 0,80% 0,43% 0,97% 2,88% 4,68% 26,15%
SDM Kesehatan di Rumah Sakit Tenaga Medis Tenaga Keperawatan Bidan Tenaga Kefarmasian
Tenaga Kesehatan Masyarakat Tenaga Kesehatan Lingkungan Tenaga Gizi Tenaga Keteknisian Medis
Tenaga Teknik Biomedika' Tenaga Penunjang Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas
Kesehatan Kabupaten Gresik 17 BAB V PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan merupakan
besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakarat. Secara umum, sumber biaya
kesehatan dapat dibedakan menjadi pembiayaan yang bersumber dari anggaran pemerintah daerah,
provinsi dan nasional. Sumber dana anggaran nasional terdiri dari dana dekonsentrasi dan DBHCHT.
Sedangkan untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) baik fisik maupun non fisik digolongkan ke dalam APBD
Kabupaten. Pada tahun 2020, Kabupaten Gresik menerima dana hibah luar negeri (PHLN) dari Global
Fund Program HIV-AIDS untuk Program Eliminasi AIDS dan juga sumber pemerintah lain yaitu FKTP
dan pengelolaan BLUD. Gambar 5. 1 Sumber Anggaran Kesehatan Kabupaten Gresik Tahun 2020
Sumber: Sub Bagian Program dan Pelaporan Dinkes Gresik, 2020 Sumber anggaran kesehatan pada
Gambar 5.1 merupakan gabungan sumber anggaran yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Gresik dan RSUD Ibnu Sina. Dana APBD Kabupaten menjadi 82,95% 1,18% 2,95% 0,02% 12,90%
APBD KAB/KOTA APBD PROVINSI APBN PHLN SUMBER PEMERINTAH LAIN Profil Kesehatan
Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 18 sumber anggaran terbesar di bidang
kesehatan yaitu sebanyak Rp. 396,940,182,323.00,- atau sekitar 82,95 % dari total anggaran
kesehatan (Tabel 19). Sedangkan sumber anggaran terkecil yaitu Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN)
untuk penanganan AIDS dari Global Foundation. Gambar 5. 2 Anggaran Kesehatan Per Kapita
Kabupaten Gresik Tahun 2018-2020 Sumber: Sub Bagian Program dan Pelaporan Dinkes Gresik, 2020
Anggaran Kesehatan yang dikelola oleh Dinas Kesehatan dan RSUD mengalami penurunan di Tahun
2020, sehingga apabila dilihat dari Gambar 5.2 anggaran kesehatan per kapita Kabupaten Gresik pun
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Untuk peserta jaminan kesehatan di Kabupaten
Gresik terbagi menjadi dua yaitu penerima bantuan iuran (PBI) dan non-penerima bantuan iuran
(non-PBI). Peserta jaminan kesehatan yang termasuk PBI sebanyak 468.020 orang. Sedangkan untuk
peserta non-PBI sebanyak 513.241sehingga total peserta jaminan kesehatan sebanyak 981.261.
327864 394586 360748 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000
2018 2019 2020 Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 19 BAB
VI KESEHATAN KELUARGA Keluarga memiliki peran penting dalam status kesehatan. Keluarga
berperan terhadap optimalisasi pertumbuhan, perkembangan, dan produktivitas seluruh anggotanya
melalui pemenuhan kebutuhan gizi dan menjamin kesehatan anggota keluarga. Di dalam komponen
keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok rentan. Hal ini terkait dengan fase kehamilan,
persalinan dan nifas pada ibu dan fase tumbuh kembang pada anak. Hal ini yang menjadi alasan
pentingnya upaya kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan. 6.1
Kesehatan Ibu Kesehatan Ibu sangat memengaruhi kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan. Selain itu,
juga berpengaruh pada kondisi ibu itu sendiri ketika dalam masa kehamilan dan pasca melahirkan.
