Anda di halaman 1dari 7

Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini | p-ISSN 2087-1317 | e-ISSN 2621-8321

Vol. 11. No.1 Mei 2020 | Hal 30-36

PENGARUH REGULASI EMOSI TERHADAP PERILAKU


PROSOSIAL ANAK USIA DINI
Rizky Drupadi1
1
Universitas Lampung

Abstract: This study aimed to investigate the influence of perspective taking and emotion
regulation on prosocial behavior in early childhood. The quantitative research with
expofacto method was employed through survey. The result of the research showed that:
(1) perspective taking had a significance influence on the early child's prosocial behavior
with p=0.000 (p <0.05), which means that perspective could predict prosocial behavior
in early childhood; (2) emotion regulation had a significance effect on early child's
prosocial behavior with p=0.000 (p <0.05), meaning that emotion regulation could
predict prosocial behavior in early childhood; (3) perspective taking and emotion
regulation had a significance effect on prosocial behavior with p=0.000 (p <0.05), which
means that both perspective occupying and emotion regulation could predict prosocial
behavior in early childhood. Perspective taking and emotion regulation gave 20.8%
effective contribution to prosocial behavior.
Keywords: emotion regulation, prosocial, early childhood

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengambilan perspektif


dan regulasi emosi terhadap perilaku prososial pada anak usia dini. Pendekatan penelitian
menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis studi expo facto dengan pengambilan
data secara survey. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang
ditunjukkan kepada guru kelas untuk memperoleh data regulasi emosi pada anak, dan
perilaku prososial menggunakan wawancara yang ditunjukkan kepada anak. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa regulasi emosi berpengaruh signifikan terhadap perilaku
prososial anak usia dini dengan p=0,000 (p<0,05), artinya regulasi emosi dapat
memprediksikan perilaku prososial pada anak usia dini; regulasi emosi memberikan
sumbangan efektif sebesar 8,5% terhadap perilaku prososial
Kata Kunci: regulasi emosi, prososial, anak usia dini

