Saiful Anwar
Nomor : 800 / / 302 / 2021
Tanggal :
- Tabel
15 PENYAJIAN DATA
- Run Chart
1. Inklusi : Semua peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan
Kriteria :
16 terindikasi harus melakukan kebersihan tangan
Inklusi & Eksklusi
2. Ekslusi : -
18 STANDAR ≥85%
FORMULIR
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
Ruangan / Satker :
10 NUMERATOR Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi dalam
periode observasi
11 DENOMINATOR Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan APD dalam periode
observasi
12 FORMULA PENGUKURAN Numerator / Denumerator X 100%
13 BESAR SAMPEL 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi >30)
Keterangan :
n : jumlah sampel minimal
N : jumlah populasi
∂ : margin of error (RSSA : 10%)
FORMULIR
KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
Satker :
Bulan :
Identifikasi pasien
Jenis secara benar
Profesi Jumlah peluang
Tindakan Tidak
Patuh
Patuh
NO JUDUL INDIKATOR WAKTU TANGGAP OPERASI SEKSIO SESAREA EMERGENSI
FORMULIR
WAKTU SC EMERGENCY
FORMULIR
WAKTU TUNGGU RAWAT JALAN
Tanggal :
Klinik :
Jam Kontak
Nama Jam Kontak Waktu tunggu
No RM petugas
Px dengan dokter (menit)
pendafataran
Note:
Klinik di RSSA yang akan disampling adalah klinik anak, klinik jiwa, klinik paru
NO JUDUL INDIKATOR PENUNDAAN OPERASI ELEKTIF*
FORMULIR
PENUNDAAN OPERASI ELEKTIF
Pelaksanaan Alasan
∑Pasien
Tgl <60 menit penundaan Ket
Ops
Sesuai Ditunda Medis / nonmed
NO JUDUL INDIKATOR KEPATUHAN WAKTU VISIT DOKTER*
1 DIMENSI MUTU Berorientasi pada pasien
10 NUMERATOR Jumlah pasien yang di-visite dokter pada pukul 06.00 – 14.00
18 STANDAR ≥80%
Jumlah px Keterangan/
Nama
No tanggal yang divisite Status DPJP
Pasien
06.00 -14.00 yang visite
DPJP Utama
NO JUDUL INDIKATOR PELAPORAN HASIL KRITIS LABORATORIUM*
1 DIMENSI MUTU 1. Keselamatan
2. Ketepatan Waktu
2 TUJUAN 1. Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
2. Tergambarnya sistem yang menunjukkan bagaimana nilai kritis
dilaporkan dan didokumentasikan untuk menurunkan risiko
keselamatan pasien
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Hasil kritis adalah hasil pemeriksaan yang termasuk kategori kritis
sesuai kebijakan rumah sakit dan memerlukan penatalaksanaan
segera
2. Waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah waktu yang dibutuhkan
sejak hasil pemeriksaan keluar dan telah dibaca oleh dokter / analis
yang diberi kewenangan hingga dilaporkan hasilnya kepada dokter
yang meminta pemeriksaan
3. Standar waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah waktu pelaporan
≤30 menit.
4 DASAR PEMIKIRAN 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien
2. Kecepatan dan ketepatan pelaporan hasil laboratorium kritis sangat
penting dalam kelanjutan tata laksana pasien. Hasil kritis
menunjukkan kondisi pasien yang membutuhkan keputusan klinis
yang segera untuk upaya pertolongan pasien dan mencegah
komplikasi akibat keterlambatan.
5 FREKUENSI PENGUMPULAN DATA Harian
18 STANDAR 100%
No Tgl Nama No.RM Nama Jam Hasil lab Jam pelaporan Rentang Ket
Pasien Dokter yang keluar nilai kritis hasil lab waktu
mengirim (Pk._WIB) ke dokter yang
mengirim
(Pk._WIB)
NO JUDUL INDIKATOR KEPATUHAN PENGGUNAAN FORMULARIUM NASIONAL*
1 DIMENSI MUTU 1. Efisiensi
2. Efektifitas
2 TUJUAN Terwujudnya pelayanan obat kepada pasien yang efektif dan efisien
berdasarkan daftar obat yang mengacu kepada formularium nasional.
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Formularium Nasional merupakan daftar obat terpilih yang
dibutuhkan dan digunakan sebagai acuan penulisan resep pada
pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program
jaminan kesehatan
2. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional adalah peresepan
obat (R/: recipe dalam lembar resep) oleh DPJP kepada pasien sesuai
daftar obat di Formularium Nasional dalam penyelenggaraan
program jaminan kesehatan
4 DASAR PEMIKIRAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/ MENKES/137/2016
tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/ 523/2015 tentang Formularium Nasional
2. Kepatuhan terhadap formularium dapat meningkatkan efisiensi dalam
penggunaan obat-obatan
3. Formularium rumah sakit disusun berdasarkan masukan-masukan
pemberi layanan, dan pemilihanya berdasarkan kepada mutu obat,
rasio risiko dan manfaat, berbasis bukti, efektivitas dan efisiensi.