Oleh sebab itu, kondisi kesehatan ibu sangat perlu untuk diperhatikan. 1. Jumlah Kelahiran Di tahun
2020 jumlah kelahiran di Kabupaten Gresik sebanyak 20.399 dengan jumlah bayi berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 10.465 dan perempuan sebanyak 9.844. Sedangkan rasio angka kematian
sebanyak 4,4 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya
yang hanya 3,1 per 1000 kelahiran hidup. 2. Angka Kematian Ibu Indikator Angka Kematian Ibu (AKI)
menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pemberian pelayanan kesehatan pada ibu. Kematian ibu
menurut WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya
kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan/
penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaaan/cedera. Angka Kematian Ibu di
Kabupaten Gresik pada tahun 2020 sebesar Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas
Kesehatan Kabupaten Gresik 20 59,1 per 100.000 kelahiran hidup (Tabel 21) yang disebabkan karena
pendarahan, gangguan sistem peredaran darah, dan penyebab lainnya (Tabel 22). Angka ini
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Di bawah ini merupakan tren angka kematian ibu
(AKI) selama 5 tahun terakhir. Gambar 6. 1 Tren Angka Kematian Ibu Kabupaten Gresik 2016- 2020
Sumber: Seksi KIA, Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Gresik, 2020 3. Pelayanan Kesehatan Ibu
Hamil Pelayanan kesehatan ibu hamil atau ANC (Antenatal Care) dapat dilihat dari cakupan K1 yaitu
kunjungan ibu hamil pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan pada satu
kehamilan. Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K1 di tahun 2020 sebanyak 94,7% dari
jumlah seluruh ibu hamil. Antenatal care selain dilihat dari cakupan K1, bisa juga dilihat dari cakupan
K4 yaitu kunjungan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit
empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada
trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga. 82,46 91,72
96,64 83,33 59,1 0 20 40 60 80 100 120 2016 2017 2018 2019 2020 Profil Kesehatan Kabupaten
Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 21 Gambar 6. 2 Persentase Pelayanan K4 Ibu Hamil
2016-2020 di Kab Gresik Sumber: Seksi KIA, Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Gresik, 2020 Pada
grafik tersebut terlihat bahwa pada tahun 2018 dan 2019 jumlah ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan K4 mengalami kenaikan. Namun pada tahun 2020, jumlah ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan K4 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dengan besar cakupan 89,2%
(Tabel 23). Sebagai upaya mengendalikan infeksi tetanus yang merupakan salah satu faktor risiko
kematian ibu dan kematian bayi, maka dilaksanakan program imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi
Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil. Screening status imunisasi TT harus dilakukan sebelum
pemberian vaksin. Kelompok ibu hamil yang sudah mendapatkan TT2 sampai dengan TT5 dikatakan
telah mendapatkan imunisasi TT2+. Gambar berikut menampilkan cakupan imunisasi TT2+ pada ibu
hamil. 86,9 86,7 88,5 90,6 89,2 2016 2017 2018 2019 2020 Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020
Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 22 Gambar 6. 3 Cakupan Imunisasi TT2+Ibu Hamil di Masing-
Masing Puskesmas Kabupaten Gresik Tahun 2020 Sumber: Seksi Surveilans dan Imunisasi, Bidang
P2P Dinkes Gresik, 2020 Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa Puskesmas Dukun,
Karangandong, dan Metatu memiliki capaian imunisasi TT2+ pada ibu hamil tertinggi di Kabupaten
Gresik masing-masing sebesar 192%, 187,1%, dan 152,5%. Sedangkan puskesmas dengan capaian
terendah yaitu Puskesmas Wringinanom dan Cerme (Tabel 24). Dari hasil pemeriksaan kesehatan ibu
hamil dapat diketahui ibu hamil yang berisiko tinggi. Cakupan ibu hamil resiko tinggi atau 90,3 96,9
100,8 94 96 60 89 35,4 87,9 43,6 90,3 52,4 74,4 87,5 152,5 66,2 110 97,1 76,3 87,5 187,1 17,3 106,5
84 192 79,9 99,6 96,5 122,4 64,5 48,3 119,8 0 50 100 150 200 250 Alun-alun Nelayan Industri
Kebomas Gending Manyar Sembayat Sukomulyo Duduk Sampeyan Cerme Dadap Kuning Balong
Panggang Dapet Benjeng Metatu Menganti Kepatihan Kedamean Slempit Driyorejo Karang Andong
Wringin Anom Kesamben Kulon Bungah Dukun Mentaras Sidayu Ujung Pangkah Sekapuk Panceng
Sangkapura Tambak % Cakupan Imunisasi TT2+ pada ibu hamil Profil Kesehatan Kabupaten Gresik
2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 23 komplikasi yang ditangani di sarana kesehatan tahun
2020 sebesar 89,2 % dari 4.547 jumlah bumil resiko tinggi yang diperkirakan (Tabel 30). Angka ini
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 87,2 %. Selain imunisasi TT,
ibu hamil juga diberikan tablet tambah darah untuk mencegah anemia yang dapat menyebabkan
masalahmasalah kesehatan baik pada ibu maupun bayi dalam kandungan. Dari seluruh jumlah ibu
hamil yang ada di kabupaten Gresik, sebanyak 87,4% telah mendapatkan tablet tambah darah (90
tablet). 4. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Pelayanan kesehatan ibu bersalin merupakan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi (bidan, dokter, dan tenaga
medis lainnya). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sangat penting dalam upaya
penurunan angka kematian ibu. Cakupan pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang berkompetensi pada tahun 2020 mencapai 93,1 % dari 21.702 perkiraan ibu bersalin (Tabel 23).