1
Universitas Lampung, Email: rizky.drupadi@fkip.unila.ac.id

30 Cakrawala Dini: Vol. 11 No. 1, Mei 2020


PENDAHULUAN Hal seperti ini tidak hanya dialami
Anak usia dini adalah sosok dan dirasakan oleh orang dewasa saja
individu yang sedang menjalani suatu melainkan pada anak-anak juga. Anak
proses perkembangan dengan pesat dan bukanlah miniatur orang dewasa, anak
fundamental. Anak usia dini berada pada merupakan pribadi unik yang harus
rentang usia 0-6 tahun, periode usia yang diakui eksistensinya. Anak merupakan
menetukan dalam pembentukan karakter bagian dari keluarga, sebuah kelompok
dan kepribadian anak (Sujiono, 2009). kerabat, lingkungan bertentangga,
Pada masa ini anak usia dini mengalami masyarakat, negara, dan dunia. Untuk
masa keemasan (golden age) dimana menjadi anggota dari lingkungan
semua potensi (agama, moral, fisik, kehidupannya sejak awal anak perlu
bahasa, kognitif, emosi, sosial, dan seni) mempelajari aturan-aturan dalam hidup
yang dimiliki anak mengalami bermasyarakat sedari awal terutama
pertumbuhan dan perkembangan yang perilaku prososial.
sangat pesat. Hal ini dikarenakan Pengembangan perilaku prososial
perkembangan otak pada anak usia merupakan salah satu jenis kompetensi
mengalami percepatan hingga 80% dari sosial yang penting dimiliki oleh anak
keseluruhan otak orang dewasa (Suyadi, usia dini. Perkembangan pada masa awal
2010). Oleh karena itu untuk ini akan menjadi penentu perkembangan
menciptakan generasi yang berkualitas, selanjutnya. Marion (2015) mengatakan
pendidikan harus dilakukan sejak dini, bahwa perilaku prososial ini
yaitu melalui Pendidikan anak usia dini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
(PAUD). seseorang, baik fisik,
Salah satu aspek yang penting psikologis/emosional, atau keduanya.
dalam lingkup perkembangan anak usia Sejalan Eisenberg (Santrock, 2007) yang
dini adalah sosial-emosional. Aspek menyimpulkan bahwa perilaku prososial
perilaku prososial merupakan bagian bersifat stabil mulai dari masa kanak-
dasar tingkat pencapain perkembangan kanak awal hingga masa dewasa awal.
sosial emosional dalam pembelajaran Oleh karena itu, perilaku prososial harus
anak usia dini khususnya Taman Kanak- ditanamkan sejak dini kepada anak dalam
kanak. Eisenberg dan Mussen (1989) pembelajaran yang diselenggarakan di
menjelaskan bahwa perilaku prososial PAUD sebagai persiapan memasuki
adalah tindakan sukarela yang jenjang lebih tinggi yaitu sekolah dasar.
dimaksudkan untuk membatu atau Fakta di lapangan perilaku
menguntungkan orang lain atau prososial meunjukkan hal yang berbeda.
sekelompok orang. Perilaku prososial ini Agresif verbal masih sering terjadi,
meliputi berbagi sesuatu dengan orang ditunjukkan dengan masih adanya anak
lain, menunjukkan kesediaan untuk yang berkata buruk terhadap teman,
bekerja sama, membantu dan menghibur merebut barang milik teman, memukul
seseorang dalam kesusahan. teman dan lain sebagainya. Selain itu
Perilaku prososial ini memainkan agresi secara psikologis seperti tidak
peranan penting dalam kehidupan sosial. mengizinkan teman ikut bermain, tidak
Apabila manusia tidak mampu memperbolehkan teman duduk didekatnya
menunjukkan perilaku prososial seperti pun sering kali terjadi. Hal ini cukup
membantu, berbagi, dan bekerjasama, memprihatikan, mengingat hal ini terjadi
akan sulit untuk hidup dalam kelompok pada anak usia dini.
sosial. Pada dasarnya, manusia Peranan media elektronik dan
merupakan makhluk sosial, di mana media cetak juga memberikan pengaruh
manusia membutuhkan bantuan orang yang besar terhadap kecenderungan
lain dalam kehidupannya. sosial. Friedrich dan Stein (1973)