Pengadaan obat-obatan di rumah sakit mengacu pada formularium
rumah sakit.
5 FREKUENSI PENGUMPULAN DATA Bulanan
10 NUMERATOR Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang sesuai dengan formularium
nasional
11 DENOMINATOR Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang diobservasi
17 TIPE INDIKATOR
□ Struktur ● Proses □ Outcome □ Proses dan outcome
18 STANDAR ≥80%
FORMULIR
KEPATUHAN PENGGUNAAN FORMULARIUM NASIONAL (KPFN) RUMAH SAKIT PROVIDER BADAN
PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL
TAHUN :
BULAN :
UPF / UNIT :
No No Nama Px FORNAS Jumlah R/
Resep
R/ sesuai Tidak sesuai
NO JUDUL INDIKATOR KEPATUHAN TERHADAP ALUR KLINIS (CLINICAL PATHWAY)*
1 DIMENSI MUTU Efektifitas, integrasi
10 NUMERATOR Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan clinical pathway’
11 DENOMINATOR Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada clinical pathway yang di
observasi
12 FORMULA PENGUKURAN Cara penghitungan hasil (numerator / denumeratorX100%)
18 STANDAR ≥80%
DIAGNO KEPATUHAN
NAMA PX RM PROFESI LOS KEPATUHAN PPA KET. VARIAN
SIS PATUH TIDAK PATUH
KEPATUHAN DOKTER
KEPATUHAN PERAWAT
KEPATUHAN FARMASI
KEPATUHAN GIZI
NO JUDUL INDIKATOR KEPATUHAN UPAYA PENCEGAHAN RISIKO PASIEN JATUH*
1 DIMENSI MUTU Keselamatan
10 NUMERATOR Jumlah pasien berisiko tinggi jatuh yang mendapatkan ketiga upaya
pencegahan risiko jatuh
11 DENOMINATOR Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang diobservasi
18 STANDAR 100%
NOTE :
Metode Sakti-J : >45 (risiko tinggi)
Metode skopdull : >12 (risiko tinggi)
NO JUDUL INDIKATOR KECEPATAN WAKTU TANGGAP KOMPLAIN*
1 DIMENSI MUTU 1.Berorientasi pada pasien
2.Kesinambungan
2 TUJUAN Tergambarnya kecepatan rumah sakit dalam merespon keluhan pasien
agar dapat diperbaiki dan ditingkatkan untuk sebagai bentuk pemenuhan
hak pasien
3 DEFINISI OPERASIONAL 1. Kecepatan waktu tanggap komplain adalah rentang waktu Rumah
sakit dalam menanggapi komplain tertulis, lisan atau melalui media
masa melalui tahapan identifikasi, penetapan grading risiko, analisis
hingga tindak lanjutnya.
2. Grading risiko dan standar waktu tanggap Komplain :
a. Grading Merah (Ekstrim) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal
1 x 24 jam sejak keluhan disampaikan oleh pasien / keluarga /
pengunjung. Kriteria : cenderung berhubungan dengan polisi,
pengadilan, kematian, mengancam sistem/ kelangsungan
organisasi, poptensi kerugian material, dan lain-lain.
b. Grading Kuning (Tinggi) ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 3 hari sejak keluhan disampaikan oleh pasien / keluarga
/ pengunjung. Kriteria : cenderung berhubungan dengan
pemberitaan media, potensi kerugian immaterial, dan lain-lain.
c. Grading Hijau (rendah) ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 7 hari sejak keluhan disampaikan oleh pasien / keluarga
/ pengunjung. Kriteria : tidak menimbulkan kerugian berarti baik
material maupun immaterial
4 DASAR PEMIKIRAN 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal
32 bahwa setiap pasien mempunyai mengajukan pengaduan atas
kualitas pelayanan yang didapatkan.
2. Rumah sakit berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, anti diskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit.
Apabila selama perawatan pasien merasa bahwa rumah sakit belum
menunaikan kewajiban tersebut maka pasien memiliki hak untuk
mengajukan komplain.
3. Untuk rumah sakit perlu memiliki unit yang merespon dan
menindaklanjuti keluhan tersebut dalam waktu yang telah
ditetapkan agar keluhan pasien dapat segera teratasi.
5 FREKUENSI PENGUMPULAN DATA Bulanan
10 NUMERATOR Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai waktu yang
ditetapkan berdasarkan grading
11 DENOMINATOR Jumlah komplain yang disurvei
10 NUMERATOR -
11 DENOMINATOR -
12 FORMULA PENGUKURAN
18 STANDAR ≥76,61