Angka ini menurun 0,6% dari tahun sebelumnya yang mencapai 93,7 % . Gambar 6. 4 Persentase
Persalinan yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Gresik Tahun 2014-2020 Sumber:
Seksi KIA, Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Gresik, 2020 91,3 90,8 92,9 93,7 93,1 89 90 91 92 93
94 2016 2017 2018 2019 2020 Persentase Persalinan yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan Profil
Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 24 5. Pelayanan Kesehatan Ibu
Nifas Pelayanan ibu nifas sedikitnya dilakukan 3 kali: a. Kunjungan nifas ke 1 pada 6 jam setelah
persalinan sampai dengan 3 hari setelah persalinan b. Kunjungan nifas ke 2 hari ke 4 sampai dengan
hari ke 28 setelah persalinan c. Kunjungan nifas ke 3 hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 setelah
persalinan Gambar 6. 5 Persentase Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Nifas Kabupaten Gresik 2014-
2020 Sumber: Seksi KIA, Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Gresik, 2020 Cakupan pelayanan ibu
nifas di Kabupaten Gresik mencapai angka 91,4% pada Tahun 2020. Angka ini mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya yang mencapai angka 92,4 % (Tabel 23). Peningkatan pada angka pelayanan
nifas ini berbanding lurus dengan peningkatan pada cakupan pelayanan kesehatan pada ibu bersalin
yang ditolong oleh tenaga kesehatan. Ibu dalam masa nifas juga diberi vitamin A untuk
mempercepat proses penyembuhan luka, mencegah terjadinya infeksi pada masa nifas, dan
meningkatkan kandungan vitamin A pada ASI yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh
bayi. 91,7 89,1 91,6 92,4 91,4 87 88 89 90 91 92 93 2016 2017 2018 2019 2020 Profil Kesehatan
Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 25 Persentase ibu nifas yang diberi
vitamin A pada tahun 2020 yaitu 92,2%. 6. Pelayanan Kontrasepsi Sasaran pelaksanaan program KB
yaitu Pasangan Usia Subur (PUS). Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami-istri yang
terikat dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun.
Tujuan utama pelaksanaan keluarga berencana adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan ibu dan anak, keluarga serta masyarakat pada umumnya. Peserta keluarga berencana
bagi wanita usia subur terbagi menjadi peserta keluarga berencana peserta keluarga berencana aktif
dan pasca persalinan. Cakupan peserta keluarga berencana aktif yang ada di Kabupaten Gresik tahun
2020 sebesar 73,7 % dari 225.491 pasangan usia subur. Sedangkan peserta KB pasca persalinan yang
ada di Kabupaten Gresik pada tahun 2020 sebesar 45,8% dari 21.702 ibu bersalin (Tabel 29). Gambar
6. 6 Penggunaan Kontrasepsi Peserta KB Aktif Tahun 2020 Sumber: Seksi KIA-KB, Bidang Kesehatan
Masyarakat, Dinkes Gresik, 2020 Berdasarkan diagram diatas, peserta KB aktif di Kabupaten Gresik
pada tahun 2020, paling banyak memilih Metode 1,14% 68,54% 16,72% 1,25% 0,21% 3,84% 8,31%
Penggunaan Kontrasepsi Peserta KB Aktif Tahun 2020 KONDOM SUNTIK PIL AKDR MOP MOW
IMPLAN Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 26 Kontrasepsi
Suntik dengan persentase 68,54%. Pemilihan metode kontrasepsi suntik oleh para peserta KB pasca
persalinan tahun 2020 di Kabupaten Gresik juga paling banyak digunakan daripada jenis metode
kontrasepsi yang lainnya (Tabel 29). Seperti yang tergambar pada diagram berikut. Gambar 6. 7
Penggunaan Kontrasepsi Peserta KB Pasca Persalinan Tahun 2020 Sumber: Seksi KIA-KB, Bidang
Kesehatan Masyarakat, Dinkes Gresik, 2020 6.2 Kesehatan Anak Upaya pemeliharaan kesehatan
anak dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai
berusia 18 tahun. Dengan upaya kesehatan anak antara lain diharapkan mampu menurunkan angka
kematian anak. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan anak yakni Angka Kematian
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA). Kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada
saat bayi usia 0-11 bulan (termasuki neonatal). Sedangkan definisi Angka Kematian bayi adalah
Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang meninggal di suatu wilayah pada suatu kurun waktu tertentu per
jumlah kelahiran hidup pada kurun waktu yang sama. 1,8% 71,1% 13,1% 4,4% 0,0% 2,9% 6,8%
Penggunaan Kontrasepsi Peserta KB Pasca Persalinan Tahun 2020 KONDOM SUNTIK PIL AKDR MOP
MOW IMPLAN Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 27
Gambar 6. 8 Perkembangan AKB Kabupaten Gresik Th 2016-2020 Sumber: Seksi KIA, Bidang
Kesehatan Masyarakat, Dinkes Gresik, 2020 Berdasarkan grafik tersebut, angka kematian bayi di
Gresik di Tahun 2019 sebesar 3,28 per 1000 kelahiran hidup. Namun pada Tahun 2020,
menunjukkan penurunan hingga mencapai angka 2,51 per 1.000 kelahiran hidup (Tabel 31). 1.
Pelayanan Kesehatan Bayi Pelayanan kesehatan bagi bayi di Kabupaten Gresik mencakup
pemeriksaan kesehatan rutin dan pemberian suplemen yang dibutuhkan oleh bayi. Kunjungan bayi
neonatus (KN 1) untuk bayi berusia < 28 hari di sarana kesehatan yang meliputi puskesmas, rumah
sakit, atau rumah sakit bersalin yang ada di Kabupaten Gresik tahun 2020 sebesar 97,7 % dari 20.669
bayi lahir hidup yang ada di Kabupaten Gresik. Sedangkan kunjungan bayi (KN lengkap) di sarana
kesehatan pada tahun 2020 sebesar 96,4 % (Tabel 34). Gambar 6. 9 Pelayanan KN Lengkap
Kabupaten Gresik Th 2016- 2020 3,44 5,26 4,06 3,28 2,51 0 1 2 3 4 5 6 2016 2017 2018 2019 2020
Angka Kematian Bayi per 1.000 KH Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik 28 Sumber: Seksi KIA, Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Gresik, 2020 Bayi
umur 0-28 hari merupakan golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi.
Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada
neonatus (0 – 28 hari). Neonatus komplikasi yang ditangani adalah neonatus komplikasi yang
mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter, dan bidan di sarana pelayanan
kesehatan. Pada tahun 2020, cakupan neonatal risti / komplikasi yang ditangani sebesar 78,9 % dari
3.100 perkiraan sasaran neonatal komplikasi yang ada (Tabel 30). Angka tersebut mengalami
penurunan dari tahun 2019. 2. Pelayanan Kesehatan Balita Bayi di bawah lima tahun atau balita
merupakan salah satu periode usia setelah bayi dengan rentang usia dimulai dari dua sampai dengan
lima tahun atau 24-60 bulan. Pada periode ini merupakan masa dimana otak anak mengalami
pertumbuhan yang sangat pesat dan sangat memengaruhi tumbuh kembang anak di 95,1 93,6 93,3
97,1 96,4 91 92 93 94 95 96 97 98 2016 2017 2018 2019 2020 Pelayanan KN lengkap Kabupaten
Gresik Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 29 usia
selanjutnya. Karena masa balita adalah masa yang penting, perlu dilakukan pemeriksaan rutin untuk
mengetahui tumbuh kembang mereka seperti membawa ke posyandu atau pelayanan kesehatan
lain yang memfasilitasi pemeriksaan tersebut. Untuk kabupaten Gresik di tahun 2020 pelayanan
kesehatan yang diberikan pada balita sebanyak 103,2 % dari 82.628 balita dengan balita yang
melakukan penimbangan berat badan sebanyak 53,3% balita (Tabel 42 dan 43). 3. Gizi 1) Pemberian
ASI Eksklusif Pemberian ASI eksklusif juga merupakan salah satu upaya penanganan neonatus
dengan komplikasi. Cakupan bayi yang mendapat ASI - Eksklusif di Kabupaten Gresik tahun 2020
sebesar 70,5% dari 2.898 bayi 0-6 bulan yang diperiksa (Tabel 35). Gambar 6. 10 Cakupan Bayi 0-6
Bulan dengan ASI Eksklusif Kabupaten Gresik Th 2016-2020 Sumber: Seksi KIA-Gizi, Bidang Kesehatan
Masyarakat, Dinkes Gresik, 2020 71,2 74 64,6 78,9 70,5 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 2016 2017
2018 2019 2020 Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 30 2)
Pemberian Vitamin A Selain pemberian ASI Eksklusif bagi bayi sangat penting, pemberian suplemen
juga penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan balita agar kebal terhadap penyakit,
salah satunya adalah pemberian vitamin A. Vitamin A adalah salah satu zat gizi penting yang larut
dalam lemak, disimpan dalam hati, dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus dipenuhi
dari luar tubuh. Pemberian Vitamin A diberikan kepada seluruh balita umur 6-59 bulan secara
serentak melalui posyandu yaitu; bulan Februari atau Agustus pada bayi umur 6-11 bulan serta bulan
Februari dan Agustus pada anak balita 12-59 bulan. Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas
Kesehatan Kabupaten Gresik 31 Gambar 6. 11 Capaian Pemberian Vitamin A Pada Balita Kab Gresik
Th 2020 Sumber: Seksi KIA-Gizi, Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Gresik, 2020 Cakupan
pemberian Vitamin A pada balita 6-59 bulan tertinggi yaitu Puskesmas Gending sebesar 151,8% dan
terendah di Alun-alun sebesar 62,6% (Tabel 41). Cakupan pemberian kapsul vitamin A di Kabupaten
Gresik tahun 2020 untuk bayi (usia 6 – 11 bulan) tercapai 110,63 %. Sedangkan cakupan pemberian
kapsul vitamin A untuk balita pada tahun 2020 sebesar 95,24 % dari total 83.111 balita (usia 12-59
bulan) yang ada (Tabel 41). 62,6 97,2 138,6 124,2 151,8 125,2 120 114,2 98,7 109,7 88 67,6 87,4 111
96,4 88,9 116,6 92,6 105,2 99,3 108,2 93,6 101,6 101,6 97,4 87,1 92,3 83,7 96,2 96,1 84,1 72,1 0 20
40 60 80 100 120 140 160 Alun-alun Nelayan Industri Kebomas Gending Manyar Sembayat
Sukomulyo Duduk Sampeyan Cerme Dadap Kuning Balong Panggang Dapet Benjeng Metatu
Menganti Kepatihan Kedamean Slempit Driyorejo Karang Andong Wringin Anom Kesamben Kulon
Bungah Dukun Mentaras Sidayu Ujung Pangkah Sekapuk Panceng Sangkapura Tambak Profil
Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 32 Gambar 6. 12
Perbandingan Tren Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, dan Balita Kabupaten Gresik Tahun
2016-2020 Sumber: Seksi KIA-Gizi, Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Gresik, 2020 3) Status Gizi
Status gizi adalah salah satu tolak ukur dalam keberhasilan program gizi pada masyarakat. Status gizi
yang dinilai adalah banyaknya bayi yang BBLR (Berat Badan Bayi Lahir Rendah), gizi buruk dan jumlah
balita yang ditimbang. Pada Tahun 2020, jumlah bayi yang lahir hidup sebanyak 21.375 bayi yang
terdiri dari 10.603 bayi laki-laki dan 10.772 bayi perempuan. Diantara bayi yang lahir tersebut,