Rizky Drupadi: Pengaruh Regulasi Emosi Terhadap Perilaku Prososial Anak Usia Dini 31
menemukan bahwa perilaku agresif dan Berlanjut pada observasi di
perilaku prososial dari program televisi Taman Kanak-kanak, kurang tampaknya
berpengaruh terhadap perilaku anak-anak perilaku prososial terlihat pada perilaku
usia dini. Jika yang dilihat adalah konten anak yang suka mengganggu temannya
negatif, maka akan berpengaruh terhadap yang sedang belajar, suka memukul,
perilaku negatif maupun sebaliknya. tidak mau berbagi bekal, mengejek teman
Sejalan dengan penelitian Dumova yang akhirnya berujung berkelahi, tidak
(2006) bahwa televisi memiliki efek mau meminjamkan mainannya, mengejek
positif pada anak-anak dengan temannya yang terjatuh dengan kata
mengeksplorasi tema prososial dan “cengeng” daripada menolongnya dan
mengembangkan konten yang sebagainya. Perilaku ini sering
berorientasi pada masyarakat. mengganggu jalannya proses
Permasalahannya di Indonesia tayangan pembelajaran di kelas. Lebih lanjut,
televisi cenderung menampilkan konten- apabila perilaku ini berjalan sepanjang
konten yang kurang edukatif, hampir waktu maka akan meningkatkan
setiap hari di dalam tayangan televisi dan gangguan psikologis anak menuju agresi
media cetak ditampilkan bentuk-bentuk antar sesama anak. Menurut Ormord dan
perilaku antisosial seperti kekerasan. Devitt (2014), agresi adalah tindakan
Tayangan seperti kekerasan tersebut sengaja diambil untuk menyakiti orang
secara bebas dapat dilihat oleh anak-anak lain baik secara fisik maupun psikologis.
sehingga mereka dengan mudah Anak yang agresif cenderung memiliki
mencontohnya. masalah penanganan emosi dan
Dari hasil wawancara kepada memahami hubungan sosial. Hal ini
beberapa guru kelas TK diperoleh data adalah indikator kuat untuk kesehatan
bahwa perilaku prososial pada anak mental yang rendah apabila mencapai
sudah mulai tampak, akan tetapi ada juga usia dewasa nantinya
yang belum tampak. Perilaku prososial Salah satu aspek lain yang
yang tampak terlihat pada beberapa anak mempengaruhi dalam mencapai perilaku
yaitu adanya anak yang menghampiri prososial adalah regulasi emosi. Regulasi
temannya yang menangis, kemudian emosi berhubungan dengan empati dan
beberapa anak yang berbagi bekal dengan perilaku prososial (Lockwood, Cardoso,
temannya maupun bermain dengan & Viding, 2014). Thompson, Meyer, dan
teman-temanya. Sebaliknya ada juga Jochem (2008) menyatakan bahwa
perilaku anak seperti berkelahi karena regulasi emosi terdiri dari proses internal
berebut mainan, ketika melihat temannya dan eksternal yang bertanggung jawab
menangis anak-anak yang lain cenderung untuk memantau, mengevaluasi, dan
tidak peduli, sampai ada juga anak yang memodifikasi reaksi emosional (terutama
tidak mau bermain dengan temannya intensitas dan waktu mereka) untuk
karena tidak begitu dekat. mencapai tujuan seseorang.
Perilaku prososial akan Anak-anak umumnya mengalami
berpengaruh terhadap perkembangan kesulitan dalam pengaturan emosi
sosialisasi anak dengan teman sebaya. mereka. Kemampuan anak-anak dalam
Battistich (2003), menunjukkan bahwa menyalurkan emosi mereka sangat
perilaku prososial berpengaruh dengan beragam. Emosi dapat menyebabkan
penyesuaian sosial anak ketika di perubahan perilaku, mempengaruhi
sekolah. Anak yang mampu bersosialisasi ketepatan dalam pengambilan keputusan,
secara umum akan mudah menerima mempengaruhi daya ingat terhadap suatu
reaksi yang positif dari teman sebaya peristiwa penting sekaligus dapat
ketika menunjukkan tindakan prososial memfasilitasi interaksi sosial (Gross,
(Eisenberg & Mussen, 1989). 2014). Penelitian Ensor, Spencer, dan

