Anda di halaman 1dari 3

Penyakit kaki gajah masih menjadi endemi

di 241 kabupaten/kota
Kamis, 6 Agustus 2015 19:32 WIB | 5.436 Views
Pewarta: Wuryanti Puspitasari

Kemenkes (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa penyakit kaki gajah
atau filariasis masih menjadi endemi di 241 kabupaten/kota di Indonesia.

"Pada saat ini 46 di antaranya telah melaksanakan pemberian obat pencegahan massal
(POPM) filariasis selama 5 tahun," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tjandra Yoga Aditama di
Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan, sebanyak 195 kabupaten/kota lainnya akan melaksanakan POPM sampai
dengan tahun 2020 dengan jumlah penduduk sebesar 105 juta jiwa yang merupakan sasaran
program Bulan Eliminasi Kaki Gajah (Belkaga).

"Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan kedokter dan
mendapatkan penanganan obat-obatan," katanya.

Dia menambahkan, perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit tersebut kepada
penderita dan warga sekitarnya.

Dia juga menambahkan filariasis atau juga elephantiasis adalah golongan penyakit menular
yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
"Untuk perkembangan nyamuk ialah di sawah, got atau saluran air, rawa rawa dan tanaman
air," katanya.

Penyakit itu, kata dia, ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah
tertular sebelumnya.

"Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat
nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut," katanya.

Pemberantasan nyamuk di wilayah masing-masing, kata dia, sangatlah penting untuk


memutus mata rantai penularan penyakit ini.

"Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya


perkembangan nyamuk diwilayah tersebut," katanya.

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © ANTARA 2015

Liputan6.com, Bulungan - Bupati Bulungan, Kalimantan Utara, Sujati menyatakan


kabupaten itu telah ditetapkan sebagai daerah endemis filariasis atau penyakit kaki gajah.
Maka itu, ia meminta agar penyakit kaki gajah diatasi secara massal.

"Makanya, masyarakat aktif memberantas penyakit tersebut mengingat Kabupaten Bulungan


telah ditetapkan sebagai daerah endemis," ujar dia di Tanjung Selor melalui siaran pers di
Nunukan, dilansir Antara, Selasa, 19 Juli 2016.

Sujati menegaskan, pemberian obat secara massal bertujuan untuk memutus mata rantai
penularannya. Penyakit kaki gajah tergolong penyakit menular menahun yang disebabkan
oleh cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Vektor pembawa
cacing filaria adalah semua jenis nyamuk.

Filariasis ini dapat merusak sistem limpa yang menimbulkan pembengkakan pada tangan,
kaki, payudara dan kantong buah zakar dan menimbulkan cacat seumur hidup.

Selain menimbulkan stigma sosial bagi penderita dan keluarganya, penyakit kaki gajah juga
mempengaruhi produktivitas kerja dan membutuhkan biaya besar untuk perawatan, sehingga
berdampak pada kondisi ekonomi keluarga.

Bupati Bulungan menjelaskan, hasil pemetaan daerah endemis filariasis melalui survei darah
jari yang dilaksanakan Litbang Kementerian Kesehatan RI pada Desember 2013. Ada dua
desa di Kabupaten Bulungan yang diambil sampel, yaitu Desa Bumi Rahayu dan Desa Teras
Baru.

Anda mungkin juga menyukai