sebanyak 2,8 % bayi mengalami BBLR, yang terdiri dari 257 bayi laki-laki dan 300 bayi perempuan
(Tabel 33). Nilai tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. 111,04 107,47 106,32
108,73 110,63 97,09 100,84 101,37 99,17 95,24 99,74 102,12 102,34 101,04 98,25 85 90 95 100 105
110 115 2016 2017 2018 2019 2020 Bayi Anak balita Balita Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020
Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 33 Gambar 6. 13 Kasus BBLR Kabupaten Gresik 2016-2020
Sumber: Seksi KIA-Gizi, Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Gresik, 2020 Penimbangan balita
sangat penting untuk deteksi dini kasus gizi kurang dan gizi buruk. Pertumbuhan balita dapat
dipantau secara intensif melalui penimbangan sehingga bila berat badan anak tidak naik akan dapat
segera dilakukan upaya pemulihan dan pencegahan supaya tidak menjadi gizi kurang atau gizi buruk.
Semakin cepat ditemukan, penanganan kasus gizi kurang atau gizi buruk akan semakin baik.
Kekurangan gizi dapat terjadi pada semua kelompok umur, tetapi yang perlu lebih diperhatikan pada
kelompok bayi dan balita. Pada usia 0-2 tahun merupakan masa tumbuh kembang yang optimal
(golden period) terutama untuk pertumbuhan sehingga bila terjadi gangguan pada masa ini tidak
dapat dicukupi pada masa berikutnya dan akan berpengaruh negatif pada kualitas generasi penerus.
Kasus gizi kurang pada balita pada tahun 2020 sebanyak 3,6 % dari 55.217 balita yang ditimbang.
Sedangkan untuk kasus balita pendek sebanyak 11,3% dari 61.575 balita yang diukur tinggi
badannya. Serta balita kurus sebanyak 1,3% dari 20.431 balita yang diukur (Tabel 44). 0,87 2,5 2,8
2,9 2,8 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 2016 2017 2018 2019 2020 Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020
Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 34 4. Imunisasi Program imunisasi merupakan salah satu upaya
untuk memberikan perlindungan kepada penduduk terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi
diberikan kepada populasi yang dianggap rentan terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, balita,
anakanak, wanita usia subur, dan ibu hamil. Imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian bayi akibat Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit dimaksud
antara lain, Hepatitis B, Difteri, Tetanus, Pertusis (batuk rejam), Measles (campak), Polio
danTuberkulosis. Seorang anak disebut mendapat imunisasi dasar lengkap ketika mendapatkan 1 kali
imunisasi Hepatitis B, 1 kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPTHB/DPTH-HB-Hib, 4 kali imunisasi
polio, dan 1 kali imunisasi campak. Gambar 6. 14 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Kabupaten
Gresik 2016-2020 Sumber: Seksi Imunisasi, Bidang P2P Dinkes Gresik, 2020 Pada tahun 2020, sasaran
bayi (surviving infant) yang diimunisasi sebanyak 19.650 anak. Dengan capaian cakupan imunisasi
DPT –HB3 mencapai 107,6 %, Polio 4 mencapai 107,8 %, 94,7 103,4 107,6 107,2 107,7 85 90 95 100
105 110 2016 2017 2018 2019 2020 Persentase Imunisasi Dasar Profil Kesehatan Kabupaten Gresik
2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 35 campak 106,1 % dan pencapaian imunisasi dasar lengkap
sebesar 107,7 % (Tabel 39). Untuk imunisasi baduta, sasaran yang diimunisasi sebanyak 20.176 dan
dari data yang diperoleh pada tahun 2020 baduta yang diimunisasi DPT-HB-Hib4 sebanyak 101,7%
dan campak/MR2 sebanyak 101,3%. Indikator lain yang diukur untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan imunisasi yaitu Universal Child Immunization (UCI) desa/kelurahan. UCI desa/kelurahan
adalah gambaran suatu desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di
desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Gambar 6. 15 Cakupan Desa UCI
Per Puskesmas Tahun 2020 Sumber: Seksi Imunisasi, Bidang P2P Dinkes Gresik, 2020 Pada tahun
2020 terdapat 7 puskesmas yang belum memiliki capaian UCI 100% yaitu Puskesmas Manyar, Duduk
Sampeyan, Benjeng, Slempit, Bungah, Sangkapura, dan Tambak. Dengan capaian desa UCI terendah
yaitu Puskesmas Slempit yang hanya mencapai 28,6% (Tabel 37). 11 4 6 11 10 7 11 5 23 16 9 15 10
15 8 13 9 8 7 10 6 10 6 22 15 11 21 7 6 14 17 13 11 4 6 11 10 5 11 5 22 16 9 15 10 14 8 13 9 8 2 10 6
10 6 21 15 11 21 7 6 14 16 9 0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25 Alun-alun Nelayan Industri Kebomas
Gending Manyar Sembayat Sukomulyo Duduk Sampeyan Cerme Dadap Kuning Balong Panggang