32 Cakrawala Dini: Vol. 11 No. 1, Mei 2020


Hughes (2011) menghasilkan kesimpulan METODE
bahwa untuk berperilaku prososial Pendekatan penelitian menggunakan
diperlukan kemampuan memahami emosi metode penelitian kuantitatif dengan
orang lain. Sebagai gambaran, seringkali jenis studi ex post facto dengan
anak-anak menangis maupun marah pengambilan data secara survey. Populasi
tanpa bisa dikontrol maupun ketakutan dalam penelitian ini adalah TK di
tanpa ada penyebab yang pasti. Kecamatan Seyegan Sleman yang
Eisenberg, Fabes, Jones, Smith, berjumlah 1017 anak. Sampel yang
Guthrie, Poulin, Friedman (1999) digunakan sejumlah 300 anak.
mengatakan bahwa perbedaan individu Pengambilan sampel menggunakan
dalam regulasi emosi akan berhubungan teknik stratified proportional random
dengan perilaku prososial dan bahwa sampling. Pengumpulan data
orang-orang dengan keterampilan menggunakan kuesioner yang
regulasi emosi yang buruk akan ditunjukkan kepada guru kelas untuk
menampilkan perilaku kurang membantu. memperoleh data regulasi emosi pada
Jadi setiap orang dapat menunjukkan anak, dan perilaku prososial digunakan
tanggapan empatik yang berbeda-beda wawancara yang ditunjukkan kepada
karena berbagai kemampuan regulasi anak.
emosi. Validitas instrumen dengan
Kemampuan regulasi emosi pada menggunakan validitas isi (content
anak bergantung pada keadaan validity). Uji reliabilitas dengan
lingkungan keluarga anak. Orangtua menggunakan rumus alpha cronbach
merupakan pihak yang dapat membantu diperoleh reliabilitas Skala Regulasi
anak-anak mengatur emosi mereka Emosi Cronbach’s Alpha 0,919 dari 24
(Thomson dalam Santrock, 2007). Dalam aitem soal, dan Skala Perilaku Prososial
penelitian Morris, Silk, Steinberg, Myers, Cronbach’s Alpha 0,865 dari 22 aitem.
dan Robinson (2007) dijelaskan bahwa Teknik analisis data yang digunakan
orangtua berperan aktif dalam dalam penelitian adalah analisis regresi
menumbuhkan kemampuan regulasi linier
emosi anaknya
Berdasarkan latar belakang yang HASIL PENELITIAN DAN
telah disampaikan, peneliti akan PEMBAHASAN
mengkaji seberapa besar pengaruh Hasil penelitian menunjukan dari data
regulasi emosi terhadap perilaku yang dianalisis berjumlah 300 sampel
prososial anak usia dini. Secara dan diperoleh hasil signifikansi 0,000
terperinci, permasalahan penelitian ini (p<0,05). Hal ini bermakna bahwa
adalah: apakah terdapat pengaruh antara terdapat pengaruh positif regulasi emosi
regulasi emosi dengan perilaku terhadap perilaku prososial pada anak.
prososial? Hasil analisis regresi dapat dilihat pada
Tujuan penelitian ini adalah untuk Tabel 1
mengetahui pengaruh regulasi emosi Tabel 1. Analisis Regresi
terhadap perilaku prososial anak usia Standa
dini. Manfaat yang diperoleh dari rdized
penelitian ini adalah secara teoritis Unstandardized Coeffi
Coefficients cients
memberikan sumbangan data untuk
Std.
pengembangan teori terkait dengan Model B Error Beta t Sig.
perilaku prososial anak usia dini 1 (Constant) 3.353 1.821 1.842 .067
Regulasi_
.179 .034 .291 5.259 .000
Emosi

