Anda di halaman 1dari 6

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan kepanjangan dari K3 adalah segala


kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP 50 Tahun 2012).

Beberapa isu K3 yang palling penting di Fasyankes


1. Keselamatan
 Pasien
 Pengunjung
2. K3 Pekerja atau petugas
3. Keselamatan bangunan dan peralatan di RS yang berdampak terhadap keselamatan
pasien
4. Keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan

Dasar-dasar Hukum
Undang-undang Kesehatan :
 UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 164 menyatakan  Upaya kesehatan
kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaa
 Pasal 165 Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan
melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja

Manajemen Risiko

Identifikasi Potensial bahaya (Fisik, Kimia,Biologi,Ergonomi) Identifikasi


bahaya psikososial, mekanikal, elekrical, linhah  Analisis dan Evaluasi Risiko
 Pengendalian Risiko  Komunikasi dan Konsultasi  Pemantauan dan Telaah Ulang

Keselamatan dan Keamanan


Identifikasi dan Penilaian risiko tentang Keselamatan dan Keamanan  Pemetaan Area
Berisiko terjadinya gangguan Keselamatan Pengendalian dan Keamanan  Melakukan
Upaya pengendalian

Karakeristik RS yaitu :
1. Kegiatan yang terus menerus 24 jam, 7 hari seminggu Rawat inap
2. Banyak melibatkan tenaga kerja
3. Terdapat berbagai profesi , nakes, adm, Teknik, kebersihan, rumah tangga, keamanan
4. Adanaya berbagi alat teknologi yang memiliki dampak terhadap sekitarnya baik
manusia maupun lingkungan
5. Tempat berkumpulnya risiko penyakit menularadanya emerging disease sehingga
perlua kewaspadaan tinggi
6. 6. Terdapat penggunaan B3

 Bahaya fisik getaran, suhu, cahaya dll, ergonomic (angkat angkut, posisi kerja)
 Biologi (Jamur,virus,bakteri) Kimia (radioaktif, iritan,reagen lab, B3
 Psikososial (stress,intimidasi, beban kerja berlebih,perubahan AKB)

Upaya Pelayanan Kesehatan


1. Kegiatan Promotif
2. Kegiatan Reventif
3. Kegiatan Kuratif
4. Kegiatan Rehabilitatif

Pengelolaan Prasarana RS dari Aspek K3


1. Daftar Inventaris Komponen Utilitas
2. Pemeriksaan, Pengujian, dan Pemeliharaan
3. Pemberian Label pada Tuas-tuas Kontrol Sistem Utilitas
4. Dokumentasi Setiap Kegiatan Sistem

Terkelolanya Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)


1. Pembuatan Pedoman
2. Mengidentifikasi dan Inventaris Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
3. Menyiapkan Dan Memiliki Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS)
4. Menyiapkan Sarana Keselamatan B3
Kesimpulan
 K3 hal penting dalam pelayanan Fasyankes
 K3 tidak hanya pasien, namun juga petugas, pengunjung & Lingk. Kerja
 K3 harus menjadi BUDAYA dan karakter, bukan hanya tugas tim/Komite K3
 Pelaksanaan K3 secara bertahap dan memerlukan komitmen semua pihak
 Budaya K3 di RS merupakan keberhasilan Manajemen
 K3 Rumah Sakit masuk dalam standar Manajemen Fasilitas dan keselamatan (MFK),
91 EP, KPS 98,4) dan PPI
 RS wajib melaksanakan K3 karena RS terdapat karyawan pasien, pengunjung ang
haru terhindar dari Kecelakaan dan PAK di tempat kerja
 RS wajib melaksanakan akreditasi setiap 3 tahun sekali, amanat UU no. 44/2009 ttg
RS "wajib" diubah menjadi mindset "kebutuhan"
KOMUNIKASI EFEKTIF

Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu melalui suatu sistem
yang biasa (lazim) digunakan baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku
atau tindakan.

Macam tehnik komunikasi


1. Komunikasi lisan
 ucapan, gaya & media (pemberi pesan )
 mendengar, daya tangkap & sikap ( penerima prsan)
2. Komunikasi tulisanmj
 jelas a wajar (maksuda tujuan)
 tata bahasa, cermat & tepat

5(lima) unsur komunikasi


1. Pengirim pesan
2. Pesan
3. Prosedur pesan pengiriman
 Media komunikasi ekaternal (media cetak DAN audio visual)
 Media komunikani internal (tertulis & lisan)
4. Penerima pesan
5. reaksi & tanggapan (feed back)

Jenis Komunikasi
1. Komunikasi vertikal
 Komunikasi dari bawahan ke atanan
 Komunikasi dari atas ke bawahan
2. Komunikasi horizontal. (komunikasi mendatar)
3. Komunikasi diagonal (komunikasi menyilang)
4. Komunikasi satu arah a dua arah
Seni Berkomunikasi
3(tiga) unsur komunikasi efektif
1. verbal(pesan yang diucapkan) : 7%
2. vokal (intonasi/resonansi) : 38%
3. visual (wajah/badan/penampilan) : 55%

9 keterampilan perilaku komunikasi


1. e.., mata
2. sikap gerak-gerik
3. gerak isyarat/ekspresi muka
4. pakaian/penampilan
5. suara/variasii vokal
6. bahasa/bukan kata-kata
7. keterlibatan pendengar
8. humor
9. diri sendiri yang alamiah

Kendala Efektifitas komunikasi


1. Penafsiran kata-kata yang dipergunakan.
2. Batas ruang lingkup pesan.
3. Sikap, Opini dan Emosi
4. Jarak.

Hambatan Komunikasi yang Efektif


1. Tidak ada tujuan komunikasi yang jelas
2. Permasalahan sikap dan persepsi
3. Pemilihan bentuk dan media yang kurang tepat
4. Lingkungan organisatoris yang tidak mendukung
5. Menahan sebagian informasi yang diperlukan
6. Permasalahan bahasa Pengantar

Upaya Mengatasi Kendala


1. Bersikap bijak
2. Mengetengahkan pihak lawan komunikasi
3. Bernada positif
4. Mempergunakan kalimat aktif
5. Efisien dalam penggunaan kata dan kalimat
6. Mengkaitkan hal-hal yang disampaikan dalam pesan
7. Jelas

Menyimak Aktif
Sebuah proses mendengarkan dan mengamati ekspresi wajah & body language, anda perlu
secara aktif bertanya pada diri anda:
1. Bagaimana perasaan lawan bicara ?
2. Apa yang sebenarnya dirasakan lawan bicara ?
3. Apa yang diinginkan lawan bicara P

Tujuan Menyimak Aktif


1. Menghargai pembicara
2. Memahami yang disampaikan pembicara
3. Meninjukkan pada pembicara, anda memahaminya.
4. Membuat pembicara nyaman, termotivasi, terbuka.

Refleksi negatif yang harus dihindari :


1. Merubah topik pembicaraan
2. Merasa "Saya lebih tahu dari anda"
3. Menghakimi
4. Menggurui
5. Memotong pembicaraan
6. Lebih banyak menceritakan diri Anda

Anda mungkin juga menyukai