Dapet Benjeng Metatu Menganti Kepatihan Kedamean Slempit Driyorejo Karang Andong Wringin
Anom Kesamben Kulon Bungah Dukun Mentaras Sidayu Ujung Pangkah Sekapuk Panceng
Sangkapura Tambak Jumlah Desa Jumlah Desa UCI Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas
Kesehatan Kabupaten Gresik 36 5. Pelayanan kesehatan Peserta Didik Kesehatan para peserta didik
merupakan salah satu faktor terciptanya kualitas peserta didik yang merupakan elemen strategis
dalam usaha membangun anak usia sekolah agar dapat menyerap pelajaran dengan baik, nyaman,
dan dapat tumbuh dewasa dan produktif. Agar memperoleh peserta didik yang sehat dilakukan
pelaksanaan pelayanan kesehatan pada peserta didik sejak usia pendidikan dasar. Jumlah peserta
didik usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan tahun 2020 sebanyak 135.702
atau 89,7% dari 151.250 anak (Tabel 45). 6.3 Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut Keberhasilan
pembangunan kesehatan di Indonesia berdampak terhadap terjadinya penurunan angka kelahiran,
angka kesakitan, dan angka kematian serta peningkatan umur harapan hidup (UHH). Salah satu
konsekuensinya, terjadi peningkatan jumlah penduduk lanjut usia. Sementara itu, berdasarkan data
Riskesdas 2013 terjadi transisi epidemiologi dari penyakit menular ke peningkatan penyakit tidak
menular (PTM). Sehingga kaum lansia cenderung mempunyai penyakit yang multipatologis. Sebagai
upaya preventif risiko penyakit tersebut, Kabupaten Gresik mendorong percepatan peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan lansia di fasilitas kesehatan. Kepedulian terhadap lansia merupakan
perwujudan memberikan jangkauan pelayanan lebih luas serta mewujudkan hak atas kesehatan bagi
semua. Tujuannya supaya lansia tetap sehat, bugar dan berdaya melalui pendekatan siklus
kehidupan yang dimulai sejak masa prahamil, hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, remaja, usia
produktif, pra lansia, dan lansia. Pada tahun 2020, dari 882.661 penduduk usia produktif di
Kabupaten Gresik, sebanyak 11,36% mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar.
Sedangkan 3% dari jumlah yang Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten
Gresik 37 mendapatkan pelayanan kesehatan ternyata memiliki resiko kesehatan (Tabel 48). Pada
pelayanan kesehatan lansia, dari total 85.431 penduduk usia lanjut diatas 60 tahun, terdapat
sebanyak 79,6% lansia yang diberikan pelayanan kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020
Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 38 BAB VII PENGENDALIAN PENYAKIT 7.1 Penyakit Menular
Langsung 1. Tuberkulosis Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Sumber penularan adalah pasien tuberkulosis Basil Tahan Asam positif (BTA positif) melalui percik
renik dahak yang dikeluarkannya. Tuberkulosis dengan BTA negatif juga masih memiliki
kemungkinan menularkan penyakit TB meskipun dengan tingkat penularan yang kecil. Jumlah
seluruh kasus TB meliputi semua tipe TB yang ditemukan dan diobati. Pada tahun 2019, jumlah
seluruh kasus TB Kabupaten Gresik sebesar 2.505 kasus, diantaranya 1.448 kasus pada laki-laki dan
1.057 kasus pada perempuan. Sedangkan pada tahun 2020 mengalami penurunan yang hanya
mencapai 1.456 kasus diantaranya 835 kasus pada laki-laki dan 621 kasus pada perempuan (Tabel
51). Gambar 7. 1 Case Notification Rate TB Semua Kasus di Kabupaten Gresik 2016-2020 Sumber:
Seksi Pemberantasan Penyakit Menular, Bidang P2P –Dinkes,2020 142,8 164,6 175,36 191 109,8
2016 2017 2018 2019 2020 Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten
Gresik 39 Peningkatan jumlah kasus yang ditemukan sebanding dengan angka kesembuhan dan
keberhasilan pengobatan. Angka kesembuhan didefiniskan sebagai jumlah pasien TB BTA+ yang
sembuh di suatu wilayah selama periode tertentu. Angka kesembuhan pada tahun 2020 menurun
sebesar 76,7% dan angka keberhasilan pengobatan sebesar 91,7% (Tabel 52). Angka keberhasilan
pengobatan dihitung dari jumlah pasien baru TB BTA positif yang sembuh dan mendapat
pengobatan lengkap. Gambar 7. 2 Angka Keberhasilan Pengobatan TB di Kab Gresik 2016-2020
Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Menular, Bidang P2P –Dinkes,2020 2. Pneumonia Pada Balita
Pneumonia pada balita merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru yang pada
umumnya menyerang balita usia kurang dari 2 tahun. Penyakit ini mempunyai gejala batuk, sesak
napas, dan infiltrat pada foto rontgen. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.