Rizky Drupadi: Pengaruh Regulasi Emosi Terhadap Perilaku Prososial Anak Usia Dini 33
Berdasarkan Tabel 1 diperoleh Fabes, 1992; Tanyel, 2009). Schatz,
persamaan regresi Y = 3,353 + 0,179X. Smith, Borkowski, Whitman, dan Keogh
Berdasarkan persamaan tersebut jika nilai (2008) menjelaskan bahwa anak-anak
X telah diketahui maka nilai Y dapat dengan kemampuan regulasi emosi
diketahui dengan mengalikan nilai X lemah, cenderung menampilkan perilaku
dengan nilai koefisien (0,179) yang pemberontak atau agresif terhadap orang
kemudian dijumlahkan dengan nilai lain dibandingkan dengan anak yang
konstanta (3,353). Artinya semakin telah memperoleh keterampilan
bertambahnya nilai X, semakin emosional.
bertambah pula nilai Y, sesuai dengan Ada beberapa faktor-faktor lain
arah koefisien regresinya maka koefisien yang mempengaruhi regulasi emosi anak.
regresi bernilai positif. Dengan demikian, Eisenberg (Santrock, 2007) menyebutkan
dapat disimpulkan bahwa semakin bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
bertambahnya nilai dari regulasi emosi regulasi emosi anak adalah orangtua,
semakin meningkat pula nilai dari strategi kognitif, kemampuan mengontrol
perilaku prososial anak. Sebaliknya jika rangsangan emosi, usia, maupun strategi
nilai dari regulasi emosi menurun maka coping stres. Kalpidou, Power, Cherry,
nilai dari perilaku prososial anak akan dan Gotfried (2004) yang menerangkan
menurun, maka persamaan tersebut dapat bahwa emosi regulasi anak akan menjadi
digunakan untuk memprediksi. lebih baik seiring dengan bertambahnya
Besarnya sumbangan efektif dan usia anak.
relatif pengambilan perspektif dan Kemampuan regulasi emosi pada
regulasi. anak harus distimulisasikan sejak dini
Tabel 2. Sumbangan efektif agar anak dapat memunculkan perilaku
Std. Error yang sesuai dengan harapan sosial.
R Adjusted of the Tanyel (2009) menjelaskan strategi
R Square R Square Estimate dalam pengembangan regulasi emosi
.291a .085 .082 3.21193 untuk orang tua maupun guru dapat
Dapat diketahui pada tabel bahwa dilakukan dengan cara: luangkan waktu
sumbangan efektif (R Square ) regulasi dengan anak-anak beberapa kali sehari
emosi sebesar 0,085atau (8,5%) terhadap dan beradaptasi dengan suasana hati
perilaku prososial anak usia dini. mereka, tunjukkan ekspresi emosional
Sedangkan 91,5 % perilaku prososial dan peraturannya dengan membaca buku-
anak usia dini dipengaruhi oleh faktor buku yang berisi kosakata dan situasi
lain. emosional, ketika anak mengalami
Berdasarkan hasil analisis data kesulitan dalam mengekspresikan
pada penelitian dan pengujian hipotesis perasaan mereka cobalah untuk
dapat disimpukan bahwa regulasi emosi mengklarifikasi atau menjelaskan
memberikan dampak positif terhadap maksud mereka, tunjukkan kepada anak-
perilaku prososial anak. Regulasi emosi anak bagaimana mendapatkan kembali
dapat memprediksikan perilaku prososial stabilitas emosional dengan menawarkan
pada anak usia dini. Penelitian kedekatan dan keamanan, membaca
Lockwood, Cardoso, dan Viding (2014) komunikasi anak-anak melalui ekspresi
menyatakan bahwa perkembangan wajah dan bahasa tubuh mereka dan
regulasi emosi berhubungan dengan kemudian beri label perasaannya, amati
empati dan perilaku prososial anak. dengan cermati (tanggapi perbedaan
Individu yang dapat meregulasi emosinya individu yang mlibatkan anak-anak
dengan baik, menunjukkan tingkat secara lebih aktif dalam pengalaman dan
kompetensi sosial yang tinggi dan membicarakannya melalui pengalaman
perilaku sosial yang positif (Eisenberg & tersebut), tetapkan lingkungan yang dapat