Jumlah penderita pneumonia pada balita yang ditangani pada tahun 2020 sebesar 5.190 penderita.
Menurun dibandingkan dengan tahun 2019 yaitu sebanyak 6.431 penderita (Tabel 53). 88,4 94,98
90,59 94,6 91,7 2016 2017 2018 2019 2020 Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik 40 Gambar 7. 3 Tren Kasus Pneumonia Pada Balita di Kab Gresik 2016-2020
Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Menular, Bidang P2P –Dinkes,2020 3. HIV/AIDS Penyakit
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya
sistem kekebalan tubuh yang disebabkan sebuah virus yang bernama Human Immunodeficiency
Virus (HIV) yang menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat
mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Penularan penyakit ini ditularkan melalui
cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan
jarum suntik yang terkontaminasi secara bergantian dan penularan dari ibu ke anak dalam
kandungan melalui plasenta dan kegiatan menyusui. Jumlah kasus HIV dari tahun 2019 ke tahun
2020 mengalami penurunan yaitu dari 116 kasus menjadi 86 kasus (Tabel 54). 7344 6902 6818 6431
5190 2016 2017 2018 2019 2020 Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik 41 Gambar 7. 4 Tren Kasus HIV dan AIDS di Kab Gresik 2016-2020 Sumber: Seksi
Pemberantasan Penyakit Menular, Bidang P2P–Dinkes,2020 Distribusi umur kasus HIV dan AIDS
tahun 2020 terbanyak pada umur produktif yaitu pada umur 25-49 tahun. Sedangkan distribusi kasus
berdasarkan jenis kelamin seperti yang ditunjukkan pada grafik dibawah ini. Gambar 7. 5 Proporsi
Umur Kasus HIV/AIDS di Kab Gresik 2020 Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Menular, Bidang
P2P–Dinkes,2020 4. Kusta Kusta merupakan penyakit menular yang ditandai dengan adanya kelainan
kulit/lesi dapat berbentuk bercak putih atau 39 108 91 116 86 76 79 25 72 28 2016 2017 2018 2019
2020 Perbandingan Tren Kenaikan Kasus HIV dan AIDS HIV AIDS 3,49% 0,00% 3,49% 10,47% 76,74%
5,81% ≤ 4 TAHUN 5 - 14 TAHUN 15 - 19 TAHUN 20 - 24 TAHUN 25 - 49 TAHUN ≥ 50 TAHUN Profil
Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 42 kemerahan yang mati rasa,
penebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi saraf (bisa berupa gangguan fungsi
sensoris, motoris, otonom), adanya Basil Tahan Asam (BTA) didalam kerokan jaringan kulit.
Berdasarkan keparahannya, kusta dibagi menjadi dua tipe yaitu, tipe PB dan tipe MB. Tipe PB
memiliki tanda sebagai berikut, jumlah bercak kusta 1-5, jumlah penebalan saraf tepi disertai
gangguan fungsi hanya 1 saraf, hasil pemeriksaan jaringan kulit negatif. Sedangkan Tipe MB memiliki
tanda, jumlah bercak kusta >5, jumlah penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi lebih dari 1
saraf, dan hasil pemeriksaan jaringan kulit positif. Gambar 7. 6 Tren Angka Kasus Baru Kusta di Kab
Gresik 2016- 2020 Sumber: Seksi Pemberantasan Penyakit Menular, Bidang P2P–Dinkes,2020 Jumlah
penemuan kasus baru kusta mengalami penurunan dari tahun lalu. Penderita kasus baru kusta tahun
2020 sebanyak 61 kasus (angka NCDR sebanyak 4,6% dari 100.000 penduduk). (Tabel 57) Sedangkan
untuk angka prevalensinya tahun 2020 sebesar 0,5 % per 10.000 penduduk (Tabel 59). 6,53 8,09 7,08
7,31 4,6 2016 2017 2018 2019 2020 Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik 43 5. Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Pada tahun 2020, WHO menetapkan
wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh jenis virus varian baru yaitu Sars-Cov-2. Penyakit ini menyerang sistem pernapasan. Jumlah
penderita COVID-19 di kabupaten Gresik pada tahun 2020 sebanyak 4163 dengan angka
kesembuhan sebanyak 91,59% dan angka kematian sebesar 6,56%. Untuk jumlah orang yang
diperiksa sebanyak 7233 orang. 7.2 Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 1. AFP
Non-Polio AFP Non Polio merupakan kelumpuhan pada anak berusia
BAB VIII KESEHATAN LINGKUNGAN Berdasarkan Teori HL.Blum bahwa derajat kesehatan dipengaruhi
oleh 4 faktor diantaranya lingkungan, pelayanan kesehatan, perilaku masyarakat dan hereditas.
Lingkungan merupakan salah satu peran penting dan berpengaruh positif terhadap terwujudnya
status kesehatan masyarakat. Lingkungan juga merupakan determinan dalam menularkan dan
munculnya suatu penyakit, baik menular maupun tidak menular. Usaha memperbaiki atau
meningkatkan kondisi lingkungan ini dari masa ke masa, dan dari masyarakat satu kemasyarakat lain,
bervariasi dan bertingkattingkat, dari yang sederhana sampai kepada yang modern. 8.1 Sarana Air
Bersih dan Akses Air Minum Berkualitas Air minum layak adalah air minum yang terlindung meliputi
air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau
mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10 meter dari
pembuangan kotoran, penampungan limbah, pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air
dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung. Jumlah
sarana air minum yang ada di kabupaten gresik sebanyak 119.551 dengan jumlah sarana air minum
di Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) sebanyak 11.342. Sedangkan untuk jumlah sarana air minum
dengan resiko rendah/sedang sebanyak 10.459 yaitu 92,2% dari seluruh jumlah sarana air minum di
IKL. (Tabel 72) Untuk mengetahui air minum layak atau tidak perlu dilakukan pemerikasaan kualitas
air. Kualitas Air minum dinilai dari fisik, kimia dan mikrobiologi. Pada tahun 2020 ini, Pemeriksaan
dilakukan dengan mengambil 278 sampel sarana air minum (0,2% dari jumlah sarana air minum di
kabupaten gresik) dan dari pemeriksaan tersebut sebanyak Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020
Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 49 219 sarana air minum (78,8% dari jumlah sampel yang
diambil) telah memenuhi syarat (Tabel 72). 8.2 Sarana dan Akses Terhadap Sanitasi Dasar 1.
Penduduk dengan Akses Fasilitas Sanitasi yang layak (Jamban Sehat) dan Desa yan Melaksanakan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Rumah yang memenuhi kriteria rumah sehat antara lain
memenuhi kriteria minimal dari akses air minum, akses jamban sehat, lantai, ventilasi, dan
pencahayaan. Salah satu syarat rumah sehat adalah akses jamban sehat. Fasilitas sanitasi yang
memenuhi syarat kesehatan (jamban sehat) memiliki kriteria dilengkapi dengan leher angsa, tangki
septik/ Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang digunakan sendiri atau bersama. Jamban yang
digunakan antara lain jamban sharing/komunal, jamban sehat semi permanen, dan jamban sehat
permanen. Jumlah jamban sharing/komunal sebanyak 3.061 buah dengan 5.792 KK pengguna,
jamban sehat semi permanen sebanyak 11.294 buah dengan 14.173 KK pengguna. Sedangkan untuk
jamban sehat permanen berjumlah 294.187 buah dengan 336.306 KK pengguna. Dari data tersebut
diketahui pada tahun 2020 terdapat 342.098 (96%) keluarga dengan akses terhadap fasilitas sanitasi
yang layak (jamban sehat) (Tabel 73). Profil Kesehatan Kabupaten Gresik 2020 Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik 50 Gambar 8. 1 Jumlah Jamban dan KK pengguna Kabupaten Gresik Tahun 2020
Penduduk yang memiliki akses fasilitas sanitasi yang layak tidak luput dari peran penduduk desa
yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). STBM adalah pendekatan untuk
merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan
agar komunitas atau kelompok masyarakat dapat menerapkan Open Defecation Free disebut juga
sebagai ODF yang merupakan kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar
sembarangan. Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat
sebanyak 356 desa atau 100% dari jumlah desa yang ada dengan jumlah desa STBM sebanyak 56.
(Tabel 74) 2. Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang
Memenuhi Syarat Kesehatan Tempat-tempat umum adalah tempat atau sarana yang
diselenggarakan pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi
masyarakat yang meliputi: sarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas), sarana sekolah (SD/MI,
SLTP/MTs, SLTA/MA), dan hotel (bintang dan non bintang). Dari total TTU yang ada di Kabupaten
Gresik, sebanyak 1.622 (80,9%) telah memenuhi syarat (Tabel 75). 3.061 11.294 294.187 5.792
14.173 336.306 0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000 400.000
Sharing/Komunal Sehat Semi Permanen Sehat Permanen Jumlah Jamban dan KK pengguna
Kabupaten Gresik Tahun 2020 Jumlah Jamban Jumlah KK Pengguna Profil Kesehatan Kabupaten
Gresik 2020 Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 51 Gambar 8. 2 Jumlah Sarana Tempat Pengelolaan
Makanan di Kab Gresik Tahun 2020 Sumber: Seksi Farmakmin Bidang SDK-Dinkes, 2020 Tempat
pengelolaan makanan merupakan usaha pengelolaan makanan yang meliputi jasa boga/katering,
rumah makan dan restoran, depot air minum, dan sentra makanan jajanan/kantin. TPM disebut
memenuhi persyaratan higiene sanitasi dengan bukti dikeluarkannya sertifikat layak higiene sanitasi.
Pada tahun 2020, TPM Jasa boga yang memenuhi syarat sebanyak 59,1%, Rumah makan/restoran
sebanyak 74,2%, dan Sentra makanan jajanan/kantin sebanyak 47,8%. Dengan jumlah TPM yang
layak sebanyak 36,6% dari seluruh TPM yang ada.(Tabel 76). Sementara itu belum ada depot air
minum yang memenuhi syarat.