34 Cakrawala Dini: Vol. 11 No. 1, Mei 2020


diprediksi untuk menanggapi atribut Eisenberg, N., & Fabes, R.A. (1992).
biologis dan tempramental anak, Emotion, regulation, and the
tentukan, patuhi, dan hormati batasan development of social competence.
yang ditetapkan untuk anak-anak, kenali In M. S. Clark (Ed.), Review of
bahwa kebutuhan anak itu penting, personality and social psychology.
tunjukkan empati dan peduli untuk Emotion and Social Behavior (Vol.
membantu anak mengembangkan strategi 14, pp. 119–150). Newbury Park,
self-calming, dan ikuti jejak anak-anak CA: Sage
dalam permainan mereka dengan Ensor, R., Spencer, D., & Hughes, C..
mengagumi inisiatif mereka. (2011). “You Feel Sad ?” Emotion
understanding mediates effects of
KESIMPULAN verbal ability and mother-child
Berdasarkan hasil penelitian dan mutuality on prosocial behaviors:
pembahasan, maka dapat disimpulkan findings from 2 years to 4 years.
bahwa Regulasi emosi berpengaruh Journal Social Development, (20) 1
positif terhadap perilaku prososial pada , 93-110
anak usia dini. Artinya, regulasi emosi Fabes, R. A., Eisenberg, N., Jones, S.,
dapat memprediksikan perilaku prososial Smith, M., Guthrie, I., Poulin, R.,
pada anak usia dini. Regulasi emosi Friedman, J. (1999). Regulation,
memberikan sumbangan efektif regulasi emotionality, and preschoolers’
emosi sebesar 8,5 % terhadap perilaku socially competent peer interactions.
prososial Journal Child Development. 70(2),
Untuk mengembangkan perilaku 432–442
prososial secara bersama-sama dapat Friedrich, L. K., & Stein, A. H. (1973).
dilakukan dengan meningkatkan regulasi Aggressive and prosocial television
emosi anak. Hal ini dikarenakan, semakin programs and the natural behavior or
meningkatnya regulasi emosi semakin preschool children. Monographs of
meningkatkan pula perilaku prososial the Society for Research in Child
pada anak. Oleh karena itu, untuk anak Development, 38 (151), 1-63
usia 4-6 tahun yang perkembangan Gross, J.J. (2014). Handbook of emotion
perilaku prososial belum maksimal, hasil regulation. New York: The Guilford
penelitian ini dapat digunakan sebagai Press
acuan dalam meningkatkan perilaku Kalpidou, M.D., Power, T.G., Cherry
prososial pada anak usia 4-6 tahun. K.E. & Gotfried N.W.(2004).
Regulating of emotion dan behavior
DAFTAR PUSTAKA among 3 and 5 years old. The
Battistich, V. (2003). Effects of a school- Journal of General
based program that enhance Psychology,131(2), 159
prosocial development on children’s Lockwood, P.L., Cardoso,A.S., Viding,
peer relations and social E. (2014). Emotion regulation
adjustment. Journal of Research in moderates the association between
Character Education, 1 (1), 1–16 empathy and prosocial behavior.
Dumova, T. (2006). Prosocial learning. Journal Division of Psychology and
International Journal of Learning, Language Sciences, 9 (5), 1
12 (9), 184-194 Marion, M. (2015). Guidance of young
Eisenberg, N. & Mussen, P.H. (1989). children. Amerika: Pearson
The Roots of prosocial behavior in Morris, A. S., Silk, J. S., Steinberg, L.,
children. Inggris: Cambridge Myers, S. S., & Robinson, L. R.
University Press (2007). The role of the family
context in the development of

Rizky Drupadi: Pengaruh Regulasi Emosi Terhadap Perilaku Prososial Anak Usia Dini 35
emotion regulation. Journal Social
Development, 16(2), 361-388
Santrock, J.W. (2007). Perkembangan
anak (edisi ketujuh). Jakarta:
Erlangga
Schatz, J.N., L.E. Smith, J.G. Borkowski,
T.L. Whitman, and D.A. Keogh.
(2008). Maltreatment risk, self-
regulation, and maladjustment in at-
risk children. Child Abuse and
Neglect, 32, 972-982
Sujiono, Y. N. (2009). Konsep Dasar
PAUD. Jakarta: Indeks.
Suyadi. (2010). Psikologi Belajar
Pendidikan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Tanyel, N.E. (2009). Emotional
regulation: developing toddlers’
social competence. Journal
Dimensions of Early Childhood, 37
(2) 10-14
Thompson, R. A., Meyer, S. & Jochem,
R. (2008). Emotion regulation. USA:
Elsevier Inc

36 Cakrawala Dini: Vol. 11 No. 1, Mei 2020

Anda mungkin juga menyukai